Share

206. Negara Dumai?

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2025-09-16 06:48:52

Setelah pertarungan dengan Pemburu Bayangan, Bintang dan kelima gurunya bersembunyi di sebuah bangunan tua bekas gudang mutiara di tepi pelabuhan. Di sana, gulungan dokumen dan rekaman kristal berisi bukti kejahatan Kaisar Laut Timur diletakkan di atas meja kayu.

Dewi Kekayaan menatapnya dengan penuh keyakinan. “Dengan ini, kita bisa menjatuhkan reputasinya di mata para negara besar. Jalur perdagangan, penyiksaan pedagang, bahkan dokumen kontrak ilegal dengan organisasi gelap… Semuanya ada di tangan kita.”

Bintang mengangguk. “Kita harus menyebarkannya sebelum Kaisar bergerak menutup mulut para saksi.”

Dewi Judi terkekeh, meski wajahnya serius. “Tapi kau tahu, begitu kita sebarkan bukti ini, Kaisar akan mengamuk. Dia takkan segan menyalakan perang terbuka.”

Bintang menatap semua gurunya. “Lebih baik menghadapi perang terbuka dari pada membiarkan rakyat Amerta dan pedagang kita mati pelan-pelan dalam penjara.”

Mereka semua terdiam, lalu mengangguk setuju.

*

Dewi Kekayaan mulai mengakti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   288.

    Penguasa Provinsi Selatan memberi isyarat. Para prajurit Naga Langit menurunkan senjata mereka sedikit, namun tetap waspada. Ardhana berdiri tegak, meski dalam hati ia merasakan tekanan tak biasa bukan karena takut, tetapi karena permainan licik yang mulai mengungkungnya.Tiga jam kemudian.Ruang interogasi bawah tanah milik organisasi Naga Langit dipenuhi aroma logam dan batu basah. Lampu kristal gantung berayun perlahan, melemparkan bayangan panjang ke wajah Ardhana yang duduk dengan kedua tangan tak terikat karena mereka tahu, tali apa pun tak akan menghalangi seseorang dengan kemampuan sekelas dirinya.Seorang penyelidik menggebrak meja.“Ini… ini buktinya! Plat pembelian peluru dari bengkel senjata kota timur. Semuanya atas nama Ardha. Dan sidik jari yang menempel pada wadah peluru cocok dengan bekas yang ada pada senjata jarak jauh yang kami temukan di dekat bar!”Kiana langsung tersentak.“Itu tidak mungkin!”Pria penyelidik hanya mengangkat selembar dokumen tebal.“Semua cocok

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   287. Terjebak.

    "Akkkh?! Ta-tanganku..." Menginjak lengan yang memegang belati, hingga suara tulang retak terdengar jelas. Rengo Kobra terus berteriak. "Ka-kalah?! Bos kalah... Ba-bagaimana ini..." Ardhana menyeringai dingin, kakinya terus menginjak lengan. Lalu dia berlutut, sembari berkata. "Dengan kemampuan mu serendah ini, tak mungkin kamu melumpuhkan hukum... Rengo, siapa orang dibalik mu ... Mungkin aku bisa memaafkan kesalahanmu kali ini..." Rengo Kobra menyatukan rahangnya secara kuat. "Kau kira kau siapa? Bahkan Raja Naga sekalipun jika menanyakan siapa orang dibalik ku, aku Takan..." Plaaaaaaak! Satu tamparan membuat ungkapan Rengo Kobra berhenti. "Jawab..." Plaaaaaaak! Dua tamparan. Plaaaaaaak! Tiga tamparan. Hingga... "Tu-tunggu aku akan mengatakannya..." Ardhana tersenyum tipis, dia bangkit, lalu kakinya bergeser agar Rengo Kobra bisa duduk santai. "Katakan..." "Aiyaaa tuan muda... To-tolong aku tak berani mengatakannya. Mungkin anda akan melepasku, tapi bagaimana jika

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   286. Rengo Kobra

    "Ba-baik kami akan menyampaikannya..."Ardhana tersenyum tipis. Namun pria paruh baya disisinya menarik nafas pelan."Nak, apa kamu tidak tahu bagaimana kuat, dan kejamnya Rengo kobra itu? Bahkan dia bisa melumpuhkan seluruh sistem hukum, bahkan menaklukan beberapa penguasa kota perbatasan... Menyinggungnya itu bukan hal baik...""Terimakasih atas peringatan ini, tapi aku Ardhana Putra... Akan tetap menjadi hukum di wilayah ini. Sekalipun para penguasa kota datang memburuku, pada akhirnya... Mereka juga tidak bisa berbuat apapun padaku..."Melangkahkan kaki ke jalanan lain. Kini Ardhana mulai menajamkan penglihatannya."Cepat bayar uang keamanan!"Wuuuuuush!Beberapa anggota Geng Kobra terlihat tengah menarik uang tanpa kekerasan. Tapi Ardhana tetap melakukan keinginannya.Memukuli, bahkan memberikan pesan mendalam untuk Rengo Kobra.Hingga setelah memukuli lebih dari seratus anggota Geng Kobra dalam waktu kurang dari lima jam."Hooosh! Hoooosh!"Nafasnya terengah engah ketika memasuk

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   285. Bibi yang khawatir.

    Ardhana tersenyum tipis. "Sebelum aku mengatakan identitasku... Bagaimana jika kamu jujur padaku saja?" Kiana menarik nafas perlahan. Dia mengambil gelas berisi teh, lalu meneguknya secara perlahan. "Aku hanya seorang tabib kecil, kebetulan aku pernah membuka klinik di daerah kota besar negara jiwa... Teh ini, milik beberapa pejabat yang berhasil aku sembuhkan penyakitnya... Sekarang, bagaimana dengan identitasmu?" 'Sepertinya dia masih ingin menyembunyikan identitasnya jika begitu...' Ardhana bergumam, lalu menganggukan kepalanya. "Kebetulan, ibuku juga seorang tabib kecil... Ia sedikit meniru bagaimana cara Dewi Medist yang melegenda di negara ini mengobati pasien..." "Ka-kamu..." "Hahahaha?! Hari sudah malam, tak baik lelaki muda sepertiku terus tinggal didalam rumah seorang gadis secantik dirimu... Kiana sampai bertemu di hari esok..." Wajah Kiana memerah dengan sendirinya. Namun dia hanya bisa memandang jauh kemana Ardhana pergi. "Paman..." Kiana berkata pelan. Seorang

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   284.

    "Tuan sekarang masuklah... Pilih kamar sesuai dengan kriteria anda..."Ardhana mengangguk tenang, setelah memilih satu kamar. Dia mengeluarkan kartu hitam dan memberikannya pada gadis pemilik penginapan."Untuk berapa hari tuan?""Mungkin satu bulan, aku ingin tinggal sementara di kota perbatasan ini.."Gadis itu menganggukan kepalanya, dia keluar dari kamar Ardhana untuk menyelesaikan pembayaran. Hingga, didalam ruangan pribadinya. Sang pelayan segera menghentikan niat dari tuannya."Nona muda... Dia telah menyinggung Rengo Kobra, jika kita memberinya penginapan. Aku takut...""Kau tak tahu apapun tentang kuatnya negara Amerta.... Rengo Kobra hanya berandalan yang menguasai sejumlah kecil kota perbatasan... Kartu hitam ini, keberadaannya bisa dihitung dengan jari... Jadi, pemuda bertopeng ini, pasti memiliki latar belakang yang cukup mengerikan... Dia terkena masalah, pasti keluarganya akan menuntut balas. Dengan demikian, aku bisa menjalin hubungan... Pembicaraan ini sampai disini.

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   283.

    Ardhana menatap teh hangat di depannya, uapnya naik pelan membentuk pusaran tipis di udara. Jemarinya yang berbalut sarung hitam menyentuh cangkir itu, tapi belum juga diminum.“Takut?” suaranya rendah, tapi tegas. “Aku hanya takut pada satu hal di dunia ini, seseorang yang bisa melakukan sesuatu harus menjadi buta terhadap ketidak adilan.”Kiana terdiam. Ucapannya sederhana, tapi mengandung sesuatu yang berat, seolah keluar dari hati seorang yang telah melihat terlalu banyak kematian.“Ka-kau... bukan orang biasa, kan?” tanyanya pelan. “Cara bergerakmu, tatapanmu... itu seperti bukan warga biasa?"Ardhana tak langsung menjawab. Ia hanya menatap ke luar jendela, tempat debu berputar di jalanan kotor perbatasan. Dua pria berpakaian lusuh tampak berlari terburu-buru, mungkin untuk melapor pada atasan mereka.“Orang biasa...” gumamnya lirih. Kiana menunduk. Ia ingin bertanya lebih jauh, tapi sesuatu di balik tatapan mata pria bertopeng itu membuatnya menahan diri. Sikapnya ini membuat p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status