Home / Urban / Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! / 112. Ancaman dari dokter terhebat pegunungan jantung emas.

Share

112. Ancaman dari dokter terhebat pegunungan jantung emas.

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2025-07-06 16:31:14

Beberapa pasien lain yang baru datang, dan tak sengaja mendengar percakapan itu terkejut. Mereka kini menatap kearah Udin, dan juga pemuda yang selalu ada disisi pria tua.

"Gadis itu memang telah mengobati penyakit, ku dengan cepat... Kalian mengantri lah dengan benar... Jangan membuat keributan," Udin segera memberi hormat, lalu mengeluarkan satu keping emas untuk membayar biaya dari pengobatan yang di buka oleh Klinik.

"Ha-hanya satu koin emas... Mu-murah sekali... Bahkan jika kita berobat di dokter terhebat pegunungan ini, satu koin emas hanya bisa untuk menyewa ranjang selama sepuluh jam saja!"

Bintang dan Kiana menatap kearah para Pasien dengan santai.

"Berobat di klinik ini, kami tidak akan mematok harga untuk biaya pengobatan... Kalian hanya perlu, membayar seikhlasnya saja!"

"Jika benar begitu, gadis muda ayo cepat periksa tubuhku!"

"Yaaa! Aku ingin sembuh juga dari cedera yang aku alami selama tiga tahun ini!"

"Karena penyakit, kita harus tersiksa oleh tekanan pekerjaan! Aku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   140.

    "Nei tangkap dia hidup hidup... Aku ingin tahu, siapa yang ingin membunuhku." Nei mengangguk cepat, hingga tak berselang lama. Sosok yang familiar memasuki klinik tabib rahasia miliknya. "Bintang..." Dewi memasuki klinik. "Ka-kamu..." Bintang terkejut, bagaimana bisa Dewi mengetahui dimana dia berada? "Jangan terkejut, aku kemari... Untuk berterimakasih padamu, setelah kamu membebaskanku dari kehidupan kejam keluarga Rahwana... Aku datang kemari, dengan perasaan tulus.". "Aku melakukan semua itu, bukan untukmu... Tapi untuk orang tuaku, dan juga diriku sendiri... Dewi, pergilah... Disini bukan tempatmu untuk bermain main." Dewi menganggukan kepalanya, dia meninggalkan klinik dengan langkah santai. "Syukurlah dia pergi... Tapi dari mana dia tahu aku ada disini? Dan terakhir, apa tujuannya... Ungkapan rasa terimakasih itu, tidak sederhana yang ku pikir." bergumam, Bintang mengutamakan masalah utama datang ke desa mutiara Utara. Beberapa saat setelahnya. Nei berhasil membaw

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   139.

    Merubah pandangannya, entah kenapa. Kepala desa itu seakan percaya pada ungkapan Bintang. Namun siapa identitas pria bertopeng didepannya?Bisa menghancurkan kota Boma, siapa yang dapat melakukannya?"Jeni... Sudah lihat ada tamu, kenapa kamu masih sibuk dengan urusanmu sendiri? Tolong, berikan tuan muda jamuan teh..."Gadis berumur dua puluh tiga tahun, memasuki ruang penelitian. Dia hanya mengangguk, namun dari tatapan sorot matanya. Bintang mulai merasa janggal dengan gadis itu.Hingga teh hangat, yang diproduksi oleh desa mutiara Utara tersuguh didepannya."Tuan muda... Teh hangat ini, sangatlah lembut rasanya ketika masih hangat... Seduhlah segera..." Jeni tersenyum hangat.Bintang mengangguk, dia menyeduh, sembari secara perlahan mencium aroma teh di gelasnya."Sangat harum, tapi begitu berbahaya..." Dia tersenyum kecil, tidak membuangnya. Bahkan mulai menelannya.Gleeeek?!Sorot mata Jeni berubah, namun Kepala Desa yang mengangkat Jeni sebagai anak angkatnya memincingkan satu a

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   138. Menghilangkan kutukan kebodohan 1.

    "Kiana... Antarkan ramuan ini pada Febri... Junaidi, Nei, bantu aku bersiap untuk menyambut para warga yang akan segera datang."Ketiganya mengangguk, mereka bersiap dengan aktivitas yang telah dibagi oleh Bintang. Hingga tak lama, satu persatu warga mulai berdatangan. Mereka, yang mendengar berita Candra telah sembuh dari cacar sisik naga mulai berkata."Apa ramuanmu memang sehebat itu?""Yaaa! Jika benar, tolong bantu aku?!""Benar... Ayoo, berikan segera ramuan itu?!"Bintang tersenyum tipis, rencananya berhasil. dia mulai meletakan gelas kecil yang berisi ramuan."Ambil..."Gleeeek! Gleeeek!Satu persatu, warga mulai merasakan tubuh yang hangat. Stamina tiba tiba meningkat, diikuti oleh melelehnya cacar keras yang ada di kulit tubuh mereka."I-ini...""Sa-sangat manjur...""Klinik tabib rahasia ini sangat hebat?! Lihatlah aku telah sembuh!"Semua kegirangan, hingga para warga yang belum kebagian mulai berebut. Dan tindakan ini, sangat di benci oleh Bintang."Kalian semua, apa tid

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   137. Darahku dan milik guruku, adalah obat paling manjur.

    Ranting ditangan Dewi Perang patah menjadi dua bagian. Ini sudah bisa di artikan, Nei telah memenangkan pertandingan di babak ke tiga."A-Aku kalah...""Pedang bagi seorang ahli seniman bela diri adalah nyawa... Mematahkan pedang, itu diartikan kalah..." Dewi Judi berkata diluar kendali.Hingga Bintang menatap ke arah dua gurunya, "semua syarat telah ku penuhi... Apa kalian ingin mengingkari janji kalian?"Keduanya menggelengkan kepalanya, "kamu menang, maka kami tidak akan mengingkari janji... Ayo, masuk kedalam..." Dewi Judi melangkahkan kaki, diikuti oleh Bintang.Namun, Bintang tak memasuki kediaman itu. Melainkan dia menatap Kiana dengan lekat."Guru?" Kiana masih belum mengerti.Slaaaaaash!Mengambil satu jarum, lalu menancapkan pada area urat tangannya. Seketika darah merah, sedikit hitam kehijauan keluar kedalam mangkuk, bekas teh milih Dewi Judi.Meremas dua Pill penawar seribu racun, agar darah dan dua Pill itu saling menyatu. Bintang mulai berkata, "berikan pada Febri... In

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   136. Nei Vs Dewi Perang?!

    "Aku..." Nei mengajukan diri, hal ini membuat Bintang menatap calon istrinya dengan santai."Apa rules untuk bisa memenangkan pertandingan kali ini?""Tiga serangan lumpuh... Maka dia akan menang..."Bintang menganggukan kepalanya, dia mulai menatap semua orang secara bergantian sembari memberikan ungkapannya."Meski gadis ini juga seorang ahli bela diri, tapi dia tidak sepintar, dan sekuat kamu... Dengan cara permainan pedangmu, dia akan terjatuh dalam hitungan sepuluh gerakan... Pertandingan ini tak menarik..." Bintang menggelengkan kepalanya."Apa maksudmu?""Mudah saja... Agar pertandingan menjadi lebih menarik, maka Biarkan aku membimbingnya dalam bertanding denganmu? Bagaimana?""Heeem boleh saja..." Dewi Perang mengangguk, jika satu lawan satu. Siapa yang dapat mengalahkannya.Bintang meraih dua ranting yang sama panjang, dia segera melemparkan kedua ranting kearah Nei, dan juga Dewi Perang."Mulai..." Bintang menjadi wasit.Swuuuush! Swuuuush!Keduanya saling melompat kearah y

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   135. Junaidi Vs Dewi Judi.

    Jodi terdiam sejenak, apakah gadis, dan pemuda di klinik tabib rahasia murid dari pria bertopeng ini."Kenapa kamu tidak memanggilnya sendiri? Apa kah..." ungkapan Jodi terhenti."Tuan muda, itu tak perlu..." Nei yang mengenakan topeng, bersama Kiana, dan juga Junaidi memasuki wilayah kediaman sunyi milik tiga wanita Naga.Melihat tampilan mereka yang terlalu asing, Dewi Judi mulai berkata, "Satu permainan maka akan mengakhiri semuanya... Keberuntungan mu dalam bertemu Febri, itu akan ditentukan oleh kemenangan... Apa benar kau tak ingin bermain dengan dirimu sendiri?"Junaidi dengan langkah percaya diri, mulai berjalan kearah Bintang."Guru, pertandingan apa yang kamu maksud?""Kamu hanya perlu bermain poker bersamanya saja, tolong wakili guru... Anggap ini sebagai ujianmu setelah menjadi muridku.""Dia..." Junaidi berpikir kuat. Siapa identitas wanita cantik dan seksi didepannya? "Dewi Judi?" tidak tidak, pikiran itu harus dibuang. Dia belum pernah bertemu dengan Dewi Judi."Lihatl

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status