Share

Bab 49

“Mbak! Mbak Arin!”

Baru saja kami tiba setelah makan siang ketika Aryo tergopoh menghampiri. Wajahnya terlihat pucat seperti orang ketakutan.

“Kamu kenapa kayak orang ketakutan gitu, Yo?”

“Anu, Mbak Arin! Tadi Pak RT mau pinjam mobil!”

“Kenapa gak nelepon saja?”

“Sudah, Mbak Arin! Tapi gak diangkat. Ke Mas Reza juga gak diangkat.”

Lalu, serempak kami sama-sama mengecheck ponsel. Rupanya benar ada miscall dari Pak RT.

“Oh, iya, Yo. Gak keangkat. Kami lagi di jalan kayaknya tadi. Pak RT ada apa, ya? Mas telepon balik, takut penting!” Aku menoleh pada Mas Reza.

“Anu, Mbak, Mas! Pak RT mau bawa Mbak Mia ke rumah sakit. Percobaan bunuh diri, katanya!” tutur Aryo.

“Astaghfirulloh!” Kompak aku dan Mas Reza beristighfar. Kutatap wajah Aryo lekat-lekat.

“Yang bener, Yo?” tanyaku.

Aryo mengangguk. Cuma Mas Reza kudengar mulai berbicara di telepon.

“Hallo, Pak RT! Maaf, kami lagi diluar tadi!”

“Oh, sudah dapat mobilnya … di rumah sakit mana, Pak RT? … Oh syukurlah … Wa’alaikumsalam!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status