Share

Bab 1348

Author: Galang Damares
Aku mengusap daguku sambil memikirkan apa yang dikatakan Kiki.

Melihat keraguanku, Kiki menambahkan, "Edo, kalau kita melakukannya bersama-sama, kita benar-benar bekerja dengan giat. Tapi, Hairu dan Dono ikut campur sekarang. Nggak ada satu pun dari kita yang merasa nyaman."

"Jangan merasa terbebani. Aku yang mengusulkan saran ini. Aku bajingan ...."

Aku berkata sambil menatap Kiki dengan sangat serius, "Kamu salah. Aku sedang memikirkan cara paling efektif untuk membuat Hairu dan Dono mundur dengan sukarela."

"M ... mundur dengan sukarela? Nggak mungkin, 'kan?" Kiki dan Zudith juga berpikir seperti itu.

Bahkan Agnes berkata, "Kalau aku adalah Hairu atau Dono, aku nggak akan pernah mundur dengan sukarela."

"Aula Juve berkembang pesat sekarang. Mereka nggak perlu melakukan apa pun dan menerima dividen tinggi setiap tahun."

"Siapa yang akan secara sukarela mundur dalam situasi seperti ini? Itu nggak mungkin."

Mereka memiliki ide yang sama.

Faktanya, biasanya kebanyakan orang akan berpiki
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
hero andai
bagus ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1352

    "Kak Nia, kamu bercanda?" Aku benar-benar merasa tidak berdaya.Nia berkata, "Kapan aku bercanda denganmu? Aku serius."Nia memang kelihatan serius. Namun, aku sama sekali tidak berani berpikir seperti itu."Kak Nia!" Aku berkata dengan sangat serius, "Menurutmu, apa aku pantas untuk Nona Bella?""Kenapa denganmu? Jangan terlalu ragu pada dirimu sendiri. Menurutku, kamu adalah pria terbaik di dunia."Nia menatapku dari sudut pandangnya.Karena dia menganggapku baik, apakah itu berarti orang lain juga harus menganggapku baik?Jangan bercanda."Oke, oke. Kak Nia, jangan bicarakan hal ini. Sekarang, kamu dalam tahap pemulihan. Kamu nggak bisa tanpa seseorang yang merawatmu. Aku rasa kamu masih perlu mencari seseorang yang bisa merawatmu secara khusus." Hal yang aku pikirkan saat ini adalah Nia.Nia menolak tanpa berpikir panjang, "Nggak mau. Aku nggak ingin mengalami kejadian terakhir lagi.""Aku akan ekstra hati-hati kali ini ....""Aku juga nggak mau." Nia berkata dengan sangat menentan

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1351

    "Ini hanya salah satu poinnya. Ada poin lainnya."Aku bertanya-tanya, "Apa lagi?"Nia mengusap pipiku dengan lembut. Tatapannya yang penuh kasih sayang itu membuat hatiku merasa gatal.Namun, detik berikutnya, Nia mencubit wajahku dengan keras."Aduh, sakit sekali." Aku berteriak, "Kak Nia, apa yang kamu lakukan?"Nia berkata, "Ini poin kedua. Dasar bajingan, kalau aku nggak sadar, kamu akan bebas menggoda para wanita sepanjang hari ...."Kemudian, aku teringat saat Nia koma, aku memang pernah melontarkan kata-kata yang tidak senonoh kepada kedua adiknya dan Nancy.Saat itu, meskipun Nia belum siuman, dia sadar.Dia mendengar semuanya.Mungkinkah Nia sedang marah. Jadi, kemarahan itu melahirkan tekadnya, sehingga dia bangun begitu cepat?Aku merasa sangat canggung hingga tertawa. "Kak Nia, karena kamu sudah tahu semuanya, kamu juga harus tahu bukan aku yang memprovokasi mereka. Mereka yang memprovokasiku.""Huh, kalau kamu memprovokasi mereka, aku nggak akan berbicara baik-baik denganm

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1350

    Aku sangat terkejut.Aku menatap Nia dalam waktu lama. Aku tidak dapat tersadar dari lamunanku.Nia menatapku sambil tersenyum. "Kenapa? Kamu takut sampai nggak bisa ngomong?"Aku tersadar kembali oleh tawa Nia.Aku bergegas menghampiri, lalu menatap Nia dari atas sampai bawah. Aku tidak bisa melukiskan perasaan gembira di hatiku."Kak Nia, k ... kamu bisa berdiri sekarang!"Nia bukan hanya dapat berdiri, dia berdiri dengan sangat baik. Kelihatannya dia bukan baru berdiri sekarang.Karena saat aku melihatnya, dia berada di kamar tidur. Namun, dia berdiri di pintu kamar mandi sekarang.Dengan kata lain, Nia datang dari kamar tidur.Aku begitu gembira dan bersemangat hingga aku hampir tidak dapat berbicara dengan jelas.Nia tiba-tiba tampak sedikit goyah. Dia tanpa sadar memegang lenganku. "Yah, aku bisa berdiri. Alasan aku nggak memberitahumu karena aku ingin memberimu kejutan."Hal ini sungguh mengejutkan. Nia senang, begitu juga denganku.Hal ini mungkin adalah hal terindah yang perna

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1349

    Zudith segera berkata tanpa ragu, "Nggak masalah. Aku akan mentransfer uang sewanya padamu sekarang."Zudith adalah putra dari keluarga kaya. Dia tidak kekurangan uang, tetapi dia kekurangan wanita.Jika Zudith bisa menghabiskan sejumlah uang untuk menyingkirkanku, dia bisa berkencan dengan Sharlina dengan tenang. Zudith tentu saja tidak akan merasa ragu.Aku melihat jumlahnya. Astaga, apakah dia ingin menyewa sampai akhir?Dia mentransfer 60 juta langsung padaku.Aku bilang, "Nggak perlu sebanyak itu."Zudith berkata, "Hei, ini biaya sewa dua tahun.""Kamu gila, ya? Kamu nggak mau sewa langsung dengan pemiliknya?" Aku mengungkapkan ketidakpahamanku.Zudith berkata dengan nada licik, "Itu beda. Aku menyewa rumah itu darimu, Sharlina nggak tahu. Tapi, kalau aku bilang aku yang menyewa rumah itu, dia pasti tahu segalanya."Aku bahkan lebih bingung. "Apa ada perbedaan? Aku nggak mengerti. Apa tujuanmu melakukan ini?"Zudith merangkul bahuku, lalu berkata dengan sangat serius, "Aku serius

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1348

    Aku mengusap daguku sambil memikirkan apa yang dikatakan Kiki.Melihat keraguanku, Kiki menambahkan, "Edo, kalau kita melakukannya bersama-sama, kita benar-benar bekerja dengan giat. Tapi, Hairu dan Dono ikut campur sekarang. Nggak ada satu pun dari kita yang merasa nyaman.""Jangan merasa terbebani. Aku yang mengusulkan saran ini. Aku bajingan ...."Aku berkata sambil menatap Kiki dengan sangat serius, "Kamu salah. Aku sedang memikirkan cara paling efektif untuk membuat Hairu dan Dono mundur dengan sukarela.""M ... mundur dengan sukarela? Nggak mungkin, 'kan?" Kiki dan Zudith juga berpikir seperti itu.Bahkan Agnes berkata, "Kalau aku adalah Hairu atau Dono, aku nggak akan pernah mundur dengan sukarela.""Aula Juve berkembang pesat sekarang. Mereka nggak perlu melakukan apa pun dan menerima dividen tinggi setiap tahun.""Siapa yang akan secara sukarela mundur dalam situasi seperti ini? Itu nggak mungkin."Mereka memiliki ide yang sama.Faktanya, biasanya kebanyakan orang akan berpiki

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1347

    "Menurut kalian, dengan kerja keras kita, bukankah wajar kalau Aula Juve menjadi lebih berkembang suatu hari nanti?"Kami terhibur dengan kata-katanya.Aku berkata, "Yah, Aula Juve pasti akan berkembang lebih baik lagi. Aku yakin kita akan membuka lebih banyak cabang di seluruh negara di masa depan.""Bukankah itu berarti kita akan menjadi satu-satunya klinik pengobatan tradisional yang memiliki cabang di negara ini?""Sepertinya memang begitu."Kami benar-benar berani berangan-angan. Kami baru saja membuka usaha, tetapi kami berpikir untuk membuka cabang di negara ini.Meskipun ini adalah khayalan yang tidak ada habisnya, ini cukup mengasyikkan dan penuh harapan untuk dipikirkan.Saat kami sedang mengobrol dengan gembira, seseorang yang dikenal masuk. "Ternyata kalian. Aku pikir aku berhalusinasi."Orang itu adalah Hairu.Saat mereka melihat Hairu, senyum di wajah Zudith dan Kiki langsung menghilang.Terlihat jelas dia tidak diterima oleh siapa pun.Namun, Hairu tampaknya tidak meliha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status