Share

Berebut

Aku langsung menyambangi mereka bertiga, terlihat raut kaget pada ketiganya.

"Eh, Mas. Udah pu-lang!" Syasya tergagap.

"Siapa dia, Sya?" tanyaku pada Syasya dengan pandangan menatap pada dua laki-laki berwajah sangar.

"Sini, Mas! Aku mau ngomong!" Syasya menarik tanganku masuk kedalam. Aku tak bisa berontak. Rasa penasaran ku kian membuncah.

"Mas! Itu kedua laki-laki tadi mencari Mbak Nisa. Katanya dia mau menagih hutang." Aku menautkan alis. Apa benar? Setahuku dan seingatku selama hidup bersama Nisa tak pernah ada orang ataupun tetangga yang kesini menagih?

"Katanya hutangnya gede. Sudah dua bulan ngga di cicil. Makanya dia kesini untuk menagih. Aku bilang aja Mbak Nisa sudah pindah."

"Benarkah, kalau gitu biar aku temui saja!" Apa benar Nisa memiliki hutang? Untuk apa?

"Tu-tunggu, Mas. Aku tak mau kamu bicara jujur tentang Mbak Nisa!" Syasya menarik tanganku. Namun, aku tepis dan keluar untuk menemuinya.

Aku celingukan. Dua laki-laki tadi tak ada didepan rumah. Aku benar-benar maki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status