Share

Bab 4 - Menepati Janji

"Ya, ampun! Moral anak muda zaman sekarang benar-benar sudah rusak."

Cibiran yang cukup pedas dari salah seorang petinggi perusahaan terdengar di telinga Sienna. Namun, ia tidak peduli dan tetap menempelkan bibirnya pada bibir Lucas.

Keduanya terus melanjutkan cumbuan mereka hingga membuat semua orang menggelengkan kepala dan tidak mampu berkata-kata, termasuk Alvaro Morgan.

Seperti ada awan hitam di atas kepalanya yang membuat wajah Alvaro Morgan tampak menggelap saat ini. Ia merasa wajahnya telah tercoreng habis oleh tindakan tak senonoh yang sedang dipertontonkan oleh putranya!

Sienna berniat untuk menyudahi ciuman mereka. Namun, ia tersentak ketika lidah Lucas ikut menerobos masuk dan mengabsen setiap sudut mulutnya.

Bola mata Sienna terbuka lebar. Ia menatap Lucas yang masih menyapu lembut bibirnya dan sesekali memainkan lidahnya. Sienna benar-benar syok. Ia tidak pernah berekspektasi jika Lucas begitu ahli dalam berciuman!

‘Dari mana Zombi Kutub ini mempelajarinya? Bukankah aku dengar kalau dia tidak pernah berpacaran sebelumnya? Jangan-jangan dia hanya berpura-pura saja selama ini?’ batin Sienna yang merasa telah tertipu dengan rumor dan penampilan atasannya tersebut.

Ciuman Lucas semakin tidak terkendali. Sienna pun menjadi semakin kewalahan dan tubuhnya memanas seketika. Dadanya terasa sesak. Ia membutuhkan udara segar untuk mengisi rongga paru-parunya.

Ekor mata Lucas melirik Sienna sekilas. Sudut bibirnya terangkat sedikit melihat kesulitan wanita itu hingga akhirnya perlahan ia menghentikan pertukaran saliva yang mereka lakukan.

Kedua lutut Sienna terasa lemas. Hampir saja ia terduduk di lantai jika saja Lucas tidak meraih pinggangnya dan memeluknya dengan erat agar dapat tetap berdiri tegak.

Sienna melirik Lucas sekilas. Pria itu ternyata juga sedang menatap ke arahnya. Semburat merah menyembul di kedua belah pipi Sienna.

Semua kalimat seolah tersangkut di tenggorokan gadis itu karena ia masih sangat syok dengan segala tindakan yang diambilnya. Ekor mata Sienna menangkap Lucas yang diam-diam tersenyum remeh seolah berkata, "Payah!"

Darah Sienna mendidih seketika. 'Hei, Zombi Kutub! Aku sudah rugi besar dan kamu masih bisa tersenyum mengejekku, hah!' makinya di dalam hati.

Kedua tangan Sienna terkepal erat. Ia berusaha menahan amarahnya agar tidak meledak di sana.

"Apa sudah cukup sandiwara kalian?"

Suara berat dari Alvaro Morgan mengalihkan kekesalan Sienna. Perlahan gadis itu menoleh. Wajahnya berubah pias tatkala tatapannya bertemu langsung dengan pria paruh baya itu.

‘Mati aku!’ rutuk Sienna di dalam hati, mengira Alvaro Morgan telah mengetahui kebohongannya.

Refleks, Sienna mengalihkan pandangannya ke bawah dan menggigit bibirnya dengan gugup.

“Nona Sherwood, dulu saya pernah memiliki seorang bawahan yang terbukti berbohong dan akhirnya sekarang dia hanya bisa meratapi nasibnya di balik jeruji,” gertak Alvaro yang membuat wajah Sienna semakin memucat.

‘Sepertinya riwayatku benar-benar tamat hari ini,’ gumam gadis itu di dalam hati.

Sienna berpikir jika Alvaro serius dengan ucapannya. Tindakannya yang telah mengelabui para petinggi Luminous memang pantas membuatnya mendekam di penjara.

‘Aku benar-benar bodoh! Bisa-bisanya aku malah mengikuti permainan konyol Zombi Kutub ini! Sekarang semua jerih payahku hanya tinggal nama buruk saja,’ sesal Sienna di dalam hati. Ia hanya bisa pasrah menerima nasibnya saja.

Namun, tanpa disangka, Lucas Morgan malah menampik tuduhan ayahnya tersebut, “Kami tidak sedang bersandiwara, Ayah. Dia hanya ingin membuktikan kalau kami memang serius menjalin hubungan. Jadi berhentilah menakuti Sienna!”

Sontak, Sienna mendongakkan wajahnya. Ternyata Lucas sedang menoleh ke arahnya. Pria itu meraih tangannya dengan lembut dan Sienna hanya bisa menatapnya dengan bingung.

“Sienna, aku akan melindungimu. Aku tidak akan membiarkan siapa pun memisahkan kita selamanya,” ucap Lucas dengan nada suara yang terdengar mesra, tetapi bagi Sienna, ucapan pria itu terdengar menggelikan.

Sienna merasa mual. Ia tidak tahu dari mana Lucas Morgan mempelajari kata-kata yang membuat seluruh tubuhnya merinding. Namun, ia berharap Alvaro Morgan dapat terkecoh.

Setidaknya, Sienna tidak ingin dipenjara. Ia pun terpaksa membiarkan kegilaan atasannya tersebut.

“Alvaro, saya rasa mereka serius.” Tiba-tiba Edric Ramsey—paman Lucas membuka suaranya.

“Serius dari mananya? Mereka jelas-jelas berbohong. Saya tidak buta, Edric,” cetus Alvaro yang tidak setuju dengan pendapat adik iparnya tersebut.

Edric menghela napas panjang. “Saya rasa mereka berbohong atau tidak, itu bukan inti dari pertemuan hari ini, bukan?”

Alvaro terdiam sejenak. Hari ini kedatangan Alvaro memang bukan untuk menentang hubungan Lucas, tetapi untuk menepati janjinya dengan Lucas. Namun, ia tidak menyangka akan mendapatkan kejutan sebesar ini.

Selama tiga bulan terakhir ini, Alvaro terus mendesak putranya untuk segera mencari pasangan. Pria paruh baya itu sangat mengkhawatirkan masa depannya. Bukan hanya dirinya saja, tetapi istrinya bahkan lebih khawatir dengan keadaan putra mereka.

Bagaimana tidak? Sejak Alvaro memberikannya tanggung jawab untuk mengelola Luminous lima tahun yang lalu, sebagian besar waktu putranya itu selalu dihabiskan hanya untuk perusahaan saja.

Memang perkembangan Luminous meningkat pesat di tangan Lucas. Namun, hal itu bukan berarti Lucas harus mempertaruhkan seluruh waktunya hanya untuk bekerja saja.

Satu minggu lagi Lucas akan menginjak usia kepala tiga, tetapi Alvaro belum melihat putranya itu menggandeng seorang wanita pun dan hal ini membuat mereka semua khawatir.

Istri Alvaro—Veronica Ramsey bahkan sering memperkenalkan para wanita muda dari kalangan berada kepada Lucas. Sayangnya, Lucas selalu menolak mereka dengan alasan yang membuat Veronica sakit kepala dan kesal.

Bahkan tersebar rumor di kalangan sosialita jika putranya memiliki permasalahan dengan orientasi seksualnya karena penolakan putranya tersebut. Tentu saja hal ini membuat Veronica malu dan semakin menekan Lucas dengan tawaran perjodohan yang diaturnya, tetapi malah ditolak mentah-mentah oleh Lucas.

Ayah Alvaro sendiri alias kakek Lucas—Julian Morgan bahkan ikut ambil suara dan meminta Alvaro untuk segera menuntaskan masalah ini karena Lucas adalah satu-satunya penerus keluarga Morgan!

“Saya rasa Paman benar, Ayah. Saya sudah menepati janji saya. Jadi sebaiknya Ayah juga tidak mengingkari janji Ayah,” cetus Lucas mengingatkan.

Sebulan yang lalu Alvaro memberikan peringatan keras kepada Lucas bahwa ia akan mencabut jabatan Lucas sebagai Presdir Luminous apabila putranya itu tidak serius mempertimbangkan masa depannya sendiri.

Keputusan Alvaro mencabut jabatan putranya itu bukan untuk selamanya. Akan tetapi, ia hanya ingin memberikan waktu luang bagi putranya agar dapat menjalin hubungan dengan wanita ataupun mengikuti perjodohan tanpa memikirkan tentang pekerjaan di perusahaan.

Jika Lucas telah menemukan wanita yang tepat dan menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius, Alvaro akan mengembalikan posisinya ke semula. Akan tetapi, Lucas tidak ingin tunduk begitu saja degan pengaturan ayahnya tersebut.

Lucas mengatakan jika ia akan menunjukkan wanita pilihannya kepada mereka tanpa harus mengundurkan diri dari posisinya dan hari ini adalah hari terakhir dari janji yang diucapkannya tersebut.

Kehadiran para pemegang saham hari ini adalah ancaman nyata yang diberikan Alvaro terhadap Lucas. Suara para pemegang saham tersebut berada di bawah kendali Alvaro Morgan. Hal yang sangat mudah bagi pria paruh baya itu untuk mencabut posisi putranya dari perusahaan dalam sekejap.

Sayangnya, gertakan Alvaro tidak memberikan pukulan yang telak bagi putranya itu. Justru ia malah disajikan dengan kejutan yang tak terduga tadi.

“Lelaki sejati harus menepati janji. Itulah yang Ayah sering katakan padaku, bukan?” sindir Lucas seraya tersenyum tipis.

Embusan napas pelan bergulir dari bibir Alvaro. Perlahan sudut bibirnya mengembang tipis. “Baiklah. Kamu benar,” ucapnya seraya mengisyaratkan Edric untuk membawa para petinggi yang hadir agar keluar dari ruangan itu.

Edric Ramsey dan yang lainnya segera keluar dan memberikan ruang bagi sepasang ayah dan anak itu berbicara empat mata dari hati ke hati. 

Sienna juga ikut keluar dan menghela napas lega karena terbebas dari situasi yang membuatnya ingin menggali sebuah lubang dan masuk ke dalamnya!

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Imelda
kasihan Sienna secara tdk sadar d ajak paksa utk ikutin sandiwara Lucas..
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
siena km sudah terjebak dalam permainan lucas, km udah gk bisa mundur lg setelah apa yg sudah terjadi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status