Home / Urban / Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! / 25. Bertemu dengan pemilik Pelelangan.

Share

25. Bertemu dengan pemilik Pelelangan.

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2025-05-09 10:21:10

"Penipu ulung? Pencuri? Clara aku benar benar sudah tak tahan dengan mulut busukmu itu...," suara Bintang berubah menjadi dingin.

"Nona Ariyanti, untuk apa meminta dia untuk membuktikan? Dengarlah nona Clara saja mengenalnya... Jadi pengamatanku tak salah kan?" Pelayan itu tersenyum tipis.

Ariyanti terdiam, kenapa dia tidak melihat Bintang orang seperti itu? Dari tatapan matanya, bahkan tingkahnya seolah biasa saja. Padahal ditempat ini, melakukan penipuan hanya akan berakhir dengan kematian.

"Bintang baiknya kamu pulang, berani menipu disini mungkin kepalamu yang akan ditinggalkan ditempat ini."

Bintang tak menggubris, dia mengeluarkan satu Pill kecantikan yang membuat Ariyanti membelalakan matanya. Dia mampu melihat kualitas Pill hanya dengan sekali lihat!

'Pill kualitas super tinggi!' dia terkejut tak mampu berbicara sama sekali.

Sang pelayan yang melihat pemuda itu benar benar mengeluarkan pill mulai meraih Pill ditangan Bintang. Dia menggunakan kaca pembesar untuk menyelid
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   47.

    "Kau tenanglah, sehebat apapun Dewa Racun... Pada akhirnya dia juga akan tunduk ditanganku... Menyinggungku sejauh ini, aku juga pasti akan membalasnya berkali kali lipat." Bintang menunjukan sifat yang belum pernah diperlihatkan pada orang lain. Apa keuntungannya juga jika membunuh Zidane? Bukankah Dewa Racun tak perlu melakukannya? Beberapa saat ketiganya mendengar teriakan yang semakin parau terdengar. Kini Bintang mulai menciptakan penawar untuk racun seribu gajah yang telah berkuasa didalam tubuh Zidane. Memberinya beberapa rumput kesadaran, seketika kulit dan otot Zidane yang tegang berubah menjadi lebih rileks. Namun akibat banyak darah yang dimuntahkan, kondisi Zidane masih memprihatinkan. Dan tanpa banyak menunggu hal lain, dia meraih darah segar yang telah di beli lalu mentransferkan darah itu melalui infus. "Akhirnya selesai..." "Bintang terimakasih! Aku tak tahu harus bagaimana cara membalasnya... Tapi..." Anya hendak melepas pakaiannya di depan Nei yang langs

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   46. Dewa Racun terlibat!

    Sang Bandar tersenyum tipis, mungkin Bintang tak mengenal siapa keluarga Deo. Tapi tidak baginya, dia menimpal dengan penuh bangga menyebutkan keluarga Deo. "Keluarga Deo, mereka semua penjudi, memiliki julukan yang berbeda, yang pasti banyak korban kekalahan, bahkan Dewi Judi di negara Amerta ini harus sedikit memberi wajah jika ingin bermain dengannya... Kemampuanmu masih belum cukup, ku harap tidak gegabah untuk menyepelekan keluarga Deo." Bintang mendengus dingin, "ohh seperti itu, jika tak terima. Datang dan cari aku... Aku dengan setia akan melayani permainannya!" Bersama Nei, keduanya berjalan menemui sang pelayan penukar chip! Setelah tiba, dan menukarkan chipnya. "Tuan, kemenangan anda cukup tinggi... Bagaimana jika anda menulis nama tuan di tempat ini agar kami bisa mengenal tuan muda?" Pelayan itu tersenyum tipis. "Tak perlu, aku datang sesukaku, dan pergi sesukaku... Aku juga tahu maksudmu, jangan harap bisa mengadu domba aku dengan para penjudi lainnya...," tatapan

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   45. Ancaman Deo Listiana!

    "Ohhh, kamu ingin melawanku lagi?" Bintang menghentikan langkahnya, namun Nei segera menggelengkan kepalanya. Dia takut keberuntungan yang sama tidak berpihak kepada tuannya."Tuan...""Diam, kamu hanya pengawalnya saja sudah berani mengaturnya...," suara dingin Deo Listiana memotong keinginan Nei.Mendengar hal itu, Bintang tersenyum tipis. Mungkin empat ratus triliun memang sudah cukup untuknya, tapi Deo Listiana malah mengancam orangnya? Ini bukan lagi soal tantangan, melainkan harga diri Nei yang sekarang bekerja untuknya."Jika bermain empat ratus triliun, aku akan meladenimu...,"Deo Listiana mendengus kesal, dia segera menelephone seseorang untuk membawakan sejumlah chip yang sama! Hingga setelah itu, seorang pria dengan raut wajah datar tiba. Dan Deo Listiana mulai memberikan aturan baru untuk Bintang."Aturan kali ini, hanya Bandar yang akan membagi kartu, dan semua pilihan hanya ada pada sang Bandar... Apa kamu keberatan?"Bintang menggelengkan kepalanya, dia menatap sang Ba

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   44. Raja Judi Casino Mahakam! Deo Listiana!

    "Eeeh, kamu hanya membawa chip dua puluh triliun, tapi malah menciptakan all ini yang begitu cepat?""All in, orang miskin saja masih berani bertindak gegabah di tempat ini!""Brisik!" Nei mengeluarkan aura membunuhnya ketika mereka mencoba memprovokasi tuannnya.Namun tidak dengan Bintang, dia hanya menatap sang Bandar yang terlihat kesal melihat pilihan Bintang. 'Permainan ini sama saja aku tak diuntungkan...' dia membuka penutup dadu."Kecil lagi?!"Semua tamu terkejut, hingga Nei terkekeh kecil melihat tebakan tuannya tak salah sama sekali!Lima belas menit kemudian."Me-menang lagi?!""Te-tebakannya sampai saat ini masih tak meleset... Di-dia siapa?!""Ooh tidak! Hanya membawa dua puluh triliun kini malah menjadi dua ratus triliun? Sialan dia ini..."Semua tamu tercengang, mereka benar benar tak menyangka bahwa setelah lima belas permainan terlewati, Bintang selalu menang. Dan kekalahan telak berada pada Bandar karena tidak ada satupun tamu yang ikut bertaruh!"Ka-kamu..." Banda

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   43. Leon datang menemui Bintang!

    Membiarkan masalah itu pergi, Bintang yang dipenuhi pikiran mulai tertidur sejenak. Hingga malam harinya. Hawa dingin yang tak lain aura membunuh mulai menyentuh tubuhnya. Menyadari kehadiran orang lain, dia mulai membuka satu matanya. "Kamu masih berpikir dapat membunuhku?" Bintang menatap wanita pembunuh kelas SSS yang kini wajahnya terlihat sedikit pucat. "Ti-tidak..." Gleeeeeeek! Wanita itu jatuh berlutut, melihat kejadian ini. Bintang berjalan, lalu memeriksa denyut wanita didepannya dengan santai. "Dia terluka?" Menggelengkan kepalanya, Bintang memapah tubuh itu. Dia dengan cepat pergi kekamarnya untuk mengobati wanita itu secara intens. Tiga jam kemudian! "A-aku..." Wanita itu terbangun, dia sangat terkejut melihat beberapa pakaiannya telah berganti. Bahkan beberapa luka robekan kecil pada perutnya mulai terasa yang membuatnya menatap kearah Bintang! "A-apa yang telah kamu lakukan?! Apa kamu..." "Apa begini caramu berterimakasih? Jika bius kematian itu tak ku kelua

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   42. Kakek Rei tiba! Permohonan Maaf!

    Setelah tiba dirumah kecil milik Awan. Tatapan mata Bintang sedikit berkaca kaca, dia menarik nafasnya dalam dalam ketika melihat seorang wanita yang berumur tiga puluh tujuh tahunan tergeletak dengan peralatan Medist seadanya. Insting sebagai tabib muncul dibenaknya, Bintang segera memeriksa denyut nadi wanita di depannya dengan kerutan wajah sedikit panik. "Berapa lama ibumu mengidap penyakit ini?" Bintang menatap kearah Awan dengan rasa penuh keprihatinan yang tinggi. "Dua tahunan..." "Katanya kakak seorang tabib? Apa kakak bisa menyembuhkan ibuku?" Awan segera berlutut didepan Bintang. "Tidak perlu berlutut dihadapanku... Aku hanya ingin melihat kondisi ibumu, ternyata..." ungkapannya tertahan, karena Awan telah memotong penjelasan Bintang secara cepat. "Ternyata tuan muda tidak bisa menyembuhkan ibuku? Tak apa tuan muda, aku tahu penyakit ibuku sudah terlanjur parah. Aku tak akan menyalahkan tuan muda." Bintang tersenyum lembut, dia meraih sakunya. Dan menatap Pill

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   41. Membantu Awan.

    Jarum Roulette kembali berputar, hal ini dibarengi dengan sindiran keras dari tamu bayaran disisi Bintang."Jangan berpura pura tenang, nomor sepuluh tidak akan pernah keluar! Dari pada menerima kekalahan telak, baiknya kamu segera pergi dari sini!"Mengendus kesal, Bintang yang merasa terganggu mulai menunjuk kearah jarum yang berputar."Sepertinya tebakanmu yang salah... Jarum penunjuk berhenti tepat pada nomor sepuluh!"Semua mata tertuju kearah jarum penunjuk. Sontak tamu bayaran menyatukan rahangnya, mungkin dia tidak akan mendapatkan kerugian setelah kalah bertaruh. "Bajingan! Kamu benar benar menipu kami ya?! Kami sudah mengikuti pilihanmu! Tapi lihatlah!""Ohh tidak hartaku!""Gila kamu memang gila!"Tamu bayaran menelan ludahnya sendiri, dia tidak ingin menjebak tamu miskin yang mencoba keberuntungannya. Dia hanya ingin menjebak Bintang, tapi Bintang tak terprovokasi."Ke-kenapa kalian menyalahkanku? Sudah tahu bermain tebak angka hanya ada kata keberuntungan dan sial, sekar

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   40. Merampok harta Casino Savador 1.

    *Lima belas menit mengendarai mobil BMW E30 miliknya akhirnya berhenti di Casino Savador. Casino ini bukan Casino terbesar diibu kota. Namun Bintang memilih cabang yang kecil, pasalnya dia tidak ingin menarik beberapa kekuatan yang mungkin akan membuat tujuannya terhambat!Memasuki ruang, dan menemui pelayan sang penukar mata uang menjadi sebuah chip! Kini sang pelayan segera memandang wajah Bintang dengan tatapan serakah.'Jaz yang dia kenakan sangatlah mahal, pasti dia mangsa yang tepat bagi boss...' berkata dalam hati, benar saja. Bintang telah mengeluarkan kartu hitamnya."Tukarkan lima puluh triliun menjadi chip!""Tuan benarkah? Lima puluh triliun itu sangat banyakloh! Jika habis dalam satu waktu, bagaimana jika orang tua anda tidak terima dan membuat keributan?""Apa kamu perlu mengingatkan tentang hal ini?" Tatapan Bintang berubah menjadi tajam.Sang pelayan mengangguk cepat, dia segera menukarkan lima puluh triliun menjadi sejumlah chip! Hingga Bintang membawa satu tas beri

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   39.

    Wajah pembunuh itu mulai berkembang kempis, kulitnya memerah menahan malu sekaligus marah! "Ka-kamu melakukan pelecehan!" dia menunjuk kearah Bintang yang sedikit salah tingkah.Menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal, Bintang lalu berkata, "aku tak sengaja, lagi pula kau ingin membunuhku... Bukankah apa yang terjadi barusan bisa dianggap seimbang?""Se-seimbang katamu? Akan ku cabik cabik mulutmu sampai mati!" Wanita itu menyerang secara membabi buta dengan dua belati di kedua tangannya.Namun semua serangan itu tak sama sekali menyentuh tubuh Bintang. Bahkan untuk merobek pakaian jaznya, Bintang tak membiarkan hal itu terjadi!Hingga sebuah celah dapat dilihat oleh Bintang. Mengeluarkan tiga jarum, Bintang segera memanfaatkan celah itu melalui gerakan tipuan!Jleeeeb! Jleeeeb! Jleeeeeb!"Tu-tubuhku?!"Bintang tersenyum kembali, dia mengangkat janggut gadis itu agar kedua mata mereka bisa bertemu."Katakan padaku, siapa seseorang yang memesanmu untuk membunuhku?""AKU TIDAK AK

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status