Share

Bab 178 Curhat

Author: Noona Y
last update Last Updated: 2025-10-28 22:39:06

“Lalu aku bilang ke Amel, warna rambut unicorn itu nggak cocok di sekolah!” seru Isabella dengan nada protes, matanya membulat penuh ekspresi.

Rania terkekeh mendengar celotehan cucunya yang bercerita tentang teman sekolahnya. Gadis kecil itu duduk manis pangkuannya, kakinya berayun pelan sementara rambutnya Rania kuncir hingga berbentuk hati.

Untuk sesaat, Rania merasa seolah Arabella sedang berdiri di hadapannya. Di sisi lain, Arya yang baru berusia hampir dua tahun mulai berjalan, sambil membawa mobil-mobilan biru kesayangannya. Ia menatap ke arah Jusuf, lalu dengan penuh semangat, memberikan mobilnya ke tangan sang kakek.

“Ta-taaa, kek!”

Jusuf senyum lebar, “Wah, mobil siapa ini? Punya Arya, ya? Keren loh, bagus.”

Tawa cekikikan Arya dan Isabella, memenuhi udara sore di taman Villa. Rania memandang mereka bertiga dengan tatapan hangat. pemandangan seperti ini adalah kebahagiaan sederhana yang selalu ia impikan disetiap waktu.

“Lihat mereka… Cucu kita sangat sehat, Adelia merawat b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 182 Menahan Emosi

    “Adel…” Satrio memanggilnya pelan. Sejak tadi ia berdiri bersembunyi di balik tiang, tak berani menampakkan diri. Ia sengaja menunggu sampai Samuel pergi dan Adelia benar-benar sendirian.Adelia menoleh cepat, suaranya tajam dan ketus. “Jangan panggil aku seolah kita ini masih akrab!”Satrio terdiam sejenak, menunduk. “Ma–maaf. Kebiasaan lama.”“Ya, kebiasaan yang seharusnya sudah kamu buang,” balas Adelia datar. Tangannya terlipat di dada, rahangnya mengeras. Ia tak sudi menatap wajah Satrio—lelaki yang dulu hampir menghancurkan segalanya. Pandangannya ia alihkan ke arah pepohonan, mencoba menahan amarah yang bergejolak.“Aku tahu aku pernah berbuat kejam padamu,” ucap Satrio, bibirnya bergetar. “Tapi aku juga bukan Satrio yang dulu lagi. Aku memberanikan diri berbicara denganmu sekarang… agar kamu percaya.”“Percaya?!” potong Adelia tajam. Ia berbalik menatapnya, sorot matanya menusuk. “Kau pikir aku dan Samuel bisa percaya semudah itu padamu?”Satrio terdiam. Angin dingin berembus

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 181 Firasat Buruk

    "Kamu, masih kepikiran?” tanya Adelia pada Samuel.Samuel sedang duduk di tepi ranjang dengan bahu sedikit membungkuk. Lampu tidur memantulkan cahaya di wajahnya yang suram. Tangannya sibuk menopang dagu, namun matanya kosong, menatap jendela dengan tirai tertutup.“Aku nggak suka cara mereka datang tiba-tiba begitu. Apalagi Satrio juga ikut datang kesini,” ucap Samuel datar tapi jelas mengandung kekesalan.Adelia menggenggam tangan suaminya erat, berharap bisa menenangkan suasana hatinya. “Sepertinya hubungan, mama dan papa Jusuf sedang tidak baik-baik saja, Mas,” ujarnya hati-hati.Samuel menggeleng pelan. “Bukan soal itu, Sayang. Kau tahu sendiri… selama ini mereka selalu punya maksud lain di balik senyum ramah mereka."Keheningan kembali turun di antara mereka. Dari luar, terdengar sayup suara jangkrik bersahutan. Adelia menggenggam tangan suaminya lebih erat lagi, mencoba menyalurkan kehangatan yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata.Ia sendiri tahu, kedatangan Devina dan Satri

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 180 Tamu Tak di Undang

    "Ibumu dan Satrio kenapa bisa datang ke Vila ini? Atau kamu yang—”“Tidak, Pa! Aku sama sekali tidak mengatakan apa pun pada mereka soal liburan ini,” potong Samuel cepat. Nadanya meninggi sedikit, ia tahu benar tatapan ayahnya barusan, ada tatapan curiga dan penuh pertanyaan.Mobil perlahan berhenti di depan villa. Dari kaca depan, mereka bisa melihat Devina sudah berdiri di halaman, ditemani oleh Satrio di sisinya.Jusuf mendesah berat, menatap ke luar jendela. “Dari mana mereka bisa tahu kita liburan di vila ini…” desisnya pelan. Ia sempat berbohong kepada Devina, mengatakan bahwa dirInya sedang dinas ke luar kota.Suasana di dalam mobil mendadak sunyi. Ketegangan terasa menggantung di udara hingga akhirnya Rania berusaha memecah kesunyIan.“Lebih baik kita turun dulu dan sapa mereka," ucap Rania, menyarankan.Semua mengangguk setuju, lalu bersiap membuka pintu. Namun tangan mereka enggan mendorong pintu, seperti sedang menahan sesak yang tertahan di dalam dada.Akhirnya, Rania mem

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 179 Liburan Keluarga

    “Lihat, Ayah! Itu ada jerapah!” seru Isabella sambil menunjuk ke arah padang rumput yang luas.Arya yang duduk di pangkuan Adelia ikut berdiri, menatap keluar jendela kaca mobil, tangan kecilnya memukul pelan jendela yang tertutup rapat, seolah ingin keluar dari dalam mobil.“Pa! Jerapahnya tinggi sekali, lebih tinggi dari rumah kita!” kata, Isabella dengan mata berbinar.Samuel tertawa, menatap anak-anaknya yang sedang heboh lewat kaca spion. “Masa sih setinggi itu. Nanti kita kasih makan jerapahnya, ya. Tapi jangan takut kalau lidahnya panjang.”“Aku gak takut! Aku berani!” sahut Isabella lantang."Ica duduk dulu, mobil Papa mau jalan lagi, nanti kamu jatuh." ujar Rania, sambil memasangkan seat belt ke cucunya.“Papa jadi ingat, waktu kamu kecil, kamu menangis begitu jerapah mendekat, dan kamu malah sembunyi di belakang Satrio.” kekeh Jusuf, berkata pada Samuel yang sedang mengemudi.“Masa sih Pa, Aku nggak ingat sama sekali,” jawab Samuel sambil terkekeh.“Waktu itu, kamu berumur 7

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 178 Curhat

    “Lalu aku bilang ke Amel, warna rambut unicorn itu nggak cocok di sekolah!” seru Isabella dengan nada protes, matanya membulat penuh ekspresi.Rania terkekeh mendengar celotehan cucunya yang bercerita tentang teman sekolahnya. Gadis kecil itu duduk manis pangkuannya, kakinya berayun pelan sementara rambutnya Rania kuncir hingga berbentuk hati.Untuk sesaat, Rania merasa seolah Arabella sedang berdiri di hadapannya. Di sisi lain, Arya yang baru berusia hampir dua tahun mulai berjalan, sambil membawa mobil-mobilan biru kesayangannya. Ia menatap ke arah Jusuf, lalu dengan penuh semangat, memberikan mobilnya ke tangan sang kakek.“Ta-taaa, kek!”Jusuf senyum lebar, “Wah, mobil siapa ini? Punya Arya, ya? Keren loh, bagus.”Tawa cekikikan Arya dan Isabella, memenuhi udara sore di taman Villa. Rania memandang mereka bertiga dengan tatapan hangat. pemandangan seperti ini adalah kebahagiaan sederhana yang selalu ia impikan disetiap waktu.“Lihat mereka… Cucu kita sangat sehat, Adelia merawat b

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 177 Kecurigaan Devina

    "Di mana suamiku?!" seru Devina lantang, membuat resepsionis yang bertugas hari itu di perusahaan suaminya, terkejut bukan main, hampir saja menumpahkan kopi diatas meja.Semua karyawan yang berada di lobby perusahaan Jusuf menoleh padanya. Bagaimana tidak, Devina masuk dengan wajah merah padam, rambut dan make up-nya berantakan, membuat para karyawan merasa takut, tak berani menegur. “P–Pak Jusuf sedang tidak di kantor, Nyonya. Hanya ada Pak Satrio di ruangannya.” Sang resepsionis menjawab dengan suara gemetaran."Hah! Bisa-bisanya dia pergi tanpa ijin dariku," gumam Devina kesal, ia melangkah tanpa peduli pada tatapan heran para karyawan yang sedang memperhatikannya. Devina berjalan menuju lift, lalu menekan tombol lift berulangkali, sampai pintu lift terbuka.Ting!Lift berhenti dilantai 4, tempat Satrio, Devina langsung melangkah keluar dari lift, berjalan cepat melewati lorong. Wajahnya tampak tegang, ada amarah yang ia pendam sejak kemarin, dan pagi ini nyaris meledak.Brak!P

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status