LOGINKarena membutuhkan biaya yang banyak untuk perawatan adiknya. Natasya Grey terpaksa menjadi simpanan seorang duda tampan dan menjadi Sugar Daddy untuknya. Leonardo Stell. Namun apa jadinya jika ternyata Sugar Daddy-nya selama ini adalah ayah dari sahabatnya sendiri. Liora Stell. Liora yang tau jika ayahnya memiliki hubungan dengan sahabatnya sangat murka dan menginginkan mereka berpisah karena dia masih menginginkan ayahnya kembali bersatu dengan ibu kandungnya. Karena tidak ingin persahabatnya dengan Liora hancur, Natasya ingin meninggalkan Leon, namun saat dia ingin pergi, ternyata dia baru tau jika dirinya sedang hamil. Lalu apakah yang terjadi selanjutnya? Apakah Natasya bisa bersatu dengan Leon mengingat Liora tidak menyetujui hubungan mereka.
View MoreLeon benar-benar berada nyaman saat berada di dekat Tasya, entah dia sudah gila atau bagaimana karena dia benar-benar menjalin hubungan dan bahkan sudah dua kali berhubungan dengan Tasya, di mana dia adalah wanita yang muda dan terpaut jauh dengan umurnya. "Apa kau baik-baik saja?" Tasya mengelus pelan helaian rambut Leon karena sepertinya Leon memang seperti sedang kesal. Leon hanya menanggapinya dengan deheman namun masih berada di posisi yang sama. "Bisakah kita berangkat sekarang? Aku akan membuatmu melupakan kekesalanmu nanti." Tasya membujuk Leon agar dia mau segera menyalakan mobilnya agar bisa keluar dari sini. Leon menanggapinya dengan senyuman miring, "Aku akan menghukummu jika kau tidak menepati perkataanmu." Leon mengancam Tasya yang di tanggapinya dengan gelengan, Tasya juga tersenyum manis dan mencium sekilas bibirnya yang membuat Leon mengerang dan meremas bongkahan padat belakangnya. Leon sudah benar-benar dibuat candu oleh tubuh Tasya, selain dia bisa menyen
Keesokkan paginya, Tasya benar-benar terpaksa bersiap untuk pergi bersama Leon, padahal dia tadinya ingin mengantarkan adiknya untuk kontrol rutin di rumah sakit. "Kakak benar-benar minta maaf karena tidak bisa menemanimu untuk cek kesehatan rutin," Tasya menjadi merasa bersalah karena seharusnya ini bisa menjadi kesempatan untuknya mengantar adiknya karena biasanya dia selalu lembur di pekerjaannya, namun dia malah tidak bisa menemani adiknya karena Sugar Daddy-nya. "Jangan pikirkan itu, Kak. Aku tidak apa. Ada Tante yang menemaniku." Noah tentu saja tidak mempermasalahkannya karena selain mengerti kesibukan kakaknya, dia juga sudah terbiasa pergi dengan tantenya. "Jika urusan Kakak sudah selesai, kakak janji akan pulang cepat." Janjinya meskipun Tasya sendiri tidak yakin jika Leon akan membiarkannya pulang dengan cepat. "Jangan terburu-buru, Tasya, selesaikan saja pekerjaanmu, ada Tante yang mengurus adikmu. Jangan khawatirkan dia," Thresa menenangkan kekhawatiran Tasya kare
"A-apa? Tapi bukankah umurmu masih 40 tahun? A-ku berumur 25 tahun, jika kau memiliki putra, itu artinya kau memiliki anak saat usia 15 tahun?" Tanyanya yang masih terkejut. Dia memang mengira jika Leon pasti memiliki anak, tapi tidak mengira jika anaknya seumuran dengannya. Leon tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan, dia menggendong Tasya ke kamar namun dibiarkan olehnya. "Umur putriku 22 tahun." Leon menjelaskan lalu duduk di sofa, hanya saja kini mereka berganti di sofa kamarnya. "Saat remaja, aku memang menghamili seorang wanita, ibu dari putriku yang sekrang, waktu itu aku masih berusia 17 tahun." Lanjutnya yang membuat Tasya sedikit shock. "Astaga! Kau nakal sekali." Tasya tanpa sadar terkekeh dengan cerita Leon namun lalu menghentikan tawanya saat menydarinya "Maaf, aku hanya bercanda, aku tidak berniat mencibirmu." Tasya menjadi takut jika Leon tersinggung dengan perkataannya dan bahkan dia menertawakannya. "Tidak apa, aku menyukainya." Leon tersenyum dan seben
Malam harinya, Tasya bersiap sedangkan Liora sudah masuk ke dalam rumahnya untuk menjemput Tasya. "Selamat malam, Tante." Sapa Liora kepada Thresa yang ditanggapi Thresa dengan senyuman. "Hai, Noah." Sapanya juga kepada Noah yang sedang duduk membaca buku. "Hai, Kak. Kalian ingin pergi?" Noah menebak jika kakaknya akan pergi bersama sahabatnya ini. Dan perkataan Noah di angguki oleh Liora. "Aku ingin meminjam kakak-mu sebentar," Liora terkekeh yang membuat Noah tersenyum mengangguk mengerti. "Eeh! sejak kapan kau datang?" Tasya terkejut saat keluar dari kamar dan melihat Liora ternyata sudah ada di dalam rumahnya. "Sedari tadi, kau sangat lama, sudah ayo." Ajaknya. "Tante, aku nitip Noah ya, " Tasya pamit kepada Tantenya yang di senyumi oleh Thresa "Jangan khawatirkan Noah, dia aman bersama Tante." Thresa tentu saja membiarkan Tasya keluar agar tidak terlalu memikirkan pekerjaannya. Dia juga pasti membutuhkan refreshing dan bersenang-senang. Setelah pamit, Mereka akh
Setelah menebus obat dan membawa pulang adiknya, Tasya pamit untuk bekerja dan meninggalkan Noah dengan Thresa sang Tante. Jika pagi sampai sore, Tasya bekerja di restoran sebagai pelayan karena memang dia hanya lulusan sekolah menengah atas. "Tasya!" Sapa wanita cantik yang mengunjungi Tasya sebelum dia berangkat kuliah. "Kau ada kelas pagi, ya? Karena tidak biasanya kau bangun pagi dan sudah rajin seperti ini. Liora!" Tasya sengaja menyindir Liora karena kebiasaannya namun malah membuat dia terkekeh. "Dari perkataanmu seperti mengataiku wanita pemalas." Liora berlagak tidak terima sambil menyilangkan tangannya di dadanya. "Memang iya, bukan?" Perkataan Tasya akhirnya tidak bisa ditahan oleh Liora dan membuat dia tertawa. "Aku mengunjungimu, sekaligus ingin sarapan, nanti malam ayo ke club, kemaren kau membatalkannya, menyebalkan." Liora memang sedikit kesal karena Tasya membatalkan perjanjian mereka semalam padahal Liora sangat kesepian. "Semalam adikku masuk ke rumah
"Hai, bagaimana perasaanmu, Noah?" Natasya tersenyum dan menghampiri adiknya ketika melihat dia sudah sadar. "Aku sudah lebih baik, Kak. Maaf sudah membuatmu khawatir."Noah menjadi merasa bersalah karena dia sudah bolak-balik ke rumah sakit dan sudah pasti menghabiskan uang kakaknya dan membuatnya khawatir. "Tidak apa, sebentar lagi kau akan sembuh dan tidak akan pernah bolak-balik ke rumah sakit lagi. Jadi sabar sebentar lagi, ya." Tanya mencoba menenangkan adiknya karena dia tau jika adiknya merasa bersalah karena dirinya kembali masuk rumah sakit. "Aku akan operasi?" Tebak Noah yang di angguki oleh kakaknya. Namun anggukannya malah membuat Noah terkejut. "Itu membutuhkan biaya sangat besar, Kak!" Bukannya senang, namun Noah malah khawatir dari mana kakaknya akan mendapatkan uang sebanyak itu. "Tidak begitu besar, jika pun besar, tidak menjadi masalah asal kau bisa sembuh dan tidak meraskan sakit lagi." Perkataan kakaknya membuat dia merasa benar-benar terharu. "Saat suda
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments