Share

Bab 3 - Terpaksa Bersandiwara

‘Apa dia bilang? Aku kekasihnya? Hei! Sejak kapan aku setuju menjadi kekasihmu, Zombi Kutub Sialan!’

Sienna Sherwood terperangah. Ia hanya bisa memaki atasannya itu di dalam hati dan mencoba memastikan bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.

Sienna pun mencubit kecil punggung tangannya dan keningnya langsung mengerut ketika merasakan sakit atas cubitannya sendiri.

‘Ya Tuhan! Aku harap ini hanya mimpi buruk. Semoga saja lidah Zombi Kutub itu lagi keseleo, jadi salah sebut saja,’ batin Sienna penuh harap.

“Di-Direktur Morgan ….”

Sienna hendak mempertanyakan kebingungannya. Namun, Alvaro Morgan telah lebih dulu bertanya kepada Lucas, “Kamu serius, Lucas? Dia wanita yang kamu kencani sekarang?”

Telunjuk Alvaro Morgan telah mengacung ke arah Sienna. Terlihat jelas rasa tidak sukanya atas keputusan putranya yang bukan hanya membuatnya syok, tetapi juga mencoreng mukanya di hadapan para petinggi perusahaan!

Ya, mana mungkin ada orang tua yang menyetujui putra tunggalnya yang merupakan calon penerus perusahaan besar menjalin hubungan dengan seorang gadis biasa yang tidak ada apa-apanya seperti Sienna Sherwood.

Gadis itu malah merasa senang mendengar pertentangan Alvaro Morgan terhadap dirinya. Namun, kegembiraannya itu pupus ketika Lucas melangkah menghampirinya. Bola mata hijau zamrud milik Sienna kembali terbelalak lebar ketika tangan Lucas dengan lancangnya merangkul pinggangnya!

Sontak, Sienna menoleh kepada Lucas dengan netra yang menyalang tajam seolah ingin berkata dengan kasar, ‘Singkirkan tanganmu, Zombi Kutub!’

Sayangnya, Sienna hanya bisa menelan semua kemarahan dan kekesalannya di dalam hati dengan tetap memaksakan seulas senyuman yang baginya sendiri terasa konyol.

Lebih konyolnya lagi, ketika Lucas memandang ke arahnya, pria itu memberikan senyuman yang mampu meluluhkan semua hati wanita.

Tetapi, bagi Sienna, senyuman itu terkesan horor!

“Benar, Ayah. Sienna adalah kekasihku. Kami saling mencintai. Jika Ayah tidak percaya, Ayah bisa bertanya langsung padanya sekarang.”

Rasa kaget Sienna berlipat ganda ketika mendengar jawaban yang diberikan Lucas terhadap pertanyaan Alvaro Morgan. Ia berpikir otak atasannya itu benar-benar rusak hari ini.

‘Seharusnya tadi aku langsung membawanya ke rumah sakit jiwa saja,’ sungut Sienna di dalam hati.

Di saat Sienna larut dalam pikirannya sendiri, tiba-tiba saja Lucas melepaskan pelukan pada pinggangnya, tetapi malah meraih kedua tangan Sienna sehingga gadis itu tersentak dan memandang lurus kepadanya.

“Sayang, tidak perlu takut. Aku terpaksa mengatakannya karena aku tidak ingin kamu menderita atas ketidakadilan yang kamu terima kalau kita terus merahasiakannya. Jadi aku pikir sebaiknya kita berterus terang saja,” ucap Lucas dengan lembut.

Debaran jantung Sienna meningkat dengan pesat. Bukan karena dirinya luluh dengan ucapan pria itu, melainkan sekujur tubuhnya langsung meremang seolah ucapan itu tidak mencerminkan sedikit pun sosok Lucas Morgan yang dikenalnya selama tiga bulan ini.

‘Arwah sialan mana yang mengambil alih tubuhnya?’ batin Sienna yang terlihat seperti orang linglung saat ini.

Perlahan pandangan Sienna beralih kepada Alvaro Morgan. Ayah atasannya itu telah memicingkan netranya dengan tajam kepadanya. Sienna juga melihat beberapa petinggi Luminous mulai berspekulasi mengenai tindakan yang dilakukan Lucas.

Beberapa di antara mereka sangat menyayangkan keputusan Lucas dan berpikir selera Lucas sangat buruk. Tentu saja hati Sienna terasa sakit mendengar cemooh para petinggi tersebut terhadap dirinya, tetapi ia tidak ingin memperkeruh suasana. Apalagi Sienna tidak tahu jelas inti perkara yang sedang dibicarakan mereka semua.

Pikiran Sienna masih terasa kosong karena syok. Sebelum ia sempat mengatakan sepatah kata pun, Alvaro Morgan telah membuka suaranya, “Nona Sherwood, apa Anda tidak ingin mengatakan sesuatu atas hal ini?”

“Sa-saya ….”

Gadis itu hendak menyampaikan pendapatnya, tetapi genggaman tangan Lucas pada kedua tangannya semakin erat sehingga Sienna menoleh sejenak dan mendapati tatapan tajam penuh makna dari atasannya tersebut.

Tatapan tersebut seolah sedang mengingatkan Sienna atas pembicaraan yang mereka lakukan beberapa waktu lalu sebelum keluar dari ruang kantor atasannya itu.

“Ingatlah, Sienna. Kamu tidak boleh membantah dan mengucapkan sepatah kata pun tanpa persetujuan saya nanti. Ikuti arahan dan perintah saya! Mengerti?”

Itulah pesan yang diberikan Lucas kepada Sienna ketika pria itu menyampaikan tugas khusus untuknya. Awalnya Sienna hanya mengira Lucas tidak ingin dibantah ketika Sienna mendapat tugas darinya, tetapi sekarang gadis itu tahu jika dirinya telah dijebak!

‘Sialan! Ternyata ini maksudnya? Dia ingin aku ikut berbohong, huh?’ gerutu Sienna di dalam hati.

Kekesalan terlukis jelas pada raut wajah gadis tersebut. Kalimat bantahan telah berada di ujung lidahnya, tetapi Sienna teringat jika hari ini adalah hari penentuannya untuk diangkat menjadi sekretaris tetap Lucas Morgan.

‘Bagaimana kalau nanti aku malah dipecat sama Zombi Kutub itu kalau aku membongkar kebohongannya?’

Sienna menatap Lucas yang masih tersenyum, tetapi senyuman itu tidak menunjukkan sedikit pun ketenangan, melainkan intimidasi yang terasa sangat menekan dirinya.

Sienna memejamkan netranya sejenak. Ia perlu memikirkan dengan matang keputusan yang harus diambilnya.

‘Sepertinya tidak ada jalan lain selain mengikuti permainan konyolnya ini,’ batin Sienna seraya membuka netranya kembali.

Perlahan Sienna melepaskan kedua tangannya dari genggaman Lucas. 

Pandangannya beralih kepada Alvaro Morgan, lalu berkata, “Tuan Besar, saya tahu kalau Anda mungkin kaget mendengar pengakuan Direktur Morgan. Saya juga sama. Saya … saya juga sama kagetnya.”

Suara Sienna terdengar gugup. Ia melihat Alvaro tersenyum mendengar ucapannya. Namun, di satu sisi, ia merasakan sorot mata tajam yang terasa dingin dari Lucas.

Rasa kecewa dan amarah mulai menyelimuti wajah Lucas Morgan. Pria itu telah mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

Lucas berpikir untuk mendepak Sienna keluar karena telah mengkhianatinya, tetapi wanita itu kembali berkata, “Sebenarnya saya ingin Direktur Morgan terus merahasiakan hubungan kami. Saya khawatir orang-orang akan menghinanya apabila mereka tahu kalau saya adalah kekasihnya. Tapi, setelah mendengar pengakuan beliau tadi, hati saya malah merasa lega dan juga tersentuh.”

Alvaro Morgan tercengang. Ia tidak menyangka ternyata gadis itu malah berpihak kepada putranya. “Nona Sherwood, Anda pikir saya tidak tahu kalau kalian itu—"

Sebelum Alvaro sempat menyampaikan pertentangannya, Sienna kembali menyela, “Maaf, Tuan Besar Morgan. Saya tahu Anda tidak akan setuju dengan hubungan kami, tapi saya harap Anda dapat memberikan kami kesempatan untuk membuktikan kalau kami tidak sedang bersandiwara seperti yang Anda dan yang lainnya pikirkan.”

Bibir Alvaro Morgan mengatup rapat. Gelora amarah telah memenuhi dadanya. Ia dapat melihat tekad kuat dari wanita itu, tetapi ia tetap tidak percaya kalau putranya memiliki hubungan khusus dengan wanita yang tidak ada istimewanya itu jika dibandingkan dengan para wanita yang dijodohkan dengan putranya selama ini.

“Kesempatan?” Alvaro tersenyum sinis. “Bagaimana saya bisa memberikan kesempatan kalau saya sendiri sama sekali tidak yakin kalau kalian itu serius?”

Sienna melirik Lucas yang malah diam tanpa berbuat apa pun dan hanya mengangkat satu alisnya saja. 

‘Sial! Apa sekarang dia sedang menunggu responku?’ batinnya.

Wajah Sienna terlihat pucat. Ia berpikir jika riwayatnya benar-benar tamat kali ini. Bukan hanya ketahuan berbohong, tetapi ia juga gagal menjalankan “tugas khusus” yang diberikan atasannya!

‘Sepertinya tidak ada cara lain lagi,’ batin Sienna yang memutuskan sesuatu di dalam kepalanya.

“Kalau begitu, saya akan membuktikan kepada Anda kalau saya dan putra Anda adalah pasangan kekasih,” tukas Sienna yang membuat semua orang terperangah, termasuk Lucas.

Setelah mengatakan hal tersebut, Sienna berhadapan langsung dengan Lucas, lalu melepaskan kacamatanya. Kening Lucas mengernyit. Ia tidak dapat menerka jalan pikiran sekretarisnya itu, tetapi tiba-tiba saja salah satu tangan Sienna meraih belakang kepalanya sehingga kepala Lucas sedikit tertunduk.

Dengan posisi tinggi yang dapat digapainya, Sienna memiringkan sedikit wajahnya, lalu tanpa aba-aba, ia langsung memagut bibir pria itu!

Dari sudut mata gadis itu, ia dapat melihat sepasang bola mata biru Lucas membulat besar karena syok dengan tindakannya. Namun, beberapa detik kemudian, Siennalah yang dibuat kaget ketika Lucas membalas cumbuannya.

Perlahan Sienna memejamkan matanya. Bukan karena ia menikmati ciuman tersebut, tetapi ia khawatir jika ia menatap langsung wajah atasannya itu, mungkin saja ia benar-benar akan menghajarnya.

Alhasil, Sienna hanya bisa memaki Lucas di dalam hati, ‘Zombi Kutub Sialan, dia harus membayar semua pengorbananku ini!’

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
wah seru, walaupun siena terpaksa tp dy yg berani lebih dulu nyosor Lucas
goodnovel comment avatar
AliceLin
siap kakak ♡♡♡♡ makasih sdh berkenan membaca cerita ini kak ^^
goodnovel comment avatar
Nurul Ceria
Seru juga cerita yg ini Thor...tetap semangat up yg Regis dan Amora juga ya Thor..hehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status