Pada pertengahan musim dingin di Jepang, Midori melahirkan putera pertamanya untuk Kenzo. Bayi kemerah-merahan yang lahir melalui jalur normal tanpa harus menjalani operasi Cesar itu menangis kencang saat menghirup napas pertamanya di dunia.Kenzo memberinya nama Kenshin yang artinya kebenaran yang sederhana atau bisa diartikan sebagai kejujuran. Makna lainnya juga menyiratkan sebuah pengorbanan. Ada banyak kisah penuh pengorbanan yang melatar belakangi kehadiran bayi kecil itu sehingga sesuai dengan namanya.Seluruh keluarga besar Watanabe menyambut kehadiran generasi penerus mereka yang berharga dengan penuh kebahagiaan. Sebuah pesta besar digelar di kediaman Watanabe yang ada di Tokyo. Kakek Akehito mengundang sesama tetua kenalannya dari berbagai klan untuk memperkenalkan Kenshin Watanabe.Bayi laki-laki itu memang berambut hitam lebat seperti ayahnya, tetapi ketika matanya terbuka sepasang mata biru terang yang identik dengan genetik ibunya nampak jelas menunjukkan jati dirinya.
"Midori, kamu tidak takut 'kan tidur sendirian? Kamu dan Posei soalnya sudah besar, jadi tidak boleh tidur berdua lagi," ujar Deasy pada puteri cantiknya yang sudah beranjak dewasa.Tahun ini Midori dan saudara kembarnya Poseidon berusia 18 tahun menuju 19 tahun. Deasy melahirkan kembar fraternal seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Keduanya bermata biru dan berambut cokelat seperti dirinya. Genetik keluarga Carson memang sangat kuat, moyang Deasy berasal asli dari Australia, berambut cokelat kemerahan dan bermata biru.Deasy menikah dengan Leeray, orang Indonesia berdarah Tionghoa yang berasal dari klan Indrajaya, konglomerat di bidang properti yang berpusat di Jakarta.Asal-usul nama kedua anak kembar itu sebenarnya karena kegemaran orang tuanya yang saling memuja satu sama lain. Leeray menganggap Deasy sebagai Aphrodite-nya sementara Deasy menganggap Leeray sebagai Poseidon-nya. Jadilah kedua anak kembar itu mendapat kedua nama dewa-dewi Yunani
Ketika Kenzo ingin berbicara pada Midori, keluarga Midori lewat di situ. Dia pun menahan lidahnya.Leeray melihat anak gadisnya berhadapan dengan seorang pemuda yang sepertinya berkebangsaan Jepang, dia pun bertanya, "Ada apa, Midori Sayang?""Ehh tidak apa-apa, Papi," jawab Midori salah tingkah karena kejadian yang baru saja terjadi antara dirinya dan pemuda itu sungguh memalukan.Kenzo membungkukkan badannya di hadapan Leeray lalu berkata dalam bahasa Inggris, "Perkenalkan Paman, nama saya Kenzo Watanabe. Tadi Nona Midori terpeleset dan kami tidak sengaja bertabrakan. Maafkan, kelancangan saya."Gadis itu memandang Kenzo sambil menggigit bibir bawahnya yang masih terasa sedikit kebas sementara mendongkol dalam hatinya. 'Dan kau melumat bibirku habis-habisan. Dasar pria menyebalkan!'"Oohh, baiklah. Salam kenal, Kenzo. Saya ayah Midori, nama saya Leeray dan ini mamanya Midori, Deasy. Kalau ini saudara kembar Midori, Poseidon," ujar Leeray me
Senja pun turun dengan pemandangan langit yang indah di Kyoto. Kenzo melihat matahari tenggelam di cakrawala langit senja berwarna jingga keunguan bersama Midori dari teras kamar tempat gadis itu menginap yang menghadap ke arah barat.Ini adalah satu hari terindah dalam hidup Kenzo. Menikmati senja bersama bidadari. Ketika dia menoleh ke arah Midori, mereka saling bertatapan. Mata biru Midori bagaikan berlian biru yang begitu indah. Keelokan paras Midori itu membuatnya terpana. Wajah gadis-gadis Asia yang seumur hidup Kenzo lihat seolah tampak begitu biasa bila dibandingkan dengan Midori.Dia berpikir bagaimana caranya membuat gadis berambut cokelat kemerahan dan bermata biru ini jatuh cinta kepadanya. Dia ingin memiliki Midori sebagai kekasihnya, HARUS!"Ken ... zo, apa kau tidak ingin bersiap-siap untuk makan malam?" tanya Midori yang sebenarnya ingin mengusir Kenzo secara halus. Dia ingin berbaring sebentar di tempat tidur sebelum waktu makan malam tiba.
Ketika berbelok ke arah restoran hotel, Kenzo berpapasan dengan keluarga Midori yang akan menuju ke restoran juga. Dia pun menyapa mereka. "Selamat malam, Paman Leeray, Tante Deasy, Poseidon, dan Midori." "Selamat malam, Kenzo. Kebetulan sekali bertemu di sini ...," balas Leeray seraya merangkul bahu pemuda itu. Dia cukup terkesan pada Kenzo sejak perjumpaan pertama mereka sore tadi. Yamaguchi berdiri di depan pintu masuk restoran menunggu Kenzo. Kemudian dia mengantarkan rombongan itu ke tempat reservasi makan malam. Sebuah ruangan khusus berisi meja makan panjang dari kayu setinggi setengah meter dengan 8 buah kursi di sekelilingnya. Mereka pun memilih tempat duduk masing-masing, Kenzo tentu saja memilih duduk di samping Midori, sementara Poseidon duduk di sisi lain Midori. "Jadi bagaimana cara memesan menu di restoran ini?" tanya Deasy penasaran. Kenzo pun menjawab, "Segalanya sudah saya siapkan Tante Deasy, semoga kalian bisa menik
Seusai makan malam, mereka semua masih berbincang sembari minum sake. Kenzo memang ingin mempererat tali silaturahmi dengan keluarga Midori. Dia masih belum mampu memikirkan bagaimana cara dia mendekati Midori setelah liburan Midori dan keluarganya di Kyoto usai."Kenzo, perusahaan mobil keluargamu itu apakah melakukan ekspansi ke luar Jepang seperti Honda, Toyota, Mitsubitsi, dan sejenisnya?" tanya Leeray yang masih baru mendengar merk kendaraan milik perusahaan keluarga Kenzo."Iya, Paman Leeray, mungkin tidak seterkenal kendaraan berbahan bakar fosil. Kendaraan listrik baru booming setelah Tesla mulai terkenal, bukan? Kami mendukung program green energy, Paman Leeray. Mungkin Paman ingin mencoba satu unit? Saya bisa mengirimkannya ke Perth," tutur Kenzo dengan cerdas.Leeray tersenyum mendengar jawaban Kenzo. Dia menyukai pemuda itu, bukan hanya anak konglomerat, tetapi memang genius berbakat. Kenzo mengingatkannya pada Deasy ketika awal dia mengenal is
Malam semakin larut, Kenzo masih asyik mengobrol dengan Midori di teras kamar gadis itu.Midori menceritakan pada Kenzo bahwa bahasa ibunya adalah bahasa Indonesia karena kedua orang tuanya adalah warga negara Indonesia. Namun, karena bisnis mereka berpusat di Perth, kedua orang tuanya berpindah kewarganegaraan sebelum Midori dan Poseidon lahir untuk mempermudah pembuatan akte kelahiran anak juga selain pertimbangan bisnis.Kenzo pun mengerti bahwa gadis yang dia sukai memiliki kebangsaan ganda yaitu Indonesia dan Australia. Dalam tradisinya silsilah kebangsaan itu penting. Menurut pengetahuannya, latar belakang Midori ini akan sangat sulit bila harus disatukan dengannya dalam sebuah pernikahan.Tradisi bangsa Kenzo menjunjung tinggi cinta bangsanya dan juga memandang tinggi kesetiaan pada tanah air. Sementara orang tua Midori berpindah kewarganegaraan, itu sudah sangat salah dengan alasan apapun.Kenzo merasa dilema, mana yang harus dia ikuti ... k
Hari masih begitu pagi, udara pun terasa sejuk di kulit Midori. Namun, wajahnya terasa panas. Kenzo terus-menerus membuatnya merona karena malu mendengar ucapan pemuda itu. "Oohh Pacar Sehariku sepertinya tukang gombal," ucap Midori ringan seraya melepaskan diri dari pelukan Kenzo di pinggangnya. Dia berjalan kembali ke arah kamarnya. "Midori, tunggu ... ada sesuatu yang akan dikirim ke kamarmu sebentar lagi." Kenzo mengecek jam tangan di pergelangan tangan kirinya yang tertutup manset kemejanya. Midori menoleh sekilas ke arah Kenzo lalu terus masuk ke kamarnya dan menutup pintu teras. Melihat hal itu, Kenzo pun kembali ke kamarnya. Dia ingin mengatur tur wisata keluarga Midori dengan sopir pribadinya. "Tuan Muda ...," sapa sopir pribadi Kenzo yang bernama Yoshida, dia pria berusia awal 30 tahun. "Yoshi-san, aku ingin minta tolong padamu hari ini. Keluarga teman baikku sedang berkunjung ke Kyoto, mereka ingin melihat-lihat tempat