Share

Cemas

“Pagi, Mbak Ajeng,” sapa Starla ramah setelah berhasil meredakan rasa kagetnya. Tidak hanya karena bertemu Ajeng sepagi itu di apartemen Radev, namun juga karena jenis pakaian yang digunakan perempuan itu.

Ajeng mendengkus pelan lalu memandang Starla tidak suka. “Mau apa?” tanyanya ketus.

“Saya mau ketemu Pak Radev. Semalam dia menyuruh saya ke sini.”

“Apa?” Ajeng mengerutkan dahinya. “Buat apa Radev menyuruh kamu ke sini?”

“Saya mau menyiapkan perlengkapan Bapak, Mbak.” Starla menjawab apa adanya sesuai yang dikatakan Radev kemarin.

“Bukannya kamu udah dipecat ya?”

“Saya sudah kerja lagi, Mbak.”

“Kok bisa?” Ajeng menaikkan intonasi suaranya. Dadanya berkecamuk. Bagaimana mungkin ia tidak tahu hal sekrusial ini?

“Saya bicara sama Pak Radev dan minta kesempatan satu kali lagi. Pak Radev menerima saya.”

‘Kok Radev nggak bilang sama aku?’ Ajeng membatin menahan emosi.

“Sejak kapan kamu kembali jadi asisten Radev?” tanyanya lagi pada Starla.

“Sejak kemarin. Maaf, Mbak Ajeng, saya sudah b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status