Share

105. Ulah Dewa Racun.

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2025-06-29 10:30:22
Koki pria tua kurus itu terus memantau dari balik tirai gorden tipis dengan senyuman penuh nafsu.

Dia adalah otak dibalik meninggalnya satu persatu warga kota Guana. Meski semua warga telah curiga, bahwa sang koki lah pelakunya. Namun tidak ada satupun yang berani menghadapinya.

Tidak memakannya? Di kota Guana memiliki aturan aneh. Setiap keluarga, tidak diperbolehkan memasak makanan sendiri. Semua tenaga yang dihasilkan oleh makanan, mereka harus membeli dari restoran terbesar kota Guana?!

Satu jam kemudian.

"Arghhh!" Kiana bersendawa, dia sudah tak kuat untuk mengunyah lagi menatap kearah Bintang yang tersenyum tipis.

"Bagaimana masakannya?"

"Sangat lezat kakak..."

Bintang mengangguk puas, dia mengeluarkan beberapa koin emas untuk membayar semua tagihan makanannya.

"Ayo kita segera pulang... Hari sudah mulai gelap."

Kiana beranjak dari kursinya, hingga ditengah kepergian keduanya.

Sang koki mulai menjentikkan jarinya.

"Tuan..."

"Ikuti kedua kakak beradik itu, dan kirimkan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   149. Baim mengancam!

    Komentar para warga yang melihat Bintang diseret mulai menyebar. Kegaduhan sempat menggemparkan kota Boma.Hingga di dalam kediaman milik Baim."Anak muda, apa kamu tak tahu, sebenarnya sejak kamu berdiri tadi disini, sebenarnya aku sudah ingin sekali mengeksekusi mu?" Baim tersenyum sinis.Bintang menatap wajah Baim dengan sorot mata yang cukup tenang."Apa kamu benar benar merasa sudah menang didalam permainan ini?" "Aku adalah penguasa, siapa yang dapat membantumu? Penguasa provinsi? Bahkan dia adalah anjingku yang sangat penurut?! Hahahahaha!" Bintang tersenyum tipis, namun dia tak berniat memberontak sama sekali.""Permainan? Apa aku tidak salah dengar? Pertama kamu telah melukai tanganku?!" dia memperlihatkan tangan yang diperban."Ke dua... Pacarmu telah membuatku kehilangan muka?! Kau anggap ini sebagai permainan? Apa kamu memiliki identitas? Bukankah kamu hanya tabib kecil, yang tidak tahu malu ingin merebut kursi kekuasaan ini?" dia tersenyum sinis lagi."Hahahahahaha?!"

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   148.

    Menyeringai dingin, Bintang mulai menatap kearah sang pelayan."Masih tidak ingin menggesek kartunya?" sembari menaikan sebelah alisnya."Ba-baik tuan muda..." pelayan itu tak berkutik, tiga pengawal Baim saja tumbang. Kini tak mungkin dia mengikuti perintah sang Penguasa kota.Baim yang melihat itu, hanya bisa menyatukan rahangnya.Namun dia tersadar, semakin didalam ruangan lantai ke tiga. Hal berbahaya mungkin bisa terjadi padanya."Aku akan mengingat semua perlakuan ini dari kalian... Ingatlah, satu diantara kalian, tidak akan ada yang dapat keluar dari wilayah Provinsi Juanda!" dia keluar dari lantai ke tiga.Beberapa saat setelahnya.Tiiiiiiiit! Tiiiiiiiit!Mesin EDC terus berdenging, ini diartikan semua pembayaran yang dilakukan oleh Bintang berhasil!"Si-siapa pemuda itu? Bisa membelikan banyak pakaian untuk semua wanita disekitarnya... Dia benar benar sangat tajir?!"'Seandainya aku menjadi kekasihnya..' para wanita yang berbelanja dilantai tiga hanya bisa berkomentar dengan

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   147. Bintang memprovokasi Baim.

    "Hhh... Beberapa waktu aku tidak berkunjung kemari, ternyata kamu masih mengenalku?" Baim tersenyum tipis."Penguasa hamba pasti akan terus mengingat wajah anda..." Dia memalingkan wajah, dan segera menatap tajam kearah Kiana."Kamu, segera lepas pakaian itu... Sekarang, pakaian itu telah menjadi milik Penguasa kota?!" bentaknya.Kiana sedikit merubah ekspresi wajahnya menjadi ketakutan. Dia tidak melepas pakaian, hanya bersembunyi dibelakang tubuh gurunya.Melihat respon itu, Bintang tersenyum sinis."Aku dulu yang mendapatkan pakaian ini... Aku juga bisa membayarnya, kenapa aku harus menyerahkan padanya?"Wajah pelayan itu berubah menjadi gelap. Sama halnya dengan Baim, namun gadis yang berada disisi Baim segera berkata."Sayang, sepertinya dia tidak mengenali, seberapa baiknya kamu terhadap orang lain...""Apa yang diungkapkan pacar ke sepuluh Penguasa kota harus dipenuhi... Tuan muda, aku tahu kamu bisa membayarnya... Tapi, nyawa itu lebih utama." ungkapnya sedikit memberi peringa

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   146.

    "Penguasa, serakah itu tak baik... Apalagi, mengkonsumsi Pill secara berlebihan itu...""Kau mengerti apa soal Pill... Sudah, lakukan saja perintahku... Mungkin, aku bisa membebaskan ancaman untuk kalian..."Bagas menatap lekat pria bertopeng. Harapan untuk kebebasan kehidupan kedua orang tuanya terlihat. Namun, berbeda dengan pandangan Bintang.Menurutnya, ada sesuatu yang disembunyikan pada ekspresi Baim.Keduanya pun keluar dari kediaman itu. Hingga disebuah restoran yang cukup mewah."Tuan muda... Mohon, berikan Baim banyak Pill untuk kebebasan kedua orang tuaku... Aku dan kakakku, pasti akan menjaga keselamatanmu dengan nyawa kami...""Masalah itu, tak perlu dibahas... Bagaimanapun, apa yang dilakukan tuan muda, itu sudah menguntungkan kalian, dan semua orang yang ingin dia lindungi..." Zidane yang telah menjalani tugasnya memasuki ruangan pribadi didalam restoran."Ta-tapi, di tempat itu penjagaan sangat ketat... Bagaimana, cara kalian membebaskan kedua orang tua kami?" Bagas ta

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   145.

    "Baik..." Meski belum terlalu Yakin, kini Bagas hanya bisa berharap. Semua rencana, harus berjalan dengan lancar! Saat pandangan matanya mulai tertuju kearah warga yang tengah beraktivitas. "Layaknya kota pada umumnya..." "Yang tuan muda katakan memang benar... Tapi, setelah memasuki wilayah keluarga wali kota, tuan muda akan memahami sesuatu." timpal bagas panjang lebar. Mendengarnya, Bintang semakin penasaran. Apa semengerikan itu, wali kota penguasa kota Boma? Bruuuuuuk! Namun ditengah perjalanan. Seorang gadis tiba tiba menubruk tubuh Bintang, hingga kepalanya terbenam kedalam dada bidang milik Bintang. "Ini..." Gadis itu segera tersadar dari kesalahannya. Zidane mulai marah, dia hendak menarik tubuh gadis berpakaian compang camping itu. Namun Bintang segera menghentikannya. "Sorot mata yang terlihat trauma," ungkapnya, sembari melihat sepasang bola matanya secara lekat. Gadis itu ingin berteriak! "Ka-kalian pasti utusan pembunuh dari walikota kan? Ja-jangan..

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   144. KEBENARAN, semua wanita itu Guru dari Guruku!

    "Fitnah belaka? Kenapa kakekku seolah menaruh dendam begitu besar pada kalian? Lalu, bagaimana cara fitnah itu tersebar?" Dewi Kecantikan mengerti, tapi adanya panggung tanpa penghibur. Itu akan merusak suasana hati para penonton, dia menatap semua sahabat, serta muridnya. "Dewi Medist... Jelaskan secara detail, aku akan menyelesaikan urusanku..." Dewi Medist mulai bercerita satu persatu masalah yang menyangkut mereka di fitnah. Ini berawal dari perintah ayah Bintang. Yang meminta mereka mencari pengalaman diseluruh negara benua. Singkatnya, mereka yang tak tahu apapun tiba tiba mendengar. Bahwa Raja Naga telah mati, dan mereka tidak akan bisa kembali karena terlibat masalah pemberontakan yang dilakukan oleh ke tiga keluarga Kuno. "Guru aku masih belum mengerti..." "Kami terlibat, kami difitnah, itu karena ada lima wanita yang menyamar menjadi kami... Mereka mendatangani surat perjanjian pemberontakan di masalalu di Istana Naga Biru... Kekosongan kekuatan di pihak Raja Naga... I

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status