Beranda / Lainnya / Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang / Bab 4 - Sang Pelaku Penukar Tubuh

Share

Bab 4 - Sang Pelaku Penukar Tubuh

Penulis: MeowMoe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-13 07:50:18

Zlarrrrr…!!!

Suara ledakan disertai cahaya kilat —yang terdengar sangat nyaring dan menyilaukan saat menyambar dan menghancurkan seluruh dinding ruangan— menghentikan keributan di antara Jessica dan Elvin.

Jessica yang awalnya mengira sebuah bom telah jatuh ke rumah sakit itu sempat berpikir untuk melarikan diri, tapi tidak dapat menggerakkan tubuhnya sama sekali hingga sempat mengira jika dirinya ikut meledak dan mati bersama dengan suara ledakan tadi.

“Apa aku mati lagi?” pikir Jessica, ingat kalau ia juga merasakan guncangan hebat menghantam tubuhnya.

Mengira hanya rohnya saja yang tersisa dan hidup dengan melayang-layang di udara —setelah melihat lantai yang dipijaknya juga ikut hancur lebur oleh ledakan—, Jessica merasa heran menemukan tubuhnya —tubuh Anna— masih utuh setelah merasakan ledakan yang begitu dahsyat menimpanya.

Ia juga melihat tubuh Elvin yang masih tetap utuh sedang melayang-layang di hadapannya. Tubuh pria itu diam membeku bagai sebuah manekin dengan mata terbuka yang menatapnya kosong seakan tak bernyawa.

“Apa yang terjadi? Ledakan apa itu tadi? Dan kenapa kami tidak ikut meledak?”

Jessica hendak berpaling untuk memeriksa keadaan di sekelilingnya, namun tidak bisa menggerakkan lehernya sama sekali. Ia juga baru sadar kalau kelopak matanya juga tidak bisa dikedipkan. Selain kedua bola mata dan mulutnya, tidak ada bagian lain dari tubuhnya yang bisa digerakkan.

Setelah beberapa detik berlalu, Jessica melihat semua benda yang beterbangan itu berhenti berkeliaran dan diam di udara.

Kedua bola matanya bergerak kembali, melirik ke arah dada Elvin yang dilihatnya bergerak naik turun dengan sangat halus, ia pun yakin Elvin masih hidup.

‘Dia masih hidup, kan? Apa dia sedang pingsan?’ pikir Jessica, mulai merasa takut.

“Ternyata kau bisa merasa takut juga, ya?”

Jessica hendak berpaling saat mendengar suara seseorang —yang terdengar seperti suara anak kecil— berbicara dari arah belakangnya andai ia bisa menggerakkan lehernya untuk berpaling. Sayangnya tubuhnya yang tiba-tiba saja membeku menolak untuk mengikuti keinginannya.

Tak lama kemudian barulah ia melihat si pemilik suara, yang sedang melompat dari puing bangunan satu ke puing bangunan lain hingga akhirnya mendarat pada sebongkah besar bekas reruntuhan tembok yang berada tepat di hadapannya lalu duduk bersila di sana —tepat di sebelah Elvin yang diam bagai tak bernyawa.

Anak lelaki yang ia tebak memiliki rentang usia antara 8-10 tahun itu tertawa, mengejek dirinya yang tampak sangat jelas sedang ketakutan atas apa yang dialaminya —membuatnya merasa iri pada Elvin yang sepertinya tidak menyadari apa yang sedang terjadi pada mereka.

“K-kau… apa kau yang melakukan semua ini?” Jessica bertanya dengan suara bergetar, sadar jika hanya anak itulah yang bisa bergerak dengan bebas.

“Ya.”

“...Siapa kau sebenarnya?”

“Dewa.”

“...Hah?”

Anak itu tertawa, melihat ekspresi tak percaya dari wajah Anna yang tampak sangat lucu baginya.

“Menurutmu bagaimana caranya kau bisa berada di dalam tubuh Anna Briel jika bukan karena perbuatan entitas dengan kemampuan Dewa? Bagaimana bisa luka tusuk di sekujur tubuhmu itu hanya tersisa tiga di area yang tidak vital tanpa bantuanku?”

“Apa?! Jadi kau yang sudah—”

“Diam dulu!” potong si anak yang baru saja mengakui dirinya sebagai sosok Dewa. “Tsk… berisik sekali sih?”

Seketika itu juga mulut Jessica terkatup tanpa dikehendakinya. Ia juga tidak bisa membuka mulutnya lagi walau sudah mencobanya berulang kali.

“Nah, begini lebih baik, kan?” ejek sang Dewa sebelum kembali tertawa riang sembari bertepuk tangan.

“Aku tahu apa yang kau inginkan,” ucap sang Dewa setelah puas tertawa. “Tapi kau tidak akan bisa kembali ke tubuhmu lagi dengan cara yang kau pikirkan itu.”

“...”

“Hmmm… ini agak sedikit tidak nyaman. Bicaralah,” ucap sang Dewa, merasa aneh jika dia harus bicara sendirian karena sudah membuat mulut Anna tertutup rapat.

“Ja-jadi… bagaimana caranya agar aku bisa kembali ke tubuhku?” tanya Jessica dengan suara bergetar. Apa yang sudah Dewa lakukan padanya barusan membuat rasa takutnya kian meningkat.

“Seharusnya kau bertanya dulu kenapa aku melakukan ini pada kalian berdua, bukan?” Dewa bertanya balik.

“...Baiklah. Kenapa kau lakukan ini pada kami?”

Bukannya langsung menjawab, sang Dewa malah tertawa kembali.

“Kenapa kau tiba-tiba menjadi anak yang penurut? Bukankah kau biasanya akan langsung membentak siapapun yang berbicara berputar-putar apalagi saat tahu jika orang itu sedang mencoba memengaruhimu?”

“...”

Tahu jika anak yang mengaku sebagai Dewa itu berbahaya, Jessica yang sebenarnya merasa sangat marah berusaha untuk tidak mendebatnya, benar-benar menahan diri untuk tidak memakinya. Selain itu, ia juga masih merasa takut.

Namun demikian, tetap saja Jessica mengumpat dalam hatinya, ‘Si brengsek ini! Andai aku tidak—’

“Aaaaahhhhhh…!”

Tubuh Anna mengejang saat energi listrik yang muncul entah dari mana tiba-tiba saja mengalir dalam dirinya, bahkan sampai menyakiti rohnya yang berada dalam tubuh Anna. Saat aliran listrik itu sudah mereda, Jessica melihat anak di hadapannya itu tertawa terpingkal-pingkal, ia yakin jika anak itulah yang telah melakukan hal menyakitkan itu padanya.

“Jangan coba-coba menyumpahiku walau hanya dengan pikiranmu,” sang Dewa, yang bisa mengetahui apa yang sedang Jessica pikirkan, memberikan peringatan.

Bukannya mematuhi kata-kata Dewa, Jessica malah mengumpat marah lagi padanya. Hal itu sebenarnya dilakukannya secara tak sengaja, hanya karena kebiasaannya saat tahu ada seseorang yang berusaha mengganggu, apalagi sampai menyakiti dirinya seperti yang Dewa lakukan padanya.

Jessica berteriak-teriak histeris saat merasakan sakit di sekujur tubuhnya ketika sambaran listrik yang sama menyetrum tubuhnya lagi.

“B-berhenti… t-tolong berhenti, ok? Aku menyerah…” pinta Jessica dengan memelas.

“Benarkah? Matamu berkata lain.”

“Tidak! Aku tidak akan berbicara kasar lagi! Mataku memang seperti ini. Orang-orang sering mengatakan kalau mataku—”

“Bukannya itu mata milik Anna?” potong sang Dewa.

‘...Benar juga. Jadi dia tahu aku sedang menahan marah?’

“Tentu saja.”

“Astaga! Kau benar-benar bisa membaca pikiranku?”

“Kau lupa? Bukannya tadi sudah kukatakan?”

“...Benar juga.”

“Sekarang tenanglah. Ayo kita bicara dengan santai.”

“Bicara santai? Bagaimana mungkin aku bisa berbicara dengan santai saat tahu kau akan menyetrum ku lagi?!” umpat Jessica, menyalurkan kemarahannya. Rasa takutnya bahkan sudah menghilang akibat luapan emosi di hatinya. Dia merasa seakan sedang dipermainkan dan tidak menyukai perlakuan itu.

“...Benar juga. Ehm… Baiklah, sampai mana pembicaraan kita tadi?” Dengan lagak seakan sedang mengingat-ingat pembicaraan mereka, sang Dewa mengusap-usap dagunya yang licin.

“Memangnya kita sudah membicarakan sesuatu?! Bukankah kau tadi— Awww! …Maaf. Silakan lanjutkan,” dengan sangat terpaksa Jessica menurunkan tatapan kesalnya dari sang Dewa setelah merasakan sengatan listrik lagi di dalam tubuhnya.

“Tsk… kau ini… Kau memang terlalu berani! Jangan pernah berani—”

“Sampai aku yang tidak akan bisa kembali ke tubuh asliku dengan cara yang kupikirkan,” potong Jessica, merasa sang Dewa akan berbicara berputar-putar lagi hanya untuk mempermainkannya.

Jessica ingin agar sang Dewa menyampaikan langsung apa yang ingin disampaikannya tanpa membuatnya merasa terhina lagi seperti tadi. ‘Bahkan kakek yang sangat berkuasa pun tidak pernah memperlakukanku seperti ini, apalagi orang lain.’

“Tapi aku bukan orang.”

“Hah?”

“...”        

“...Oh… Maaf… Benar juga. Kau adalah Dewa.”

“Dasar anak nakal. Baiklah, sekarang aku akan memberitahumu cara agar kau bisa kembali ke tubuh aslimu.”

MeowMoe

Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3 Kalau berkenan follow I6 author ya : @_meowmoe_

| 26
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Lembu Mossa
mantaaaaap
goodnovel comment avatar
M. Arwan
mantap jejak thor
goodnovel comment avatar
PurpleGreen
bru kali ini baca novel tertukar si pembuat tertukarnya nongol. seru sih kkkkk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 207 - Usaha Meloloskan Diri

    Anna masih diam terpaku menatap Joseph dengan ekspresi tak percaya. Wajah terkejutnya baru berangsur normal setelah menebak kalau Dewa memang tidak menghapus ingatan mereka bertiga, hanya mengubah keadaan ‘Anna’ saja.“Apa yang kau lakukan? Cepat bawa dia masuk!”Teriakan marah terdengar dari dalam bangunan. Sosok pria berekspresi dingin yang menjadi orang kepercayaan Simon untuk memimpin pasukan penculik menodongkan senjata api ke arah mereka.Takut dengan ancamannya, Joseph buru-buru menarik lengan Anna, membawanya pergi memasuki bangunan.Begitu masuk ke dalam bangunan, Anna langsung melihat Sherly yang spontan meronta-ronta begitu melihatnya muncul di pintu. Menggeleng pelan pada Sherly, Anna berbicara penuh percaya diri berusaha menenangkan Sherly dan berjanji akan menyelamatkannya tanpa memedulikan ejekan para penculik pada perkataannya.Setelah memastikan ketiga sandera baik-baik saja—selain hanya diikat di kursi—Anna mengalihkan pandangan pada Richard Lee yang berdiri mematung

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 206 - Pertemuan Kembali

    Pukul 7.55 malam di Cross X Cafe.Sudah hampir jam 8 malam namun Sherly, William, dan Ivy Lee—manajer She Will—tak kunjung tiba di Cross X Cafe padahal para tamu undangan sudah berkumpul.Orin dan Anna baru tahu ponsel ketiganya tidak aktif setelah mencoba menghubungi untuk menanyakan posisi mereka.Merasa ada yang mencurigakan, Anna mencoba menghubungi Rosana untuk menanyakan apakah Sherly singgah di rumah pantai untuk menjemput, namun Rosana mengatakan Sherly tidak singgah dan hanya meneleponnya untuk datang ke Cross X Cafe bersama pengawal yang Elvin tugaskan untuk menjaga mereka. Rosana juga sedang dalam perjalanan, malah sudah hampir tiba.“Elvin juga belum datang. Tumben sekali dia terlambat?” pikir Anna, ingat kalau Sherly juga mengundang Elvin datang ke pesta namun Elvin tak kunjung muncul setelah hampir satu jam berlalu.Kejutan lain Anna dapat ketika mengetahui nomor telepon Elvin juga sedang tidak aktif.Merasa ada yang tidak beres, ia pun menghubungi Rainhard dan untungnya

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 205 - Menjalankan Rencana

    “Ya, Sherly?” sahut Anna riang menjawab panggilan telepon Sherly.Anna memang ingin segera kembali ke tubuh aslinya, namun merasa sedikit tidak rela jika harus terpisah dari Sherly dan Rosana yang sudah dianggapnya sebagai adik dan ibunya sendiri.Sejak hidup bersama mereka, ia seperti merasa berada di dalam keluarganya sendiri seperti di masa kanak-kanak sewaktu keluarganya masih lengkap. Memiliki ayah, ibu, dan saudara untuk berbagi cerita kesehariannya.Karena itulah tiap kali berbicara dengan salah satu dari mereka—termasuk Roman Briel—hatinya selalu merasa nyaman seakan mereka adalah keluarga kandungnya sendiri.“Apa Kakak ada kesibukan malam ini?”“Pengambilan gambar mungkin sudah berakhir di sore hari. Kakak akan meluangkan waktu untukmu kalau kau ingin bersama Kakak,” sahut Anna.Sherly tidak langsung menanggapi. Ia tersenyum gembira, senang karena Anna selalu mau meluangkan waktu untuknya saat dibutuhkan.“Sherly? Apa ada masalah?”“Oh… tidak… Itu…, Sherly mau mengundang Kakak

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 204 - Kehebohan Warga Net

    Di sebuah bangunan terbengkalai berlantai dua, di pinggiran Kota X…Richard Lee mengorek-ngorek tungku perapian menggunakan ranting yang biasa dipakainya untuk memperbaiki posisi kayu bakar dan arang dalam tungku tersebut.Sudah selama 3 minggu lebih sejak pelariannya dari kejaran orang-orang Rainhard Rover, Richard yang terbiasa hidup berdampingan dengan peralatan modern harus hidup dalam keadaan yang disebutnya sebagai dunia primitif.Tidak bisa menggunakan internet takut pihak pencari jejak Rainhard bisa mengendus keberadaannya, membuat Richard yang tidak pernah lepas dari internet dan perlengkapan modern sudah hampir gila.Selain itu ia juga harus bersembunyi di bangunan terbengkalai tersebut tanpa berani menyalakan listrik, takut drone pencari menemukan lokasi persembunyiannya di malam hari.Semenakutkan itulah tim pemburu Rainhard Rover, juga Leon yang bisa melacak keberadaan seseorang melalui sinyal SIM card.Richard menghentikan kegiatan memperbesar bara api untuk merebus air s

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 203 - Cucu Menantu

    “Nona Green! Kenapa tidak melakukan pergerakan sesuai dengan koreografi yang sudah dilatih?!” teriak Lucas dari depan monitor pemantaunya.Terlihat jelas Lucas tidak repot-repot menyembunyikan kemarahannya. Ia merasa sangat frustrasi karena kesalahan yang Sharon lakukan telah merusak suasana bagus di gelanggang buatan itu, dan mungkin akan susah untuk didapatkan kembali apabila adegannya sampai diulangi.“M-maaf, Tuan Rose. S-saya…”“Tidak apa-apa, Tuan Rose. Kita bisa mengulanginya,” Anna menyela sembari berjalan menghampiri Sharon. “Ayo kita ulangi dari awal, Sharon,” Anna berdiri di hadapan Sharon sembari mengulurkan tangan, kemudian membantu Sharon berdiri dengan mengaitkan lengannya ke lengan Sharon.“Astaga… kau ini…” Sharon langsung membungkukkan badan begitu berdiri, menopang tubuhnya yang gemetar dengan kedua tangan di atas paha. “Sial… aku benar-benar ketakutan serasa sedang berhadapan dengan Sasha asli,” ucap Sharon sembari mendongak, menatap Anna yang kini sedang tidak bera

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 202 - Sasha Volkova

    Mengikuti kebiasaan Sasha Volkova dalam tiap pertandingan, Anna berjalan menuju ring dengan langkah lebar, seperti terburu-buru ingin segera menyelesaikan pertarungan lalu pulang setelahnya. Itulah kesan yang selalu Sasha tinggalkan pada para penggemar.Seperti kebiasaan Sasha juga, Anna tidak menoleh sekalipun pada para penonton yang bersorak menyemangati, ia terus berjalan dengan kepala menunduk menyembunyikan wajah, memberikan kesan misterius sekaligus memengaruhi mental lawan.Tidak ada gaya mengepalkan tinju di depan dada seperti yang sering terlihat dari para petinju yang suka berjalan sembari meninju udara. Anna hanya berjalan dengan langkah cepat bagai pembunuh berdarah dingin yang ingin segera menghabisi lawan.Untuk apa yang dilakukannya sedari muncul dari balik tirai, Anna sudah benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat seperti Sasha asli, membuat Dimitri yang melihatnya merasa bernostalgia dan mulai berkaca-kaca teringat pada mendiang putrinya.Bahkan atlet yang berpera

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 201 - Masih Mengkhawatirkan Pemeran Sasha

    Setelah Anna pergi, Thomas mengajak Lucas mengobrol, membahas tentang lokasi pengambilan gambar yang ia rasa kurang terasa seperti di sebuah arena tinju. Walau kru film berhasil mendekorasi sasana tinju dan menyulapnya mirip seperti arena tinju sungguhan, tetap saja —menurut Thomas— akan jauh lebih baik lagi jika pengambilan gambar dilakukan di arena tinju yang sebenarnya. Akan lebih hidup.Lucas mengangguk setuju. Sangat disayangkan Kota X tidak memiliki gelanggang tinju besar. Kota X memang sangat maju, namun hanya ada aula-aula bisnis dan gedung pertunjukan saja di sana. Luasnya pun hanya sedikit lebih besar dari sasana tinju Cross X. Karena itulah Lucas lebih memilih untuk menggunakan sasana tinju milik Joey itu saja dibandingkan harus menyewa sebuah gedung pertunjukkan walau dana yang mereka miliki —setelah disponsori Wright Entertainment— cukup besar.Awalnya, Lucas juga merasakan hal yang sama setelah melihat lokasi pengambilan gambar itu. Namun demikian Lucas tetap optimis film

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 200 - Memulai Proyek Sasha

    Seluruh persiapan untuk memulai proyek film Sasha Volkova sudah mencapai tahap final. Pemeran Sasha dan Vernon remaja sudah di audisi. She Will juga sudah memulai rekaman untuk lagu tema film.Baik Anna, Carmen, dan 3 atlet tinju wanita yang akan memerankan tokoh pendukung —sebagai 3 lawan berat Sasha sebelum bertemu Sabrina Witch— juga rutin berlatih di sasana tinju Cross X, milik Joey, yang RHP sewa sebagai pusat pelatihan para aktris, juga akan menjadi tempat pengambilan gambar untuk 3 pertandingan awal.Setelah pesta yang Felix Quil dan Chen Feng Yu —produser— adakan untuk menciptakan chemistry di antara para aktor, aktris, dan seluruh kru film yang bekerja sama dalam film Sasha Volkova, hari di mana pengambilan gambar perdana film Sasha Volkova pun akhirnya tiba.William dan Sherly adalah aktor dan aktris pemula yang pertama kali melakukan pengambilan gambar. Sebagai cameo pemeran Vernon dan Sasha, siapa sangka Sherly memiliki bakat akting yang cukup baik jika harus dibandingkan d

  • Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang   Bab 199 - Dendam Sang Adik

    Melihat bagaimana manis dan lembutnya profil wajah Anna yang menurutnya jauh lebih cocok sebagai seorang idol dibandingkan aktris seni peran, Dimitri tidak begitu antusias saat mengetahui bahwa Anna lah yang akan memerankan Sasha. Hanya karena Anna putri sahabatnya saja pria itu memilih diam dan setuju menggunakan Anna sebagai pemeran utama.Awalnya Lucas pernah menyodorkan profil Jessica pada Dimitri. Melihat bagaimana ketegasan wajah Jessica yang mirip dengan Sasha, Dimitri menyetujui untuk mengangkat kisah mendiang putrinya itu ke layar lebar. Namun setelah tahu Jessica sedang mendapatkan musibah, ia pun pasrah karena tidak bisa meminta Lucas untuk memakai jasa Jessica lagi —mereka sudah menandatangani kontrak, dan Dimitri sudah menghabiskan sebagian besar uangnya.Baru setelah Roman meminta Anna untuk menunjukkan aksi bertinjunya, Dimitri akhirnya bersemangat kembali. Walau Anna masih belum menunjukkan gaya bertarung yang serupa dengan Sasha, namun semua gerakan dan teknik tinju da

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status