Tingkah Aneh A Yin

Bai Yin berlari dengan sangat cepat. Dan kecepatannya melebihi manusia pada umumnya. Bahkan para penjaganya yang berlari mengejarnya juga tidak mampu untuk mengejarnya.

Dia segera mendatangi kediaman Pangeran Xuan Yu saking khawatirnya. Namun rupanya Pangeran sedang tidak ada di kediaman pribadinya. Salah satu dayang yang berpapasan dengannya mengatakan jika Pangeran Xuan Yu sedang berada di aula utama istana bersama beberapa keluarga istana untuk membahas sesuatu yang penting.

'Pangeran Xuan Yu ada di aula utama istana? Bukankah dia sedang sekarat dan butuh pengobatan? Lalu mengapa Pangeran ada disana untuk mengikuti sebuah rapat?'

Batinnya bingung. Tanpa berpikir panjang lagi Bai Yin melesat cepat mendatangi aula utama kekaisaran Xuan. Dan benar saja, di ruangan yang luas dan besar ini gadis itu melihat Pangeran Xuan Yu sedang terduduk di sebuah bangku.

Tidak mau membuang-buang waktu lagi, dan saking merasa senangnya melihat keadaan Pangeran Xuan Yu yang terlihat sangat sehat dan segar bugar, akhirnya Bai Yin memasuki aula. Dia berlari cepat ke arah Pangeran Xuan Yu.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, gadis berpenampilan berantakan itu langsuk melompat dan memeluk lengan kuat Pangeran Xuan Yu. Semua orang terkejut bukan main menyaksikan pemandangan yang cukup aneh ini. Bahkan Pangeran Xuan Yu juga terlihat sangat bingung, namun wajahnya memerah menahan amarahnya.

"Pangeran Xuan Yu, syukurlah jika kamu baik-baik saja. Aku sangat mengkhawatirkan kamu dan takut kamu benar-benar mati. Hiks ..." Bai Yin mendadak menangis dan menyandarkan kepalanya di lengan kuat Pangeran Xuan Yu.

Ucapan serta tingkah Bai Yin sungguh mengejutkan semua orang yang berada di ruangan ini. Bahkan sang Kaisar juga terlihat sedang menahan amarahnya.

"A Yin! Apa yang kamu lakukan disini?! Tempat ini adalah aula utama kekaisaran Xuan yang tidak boleh dimasuki oleh wanita! Dan lagi, mengapa kamu melarikan diri dari kediamanmu dan berbuat tidak sopan seperti ini terhadap Pangeran Xuan Yu?!"

Bai Duxiong sang Jendral tertinggi sekaligus ayah Bai Yin berkata penuh amarah menatap putri bungsunya yang masih bergelanyut manja di dekat Pangeran Xuan Yu.

"Diam, Pak Tua! Kamu tidak bisa memisahkan aku dengan Pangeran Xuan Yu! Aku akan selalu ada disampingnya untuk melindunginya dari orang-orang jahat!" tegas Bai Yin.

"Anak ini sudah berani kurang ajar dan tidak tau sopan santun!" geram Jendral tertinggi Bai Duxiong tampak murka. "Baginda, maafkan hamba. Hamba akan segera mengurus anak ini." imbuhnya beralih menatap sang Kaisar yang duduk di singga sananya.

Namun disaat Bai Duxiong ingin menangkap dan mencekal Bai Yin, pandangan gadis itu malah beralih menatap Pangeran kedua Xuan Wu yang duduk di seberangnya.

Seketika tatapan penuh kebencian menguasai hatinya. Dan kini dia melompat ke arah Pangeran Xuan Wu. Bai Yin membuka mulutnya lebar ke arah Pangeran Xuan Wu. Namun tidak ada yang terjadi. Tidak ada api semburan kebanggannya!

'Hah? Sial!! Setelah menempati raga manusia, aku bahkan tidak bisa menggunakan semburan api abadiku! Cihhh ... andai saja aku masih bisa melakukannya! Pastinya aku sudah mengubah Pangeran Xuan Wu menjadi abu!'

Batinnya kesal bukan main.

Karena kekesalan dan amarahnya yang masih menguasai dirinya ketika mengingat pengkhianatan yang dilakukan oleh Pangeran kedua Xuan Wu, kini Bai Yin dengan brutal menggigit lengan Pangeran Xuan Wu hingga berdarah.

'Rasakan! Andai aku masih memiliki tubuh nagaku, aku pasti benar-benar akan melenyapkanmu, Pangeran kedua!' batin Bai Yin semakin memperkuat gigitannya.

"Arggghhh ... singkirkan gadis aneh ini dariku!!" pekik Pangeran Xuan Wu berusaha untuk mendorong kepala dan tubuh Bai Yin.

Pemandangan ini sungguh sangat mengejutkan semua orang yang berada di dalam ruangan ini. Dan suasana seketika menjadi ricuh. Namun beberapa dari mereka segera berusaha untuk mencekal Bai Yin.

Namun mereka malah mendapatkan tendangan dan tinju kuat dari gadis itu. Sungguh mereka semua sangat keheranan karena mendadak Bai Yin yang selalu terlihat tidak banyak bicara dan tidak pernah meningkatkan kultivasinya, kini tiba-tiba menjadi sangat kuat!

"Sepertinya ada roh jahat yang merasuki tuan putri Bai Yin. Segera panggil tabib dan guru suci! Biar bagaimanapun ramalan buruk sudah membersamai kelahiran tuan putri Bai Yin." kepala kasim berkata tegas.

"Aku tidak sedang kerasukan! Aku hanya ingin melindungi Pangeran Xuan Yu dari pengkhianat licik ini! Aku akan membunuh pengkhianat ini!!" tegas Bai Yin menggelegar dan bersiap untuk menggigit Pangeran kedua lagi.

Namun tiba-tiba saja terdengar bariton suara yang jernih dan tegas sukses menghentikan serangan brutal Bai Yin.

"Hentikan semua itu, Tuan Putri Bai Yin!!" tegas Pangeran Xuan Yu.

"Tapi ... dia sangat jahat dan sudah berkhianat. Aku tidak akan membiarkan dia mencelakai Pangeran Xuan Yu!"

"Kamu ingin melindungiku?!" tanya Pangeran Xuan Yu menatap Bai Yin rumit.

Gadis itu mengangguk dengan wajah polosnya.

"Tangkap Tuan Putri Bai Yin dan kurung kembali dia! Sebagai hukuman atas perbuatannya yang membuat Pangeran kedua terluka, dia juga akan dipukul dengan 20 pukulan!!" kali ini Pangeran Xuan Yu berkata menegaskan. "Aku harap kamu tidak keberatan dengan semua ini, Jendral Bai Duxiong!" imbuhnya beralih menatap sang Jendral tertinggi.

Sempat terlihat kebingungan memutuskan, namun akhirnya Bai Duxiong menerima keputusan Pangeran Xuan Yu.

"Baik! Aku sendiri yang akan memberikan hukuman untuk dia! Bawa dia kembali ke kamarnya!" ucap Bai Duxiong.

Bai Yin hanya menatap Pangeran Xuan Yu dengan raut memelas. Seperti seeokor anak kucing yang mengharapkan kasih sayang dari tuannya. Dan kali ini gadis ini tidak menolak ataupun memberontak. Karena kali ini Pangeran Xuan Yu-lah yang menurunkan perintahnya.

"Aku akan menerima hukuman ini! Tapi ... aku akan kembali dan melindungi Pangeran!" ucapan tegas itu diucapkan Bai Yin sebelum dia dibawa oleh prajurit meninggalkan aula utama istana kekaisaran Xuan.

Pangeran Xuan Yu masih saja menatap rumit kepergian Bai Yin.

'Mengapa tuan putri Bai Yin tiba-tiba bersikap dan berkata sangat aneh hari ini? Selama ini dia bahkan tidak banyak berbicara ...' batin Pangeran Xuan Yu.