Hari ini saat jam makan siang Regan berniat ingin menyempatkan dirinya untuk menjenguk Citra kembali, walau sudah merasa di kecewakan namun rasa sayang Regan terhadap Citra mengalahkan segalanya.
Pria itu berjalan sambil memegangi bunga, ia tak sabar ingin bertemu dan menghabiskan waktu bersama Citra.
"Apa aku boleh pulang?"
"Tetaplah di sini!"
"Aku bosan! Tolonglah pak dokter ku, aku ingin pulang dan bekerja kembali!"
"Baiklah, akan aku pikirkan dulu."
Regan berdiri di depan pintu, ia mendengarkan percakapan antara Citra dan juga Kevin.
Ia tersenyum sinis, langkah kakinya ia mundurkan 1 langkah."Gue berharap bisa ngobrol berdua sama lo Cit, tapi ternyata sekarang lo udah bahagia sama laki-laki lain."
batin Regan bermonolog, ia berjalan meninggalkan tempat itu tak lupa Regan membuang bunga yang ada di tangannya.Sejujurnya Regan begitu mencintai Citra, apapun akan ia lakukan demi Citra.Tapi jika Citra takHari ini Citra sudah bisa beraktifitas kembali seperti semula.Gadis itu berjalan menuju ruangannya, di sana sudah ada Bayu dan juga Dewi yang sedang menikmati sarapannya itu."Eh Citra! Udah sehat?"tanya Bayu."Citra? Ya ampun gue seneng lo udah bisa masuk kerja lagi."balas Dewi."Iya udah kok! Gue juga seneng bisa masuk kerja lagi."sahut Citra kemudian duduk kursinya itu."Syukurlah, maaf ya kita belum sempat jengukin lo. Baru rencana hari ini mau jenguk lo eh udah masuk duluan."ujar Dewi memberitahu."Ah santai aja Wi, gue keluar dulu ya mau beli minum.""Oke, Cit."Citra bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruangannya, dalam perjalanan menuju kantin ia bisa melihat Regan yang baru saja tiba."Regan!"panggil Citra membuat pria itu menoleh ke arahnya, Citra pun langsung berjalan menghampiri Regan."Re, gue mau ngomong sama lo.""Ngomong apa?"tanya Regan.
Satu bulan kemudian kedekatan Citra dan Kevin semakin sering terjadi, Kevin dan Citra sudah sering bertemu, makan bersama hingga Kevin sering mengantar jemput Citra.Benih-benih cinta pun mulai tumbuh di antara ke duanya, namun sepertinya Kevin belum mau mengutarakan isi hatinya itu.Seperti sore ini Citra sedang berdiri di halaman depan kantornya, rupanya ia sedang menunggu kedatangan Kevin."Mau pulang bareng Cit?"tanya Regan yang menghampiri Citra, Citra pun langsung menoleh ke arah belakang dan mendapati Regan sedang berada di sana."Makasih Re, tapi gue di jemput. Lain kali aja ya?"ucap Citra dengan hati-hati."Oh gitu, oke deh! Gue duluan ya?""Oke, hati-hati Re!"Regan pun hanya terdiam kemudian ia berjalan menuju parkiran kantor, ia segera memasuki mobil hitamnya dan berjalan meninggalkan Citra.Selepas Regan pergi, mobil berwarna putih itu pun muncul."Hi, sudah lama menunggu ya?"tanya Kevi
Regan berjalan menuruni anak tangga dengan perlahan-lahan, pria itu berjalan menuju ruang makan di mana sudah ada Tiara dan Nita di sana."Pagi semua!" sapa Regan kemudian menarik kursi dan duduk di hadapan Tiara."Pagi kak!""Pagi sayang, gimana tidurnya enak?" tanya Nita."Enak ma, oh ya papa berangkat lagi ya?""Iya, maklum deh sekarang kerjaannya banyak banget! Kita doakan agar papa sehat-sehat ya!" ujar Nita menjelaskan."Amin!" jawab Tiara dan Regan serentak, mereka pun langsung memulai sarapan pagi mereka.Regan mengambil selembar roti kemudian mengoleskan selai kacang di atasnya, kemudian ia langsung memakannya."Regan, kamu nanti bisa kan antar jemput Tiara? Mama mau ada perlu ke rumah tante Viona."ujar Nita memandang ke arah Regan."Bisa ma, nanti pas jam makan siang Regan bisa jemput Tiara dulu!" sahutnya lagi."Jalan-jalan dulu ya kak?"celoteh Tiara."Enak aja, langsung pulang dong! Ka
Sesuai dengan janjinya dengan Citra, sore ini Regan akan mengantarkan Citra untuk pulang."Re, maaf nunggu lama ya? Tadi isi absen pulang dulu!"ucap Citra yang baru saja tiba di parkiran, Regan yang sedang bersandar di samping mobilnya langsung menoleh ke arah Citra."Santai aja Cit, ya udah ayo masuk kita pulang."ajak Regan, membuat gadis itu pun mengangguk dan masuk ke dalam mobil berwarna hitam itu.Citra tampak terlihat senang bisa bersama dengan Regan lagi, walau sikap Regan sedikit berubah menurutnya. Namun, Citra tau dalam hatinya Regan tak bermaksud seperti itu."Udah lama ya kita gak ngobrol santai lagi Re?"ujar Citra memecah keheningan antara ia dan juga Regan."Hmm.. iya Cit, sorry ya kalau akhir-akhir ini gue jarang perhatiin lo. Kerjaan yang dikasih ke gue banyak banget, dan gue juga harus bisa bertanggung jawab.""Iya gak apa-apa Re, gue ngerti kok. Gue cuma senang aja walau gue gak bisa balas perasaan l
Sinar mentari pagi pun mulai menyeruak masuk, menyinari kamar seorang gadis yang masih terlelap tidur.Citra membuka matanya perlahan-lahan, hari minggu ini akan ia gunakan untuk berolahraga dan juga bersantai."Hooaaammm... Udah pagi ternyata."gumam Citra sambil duduk dan meregangkan otot-otot tubuhnya, setelah itu ia pun segera bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.15 menit kemudian, Citra sudah berganti pakaian. Pagi ini ia ingin berkeliling komplek, menikmati pagi yang indah ditemani suara burung-burung yang berkicauan."Bu, ayah mana?"tanya Citra sambil berjalan menghampiri Sekar yang sedang menonton televisi."Ayah lagi mandi, ada apa? Kamu udah rapi mau kemana?"tanya Sekar menatap ke arah anak gadisnya itu."Oh gitu, Citra mau jalan-jalan keliling komplek. Boleh ya bu?""Hmm.. boleh, tapi pulangnya jangan siang-siang ya?""Asik! Siap bu, Citra jalan dulu ya. Assalamualaikum
Beberapa bulan kemudian kedekatan antara Citra dan juga Kevin semakin sering terjadi, beberapa kali mereka makan siang bersama, menonton film, bahkan berjalan-jalan.Seperti siang ini, Kevin dan Citra sedang menikmati makan siang bersama."Mau tambah lagi?"tanya Kevin memandang ke arah Citra, gadis itu langsung menggelengkan kepalanya."Enggak! Udah cukup kok, aku udah kenyang."sahutnya sambil menatap ke arah Citra."Apa nanti pulang kerja mau saya jemput juga?""Emangnya kamu gak ada jadwal di rumah sakit?"tanya Citra."Ada sih, tapi malam jadi saya bisa antar kamu pulang dulu.""Emm.. kayaknya kamu gak perlu antar aku pulang hari ini."balas Citra lagi membuat Kevin menatap heran ke arahnya."Memangnya kenapa?""Aku gak mau kamu menomor dua kan pekerjaan kamu, karna pekerjaan kamu ini adalah pekerjaan yang mulia. Di mana jasa kamu itu sangat dibutuhkan orang-orang, jadi kamu tetap stay di rumah sak
Danu tak tau harus berkata apa dengan anak dan istrinya itu, jika Danu berbicara jujur pasti mereka akan terluka."Om? Om kenapa? Citra gak apa-apa kan?"tanya Regan yang menunggu Danu di luar ruang UGD."Kenapa kamu di luar? Kenapa gak menjaga Citra di dalam?"tanya Danu menatap ke arah Regan."Tadi saya lihat Citra tertidur, makanya saya tunggu dia di luar aja om."Danu berjalan menuju kursi tunggu, pikirannya sekarang menjadi kacau. Hal itu membuat Regan bingung, berkali-kali pria itu mendesak Danu agar bercerita padanya."Om kenapa? Ada masalah apa?""Entahlah om bingung.""Tolong cerita sama saya om, apa ini menyangkut Citra?""Iya."jawab Danu mengangguk."Citra kenapa om? Dia baik-baik aja kan?"tanya Regan pada Danu, dan akhirnya pria itu pun menceritakan apa yang dokter katakan padanya."Tapi kamu harus janji sama om, kamu gak akan menceritakan hal ini pada Citra."kata Danu denga
Kevin berjalan menuju ruangan dokter Frans, pria itu harus memastikan bahwa Citra tak benar-benar mengidap penyakit itu."Dokter Frans!"panggil Kevin dari luar, pria itu pun menjawab dan langsung menyuruh Kevin untuk masuk."Iya, silahkan masuk!"jawabnya, kemudian Kevin pun segera masuk dan berdiri di dekat Frans yang sedang membaca beberapa laporan."Ada apa dokter Kevin? Sepertinya anda terlihat gelisah?""Saya mau bertanya dok, apa benar ada pasien yang bernama Citra dan terdiagnosa Leukimia?"tanya Kevin memandang serius ke arah Frans."Ya, benar! Saya baru saja membaca hasil laporan lengkapnya. Ini dia."kata Frans sambil memberikan beberapa lembar hasil pemeriksaan atas nama Citra, dengan penasaran Kevin segera mengambilnya ia membaca hasil itu dengan teliti.Semua yang ia lihat itu seperti mimpi, dari hasil yang tertulis benar adanya jika Citra mengidap Leukimia."Jadi ini benar?""Saya harap se