Share

189.

Penulis: Al_Fazza
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-08 06:08:30

Di depannya berdiri Kancil Wong, kurus dengan wajah penuh garis licik. Di sampingnya, seorang pria bertopeng hitam berdiri diam, namun aura membunuhnya terasa lebih mengerikan dari pasukan mana pun.

Bintang melangkah masuk, pedangnya meneteskan darah. Tatapannya langsung terkunci pada sosok Kiana.

“Muridku…”

Kiana menegakkan kepala, senyum tipis muncul di wajahnya yang pucat. “Guru, aku tahu kamu pasti akan datang…”

Kancil Wong tertawa panjang. “Hahaha! Jadi benar kau datang sendiri. Bagus, bagus. Malam ini akan jadi malam kematianmu, dan setelah ini, Negara Amerta akan segera menjadi milikku!”

Bintang menatapnya dingin. “Kau bukan tandinganku, Kancil Wong.”

Dengan gerakan secepat kilat, Kancil Wong melemparkan pisau kecil. Namun sebelum menyentuh tubuh Bintang, pedangnya sudah bergerak, membelah pisau itu menjadi dua.

Wuuuuush!

Sekejap kemudian tubuhnya sudah lenyap, muncul tepat di depan Kancil Wong.

Tebasan pedang berkilat. Kancil Wong melompat mundur, gaunnya teriris. Wajahnya ber
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bambangb0318214
iklan sak liane Gopay OPO ORA Ono lll nganti BOSEN
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   282.

    Kerumunan di dalam toko semakin ramai. Beberapa pelanggan menyingkir ke belakang, sebagian lain berbisik penuh semangat, seolah-olah sedang menonton pertunjukan aneh yang akan berakhir tragis.Rhela tertawa lantang sambil melipat tangannya di dada. Kalung emas di lehernya bergetar karena getaran tawa yang kasar.“Sudah kubilang, pelayan, kota ini bukan tempat untuk orang bodoh yang tidak tahu aturan! Siapa pun yang berani melawan geng Kobra, bahkan kepala pasukan pun akan berlutut!”Pelayan di sebelahnya hanya bisa menunduk, bibirnya gemetar antara takut dan malu.“T-tuan, sebaiknya... Anda pergi saja sekarang... Sebelum mereka benar-benar datang.”Namun Ardhana hanya diam. Pandangannya dingin, tak sedikit pun menunjukkan niat untuk mundur. Ia memandangi tangan Nyonya Rhela yang gemetar menahan kesombongan, lalu perlahan berujar.“Menarik... Jadi di kota ini, hukum tunduk pada seekor ular?”Rhela menyeringai. “Ular? Hahaha! Anak manis, ular yang satu ini bukan sembarang reptil. Ketua

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   281.

    "A-apa benar keluargaku belum mati?"Ardhana mengangguk tenang, dia mengeluarkan plat identitas miliknya. "Sebentar lagi akan ada seseorang berjubah hitam, dengan logo naga kemari... Kau katakan saja, ini pemberianku, agar mereka menunjukan jalan dimana tempat keluargamu berada...""Ta-tapi bagaimana jika dia tak percaya?""Plat ditanganmu, sama dengan perintah langsung negara Amerta... Melihat kabar kemenangan ini, dia pasti akan tahu, Bahwa aku sendiri yang memberikan plat kepadamu...""Baik terimakasih."Ardhan tak menjawab, dia mengambil beberapa kotak, lalu membawa dua kepala pembunuh kakeknya keluar dari ruang bawah tanah Paviliun Teratai Suci.Langkahnya tenang, bukan bearti dendam dihatinya telah usai. Tapi ini awal baru, dimana dia tahu. Dunia bekerja dengan cara apapun, demi untuk kepentingan diri sendiri.*Pemakaman pahlawan negara Amerta.Ardhana menunduk, dia menahan air matanya didepan makam kakeknya.Yang pasti, dia mulai berkata."Kek, aku telah membalaskan dendam.mu

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   280.

    "Ardhana, meski kini kau adalah hukum diistana, tapi kejahatannya begitu kuat... Bagaimana bisa hukumannya seringan ini?!" salah satu pejabat dibelakang Kaisar Diablo mulai berkata dengan nada kesal."Dia bahkan membuat negara Dumai dan Amerta saling bermusuhan.. Akibat ulahnya, negara kami dikucilkan?! Ardhana....!" timpal yang lain.Namun Ardhana menatap santai Kaisar Diablo yang tiba tiba setuju tanpa ingin berdebat."Tetap saja dia hukum tertinggi diistana ini... Lagi pula, dia sendiri yang membuat Jon Vick keluar dari persembunyiannya..."Nimira melangkahkan kaki kearah Ardhana, senyumnya cukup indah, seperti bidadari perang yang menunjukan sikap kepada orang yang berbeda."Aku tahu, kamu memiliki rencana lain... Ardhana, aku akan melakukannya."Beberapa saat setelah Nimira menangkap Jon Vick dan Valsha. Kaisar Diablo mulai mengutus seluruh pasukan Blades untuk membantai sisa sisa pemberontakan yang dilakukan oleh Jon Vick. *Di dalam ruang istana."Ardhana, aku secara terus ter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   279.

    "Berani mengkhianati Kaisar?! Bunuh tanpa ampun?!"Satu persatu pasukan dibawah kepemimpinan Jon Vick dibunuh tanpa ampun. Hingga dari dalam ruang istana, Nimira dengan langkah tertatih tatih mulai mendekati Ardhana."Kau telah bekerja dengan baik... Ardhana.""Nimira, luka mu...""Demi kekaisaran... Aku rela menanggung ini, terimakasih."Tak lama, suasana Istana mulai tenang. Hingga tiga hari setelahnya. Ardhana duduk tenang disinggasana milik Kaisar.Dia menatap kearah pintu yang terdengar langkah kaki rombongan dari pihak Jon Vick dengan santai.Kreeeeet!Pintu ruangan terbuka, hingga dengan langkah penuh percaya diri pria paruh baya itu menatap sinis kearah Ardhana."Apa maksudmu duduk di kursi kehormatan milikku? Ardhana, kau memang telah melakukan tugas dengan baik... Tapi boneka tetaplah boneka, dia harus bergerak dibawah kendali tuannya... Sekarang, berlutut didepanku, mungkin aku akan menyisakan jasadmu secara utuh...," ungkapnya dingin.Ardhana tersenyum tipis, didalam hatin

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   278.

    Ardhana tersenyum kecil."Pedangnya tajam, kecilnya belati itu tak akan mempengaruhi sebuah kemenangan yang telah direncanakan... Bukankah itu tugas kalian untuk membunuh semua pasukan divisi sayap kanan? Sekarang mulailah...""Benar, sudah tiba disini jangan buang waktu! SERANG!" Valsha berteriak kuat, hal itu menyebabkan seluruh pasukan yang ia bawa segera melakukan peperangan pedang secara terbuka.WUUUUUSH!"Istana diserang?! PANGGIL BANTUAN?!"Ctaaaaang! Ctiiiiiiiing!Suara dentingan pedang dari dua belah pihak menggema kuat dihalaman istana. Namun Valsha bersama Ardhana terus berjalan tenang. Mereka terlihat menikmati pertempuran itu, hingga Valsha segera mendobrak kuat pintu aula istana termegah di ibu kota.BRAAAAAAK?!Suasana sunyi, namun hanya terlihat ada sosok Nimira dan Kaisar Diablo di tempat singgasana terlihat."Dasar Ardhana brengsek?! Sudah ku angkat sebagai hakim Agung istana, kau berani sekali berpihak pada adik kandungku sendiri?!"Ardhana berjalan tenang, setelah

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   277.

    "Kau benar benar kejam... Bisa bisanya, kamu membuat saudara angkatku itu berpihak padamu..."Tubuh Vargan yang diikat dipaksa keluar dari penjara untuk menghadap Jon Vick. "Vargan, kau tangan kanan Diablo... Tapi satu yang harus kau tahu... Kini Ardhana, monster yang telah cukup lama bersembunyi di negara ini sudah memihak padaku...""Ada Nimira dia tak...""Kemampuan Nimira sebanding dengan Valsha... Itu alasanku percaya, Ardhana bisa membawa kepala Diablo kemari..."*Ditengah perjalanan panjang menuju ke ibu kota Kekaisaran Dumai. Valsha telah memberi informasi, bahwa penyerangan ini takan langsung menyerang. Namun mereka akan melakukan rencana terlebih dahulu."Melemahkan seluruh pasukan Jendral sayap kanan..."Ardhana tersenyum tipis."Hanya dengan pasukan kecil ini?""Tentu tidak, tim ini adalah inti dari penyerangan terhadap istana... Yang bergerak melemahkan, tentu divisi sayap kiri yang telah berpura pura tunduk akibat ketidak becusan Karzath..."Tidak merubah ekspresi waja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status