Share

33. Lelang Dimulai 3.

Auteur: Al_Fazza
last update Dernière mise à jour: 2025-05-14 11:20:49

Mendengar tantangan itu, Bintang ingin sekali menaikan harganya. Namun Anya yang tidak tahu bahwa sebenarnya Bintang memiliki hubungan dengan Dewi itu membungkam mulut Bintang dengan tangannya.

"Bintang jangan melawan, kamu sama sekali..."

Bintang hanya menganggukan kepalanya, dia telah mengurungkan niatnya. Hingga lukisan Maha Karya milik Dewi Lukis telah ditetapkan sang pemenangnya.

Beberapa saat acara lelang berjalan.

"Ini adalah puncak acara lelang yang ditunggu oleh semua tamu... Pedang Naga Langit!"

Semua penonton bertepuk tangan, bersorak, bahkan merasa begitu semangat ketika acara puncak lelang akan dimulai. Siapa yang tidak tahu simbol dari Pedang Naga Langit?

"Tuan acara! Kamu tidak perlu menjelaskannya lagi! Sekarang keluarkan harga awal yang akan kami tawar!"

"Yaa itu benar! Bagaimanapun semua tamu hanya menanti puncak lelang pada malam ini!"

"Eheeem! Para tamu sudah tak sabar, jika begitu harga awal yang kami tetapkan adalah sepuluh triliun!"

Semua belum ada yan
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   134. Menerima Syarat dari Dewi Judi.

    "Ta-tapi bukankah tuan muda harus menyembunyikan identitas... Kenapa tuan muda, malah kadang berkata secara jujur?" "Kamu kira pendengaran Tia itu begitu baik? Nei, tunggu saja... Beberapa diantara mereka, pasti akan datang untuk menemui kita." Bintang terkekeh geli, dia juga tahu, Tia ada diatas atap kediaman yang tengah mereka tinggali. Malam harinya. Rombongan truk besar memasuki desa. Ini membuat warga yang berjaga di pintu keluar masuk desa mulai bersikap waspada. "Apa yang kalian bawa? Turun dari mobil, kami ingin mengeceknya..." Zidane dengan menggunakan topengnya turun dari truk, dia memperlihatkan beberapa stempel herbal yang dibutuhkan Bintang. "Semua isi truk yang kami bawa, berisi bahan herbal yang dipesan oleh tabib rahasia yang baru saja membuka klinik di desa ini... Apa kalian ingin menunda niat baik tabib itu?" "Ini..." Penjaga yang menerima suap dari Bintang saling pandang. Kenapa hal sebesar ini bisa dilakukan oleh pria bertopeng? Memberi mereka uang tiga rat

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   133. Membuka Klinik Tabib Rahasia. Desa Mutiara Utara 1.

    Bintang hanya bisa mengintimidasi Junaidi. Dia tidak ingin, memancing reaksi permusuhan untuk ketiga gurunya yang namanya kini tengah dipuja oleh warga."Ta-tapi..."Bintang berkata, "aku memang tabib kecil, setidaknya kalian harus percaya... Bahwa aku datang memang untuk mengobatinya."Para warga yang menyambut mereka terdiam, yang mereka tahu. Febri memang membutuhkan tabib lain untuk menyembuhkan racun yang telah melumpuhkan semua saraf pergerakannya."Baik kami akan menerima kedatangan kalian, tapi dengan satu syarat...""Beri kami semua imbalan, anggap saja untuk membantu pembangunan desa Mutiara Utara... Apa kamu bisa melakukannya? Jika tidak, maka enyah dari tempat ini...," suara mereka berubah menjadi dingin.Bintang mengangguk cepat, "apa kalian memiliki nomor rekening?""Aku ada..."Segera memanggil Anya, tiba tiba sebuah notif dari hand phone ditangan warga berdering.Kriiiing!'Transfer sebesar tiga ratus juta rupiah telah masuk...'DEEEEEG!Dia menatap rekannya, lalu mena

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   132. Tebakanku tak salah lagi.

    "Ternyata kau lebih tak sabar dari diriku yang ingin sekali tahu alasan kelima guruku, tidak mau datang melihatku duduk dikursi yang sebenarnya mereka inginkan." Bergumam sembari menggelengkan kepalanya. "Anya, tolong sembunyikan kemana aku akan pergi dari kakekku... Kelak katakan saja jika kamu tidak tahu keberadaanku." Anya mengangguk, dia melihat empat orang yang meninggalkan kediaman Langit dengan tatapan lemah. Yang pasti, dia benar benar tidak ingin melihat Bintang pergi?! Di bandara Ibu kota. "Kiana, Junaidi, Nei, jangan pernah memanggil namaku yang sebenarnya..." "Guru apa alasannya?" "Aku tidak bisa menjelaskannya..." Namun Nei sedikit mengerti permasalahan Bintang. Dia hanya mengangguk, dan mereka akhirnya tertidur didalam perjalanan menuju ke provinsi Juanda. Lima jam kemudian. Setelah perjalanan panjang. Bintang membuka mata, dibalik topengnya. Pramugari cantik, tengah menatapnya dengan lekat. "Sekarang perjalanan telah tiba... Harap tuan muda ini segera bangun d

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   131. Alasan Junaidi. Aku akan pergi ke Desa Mutiara Utara.

    Junaidi menjelaskan panjang lebar tentang Catur Xianqi. Permainannya hampir sama dengan catur biasa. Hanya saja tampilan papannya yang berbeda."Mulai saja...""Gu-guru a-aku baru saja menjelaskan... Bagaimana bisa kamu bisa bermain?""Kamu meremehkan kemampuan gurumu ini?" Bintang tersenyum tipis.Dia mengambil langkah awal untuk memajukan Pawn layaknya pion.Junaidi yang meremehkan kejeniusan Bintang segera mengikuti permainan. Namun ditengah tengah pertandingan."Kenapa aku menjadi tertekan? Di negaraku, aku adalah pemain terbaik pada catur Xianqi... Guruku memang tidak bisa diremehkan sama sekali." Junaidi menyatukan kedua rahangnya.Di pertengah tengahan itu, Bintang mencoba memecahkan fokus dari muridnya."Kau berkata, bahwa kamu ingin menjadi yang terhebat karena Rasa Sakit... Jika boleh tahu, Rasa sakit apa yang kamu alami?"Benar saja, Junaidi terhanyut dalam permainan Bintang. Dia menjawab semua pertanyaan gurunya. Seolah dia tengah terhipnotis!"Rasa sakit itu berawal dari

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   130. Paksaan Junaidi. Menerima murid ke dua.

    "Aku iblis? Bukankah kata kata itu terlalu kejam bagi pria setampan aku?" Bintang menggelengkan kepalanya. Dia tidak mengambil seluruh pot yang ada diatas meja.Melainkan dia hanya mengambil semua taruhannya sendiri."Apa maksudmu?" tanya sang pelayan heran dengan tindakan Bintang.Bahkan sama halnya dengan para pemain lain yang terdiam kini mulai menganggukan kepala mereka."Anggap saja, bertukar ilmu... Uang itu, ku kembalikan padamu... Lagi pula, aku tak terlalu membutuhkan uang." Sembari menatap kearah sang pelayan."Aku telah memenangkan pertandingan... Sekarang, dimana aku bisa menemui Dewi Judi?"Sang Manager yang terpukau dengan cara permainan Bintang segera menyeret tubuh Bintang keruangan pribadi miliknya.Melihat tindakan ini, Bintang menaikan alisnya."Kenapa kamu membawaku kesini?""Disini ruangan milik Dewi Judi, sekaligus tempat ku bekerja... Dewi Judi beberapa Minggu yang lalu berkata, dia ingin berkelana bersama ketiga rekannya di desa pelosok..." Sang Manager terseny

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   129. Terlalu tergesa gesa wkwkwk!

    Bintang hanya tersenyum tipis sebagai balasan. Sebaik apapun keberuntungan Junaidi, itu masih belum cukup untuk mengalahkan keberuntungan miliknya."Kau tunggu apa? Ayo segera bagi kartunya!" Junaidi berkata dengan semangat.Sang pelayan mengangguk, dia menjentikan jarinya. Hingga seorang pria, yang merupakan dealer atau bandar mulai mengetuk meja.“Blind $100. Kalian dapat memulai permainan.”Junaidi dengan santai mengeluarkan chip sejumlah yang diinginkan oleh Dealer atau Bandar. Namun ketika giliran Bintang, dia menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Dia melupakan hal terpenting jika bepergian, yaitu membawa kartu bank hitam miiknya."Jangan kamu kira, kamu sendiri tidak memiliki sepeserpun chip untuk bermain?" pandangan Junaidi berubah menjadi begitu dingin."Yaaah! Ku kira dia emang mau bertaruh dengan nilai fantastis.. Sepeser Chip pun tak memilikinya? Apa dia ingin cari mati bermain ditempat ini?""Jika tidak memiliki uang, segera enyah dari tempat ini... Biarkan aku yan

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status