Share

155. Tertangkap.

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2025-08-17 12:55:41

"Baiklah, kakek aturkan saja hari pertemuan itu..." Sedikit ingin menghormati keputusan kakeknya. Bintang segera menatap ke empat gurunya.

"Dimana Dewi Perang?"

"Dia tengah menguntit kemana dokter Van pergi... Seharusnya, dia tengah menemui seseorang yang ingin membunuhmu."

Sebelum beranjak pergi, Bintang menitipkan pesan.

"Semua peristiwa akan tetap terjadi... Biarkan Zidane menggantikanku, ingat jangan ada satupun orang lain mengetahui niatku..."

Keempat Wanita Naga memincingkan salah satu matanya.

"Dia memerintahkan kita?"

"Sial... Dari mana keberaniannya lahir?" Dewi Judi membuka mulutnya.

Bintang tak memperdulikan ungkapan para gurunya. Bagaimanapun, lima wanita Naga. Adalah Aspri dari Raja Naga. Mereka harus tunduk, apapun perintah dari mulut Raja Naga.

Setelah keluar dari rumah sakit terbaik ibu kota dengan lancar.

Tuuuuut...

Hand Phonenya berdering, melihat sekilas. Panggilan dari Dewi Perang segera dia angkat.

"Sayang... Gedung blok barat nomor tiga... Dokter Van, sepertiny
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   159. Bahayanya Kancil Wong!

    "Tidak perlu..." timpal Nei dengan wajah lesu seperti menyembunyikan hal yang begitu penting."Nei..." semua berusaha mencari tahu alasan raut wajah itu. Namun tiba tiba, Bintang yang telah sedikit pulih mulai berkata."Apa di kediaman Langit ada masalah?""Tu-tuan muda... Mohon ampun, Nei selalu gagal menjalankan tugas... Anya, dan juga Kiana, tertangkap oleh orang tak dikenal?! Dia mengancamku. Jadi tak berani bertindak gegabah!" Nei dengan tubuh gemetar berlutut dihadapan Bintang."HAHAHAHAHA?! Sudah ku bilang, adik terkahir kami tidak akan tinggal diam?! Apakah kalian benar benar menyesal?"Bintang menatap tajam kedua saudara kembar yang telah tertangkap dengan tatapan dingin."Sepertinya dia tidak sebodoh kalian... Tunggu saja hukuman kalian, aku tidak memiliki waktu meladeni kalian?!"Bintang segera keluar dari dalam istana dengan langkah tergesa gesa. Hal ini menyebabkan semua orang mengikuti kemana arah Bintang akan pergi.Bandara Ibu kota?!Situasi bandara terlihat begitu ten

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   158. Tiga bersaudara kembar Wong!

    "Ada Raja Naga ditanganku... Itu semua diartikan, kekuasaan negara ini ada ditanganku... Sekali lagi... DITANGANKU!"Braaaaaak!Jian menggebrak meja, dia merasa mereka semua tidak menganggap Raja Naga penting. Namun berbeda dengan Maha Raja. Di hidupnya, hanya ada satu yang paling berharga. Yaitu Bintang, dia yang terkenal akan kebengisannya mulai memperlihatkan kepanikannya."A-aku tak peduli dengan hal lain kecuali keselamatan cucuku...""Kek tenang saja... Bintang, dan Dewi Perang memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikan masalah... Didepan kita, hanyalah seekor anjing yang tengah menggonggong, untuk apa kamu peduli terhadapnya?" timpal Dewi Kekayaan melemparkan dokumen kembali kearah Jian Wong.Wajah Jian Wong semakin memburuk, dia meraih hand phone didalam saku."Lima menit dari sekarang... Ungkapan itu akan terbalik. Aku akan menunggu kalian semua bersujud di depan kakiku!" teriak Jian Wong memanggil Cian untuk membawa tubuh Dewi Perang, dan Raja Naga ke wilayah Istana Naga

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   157.

    Darah mulai menetes ketika bidikan dari Dewi Perang mengenai target. Hingga teriakan, dan kepanikan suara di dalam ruangan membuat beberapa dari pasukan tersembunyi mulai berdatangan.Bintang kini menarik tubuh Dewi Perang kedalam pelukannya. Pandangan matanya sangat tajam, seolah tengah menganalisis sesuatu."Bidik arah kiri... Sisanya serahkan padaku..." Dewi Perang menganggukan kepalanya. Dia mengerti apa yang dimaksud oleh Bintang, hingga disaat keduanya mulai kembali menunjukan tubuh. Bintang mulai melambaikan tangannya, serangan kejutan itu sangat cepat. Bahkan tidak membuat pasukan tersembunyi menyadarinya.Jleeeeeb! Jleeeeeb!Sangat akurat! Jarum besi yang semenjak dia bawa di desa laut mutiara biru. Akhirnya semua berfungsi mengenai target hingga membunuhnya!Melihat calon suaminya berhasil mengenai semua target tanpa membiarkan satupun pasukan tersembunyi lolos. Dewi Perang mulai meraih beberapa, belati yang tersisa. Dia melemparkan keaerah dua pria yang bersiap membidik ta

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   156. Benar benar meremehkan Kemampuan dua orang terhebat.

    "A-Aku bisa menggantikannya..." teriak Dewi Perang.Bintang hanya bisa menggelengkan kepalanya. Hal ini membuat sosok yang berwajah sama dengan Baim mengangguk."Lihatlah... Tubuh Raja Naga saja masih sangat kuat, dia mampu bertahan setelah ratusan cambuk melukai kulitnya... Kamu, tunggu saja giliranmu. Kenapa terburu buru sekali kamu ingin mati?" Sosok itu terus menyabetkan cambuknya.Ctaaar! Ctaaar!Lutut Dewi Perang semakin tak tertahan, dia jatuh berlutut. Dan sama sekali tak membuka matanya. Namun yang tak di duga, Bintang yang semenjak awal diam saja itu tak pasrah. Dia bukan menunggu keajaiban, bahkan keberuntungan. Namun sesuatu yang besar sebentar lagi akan terjadi .Di rumah sakit terbaik ibu kota.Kraaaack!Suara benda seakan retak terdengar. Maha Raja dengan raut wajah heran mulai merogoh sakunya. Namun selain token Raja Naga, dia tak menemukan hal lain. Hingga dia memperlihatkan token Raja Naga yang hampir saja hancur."Cucuku... Oh tidak, dia menemui bahaya..."Keempat g

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   155. Tertangkap.

    "Baiklah, kakek aturkan saja hari pertemuan itu..." Sedikit ingin menghormati keputusan kakeknya. Bintang segera menatap ke empat gurunya."Dimana Dewi Perang?""Dia tengah menguntit kemana dokter Van pergi... Seharusnya, dia tengah menemui seseorang yang ingin membunuhmu."Sebelum beranjak pergi, Bintang menitipkan pesan. "Semua peristiwa akan tetap terjadi... Biarkan Zidane menggantikanku, ingat jangan ada satupun orang lain mengetahui niatku..."Keempat Wanita Naga memincingkan salah satu matanya."Dia memerintahkan kita?""Sial... Dari mana keberaniannya lahir?" Dewi Judi membuka mulutnya. Bintang tak memperdulikan ungkapan para gurunya. Bagaimanapun, lima wanita Naga. Adalah Aspri dari Raja Naga. Mereka harus tunduk, apapun perintah dari mulut Raja Naga.Setelah keluar dari rumah sakit terbaik ibu kota dengan lancar.Tuuuuut...Hand Phonenya berdering, melihat sekilas. Panggilan dari Dewi Perang segera dia angkat."Sayang... Gedung blok barat nomor tiga... Dokter Van, sepertiny

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   154.

    Mendengar teriakan keras itu, Sonya segera memasuki ruangan. Dia dengan wajah penuh ketakutan mulai melihat kearah Raja Naga yang terus meronta ronta kesakitan diatas ranjang."Sonya lihatlah... Bahkan Dewi Medist juga tak bisa mengobatinya... Hari ini, dengan menggunakan token Raja Naga?! Aku akan menghakimi Paviliun Bintang Jatuh!"Lutut Sonya semakin bergetar, dia bahkan tak mampu menopang berat badannya sendiri. Hingga, seorang wanita mulai memasuki ruangan."Bukankah ini sudah keterlaluan? Dia terluka bukan karena kami... Apakah semua ini adil atas hukuman itu? Meski kamu memiliki token Raja Naga. Kami sebagai pihak..."Plaaaaak!Sonya menampar putrinya didepan semua orang. Dia segera menggelengkan kepalanya, "aku akan menerima semua hukuman itu.... Seluruh aset, yang dimiliki oleh Paviliun Bintang Jatuh, akan segera dikembalikan untuk keluarga Langit.... Asal dengan satu syarat...""Tidak bisa menjaga keamanan Raja Naga, sekarang kamu masih ingin meminta syarat padaku?" tatapan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status