Share

Aku tidak sakit, Regan

Auteur: Jannah Zein
last update Dernière mise à jour: 2022-01-21 16:44:51

Bab 4

"Kamu di mana, Sayang? Kamu beneran mengantar Salwa ke kampus, kan?" Dua pertanyaan sekaligus meluncur manis dari mulut Airin saat panggilannya tersambung.

"Aku sedang di kantor, Sayang. Iya, tenang saja. Aku sudah antar Salwa ke kampus. Kamu sendiri di mana?" Regan balik bertanya.

"Ini sedang di butik," jawabnya.

"Di butik? Memangnya kamu kuat nyetir sendiri? Kamu masih sakit!" Suara Regan mendadak gusar.

"Aku tidak sakit. Aku hanya kelelahan dan sekarang kondisiku baik-baik saja," bantahnya.

"Kamu itu sakit, Sayang! Kita ke dokter nanti sore ya. Aku akan bikin janji temu dengan dokter terbaik di kota ini," bujuk Regan.

"Nggak usah, Sayang. Aku tidak sakit kok!"

"Kamu ini kenapa? Kenapa setiap kali aku menawarimu untuk memeriksakan kondisi kesehatan mu ke dokter, kamu selalu menolak? Jujur dengan dengan aku, Airin! Aku ini suamimu, bukan orang lain."

Nada suara suaminya terdengar agak kasar.  Jika sudah begitu, biasanya Airin akan mengalah. Namun, untuk kali ini tidak. Dia tak akan pernah mau pergi ke dokter.

"Aku sudah jujur, Regan. Harus berapa kali lagi aku katakan kalau aku cuma kelelahan! Aku cuma butuh istirahat dan vitamin. Sudah, cuma itu aja," tandasnya kesal.

Terdengar di seberang sana suara desah yang lelah. Airin pun mendesah. Dia tahu sudah berdosa menyembunyikan semua ini dari suaminya, tetapi dia tidak punya pilihan.

"Aku tidak sakit, Regan. Jangan pernah kamu menghawatirkan keadaanku. Lebih baik kamu fokus dengan pekerjaanmu. Hari ini apa jadwal kamu?" Perempuan itu mulai mengalihkan pembicaraan.

"Nanti siang aku dan Armand akan meeting di sebuah restoran. Ada proyek besar dengan salah satu rumah produksi. Satu judul sinetron akan tayang di beberapa TV swasta yang berada di bawah naungan RVM group."

"Oh, good!" puji Airin. "Kamu memang hebat. Kamu semangat ya? Nanti sore pulang pukul berapa? Biar ketika kamu pulang, aku sudah ada di rumah." Airin tersenyum manis.

"Aku tidak tahu jam berapa pulangnya, tapi aku harap kamu bisa menjaga kesehatan. Pastikan ketika aku datang, kamu sudah dalam kondisi sehat. Bisa?

"Bisa. Akan kulakukan untukmu." Airin mengibaskan rambutnya. "Jangan lupa jemput Salwa di kampus ya."

"Salwa sekarang bersamaku di kantor, Sayang. Setelah menyerahkan tugasnya di kampus, dia ikut ke kantor," beritahu Regan.

"Oh, ya? Good job," ujar Airin. Sepasang mata dewasa itu menyorotkan cahaya kehangatan. "Selamat bersenang-senang ya."

*****

Meskipun wajahnya masih sedikit pucat, tetapi tak mengurangi paras cantik wanita dewasa berumur empat puluh lima tahun itu. Kulit tubuhnya yang bersih terawat dan wajah yang sepenuhnya menggambarkan definisi kecantikan paripurna seorang perempuan. Bibir yang tipis merah merona, hidung mancung, alis yang begitu bagus dan rambut yang indah. Namun, Airin lebih memilih mengikat rambutnya, sehingga memperlihatkan leher jenjangnya yang mulus.

Wanita itu mengenakan dress kerja berwarna coklat krem dengan panjang selutut. Sepintas penampilan Airin mirip seorang wanita di awal usia tiga puluh tahunan. Bahkan tak ada yang menyangka dibalik penampilan yang sempurna itu, tubuhnya tengah digerogoti oleh penyakit yang mematikan dan dokter telah memvonis usianya sudah tidak lama lagi.

Perempuan itu tersenyum kecut saat menyadari di tangannya masih tergenggam ponsel. Barusan dia menghubungi suaminya dan memperoleh informasi kalau Salwa bersama Regan di kantor RVM group.

"Semoga kalian tambah dekat dan akhirnya berjodoh. Sepeninggalnya diriku kelak, aku harap kalian berdua hidup berbahagia."

Airin menyandarkan tubuh rampingnya di kursi kebesarannya, menatap kosong seisi ruangan. Perempuan itu teringat masa-masa sulit dalam hidupnya, tujuh belas tahun yang lalu. Dia hamil dan kekasihnya tak mau bertanggung jawab. Dia di culik oleh keluarga kekasihnya, di buat tak sadarkan diri. Begitu sadar, dia menemukan dirinya tengah terbaring di ruang perawatan rumah sakit dengan kondisi lemah dan sakit, dengan sebuah cek di dekat bantalnya.

Airin hanya bisa meratapi buah hatinya yang diambil paksa, bahkan sebelum sempat dia terlahir dan menikmati udara dunia ini. Airin memang salah, karena bersedia menyerahkan kehormatannya kepada seorang lelaki sebelum resmi menikah. Namun, dia tidak menyangka kekasihnya bukan cuma tidak mau bertanggung jawab tetapi tega membunuh calon darah dagingnya sendiri!

Entah kenapa, saat itu dia memilih berhenti di pinggir jalan. Perhatiannya lantas tertuju kepada seorang balita cantik yang tengah berlarian di teras bangunan panti. Airin memutuskan turun dari mobil, melangkah mendekat, menyapa dan berkenalan dengan pemilik wajah imut itu dan segera masuk ke dalam.

Hari itu juga, pemilik wajah imut itu resmi berada di dalam pengasuhannya. Airin yang baru saja kehilangan calon buah hatinya merasa sangat bahagia dan menganggap anaknya sudah terlahir kembali. Mereka hidup berdua di sebuah rumah sederhana. Sementara itu, Airin memulai merintis usaha Salwa Collection.

Perempuan itu masih saja menatap seisi ruangan. Ruangan kerja mungil berwarna krem. Beberapa rak berisi dengan buku buku dan majalah mode serta kain-kain yang disampirkan di salah satu bidang dinding kian melekatkan identitasnya sebagai seorang fashion designer.

"Rin ...."

Saking asyiknya melamun, dia tidak sadar kalau Natalia sudah berdiri di hadapannya. Perempuan itu mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Ada apa?" Perempuan dewasa seumuran dengan Airin itu menarik kursi dan duduk di hadapan Airin

Airin menggeleng-gelengkan kepala. "Tidak apa-apa, Natalia. Aku baru selesai menerima telepon dari Regan." Dia mengulas senyumnya.

"Terus, dia bilang apa?" tanya Natalia.

"Biasa. Dia mengulangi keinginannya, mengajakku memeriksakan diri ke dokter," sahut Airin.

Natalia meraih tangan sahabat sekaligus atasannya itu, digenggamnya dengan hangat.

"Kenapa kamu tidak jujur saja, Rin? Terbuka itu jelas lebih baik daripada kamu merasakan penderitaan seorang diri," saran Natalia. Dia benar-benar prihatin dengan kondisi sahabatnya.

"Aku tidak sampai hati, Lia. Regan dan Salwa adalah orang-orang yang kucintai. Regan adalah lelaki yang menerima aku apa adanya, meskipun dengan kondisiku yang ...." Airin tercekat. Dia tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

Natalia menggenggam tangan Airin semakin erat.

"Sudahlah, Rin. Tidak usah lagi mengucapkan kata-kata itu," sergahnya. "Namun, sebagai sahabat aku berharap kamu bisa jujur kepada suami atau putrimu. Terus terang ya, Rin, aku merasa bersalah karena ikut menyembunyikan penyakitmu ini. Hidupku selalu dibayang-bayangi oleh amukan Regan, andai saja dia mengetahui suatu saat nanti aku turut serta ...." Natalia menggantung ucapannya.

"Tak perlu takut, aku yang akan bertanggung jawab. Kamu akan baik-baik saja, Lia."

"Tapi kamu tidak baik-baik saja, Rin! Bagaimana kalau kamu melakukan pengobatan saja? Kemoterapi, misalnya?" usul Natalia. Matanya menyorot penuh harapan.

"Percuma, Lia. Semua sudah terlambat. Saat ini waktuku sudah tidak banyak. Biarkan saja begini. Aku cukup mengkonsumsi obat-obatan penahan nyeri saja," tolaknya.

"Tak ada manusia yang bisa memprediksi umur seseorang, Rin, meski itu dokter sekalipun!"

"Aku tahu itu, Lia. Namun, firasatku mengatakan kalau waktunya memang tidak lama lagi." Airin menggelengkan kepala. "Oh, ya, nanti kamu hubungi notaris. Aku ingin menulis surat wasiat. Butik dan semua usahaku akan aku wariskan kepada Salwa."

Setitik air bening jatuh dipipi Natalia.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Mommy Bii
Kanker ya si Airin?
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Kekasihku Anak Mantan Istriku   Bukan Cinta Biasa

    Bab 123Sebidang lahan kosong yang sedianya akan digunakan untuk pembangunan gedung RVM group yang baru telah disulap menjadi sebuah tempat pesta yang megah. Tenda-tenda yang besar dipasang untuk menampung semua tamu yang datang. Tempat ini digunakan untuk tempat jamuan para tamu undangan, mengingat seluruh karyawan RVM group diundang tidak terkecuali, mulai dari jajaran direksi sampai OB dan petugas cleaning service.Sementara itu, di sebuah aula dalam gedung RVM group juga dihias dengan indah. Di salah satu bidang dinding terdapat kursi pelaminan yang juga sangat megah. Namun, orang-orang yang bisa masuk ke dalam aula ini hanya kalangan terbatas. Ini atas permintaan Regan sendiri yang tidak mau istrinya kelelahan, lantaran terlalu banyak menerima ucapan selamat dari para tamu.Hal yang paling membahagiakan bagi Salwa adalah kehadiran Bunda Khadijah, ustadzah Aisyah dan ustadz Rasyid. Pada acara siang ini, Salwa mengenakan gaun pengantin muslimah bernuansa biru muda. Perempuan muda i

  • Kekasihku Anak Mantan Istriku   Pulang Ke Indonesia

    Bab 122Sejak pintu pesawat terbuka dan ia mengiringi langkah sang suami menuruni tangga pesawat, dada Salwa serasa diketok-ketok. Dia terus memegangi lengan sang suami yang kondisinya justru berbanding terbalik dengannya.Lelaki yang kini berumur 38 tahun itu nampak seperti pahlawan yang baru saja memenangkan peperangan. Tubuhnya yang tegap begitu bangga menggendong putri mungilnya. Wajahnya tak henti menebarkan senyum kepada orang-orang yang menyambut kedatangannya malam ini."Selamat datang kembali di Indonesia, putriku!" Axel berlari kecil, tak sabar menghampiri putrinya. Lelaki itu memeluk putrinya sekilas kemudian mengambil alih baby Airin yang masih berada dalam gendongan Regan.Kedua lelaki itu saling menggenggam dan tersenyum, seolah tak memperdulikan apa yang tengah Salwa rasakan saat ini. "Para lelaki memang tidak peka," keluhnya pada diri sendiri. Namun ia tetap tersenyum dan larut dengan kebahagiaan orang-orang di sekelilingnya.Meskipun Salwa ingin menolak, tetapi ia t

  • Kekasihku Anak Mantan Istriku   Firasat

    Bab 121"Hmmm... Menurutmu?" sahut Jihan tenang. Dia tahu persis putranya sangat cerdas dalam membaca situasi."Selalu ada timbal balik di setiap apa yang kita lakukan," jawab Jihan diplomatis."Tuh, akhirnya Mommy sudah mengakui, kan?" Lelaki itu tersenyum kecut. "Apa yang Mommy inginkan dari kami?""Pulanglah ke Indonesia, bawa Istri dan anakmu dan tinggallah bersama Mommy. Itu yang Mommy inginkan. Sangat sederhana, kan?" pinta Jihan tenang."Apa yang sedang Mommy rencanakan?" Regan berusaha mengikis jarak diantara mereka dengan menatap lekat wajah tua itu."Tidak ada. Aku hanya ingin menimbang cucuku. Kamu tahu, kan? Itu impian terbesar Mommy sejak dulu.""Aku tahu, tapi Salwa bukanlah istri yang Mommy inginkan." Regan menghela nafas."Kamu mencurigai Mommy?" Spontan Jihan membentak."Regan, dengarlah. Mommy tidak pernah mempersoalkan dari rahim siapa anakmu lahir. Bahkan bukankah Mommy dulu pernah mengusulkan agar kamu menitipkan benihmu di rahim ibu pengganti?" Perempuan tua itu

  • Kekasihku Anak Mantan Istriku   Rencana Peresmian Pernikahan

    Bab 120Sebuah tepukan akhirnya yang menyadarkan Axel dari keseriusannya berbicara dengan sang menantu."Daddy? Kok Daddy ada disini?" Lelaki itu seketika berdiri melihat sosok tubuh tua yang menatapnya penuh kehangatan. Axel memeluk tubuh itu dan tuan Gunadi pun menggenggam erat tangannya.Regan pun tak kalah terkejut saat mendapati sesosok perempuan tua yang berdiri di samping tuan Gunadi."Mana cucu Mommy? Pasti cantik, kan?" Perempuan tua itu tersenyum hangat, senyum yang tak pernah Jihan perlihatkan kepada Regan selama belasan tahun."Cucu Mommy perempuan dan sangat cantik. Dia sangat mirip denganku," ucap Regan terbata-bata. Dadanya seketika berdesir."Benarkah? Bolehkah Mommy melihatnya?" tanya Jihan.Meskipun di benak keduanya masih penuh dengan berbagai pertanyaan, akhirnya Regan mengizinkan tuan Gunadi dan mommy Jihan masuk ke dalam ruangan tempat Salwa dan bayinya dirawat.Salwa sangat terkejut. Dia tak menyangka kedua orang itu akan sampai ke sini. Dia hanya bisa diam dan

  • Kekasihku Anak Mantan Istriku   Airin Alvia Maharani

    Bab 119Ini adalah kali pertama Regan menghadapi persalinan seorang wanita. Tak terbayangkan, betapa risaunya ia melihat Salwa yang merintih kesakitan. Sembari tetap menggenggam tangan perempuan itu demi untuk menenangkannya, Regan terus berdoa dalam hati.Beberapa orang berpakaian putih di sekelilingnya mulai melakukan tugasnya masing-masing. Dokter Emily yang spesialis kandungan mulai mengecek kondisi Salwa."Nyonya Salwa sudah pembukaan empat, Tuan. Kami akan segera memberikan suntik epidural untuk menawar rasa sakitnya," ujar seorang dokter perempuan yang bertugas melakukan anestesi.Regan mengangguk. Dia membantu istrinya untuk duduk. Lagi-lagi Salwa meringis.Sembari dokter perempuan itu melaksanakan tugasnya, Regan menatap istri kecilnya prihatin. Sebenarnya dia tidak rela Salwa harus melahirkan semuda ini, di saat perempuan itu belum siap menerima rasa sakit di dalam proses persalinan. Secanggih apapun metodenya, tetap saja yang namanya melahirkan itu rasanya sakit.Setelah me

  • Kekasihku Anak Mantan Istriku   Mengorbankan Banyak Hal

    Bab 118Salwa bermaksud membantah, tapi jemari lelaki itu begitu ketat menempel di bibirnya. "Jangan memikirkan apapun. Semua perubahan yang terjadi pada keluarga kita, nyatanya tak akan bisa merubah apapun. Kita akan tetap bersama seperti ini." Lelaki itu melepaskan tangannya lalu mengecup bibir ranum itu berkali-kali. "Daddy sengaja membawa kamu ke Amerika, bukan karena takut dengan gangguan mereka, tetapi agar kamu merasa lebih rileks dan merasakan suasana baru. Lagi pula sudah lama sekali Daddy tidak mengunjungi keluarga di sana dan juga makam daddy Richard. Nanti kita ziarah ya. Daddy ingin mengenalkan istri dan calon anak daddy, meskipun yang kita datangi hanya sekedar makamnya saja." Salwa melihat lelaki di sampingnya seperti menahan sebuah kesedihan. Seperti ada luka lama yang disembunyikan oleh suaminya. Salwa tak tahu seperti apa luka itu. Salwa merasa ada rahasia yang ia sendiri tidak tahu meskipun belasan tahun mereka bersama. "Aku akan senang sekali bisa berkenalan den

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status