Share

BAB 56

last update Last Updated: 2025-04-30 10:14:56

“Apa maksud pemberitaan ini, Dik?” Jefry menatap Ralin yang duduk di sampingnya. Mata Ralin menatap layar televisi berukuran 50 inch di hadapan mereka. Lelaki berusia tiga puluh satu tahun itu memperhatikan adiknya yang baru saja sampai kurang dari satu jam yang lalu.

“Semua pihak seolah bungkam. Dua hari sejak berita lama itu terkuak kembali, tak ada satupun dari Jihan, Aditya ataupun Ralin yang memberikan klarifikasi. Benarkah Ralin menjadi model di perusahaan Aditya untuk mendongkrak usaha Mata Air Buana yang akhir-akhir ini menurun?”

Jefry menarik napas panjang melihat wajah Ralin terpampang di layar kaca. Sejak dua hari yang lalu, berita yang menyebabkan kegaduhan itu terus ditayangkan. Dia akhirnya meminta Ralin pulang. Mereka harus bicara. Jangan sampai kesalahan Ralin dua tahun yang lalu terulang kembali.

“Ralin?” Jefry menatap Ralin yang membisu. Lelaki itu menghela napas panjang. Sejak kejadian waktu itu, hubungan mereka menjadi renggang. Dia yang tidak membenarkan tindakan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kekasih Suamiku   BAB 57

    Ucapan-ucapan menyakitkan itu terus bergema hingga membuat pikiran Ibu mereka terbebani. Bahkan, mulai muncul desas-desus ada larangan Ralin memasuki desa mereka lagi. Pendosa besar hanya akan mengotori tempat mereka. Itulah yang membuat kondisi sang Ibu langsung turun.Jefry menarik napas panjang. Dia bisa melihat kesedihan, kemarahan serta kebingungan terpancar jelas di wajah putih mulus adiknya. Adik perempuan yang sangat dia jaga. Dulu, Jefry selalu melindungi Ralin setiap diganggu oleh teman-temannya. Wajahnya yang cantik membuat banyak teman-teman laki-laki menaruh hati. Kini, semua sia-sia. Adik tersayangnya itu justru menjadi j*lang di luar sana. Entah apapun yang menjadi alasan Ralin, Jefry tidak bisa terima. Hanya karena adiknya sudah dewasa dan bisa menentukan jalannya sendiri, dia tidak memukuli adiknya yang sudah mencoreng nama baik keluarga sedemikian rupa.“Kenapa memilih terlibat lagi, Dik? Bukankah hidupmu sudah lebih baik belakangan ini? Menjauh saja dan hidup denga

    Last Updated : 2025-04-30
  • Kekasih Suamiku   BAB 58

    “Hal-hal seperti ini ‘kan sudah biasa, Pak Aditya. Bukan suatu hal yang aneh lagi bagi kita. Bukankah Bu Jihan juga tahu sekali bagaimana dunia hiburan tanah air bekerja?” Afrizal menepuk pundak Aditya pelan. Malam itu mereka bertemu setelah paginya berita memalukan dua tahun yang lalu diungkit kembali.Jihan hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Afrizal. Wanita itu menyibukkan diri dengan ponselnya. Dia tidak terlalu tertarik dengan pembicaraan dua lelaki itu. Malam kemarin dia diminta Aditya ikut karena khawatir Ralin juga ada disana.Aditya berusaha sebisa mungkin meminimalisir kesalahpahaman di antara mereka. Ternyata wanita itu tidak datang. Entah sedang ada keperluan apa. Biasanya, kalau ada Aditya, Ralin pasti datang walau badai menghadang.“Media bisa dapat informasi dari mana saja. Jangankan kerjasama di antara kita, berita tentang tikus yang membawa keju di balik jeruji besi koruptor saja mereka dapatkan.” Afrizal terkekeh pelan. “Padahal, kurang ketat apa penjagaan disana

    Last Updated : 2025-05-02
  • Kekasih Suamiku   BAB 59

    Jihan menghela napas saat Aditya mulai menuntut lebih. Seperti selama ini, dia tak pernah menolak saat Aditya menginginkan dirinya. Walau perasaannya berdarah-darah, Jihan tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang istri.Jihan terengah saat Aditya berhasil mencungkil perasaan indah dalam dirinya. Dia terlena. Bagaimanapun, Jihan mengakui Aditya memang luar biasa. Wanita itu membalik keadaan. Dia ingin menunjukkan bahwa dia istri yang sempurna untuk suaminya. Jihan tersenyum lebar saat Aditya menatapnya dengan tatapan memuja.Jihan tak akan pernah membiarkan wanita manapun lagi terbuai dalam rengkuhan suaminya. Cukup hanya Ralin yang masih menggilai Aditya bahkan setelah wanita itu sempat hampir merasakan kehancuran karirnya.“Terima kasih, kamu pemenangnya malam ini.” Aditya memeluk Jihan erat. Mereka seperti pengantin baru malam ini. Karena Sumi sedang izin pulang kampung ada acara nikahan keponakannya, mereka memutuskan tetap tidur di sofa.Jihan mematikan televisi saat mendengar

    Last Updated : 2025-05-02
  • Kekasih Suamiku   BAB 60

    “Dalam waktu enam bulan terakhir, objek wisata Mata Air Buana menjadi salah satu destinasi tujuan wisata paling diminati untuk menghabiskan akhir pekan dan hari libur nasional. Menurut pantauan tim kami yang beberapa waktu lalu berkesempatan melakukan wawancara dengan manajer operasional, dalam waktu dekat mereka akan melakukan renovasi besar-besaran pada bangunan untuk penginapan. Hal itu dilakukan untuk persiapan menyambut masa libur panjang anak-anak sekolahan beberapa bulan lagi. Menurut prediksi, objek wisata Mata Air Buana akan menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan yang sudah berkeluarga. Tempat wisata berbasis alam yang lengkap seperti pemandian, terapi ikan, rafting dan masih banyak lagi menjadi daya tarik tersendiri. Di tempat ini juga ada restoran dengan konsep saung kecil-kecil yang mengelilingi danau tempat penampungan air. Selain itu, penginapan dengan berbagai rate mulai dari bintang tiga ke atas menjadikan wisata Mata Air Buana merupakan tempat liburan yang f

    Last Updated : 2025-05-03
  • Kekasih Suamiku   BAB 61

    “Rencana pembukaan outlet ke seratus Kopi Buana di ibukota lusa rencananya akan langsung diresmikan oleh Aditya Buana. Pengusaha sukses itu sudah mengkonfirmasi akan turun langsung ke peresmian cabang ke seratus mereka. Tidak hanya itu, peresmian ini juga bertabur diskon hingga sangat dinanti oleh khalayak ramai.”“Bisa ikut lusa? Kita berangkat besok sore. Menginap semalam di Ibukota sekalian saya ada janji temu dengan teman lama.”“Tidak bisa, Mas. Besok jadwalku penuh sampai malam. Lusa juga ada rencana kunjungan walikota ke RPH. Beliau dan dinas terkait ingin memastikan kelayakan RPH karena banyak isu-isu miring skala nasional yang beredar belakangan ini.”Aditya mengangguk maklum. “Pak Afrizal memang jitu merancang strategi. Terbukti, dalam waktu enam bulan saja, outlet keseratus berhasil berdiri. Semuanya tetap ramai. Bahkan beberapa cabang sudah memiliki gedung sendiri. Mas belajar banyak dari beliau.”Jihan hanya tersenyum tipis. Dia juga sudah tahu kalau kontrak Ralin kembali

    Last Updated : 2025-05-03
  • Kekasih Suamiku   BAB 62

    “Kita pulang sekarang!” Nia melepaskan tangan Jihan saat Dirga menghampirinya. Wanita itu bahkan tidak sempat berpamitan pada Jihan. Emosinya sudah di ubun-ubun. Beruntung, Dirga mengikuti kemauannya. Sepanjang jalan, mereka saling diam.Nia membanting pintu kamar hingga menimbulkan suara berdebam yang sangat nyaring memenuhi seisi rumah. Wanita itu menatap tajam pada Dirga yang memasuki kamar setelahnya. Tanpa bicara, Nia langsung menyerang Dirga membabi buta hingga membuat Dirga tersungkur ke lantai.“Kau … bisa … membunuhku …” Dirga menarik napas panjang saat Nia akhirnya melepaskan cekikan di lehernya. Dia langsung melepaskan dasi agar bisa bernapas lebih leluasa.“B*ngsat tetaplah b*ngsat sampai kapanpun!” Nia terengah-engah menahan emosi. Matanya menatap Dirga tak berkedip“Kau cemburu karena candaan teman-teman tadi?” Dirga tertawa tak percaya pada istrinya yang terduduk di kasur dengan dada naik turun dengan cepat. “Itu sudah masa lalu, Nia. Mereka hanya bercanda. Lagi pula,

    Last Updated : 2025-05-03
  • Kekasih Suamiku   BAB 63

    "Jihan, nanti begitu lampu panggung mati, kamu langsung masuk. Nah pas sampai di ujung agak redup, langsung putar balik lagi. Nura dan Cika di sayap kanan ikut di belakang Jihan. Nah begitu Jihan, Nura dan Cika sampai di ujung, Ralin langsung masuk.” Ryan, seseorang yang bertanggung jawab mengatur pergerakan model agar fashion show malam ini berjalan lancar sibuk memberi arahan.“Konsepnya langsung ganti. Dari model-model yang memperagakan busana muslim syar’i menjadi model yang mengenakan kaftan terbaru dengan selendang untuk hiasan kepala. Paham ya? Yuk, kita coba sekali lagi sebelum gladi bersih sambil mengenakan busana masing-masing untuk nanti malam.” Sepuluh model dengan berbagai rentang usia yang berbaris di hadapan Ryan mengangguk berbarengan.“Nggak bissa gitu dong! Model saya disini kan sebagai brand ambassador, harusnya dia yang paling menonjol. Coba saja tanya ke designer-nya, masa Jihan pakai baju seperti itu. Apa-apaan.” Beberapa pasang mata langsung tertuju pada Nia. Di

    Last Updated : 2025-05-04
  • Kekasih Suamiku   BAB 64

    Jihan melirik sekilas pada foto di ponsel Ralin. Suaminya dan Ralin tampak berdampingan di foto. Wajah keduanya terlihat sangat sumringah.“Aku bingung deh kenapa Mbak Jihan terlalu percaya dengan ucapan Mas Aditya? Lihat? Dari foto ini bukannya jelas kelihatan kalau ada sesuatu diantara kami? Kalau Mbak masih sanksi, nanti deh, kapan-kapan kalau kami bertemu lagi selesai pemotretan aku kirim fotonya ke Mbak. Atau kalau perlu video call sekalian deh.”“Foto itu tidak menunjukkan apapun. Biasa saja. Toh fotonya juga ramai-ramai selepas acara.”“Aduh! Jangan terlalu polos deh, Mbak. Aku hanya kasihan saja sama Mbak Jihan yang terlalu percaya sama suaminya.”“Bukankah sudah seharusnya begitu? Pondasi hubungan paling kuat adalah kepercayaan, Ralin. Aku jelas lebih mempercayai suamiku daripada dirimu. Memangnya kamu siapa?” Jihan tersenyum lebar. Ujung matanya menangkap pergerakan Arrina.“Yuk, Jihan dulu. Maaf ya, tadi ada sedikit trouble.” Arrina membawakan rancangan terbarunya. Dia yaki

    Last Updated : 2025-05-04

Latest chapter

  • Kekasih Suamiku   BAB 76

    "Itulah salah satu keluhan pengunjung yang berhasil kami wawancarai. Menurut pantauan tim kami, aplikasi Mata Air Buana saat ini juga sedang tidak dapat diakses. Padahal, banyak calon pengunjung yang ingin membatalkan booking tiket mereka.Keributan ini juga memenuhi media sosial. Calon pengunjung ramai-ramai melakukan komplain di sana. Mereka minta uang mereka dikembalikan karena tidak ingin menghabiskan liburan di tempat yang bermasalah.Sampai berita ini kami turunkan, belum ada klarifikasi apapun dari pihak Mata Air Buana. Baik secara langsung maupun melalui media sosial yang mereka punya.Keadaan ini tentu membuat publik menduga-duga, akankah Aditya dan Jihan memilih bungkam seperti tiga tahun lalu?""Bungkam bukan pilihan yang tepat karena usaha mereka sedang berada di puncaknya. Seharusnya, Aditya bisa meredam berita ini. Tapi, apa pula yang mau diredam? Foto dan video itu jelas dirinya." Afrizal kembali terbahak-bahak.Dia mengangguk-angguk menyadari kepintarannya merancang st

  • Kekasih Suamiku   BAB 75

    “APA YANG ADA DI OTAKMU SELAIN S*LANG*ANGAN WANITA, ADITYA? B*NGSAT!” Cakra Buana langsung melompat ke arah saung. Bogem mentahnya langsung menghantam rahang tegas Aditya.“Kakek!” Rayna memekik kencang. Jihan dengan sigap menarik Rayna. Hati wanita itu perih menyadari kedua anaknya harus menyaksikan kekacauan ini tepat di depan mata mereka. Trauma. Pasti kejadian hari ini akan membekas selamanya di memori jangka panjang Damar dan Rayna.“Kau membuat malu keluarga dengan kelakuan bejatmu itu!” Sekali lagi, bogem Cakra telak mengenai hidung Aditya. Darah segar terciprat ke jilbab Jihan yang duduk di samping suaminya. Wanita itu menatap jerih pada cairan merah yang meresap ke dalam serat-serat kain jilbab yang dia kenakan.“B*DOH!” Saat bogem ketiga menghantam wajah Aditya, lelaki itu terkulai lemah.“Anakku!” Aditya masih sempat mendengar suara sang Mama sebelum kesadarannya benar-benar hilang. Sementara disini, Cakra Buana terduduk dengan wajah bersimbah air mata. Lelaki berusia senj

  • Kekasih Suamiku   BAB 74

    Jihan dan Aditya saling berpandangan saat mendadak tempat itu menjadi riuh seketika. Beberapa pengunjung langsung fokus pada ponsel mereka. Bahkan, mereka yang tadinya masih mengantri untuk bermain wahana meninggalkan antrian begitu saja.“Ada apa?” Rayna langsung mencegat teman yang dikenalnya. Mereka benar-benar tidak mengerti dengan keramaian yang terjadi. Tempat yang tadinya rapi bahkan sedikit berantakan karena orang-orang berkerumun tanpa memperhatikan sekitar hingga menyenggol tanaman dan tempat sampah.“Buka ponselmu, lihat saluran berita apa saja.” Anak lelaki itu langsung pergi setelah menepuk bahu Rayna pelan. Rayna yang kebingungan langsung berlari dan mencari ponsel di tasnya.“Tepat jam setengah sebelas tadi atau beberapa menit sebelum berita ini mengudara, hampir semua stasiun televisi dan akun-akun berita di media sosial mendapat email yang isinya tidak terduga.Foto-foto Aditya Buana dan Ralin Kamala yang sedang melakukan adegan tidak senonoh di sebuah kamar hotel mem

  • Kekasih Suamiku   BAB 73

    “Alhamdulillah ya, Mas, reservasi kamar sudah penuh sampai waktu liburan selesai nanti. Tempat wisata juga semingguan ini selalu ramai.” Jihan memperhatikan pengunjung yang terus berdatangan. Baru jam sepuluh pagi, tempat wisata Mata Air Buana sudah ramai sekali. Sesuai perkiraan, pengunjung akan meningkat pesat di minggu kedua libur sekolah.“Iya, omset resto juga meningkat drastis. Kita sampai menambah tenaga harian lepas agar karyawan tidak keteteran. Sekitar lima belas orang kita rekrut untuk waktu kerja sampai masa liburan berakhir nanti.” Aditya menyelonjorkan kaki. Dia tersenyum lebar melihat wajah pengunjung yang sumringah menghabiskan waktu di sana.Hari ini, Aditya sengaja memboyong keluarga kecilnya ke tempat wisata mereka. Sejak tadi, Rayna dan Damar tak berhenti mencoba wahana yang ada. Mereka tambah semangat mencoba semua saat bertemu dengan teman yang mereka kenal.“Mama sama Papa jadi kesini, Mas?” Jihan dan Aditya tertawa berbarengan melihat Pardi dan Sumi basah kuyup

  • Kekasih Suamiku   BAB 72

    "Kenapa mundur?" Belum juga sempurna mereka duduk, pertanyaan itu sudah meluncur dari mulut Armila. Dia sudah tidak kuat menahan hati karena sepanjang perjalanan tadi mereka saling diam."Aku ingin kita tidak berhubungan lagi." Ucapan Dirga membuat Armila terbelalak. "Kalau aku terus berada di tim ini, mau tidak mau kita akan tetap berhubungan, Mil.""Karena Nia? Kau mengorbankan karirmu hanya demi dia?"Dia istriku. Ibu dari anakku. Wanita yang selama belasan tahun ini menemaniku menghabiskan malam. Dia yang merawat aku saat sakit. Dia juga yang memastikan makan dan bajuku tersedia dengan baik dan rapi. Jadi, dia bukan sekedar hanya bagiku, Mil."Armila bungkam mendengar ucapan Dirga. Sementara Dirga menarik napas dalam-dalam. Dia menunjuk minuman asal-asalan saat pramusaji menghampiri. Lelaki itu memesan sushi untuk dibawa pulang hingga membuat Armila menautkan alis.Dirga memang sengaja mengajak Armila bicara disana sekalian memesankan sushi di resto kesukaan Nia. dia berharap deng

  • Kekasih Suamiku   BAB 71

    “Aku tidak sekuat dirimu, Je.” Nia menggigit bibir.“Aku kuat karena Mas Aditya, Nia. Dia benar-benar menunjukkan perubahannya. Dia menjadi lebih perhatian pada aku dan anak-anak. Mas Aditya juga membuktikan dia tidak lagi mengulangi kesalahannya dulu. Dia berhasil meyakinkan aku bahwa keputusan yang kuambil untuk mempertahankan pernikahan kami dulu tidaklah salah.”“Aku lelah berjuang sendirian.” Nia tergugu. Akhirnya, air mata wanita itu mengalir juga. Susah payah dia menahan tangis sejak tadi, tapi ternyata dia tidak sekuat itu. “Terima kasih.” Nia menerima tisu yang diberikan Jihan.“Aku sengaja mendiamkan Dirga. Bersikap seolah pernikahan kami baik-baik saja. Tapi, dia tidak menunjukkan rasa bersalah sedikitpun. Bahkan, kata maaf tidak pernah terucap dari bibirnya karena telah menyakiti aku. Aku iri sekali dengan pernikahanmu, Je.”Jihan menarik napas panjang. Dia memegang tangan Nia dengan erat, berusaha memberikan kekuatan pada sahabatnya yang sedang sangat rapuh.“Dia tidak be

  • Kekasih Suamiku   BBA 70

    Dirga menautkan alis melihat selembar surat yang terletak di meja kerjanya. Lelaki yang baru sampai di kantor itu meletakkan tas dan duduk di kursi. Alisnya bertaut melihat logo dari Pengadilan Agama setempat. Dengan hati berdebar, Dirga membuka amplop.Lelaki itu menggeram saat mengetahui isi amplop itu adalah surat panggilan sidang tahap pertama. Dirga meremas surat hingga tak berbentuk lagi. Lelaki itu tidak menyangka Nia akan melayangkan gugatan tanpa berbicara dengannya lebih dulu.“Lihat? Sekarang berpikirlah. Wajar mereka menginjak-injak harga diriku karena suamiku sendiri tidak bisa menghargai aku sebagai seorang istri. CERAI! Aku tidak bisa hidup dengan lelaki tidak tegas sepertimu lebih lama lagi.” Ucapan Nia saat itu terngiang kembali di telinga Dirga.Lelaki itu memijat keningnya pelan. Dia kira permasalahan mereka sudah selesai. Waktu itu hanya kemarahan sementara Nia. Berbulan-bulan sejak kejadian itu, hubungan mereka sudah baik-baik saja. Nia bahkan masih melayaninya ta

  • Kekasih Suamiku   BAB 69

    “Entahlah, kata Pak Afrizal semua sudah dia bereskan kalau kau setuju.”Ralin berpikir sejenak. Sebenarnya, tanpa bayaran pun dia mau asal bisa memberi pelajaran pada Jihan. Dia yang sudah sesumbar lelakinya berubah, ternyata masih bermain hati. Ralin tidak bisa membayangkan hancurnya wanita angkuh itu mengetahui Aditya kembali mendatanginya.“Mas Aditya tidak minum alkohol. Jangankan alkohol, merokok pun tidak. Bagaimana cara kita menjebaknya?” Ralin dapat melihat Rey tersenyum tipis. Dengan bertanya seperti itu, artinya dia sudah setuju menerima tawaran dari Afrizal.“Biar itu menjadi urusan Pak Afrizal. Tugasmu hanya memastikan Pak Aditya menghabiskan malam di kamar yang sama. Sebelum semua itu, Pak Afrizal bilang dia yang akan mengatur semua.”Ralin tersenyum lebar mengingat semua itu. Saat melihat Aditya minta izin istirahat semalam, dia langsung berjalan cepat mengejar. Setelah masuk pada kamar hotel yang memang sudah disiapkan, Ralin langsung mengirimkan foto pada Afrizal. Tak

  • Kekasih Suamiku   BAB 68

    “Kau pewaris tunggal usaha keluarga kita. Puluhan tahun Papa membangun usaha ini dengan kerja keras dan mempertahankan nama baik. Kita bukan berasal dari keluarga kaya, Dit Papa mendapatkan semua kemewahan ini dengan perjuangan dan air mata.” Suara berat papanya seolah bergema diantara gemericik air di kamar mandi.“Jauhi sedari dini. Sekali kau coba-coba, selamanya kau akan menganggap itu hal biasa dan menjadi gaya hidup. Menghabiskan malam-malam dengan teman. Merayakan keberhasilan usaha dengan alkohol menjadi hal yang biasa. JAUHI, paham?”Aditya melenguh, kenangan dua puluh enam tahun yang lalu itu seakan baru terjadi kemarin. Suara dan wajah Cakra Buana sempurna memenuhi ruang ingatan sang putra.“Jangan sampai tergelincir menyentuh benda haram itu, Dit. Karenanya otak tidak bisa bekerja, hanya menunggu waktu sampai kehancuran datang. Entah tubuh yang rusak, pikiran yang kacau atau semua yang kita miliki kembali pada ketiadaan.”Sekali, seumur hidupnya hanya sekali itu Aditya men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status