Beranda / Romansa / Kecanduan Ciumanmu / Mencoba Puitis Disangka Gombal

Share

Mencoba Puitis Disangka Gombal

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-10 06:00:02

Hari masih begitu pagi, udara pun terasa sejuk di kulit Midori. Namun, wajahnya terasa panas. Kenzo terus-menerus membuatnya merona karena malu mendengar ucapan pemuda itu. 

"Oohh Pacar Sehariku sepertinya tukang gombal," ucap Midori ringan seraya melepaskan diri dari pelukan Kenzo di pinggangnya. Dia berjalan kembali ke arah kamarnya.

"Midori, tunggu ... ada sesuatu yang akan dikirim ke kamarmu sebentar lagi." Kenzo mengecek jam tangan di pergelangan tangan kirinya yang tertutup manset kemejanya.

Midori menoleh sekilas ke arah Kenzo lalu terus masuk ke kamarnya dan menutup pintu teras.

Melihat hal itu, Kenzo pun kembali ke kamarnya. Dia ingin mengatur tur wisata keluarga Midori dengan sopir pribadinya.

"Tuan Muda ...," sapa sopir pribadi Kenzo yang bernama Yoshida, dia pria berusia awal 30 tahun.

"Yoshi-san, aku ingin minta tolong padamu hari ini. Keluarga teman baikku sedang berkunjung ke Kyoto, mereka ingin melihat-lihat tempat yang menarik di Kyoto. Mungkin Yoshi-san bisa mengajak mereka ke Taman Maruyama untuk melihat bunga Sakura mekar lalu ke area Gion-Higashiyama untuk berdandan ala geisha dan wisata kuliner, lalu ke Jalan Shinjo untuk mencari oleh-oleh atau kenang-kenangan. Laporkan padaku aktivitas mereka dan jangan biarkan mereka membayar apapun. Ini aku bawakan uang tunai 200 ribu yen, kurasa cukup untuk berwisata sepuasnya hingga tengah hari."

Kenzo mengeluarkan 20 lembar uang pecahan 10.000 yen dari dompetnya lalu menyerahkannya pada Yoshida.

"Baik, Tuan Muda Kenzo. Apa ada lagi yang harus saya kerjakan?" tanya Yoshida lagi sembari menyimpan uang pemberian Kenzo ke dalam dompetnya.

"Sementara itu dulu saja, infokan ke nomor ponselku lokasi kalian. Mungkin aku akan menyusul dengan mobilku nanti. Kau boleh bersiap-siap dulu." Kenzo pun memakai jas birunya dan merapikan kemeja sutera putihnya sambil bercermin. Dia akan pergi sarapan ke restoran hotel kemudian pergi bersama ayah Midori ke dealer.

"Permisi, Tuan Muda Kenzo," pamit Yoshida seraya meninggalkan kamar Kenzo.

Tok tok tok.

Tepat pukul 07.00, kamar Midori diketuk dari luar koridor hotel. Midori pun membuka pintu kamarnya untuk melihat siapa tamunya.

"Nona Midori, ada kiriman buket bunga untuk Anda. Tolong tanda tangan di sini," ujar kurir toko bunga itu sembari menyerahkan buket bunga mawar itu beserta nota pengirimannya.

Midori menandatangani nota pengiriman bunga dan menerima buket bunga itu. Dia membawanya masuk sambil membaca pesan dari si pengirim.

Ketika membaca pesan yang tertulis di dalam amplop pink itu, Midori cekikikan sendiri. Dia pun meraih ponselnya dan mengetik pesan WA kepada Kenzo.

["Bunga kirimanmu sudah kuterima 😘 "]

["Pesannya jauh lebih berbunga dibandingkan dengan bunganya, kau memang berbakat, Ken!"]

Midori mengirimkan pesan itu. Tak lama kemudian Kenzo membalasnya.

["Berbakat apa, Midori?"]

Gadis itu pun membalas lagi.

["Berbakat gombal. 🤭😆]

Kenzo pun tertawa membaca balasan Midori. Dia padahal sudah berusaha menjadi seperti pujangga demi gadis itu. Namun, sepertinya gagal total. Dia pun membalas,

["Apakah kata-katanya aneh? Aku hanya berusaha sedikit puitis."]

Midori membaca pesan balasan dari Kenzo dan merasa pria itu jujur. Sebetulnya pesan itu sangat manis dan romantis, dia menjadi merasa bersalah. Dia pun mengetik lagi pesan kepada Kenzo.

["Maafkan aku, Kenzo. Pesanmu itu sangat manis, terima kasih untuk bunganya. Aku menyukainya."]

Kenzo pun tersenyum lebar membaca pesan terakhir dari Midori. Lalu membalas,

["Sama-sama, Midori Sayangku. Ayo sarapan di restoran hotel. Apa mau kujemput ke kamarmu?"]

Midori pun membalas,

["Oke, kutunggu di kamarku, Ken."]

Kenzo pun segera berlari ke kamar Midori hingga terengah-engah di depan kamar gadis itu lalu mengetuk pintu kamarnya.

Midori segera membuka pintu dan sudah berpenampilan rapi serta berdandan natural. Dia menatap Kenzo yang berkeringat dan terengah-engah sembari tertawa.

"Hey, kenapa berlari kemari? Aku sudah mengatakan akan menunggumu, Ken ...," ujarnya seraya mengusap keringat di sekitar wajah Kenzo dengan tissue dari dalam sling bag-nya.

Kenzo pun tersenyum dan berkata, "Aku tak mau membuatmu menunggu terlalu lama. Ayo kita berangkat sekarang." 

Midori pun menggandeng lengan Kenzo. Mereka berjalan berdampingan menuju ke restoran.

Di tengah jalan menuju restoran, mereka bertemu keluarga Midori dan ketiga teman Kenzo. Pemuda-pemuda itu beserta Poseidon berdehem-dehem sembari tersenyum melirik pada pasangan itu.

Leeray dan Deasy pun saling bertatapan dan mengangkat alis mereka ketika melihat Midori menggandeng lengan Kenzo. 

"Apa Midori berpacaran dengan Kenzo?" tanya Leeray pada istrinya.

"Mana aku tahu, Lee. Bukankah mereka baru berkenalan kemarin?" balas Deasy tak kalah bingung dengan suaminya.

"Tolong nasihati puterimu itu, jangan sampai kejadian seperti dirimu dan aku dulu. Kita jadi harus menikah kilat karena aku menghilangkan kegadisanmu. Kenzo berasal dari negara yang berbeda dengan Midori," ujar Leeray lagi, dia agak kuatir dengan hubungan puterinya dengan Kenzo.

"Tenanglah, Lee. Aku akan bicara pelan-pelan dengan Midori nanti. Kau bicaralah dengan Kenzo, hubungan mereka pasti tidak mudah ... jangan sampai hanya terbawa napsu sesaat dan lupa diri," balas Deasy dengan volume rendah di dekat telinga Leeray.

Mereka pun sampai di restoran hotel. Kali ini Midori menemani Kenzo sarapan terpisah dari meja keluarganya. Sementara ketiga teman Kenzo bergabung dengan meja Midori dan Kenzo. Mereka berlima saling bercanda dan tertawa bersama. Beruntungnya keempat pemuda itu fasih berbahasa Inggris sehingga Midori pun dapat mengikuti setiap perbincangan hangat mereka.

Seusai sarapan, Kenzo berpamitan pada ketiga temannya itu. Dia harus menemani papi Midori mengunjungi dealer mobil milik keluarganya.

"Paman Leeray, apa sudah siap kalau kita berangkat sekarang?" tanya Kenzo berdiri berdampingan dengan Midori di samping meja tempat Leeray sarapan bersama Deasy dan Poseidon.

Leeray menatap pemuda itu sembari tersenyum ramah. "Tentu, Kenzo. Ayo kita berangkat sekarang. Kalian jaga diri baik-baik ya, hubungi Papi bila ada yang tidak beres selama berjalan-jalan nanti."

"Tenanglah, Paman Leeray. Sopir pribadiku sendiri yang akan mengawal mereka. Di Kyoto tidak banyak pencopet juga. Selamat menikmati wisata di Kyoto, Tante Deasy dan Posei. Midori, aku pamit. Mari, Paman ...," ujar Kenzo dengan simpatik mengajak Leeray berangkat.

Kedua pria berbeda usia itu pun berjalan ke parkiran depan hotel. Kenzo menyetir mobilnya untuk Leeray.

Sementara di hotel, Deasy menginterogasi puteri kesayangannya mengenai hubungannya dengan Kenzo.

"Midori Sayang, apa kamu dan Kenzo memiliki perasaan khusus? Mami lihat kalian sangat dekat pagi ini," tanya Deasy dengan hati-hati.

"Apakah nampak sekali, Mam? Sebenarnya kami hanya berteman saja, dia memang menyukaiku, tapi kurasa aku belum ingin berpacaran. Lagipula lusa kita akan kembali ke Perth, kan? Pasti dia akan melupakanku ...," jawab Midori tanpa beban. 

"Ohh baguslah kalau kau mengerti, hubungan kalian akan sangat sulit bila diteruskan, kita berbeda bangsa dengan Kenzo dan dia dari keluarga bangsawan Jepang yang masih memelihara tradisi nenek moyangnya. Orang tuanya pasti sudah memilihkan jodoh untuk putera mereka," nasihat Deasy pada puterinya, dia ingin Midori benar-benar paham mengenai masa depan hubungannya dengan Kenzo.

Midori pun membatin dalam hatinya bahwa dia pun tahu mengenai hal itu. Dia akan menjaga hatinya agar tidak terlalu menanggapi segala perlakuan manis Kenzo kepadanya. Dia pun belum pernah tahu seperti apa rasanya cinta, sebuah kata yang selalu dinyanyikan dalam lagu-lagu yang dia dengar seolah itu begitu indah. Namun, berduri seperti mawar.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kecanduan Ciumanmu   Kebahagiaan yang Adil Dari Semesta (THE END)

    Pada pertengahan musim dingin di Jepang, Midori melahirkan putera pertamanya untuk Kenzo. Bayi kemerah-merahan yang lahir melalui jalur normal tanpa harus menjalani operasi Cesar itu menangis kencang saat menghirup napas pertamanya di dunia.Kenzo memberinya nama Kenshin yang artinya kebenaran yang sederhana atau bisa diartikan sebagai kejujuran. Makna lainnya juga menyiratkan sebuah pengorbanan. Ada banyak kisah penuh pengorbanan yang melatar belakangi kehadiran bayi kecil itu sehingga sesuai dengan namanya.Seluruh keluarga besar Watanabe menyambut kehadiran generasi penerus mereka yang berharga dengan penuh kebahagiaan. Sebuah pesta besar digelar di kediaman Watanabe yang ada di Tokyo. Kakek Akehito mengundang sesama tetua kenalannya dari berbagai klan untuk memperkenalkan Kenshin Watanabe.Bayi laki-laki itu memang berambut hitam lebat seperti ayahnya, tetapi ketika matanya terbuka sepasang mata biru terang yang identik dengan genetik ibunya nampak jelas menunjukkan jati dirinya.

  • Kecanduan Ciumanmu   Suamiku yang Perkasa

    Acara resepsi pernikahan yang hanya mengundang kolega dekat, sanak saudara kedua mempelai, serta teman-teman dekat Kenzo itu berakhir sekitar pukul 17.00 waktu Jepang. Mereka berdua dilepas di halaman depan rumah keluarga Kenzo oleh semua tamu dengan mobil pengantin sedan Genoz warna hitam berhias bunga-bunga segar nan cantik itu.Tangan Kenzo melambai keluar kaca jendela mobil yang melaju menjauh menuju ke Hotel Imperial Tokyo. Dia sengaja memesan kamar pengantin di sana agar besok paginya dapat menemui keluarga besar Indrajaya saat sarapan dengan layak. Kenzo memang belum mengenal banyak saudara serta kerabat dekat istrinya dengan baik."Selamat untuk pernikahan Anda, Tuan Muda Kenzo dan Nona Midori!" ucap Yamaguchi yang menyetir mobil pengantin."Terima kasih, Yamaguchi!" jawab Kenzo dan Midori kompak lalu mereka tertawa bersama.Kenzo dan Midori berdebar-debar sepanjang perjalanan mobil menuju ke hotel. Keduanya masih sangat hijau dalam melakukan hubungan suami istri. Pacaran mere

  • Kecanduan Ciumanmu   Pernikahan yang Dinantikan

    Setelah lewat 2 minggu semenjak Kenzo dirawat di rumah, pemuda itu sudah mulai pulih kondisinya. Kesibukan persiapan pernikahannya jelang hari H membuatnya berdebar-debar teringat tak lama lagi dia akan menjadi seorang suami dan mungkin juga ayah."Midori, besok masa tenang sebelum pernikahan. Jadi hari ini adalah saat terakhir kita bisa bertemu sebelum kamu dipingit," ujar Kenzo sembari menggandeng tangan Midori menyusuri jembatan kayu panjang di pesisir Teluk Tokyo.Langit senja saat dilihat dari tepi pantai memang luar biasa indah. Angin dari arah laut menerbangkan rambut panjang Midori yang tergerai. Kenzo berhenti melangkah lalu melingkarkan kedua lengannya di pinggang Midori dan mereka pun berdiri berhadapan. Perlahan ia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Midori.Usai berciuman dia pun berkata, "Rasanya masih sama seperti ketika kita pertama kali berciuman di Kyoto. Rasa buah strawberi atau apel. Hahaha." Kenzo merasa dirinya begitu konyol terkenang saat itu."Aku marah dan

  • Kecanduan Ciumanmu   Pilihan Terbaik Midori

    Ketika keluarga Indrajaya sampai di kediaman Watanabe, mereka diantarkan ke ruang tamu yang lebih hangat dibandingkan aula besar. Sekalipun sambutan dari keluarga besar Kenzo nampaknya ramah, tetapi Leeray tidak menurunkan kewaspadaannya. Sudah menjadi kebiasaannya sebagai pengusaha bahwa setiap kesepakatan selalu ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Hanya saja mereka belum mendengarnya."Silakan duduk, Semuanya. Terima kasih sudah bersedia memenuhi undangan kami," ujar Kakek Akehito Watanabe dengan nada ramah.Leon menerjemahkan jawaban dari kakak sulungnya, "Selamat siang, Semuanya. Terima kasih telah menerima kehadiran kami dengan ramah."Pemuda itu kali ini benar-benar serius mendengarkan setiap patah kata dari kedua belah pihak keluarga baik Watanabe maupun Indrajaya karena dia menjadi penyambung lidah mereka. Dengan diam-diam Leon menghidupkan fitur perekam suara di ponselnya untuk dokumentasi yang dapat dia berikan ke Kenzo yang tidak hadir bersama mereka dalam pertemuan ini.

  • Kecanduan Ciumanmu   Saat Belahan Jiwaku Membuka Matanya

    Leeray menggantikan ayah ibunda Kenzo yang telah semalaman menjaga putera mereka di ruang ICU. Dia merasa kagum dengan keberanian pemuda Jepang itu saat menperjuangkan cintanya di hadapan tetua keluarga-keluarga yang super kolot memegang teguh tradisi mereka. Beruntung tim dokter bedah Rumah Sakit Tokyo dapat diandalkan sehingga Kenzo masih tertolong nyawanya. Usus pemuda itu robek di beberapa sisi saat tertancap pedang samurai yang digunakan untuk melakukan hara kiri di hadapan altar leluhur klan Watanabe kemarin siang.Dari kaca jendela ruang ICU, Midori memandangi papinya yang menjaga kekasihnya di dalam sana. Alat bantu napas dan selang infus beserta beberapa kabel yang terhubung ke mesin pendeteksi denyut jantung serta kualitas saturasi oksigen semuanya dipasangkan ke tubuh berotot Kenzo yang tertutupi pakaian pasien warna biru muda. Matanya masih terpejam erat dengan napas stabil perlahan.Tiba-tiba ada pergerakan dari tubuh kekasihnya. Midori segera berlari ke meja jaga perawa

  • Kecanduan Ciumanmu   Cinta Terlarang yang Tak Pernah Padam

    Kedua biksuni itu melepas kepergian gadis tak bernama yang ditinggalkan sekelompok ninja di depan pintu kuil beberapa jam sebelumnya. Kini gadis yang tak sadarkan diri dengan kondisi tubuh penuh luka itu telah diinfus di dalam ambulance yang melaju dengan kecepatan sedang menuju ke rumah peristirahatan milik keluarga Yamada di Osaka.Tuan Kenji Yamada mengusap wajahnya yang jelas menampakkan kelelahan. Dia belum sempat beristirahat sejak kemarin karena mengurusi kisah asmara putera sulungnya, Takeshi. Cinta terlarang yang menyisakan kepahitan. Gadis dari klan Tokugawa itu nyaris mati dan dibuang jauh dari kediaman keluarganya. Bila dia boleh jujur, nuraninya menangis mengetahui masih ada praktik-praktik tradisi kolot yang tak berperikemanusiaan. Zaman telah berganti akankah manusia masih tetap berdiri di jalan lama dengan mengeraskan hati seperti Tuan Masumi Tokugawa? batin pria itu prihatin."Apa kau sudah menghubungi Takeshi agar memanggil dokter ke rumah di Osaka, Ito?" tanya Tuan

  • Kecanduan Ciumanmu   Dibuang dan Dipungut

    "Suamikuuu, tolong puteri kita pingsan!" Ibunda Ayumi memeluk tubuh anaknya yang penuh luka dan berdarah-darah di tanah. Dia berseru kepada pelayan rumah, "Antarkan nona muda ke rumah sakit!""TIDAK! Jangan bawa anak tak berbakti itu ke rumah sakit! Dia hanya akan menimbulkan kesulitan karena dokter pasti akan curiga melihat lukanya. Kirim ke kuil saja, biarkan para biksuni yang merawatnya nanti!" Masumi mencegah para pelayannya yang terdiam menunduk tak berani membantah perintah majikannya sekalipun itu jelas-jelas tak berperikemanusiaan. Gadis yang terluka parah itu sungguh miris kondisinya. Darah dari luka di wajahnya dan juga tubuhnya yang dibalut kimono putih berbahan katun polos. Ibundanya menangisi Ayumi hingga air matanya terkuras tak kunjung habis. Bagaimana pun kesalahan puterinya, Nyonya Michiko tak akan tega melihat darah dagingnya dipukuli hingga nyaris mati di depan matanya sendiri."Suamiku, luka Ayumi begitu parah ...a—aku a—aku takut dia akan infeksi bila tidak seger

  • Kecanduan Ciumanmu   Puteri Bangsawan yang Diasingkan

    Seusai kepergian ayah ibunda Kenzo bersama rombongan keluarga Indrajaya ke rumah sakit. Pertikaian antara tetua klan Watanabe dan Tokugawa semakin sengit. Mereka saling berteriak satu sama lain."Perjodohan ini sudah berakhir, Tuan Masumi Tokugawa! Kenzo sudah mematahkan perjanjian darah itu dengan hara kiri!" ucap Akehito Watanabe lantang. Dia menyesali kekeras kepalaannya sendiri tadi hingga cucunya mengambil jalan seperti itu.Tuan Masumi dengan wajah penuh murka berteriak seraya menggebrak meja, "Kalau Kenzo selamat seharusnya dia tetap menikahi puteriku, Ayumi, Tuan Akehito!"Nenek Kenzo angkat bicara karena mengetahui bahwa gadis klan Tokugawa itu sudah tak layak disebut gadis karena telah ternodai. "Dia tak layak bersanding dengan Kenzo, cucuku mengatakan bahwa Ayumi telah memberikan keperawanannya kepada putera keluarga Yamada. Mereka pun telah beritikad baik dengan hadir di sini," ujar Nyonya Kyoko Watanabe dengan dingin."HUH! Aku tak sudi berbesan dengan keluarga Yamada!" T

  • Kecanduan Ciumanmu   Hara Kiri Kenzo

    Semua mata tertuju pada sepasang kekasih muda belia itu. Midori menangis pilu memeluk tubuh Kenzo mencegah pemuda Jepang itu bertindak gila dengan mengakhiri hidupnya demi cintanya.Deasy dan Leeray saling bertukar pandang, mereka tak menyangka kisah cinta puteri mereka lebih sulit dibanding secret marriage yang dulu pernah mereka jalani. Memang kakek Midori menghajar Leeray hingga babak belur nyaris mati setelah mengetahui Deasy menikah diam-diam dan dihamili olehnya dulu. Namun, tidak sampai harus dipaksa bunuh diri begini.(Baca kisah cinta Leeray dan Deasy dalam novel Terjerat Cinta Milyarder Sexy)"Sudahlah, kami tidak ingin drama! Tolong Tetua Watanabe menjernihkan situasi pelik ini. Puteri kami berhak mendapat kejelasan nasib perjodohan yang telah disepakati dahulu antara dua keluarga Watanabe-Tokugawa!" Masumi Tokugawa tak ingin kehilangan kesempatan berbesan dengan keluarga bangsawan terhormat dan kaya raya seperti klan Watanabe dan dia benci keturunan Yamada.Namun, Kenzo ta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status