Home / Romansa / Kekasih Rahasia CEO / Lelahnya Jadi Starla

Share

Lelahnya Jadi Starla

last update Last Updated: 2024-01-10 11:28:05

Tidak ada yang melebihi keterkejutan Radev maupun Starla saat ini selain kedatangan Ajeng yang muncul tanpa aba-aba. Bahkan perempuan itu tidak mengetuk pintu sebelumnya.

Tidak mau Ajeng berpikiran yang macam-macam mengenai apa yang dilihatnya, Starla mendorong Radev hingga terpisah dari dekapannya.

“Mbak Ajeng, jangan salah paham. Tadi saya hampir terjatuh karena kepala saya pusing tapi untung Pak Radev menolong saya.” Starla buru-buru menjelaskan pada tunangan atasannya.

Ajeng hanya melirik Starla sekilas tanpa berkata apa-apa. Lantas perempuan itu memberi seluruh atensinya pada Radev.

Starla yang tahu diri meminta izin pada Radev untuk keluar dari ruang kerja laki-laki itu.

“Dasar centil,” kecam Ajeng setelah dirinya tinggal berdua dengan Radev.

“Siapa?”

“Asisten kamu.”

“Dia bukan centil, tapi ramah,” jawab Radev mengoreksi.

Starla terkenal sebagai pegawai paling cantik, baik, dan ramah di seantero Casanova Garment. Dan oleh sebab itulah diam-diam Ajeng mencemburuinya. Apalagi sebagai asisten pribadi hampir dua puluh empat jam Starla mendampingi Radev dan melayani segala kebutuhannya.

“Tapi dia sudah kelewatan. Dia nggak bisa membedakan batasan antara bos dan karyawan,” ucap Ajeng lagi yang hampir mati terbakar cemburu setelah menyaksikan kejadian tadi.

“Kelewatan gimana?” tanggap Radev yang tidak setuju dengan pemikiran tunangannya.

“Dia tuh manfaatin kedekatan kalian. Lama-lama ngelunjak tuh anak,” kesal Ajeng dengan wajah bersungut-sungut. “Bisa nggak sih, Dev, dia dipecat aja?” pintanya membujuk laki-laki itu.

Radev yang sejak bicara dengan Ajeng memakukan mata ke layar gawai mengangkat wajahnya kala mendengar ucapan perempuan itu.

“Aku nggak mungkin memecat dia. Starla kerjanya bagus, lagian susah nyari asisten yang benar-benar cocok sama aku,” jawab Radev menolak mentah-mentah ide tunangannya lalu kembali fokus pada gawainya.

Ajeng menahan napas lalu memendam sendiri kekesalannya di dalam hati atas penolakan Radev.

Sementara itu Starla sudah berada di ruangannya. Kondisinya belum berubah malah cenderung memburuk. Tidak seharusnya ia bekerja dalam keadaan seperti sekarang.

Saat gadis itu sedang memijit-mijit pelipisnya, pintu ruangannya dibuka dari luar. Kia—teman dekat sekaligus rekan kerjanya melangkah masuk.

“Lo kenapa, La? Sakit?” tanyanya saat melihat wajah pucat Starla.

Starla menjauhkan tangan dari pelipis, lalu menyunggingkan senyum tipis seakan tidak ada apa-apa.

“Gue baik-baik aja. Kenapa?”

“Tapi muka lo pucat kayak mayat. Masa lo bilang baik-baik aja.”

Starla mengusap pipinya pelan. “Oh ini, gue lupa pake blush on.” Tentu ia berbohong. Kia tidak perlu tahu apa yang telah terjadi padanya.

Kia menatap Starla lebih lekat lalu memutuskan untuk percaya pada perkataan Starla.

“Ngomong-ngomong lo nggak ke luar nemenin Pak Boss?”

“Dia nggak ke mana-mana. Besok mau berangkat bisnis trip ke Shanghai.”

“Lo nggak ikut?”

“Ih, ngapain gue ikut?”

“Kan lo sekretarisnya.”

Sebagai asisten pribadi Radev, Starla sering diajak ke manapun lelaki itu pergi. Tapi untuk kali ini entah mengapa Radev tidak membawanya.

Saat keduanya sedang asyik mengobrol, internal phone di ruangan Starla berbunyi. Starla menjangkau gagang telepon tersebut dari kursinya.

“Halo, dengan Starla di sini.”

“Ke ruangan saya sekarang.”

“Baik, Pak.” Starla menyanggupi kemudian keluar dari ruangannya menuju ruang kerja Radev.

Ajeng masih berada di sana. Perempuan itu memasang tampang masam saat Starla datang.

“Iya, Pak, ada yang harus saya kerjakan?” tanya Starla pada Radev.

“Pakaian dan barang-barang saya sudah kamu siapkan?”

“Sudah, Pak.”

“Yakin nggak ada yang ketinggalan?”

“Saya udah triple check, Pak. Semua perlengkapan Bapak lengkap di sana.”

“Good.”

Ajeng mendengkus pelan di tempat duduknya. Apa pun yang dilakukan Starla membuatnya sangat cemburu. Bahkan untuk keperluan pribadinya Radev juga mengandalkan sang asisten. Tapi ia juga tidak bisa berbuat banyak.

***

“Kok Mama yang masak? Memangnya si anak manja ke mana, Ma?” tanya Tantri pada Mayang yang sedang menyiapkan menu makan malam untuk mereka.

“Dia belum pulang, mungkin masih kelayapan.” Mayang merotasi bola matanya geram.

“Ngelacur lagi?”

“Mana Mama tahu. Mungkin.”

“Malah bagus kan, Ma, biar uang jajan aku nambah.”

Keduanya lalu tertawa cekikikan menghina Starla atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya.

Starla yang baru pulang langsung menuju ruang belakang dan langsung mendapat sambutan yang membuat dirinya tersinggung.

“Dari mana aja lo? Ngelacur lagi?” Tantri melipat tangan di dada sambil memindai saudara tirinya dari puncak kepala sampai ujung kaki.

Starla mengabaikan adik tirinya dan menanyakan makanan untuk ayahnya.

“Nasi untuk Papa biar aku yang antar, Tante.”

“Kamu dari mana? Kenapa jam segini baru pulang?” Mayang menanyakan pertanyaan yang sama padanya.

“Dari kantor, Tante. Hari ini aku agak sibuk.” Tadi Starla sengaja berlama-lama di kantor. Ia tidak ingin terlalu cepat berada di rumah yang ‘panas’ seperti di neraka. Andai saja tidak ada papanya, Starla tidak akan Kembali lagi ke rumah itu.

“Uang semesteran Tantri udah mau jatuh tempo. Jadi kapan mau dibayar?”

Starla mengembuskan napas. Seharusnya itu bukanlah kewajibannya, tapi entah mengapa dirinya diposisikan sebagai tulang punggung di keluarga itu.

“Lusa aku bayar.” Starla menjawab pelan kemudian pergi membawa makanan untuk ayahnya. Namun, ia masih sempat mendengar ancaman adik tirinya yang tidak tahu diri.

“Awas aja kalo sampe telat dan bikin gue malu!”

Beginilah rutinitasnya setiap hari. Setelah lelah bekerja seharian Starla juga harus mengurus ayahnya yang seperti mayat hidup. Starla baru memiliki waktu untuk beristirahat setelah ayahnya tertidur.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Agustine Twinny Rana Dekor
klo aku jadi Starla mending kos, dan kerumah itu hanya utk menjenguk ayahnya dan menolak keras utk mjd tulang punggung selain utk kebutuhan ayahnya...
goodnovel comment avatar
Sarah Meril Daromes
males ah,,masa fl nya bodoh gtu mau² aja digituin...
goodnovel comment avatar
Bininya Matty
Kalau cerita jahanamiah nyai zizi juaranya!! Bikin awet muda karena misuh2 🫠
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kekasih Rahasia CEO   Tamat (Rahasia Seumur Hidup)

    "Pokoknya kalian wajib datang. Gue nggak mau ya nerima alasan apa pun.""Apa pun?""Ya, apa pun!" tegas suara di seberang sana penuh penekanan.“Ya udah, gue tanya Kaka dulu ya, dia mau apa nggak.”"Ya pasti mau lah. Kalau nggak mau gue pecat dia jadi adek ipar."Rachel tertawa lalu memutus panggilan."Siapa, Ra?" tanya Bjorka yang baru keluar dari kamar mandi."Rai.""Raihana?"Rachel mengiakan dengan anggukan kepala.Bjorka tidak bertanya lagi. Masih dengan mengenakan handuk dia membuka lemari mencari bajunya di sana. Biasanya Rachel yang menyediakan. Tapi karena tadi asyik teleponan dengan Rai, Rachel jadi lupa."Ka, Rai minta kita hadir di acara nikahannya." Rachel menyampaikan isi pembicaraan dengan Rai tadi.Setelah bertualang dari pelukan satu laki-laki ke laki-laki lain, akhirnya Rai memantapkan hati untuk menikah. Bukan pernikahan yang pertama memang. Dan mirisnya lagi adalah calon suami Rai berumur hampir dua kali lipat dari usianya. Saat Rachel protes, "Lo yakin mau nikah s

  • Kekasih Rahasia CEO   Malam Pertama

    Prosesi pernikahan Rachel dan Bjorka akhirnya berjalan dengan lancar dan baru saja berakhir.Rachel tidak merasa lelah sedikit pun meski rangkaian acara tersebut berlangsung hampir lima belas jam lamanya. Yang ada hanya perasaan bahagia.Perlahan pikirannya mulai mereka ulang lagi adegan demi adegan yang terselenggara tadi. Mulai dari prosesi akad nikah yang mengharukan sampai acara resepsi yang mewahnya tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.Zoia yang mulai saat ini ia panggil dengan sebutan Mama mengusahakan semuanya agar sempurna. Dia selalu memberikan yang terbaik untuk pernikahan kliennya, dan tentu saja saat pernikahan anak sendiri harus luar biasa.Seperti yang Rachel sepakati dengan Bjorka, Bjorka akan menunggunya di ballroom. Setelah mendengar komando dari MC, Rachel kemudian masuk diiringi oleh para bridesmaid. Yang menjadi bridesmaid adalah Starla, model-model Lavender Manajemen serta para sepupu Bjorka.Setelah menapakkan kaki di ballroom, wajah Rachel tertimpa lampu flas

  • Kekasih Rahasia CEO   Sah

    Bagi orang-orang mungkin keputusan Bjorka untuk menikahi Rachel hanya dalam jangka waktu satu bulan setelah status mereka berpacaran adalah keputusan yang paling gila. Mungkin mereka juga menganggap Bjorka tidak berpikir panjang. Tapi demi apa pun Bjorka sudah memikirkan semua ini.Setelah jadian malam itu Bjorka mulai memikirkan untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan Rachel. Bjorka sudah mengenalnya bertahun-tahun. Ia tahu persis bagaimana sifat dan karakter Rachel. Dalam waktu satu bulan itu juga ia mulai merasakan chemistry demi chemistry di antara mereka yang tidak pernah ia temukan saat dulu bersama Nicole. Perlahan Bjorka menyadari bahwa ia lebih cocok dengan Rachel. Maka saat menyampaikan pada mamanya bahwa ia sudah punya pacar dan juga mengatakan ingin menikahi pacarnya itu mamanya terkejut oleh kenekatan Bjorka. Mungkin Bjorka memang nekat. Tapi nekat yang ini bukan tanpa alasan. Nekat yang ini juga akan ia pertanggungjawabkan.Setelah meyakinkan kedua orang tuany

  • Kekasih Rahasia CEO   Surprise

    Starla menatap Rachel sambil senyum-senyum sendiri menyaksikan tingkah adik iparnya itu.Saat ini Rachel sedang mematut diri di cermin sambil memindai diri dari puncak kepala hingga bawah kaki. Rachel mengenakan dress berwarna peach dan masih merasa ada yang kurang. Ini entah dress ke berapa yang ia coba sejak tadi.Malam ini Bjorka akan mengajak ke rumahnya. Dan status sebagai kekasihnya yang Rachel sandang saat ini membuatnya merasa harus memberikan yang terbaik. Rachel memang sudah ribuan kali mondar-mandir ke rumah Bjorka, namun itu sebagai sahabat. Malam ini adalah untuk pertama kalinya ia akan menginjakkan kaki di sana sebagai pacar Bjorka. Dan rasanya gugup bukan main."Gimana, Ra? Masih belum juga?" tanya Starla melihat Rachel yang masih bimbang akan mengenakan baju yang mana."Ini sih bagus, tapi agak ketat di bagian dada," jawab Rachel."Atau coba yang ini."Rachel menerima midi dress floral berwarna putih dengan motif bunga-bunga kecil berwarna biru yang Starla sodorkan la

  • Kekasih Rahasia CEO   Meminta Restu

    "Please, Ka, jangan sekarang." Rachel menolak ketika Bjorka mengatakan akan membawa ke rumahnya dan mengenalkan pada orang tuanya bahwa saat ini Rachel adalah kekasihnya.Sudah satu bulan mereka berpacaran namun tidak seorang pun tahu perubahan status tersebut karena sejak awal mereka mengetahui keduanya bersahabat. Semua berjalan sebagaimana biasa."Kenapa nggak boleh?" Bjorka menatap Rachel lekat, ingin tahu apa alasannya.Tentu saja Rachel tidak siap dengan semua ini adalah karena ia khawatir respon yang akan diterimanya dari orang tua Bjorka. Selama ini mereka bisa menerima Rachel sebagai teman anak mereka. Namun hal yang sama belum tentu akan terjadi jika mereka tahu bahwa Rachel adalah kekasih putra mereka. Rachel tidak akan pernah lupa ucapan mamanya Bjorka yang pernah ia dengar dengan tidak sengaja. Dari sana sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan sikap mereka pada Rachel."Bukan nggak boleh tapi aku rasa belum saatnya," jawab Rachel mengatakan alasannya."Jadi kapan saatnya

  • Kekasih Rahasia CEO   Jadian

    Satu tahun kemudian.365 hari telah berlalu. Bjorka kehilangan jejak Nicole. Sejak Nicole resign Bjorka tidak tahu lagi bagaimana kabarnya. Bjorka tidak pernah mencari tahu atau menghubunginya. Karena jika keep in touch dengannya semua akan semakin sulit.Hari-hari terasa begitu berat, hampa dan sunyi. Ternyata begini rasanya patah hati. Sampai detik ini Bjorka masih memikirkan perkataan Nicole waktu itu.Pintu kamar Bjorka diketuk. Lalu kepala Papanya menyembul. Javas tampak sudah rapi dengan Polo shirt hitam dan jeans biru pudar. Walau sudah bapak-bapak tapi papanya masih muda. Papanya bahkan jarang mengenakan celana kain selain ke kantor."Nggak malmingan, Ka?""Mau malmingan sama siapa, Pa?"Javas mendekat lalu duduk di pinggir tempat tidur tempat Bjorka berbaring."Masa udah mau kepala tiga masih jomblo aja," ledek Javas padanya."Ya mau gimana, nggak ada yang mau sama aku.""Yaelah, Ka, Ka ... Baru kehilangan cewek satu kali letoynya sampai satu tahun." Papa menoyor kepala Bjorka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status