Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Oleh:  Risma Zhen  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat
61Bab
6.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Cerita ini berkisah tentang seorang wanita cantik yang selalu memancarkan keceriaannya. Gadis itu di kenal sangat periang, baik hati dan juga tidak sombong. Namun suatu hari gadis itu berubah menjadi seorang gadis yang pemurung karna sebuah penyakit yang ia derita, tapi tak berapa lama datanglah seorang dokter muda yang selalu memberikan semangat kepada gadis itu.

Lihat lebih banyak
Kekasihku Dokter Tampan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Jumadin Aja
lanjut ... bagus ceritanya
2021-10-31 17:00:41
0
default avatar
cleonita89
semangat ...
2021-09-27 23:19:08
1
user avatar
Rachel_Lie
lanjut dong
2021-09-04 07:53:41
2
user avatar
Risma Zhen
semangaaaaatttt
2021-09-03 22:16:50
2
user avatar
Risma Zhen
Semangaaaaatttttt mampirrr yukk
2021-09-01 16:22:36
2
61 Bab
Prolog
Gadis berusia 23 tahun itu bernama Citra, ia bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang property. Citra terlahir dari keluarga yang bisa di bilang cukup berada, Ayahnya adalah seorang Manager dan ibunya adalah seorang Dosen di Universitas Negri di kota ini. Namun hal itu tak membuat Citra tumbuh menjadi anak pemalas, sejak lulus satu tahun yang lalu Citra bertekad ingin bekerja untuk membantu ayah dan ibunya. Akhirnya tak membutuhkan waktu yang lama, berkat kerja kerasnya kini Citra sudah satu bulan lamanya bekerja di perusahaan ini. Sebelum berangkat bekerja Citra biasa menikmati sarapan pagi bersama keluarganya, seperti pagi ini mereka sedang menikmati Sup Ayam dan beberapa menu makanan lainnya. "Nanti siang berarti Ibu hanya sendirian dong makan nya?" ucap Sekar. "Ibu gak sendiri, kan ada Bi Murni." jawab Danu membuat Citra pun setuju pada perkataan ayahnya itu.
Baca selengkapnya
Datang lebih awal
"Setelah mengganti pakaiannya Citra pun menuju ruang makan, di sana sudah ada Danu, Sekar dan juga Bi Murni.Keluarga ini memang memperlakukan asisten rumah tangganya seperti keluarga sendiri, bi Murni bebas duduk makan bersama mereka hal ini juga yang membuat bi Murni begitu nyaman bekerja pada keluarga Citra. "Maaf ya nunggu lama." kata Citra kemudian duduk di samping bi Murni. "Gak apa-apa kok Non, bibi ambilkan nasi nya yah?" "Eeh.. jangan bi, biar Citra ambil sendiri aja masa sudah besar masih di layani." Danu dan Sekar pun hanya tersenyum, mereka ber empat mulai menyantap makan malamnya. "Bi Murni, habis ini bibi langsung istirahat aja ya." ucap Sekar sambil meletakan sendok dan garpu di atas piringnya. "Lho kenapa bu? Bibi belum beres-beres cucian piring." "Urusan ini biar Citra aja, bibi kan udah seharian ini kerja beres-bere
Baca selengkapnya
Awal dari semua itu.
Beberapa bulan kemudian aktifitas Citra pun tampaknya semakin padat, terkadang ia harus pulang larut malam karna harus mengikuti pameran di beberapa lokasi.   Seperti hari ini, gadis itu di jemput oleh Danu di depan kantornya ia sengaja menjemput Citra karna khawatir dengannya.   "Ayah udah lama?" tanya Citra ketika sudah berada di dalam mobil.   "Belum kok, tadi kamu sama siapa? Akrab banget kayaknya."   "Yang mana yah?"   "Yang laki-laki itu."   "Oh itu Regan, temen kerja Citra dia orangnya baik sama seperti yang lain."   "Kamu betah kerja di sini?"   "Betah kok yah, mereka semua baik sama Citra. Citra juga seneng kerja sama mereka."   "Syukurlah kalau begitu, kalau ada apa-apa cerita sama ayah ya?"   "Siap bos!"   Mobil yang dikemudikan Danu pun perlaha
Baca selengkapnya
Citra pingsan
Regan duduk di samping tempat tidur Citra, ia dengan setia menunggu Citra yang masih belum sadarkan diri.   "Regan, Mba titip Citra bisa?" tanya Regina.   "Iya, Mba. Kalian balik lagi aja Citra biar saya yang jaga." jawabnya dengan terus memandangi gadis itu.   Regan dan David saling berpandangan, mereka mempunyai pertanyaan yang sama. Sepertinya Regan mencintai Citra, ini bisa terlihat dari sorot matanya yang begitu mengkhawatirkan keadaan Citra.   "Ya udah, titip Citra ya nanti kita balik lagi ke sini." ucap David kemudian keluar bersama dengan Regina.   Regan terus memandangi gadis itu, walau kata Dokter Citra baik-baik saja tapi ia tetap saja mengkhawatirkan kondisi Citra.   Perlahan-lahan mata gadis itu terbuka, membuat Regan sedikit lega.   "A-aku di mana?"   "Citra? Lo udah sadar!"   Citra
Baca selengkapnya
Awal pertemuan
Setelah makan malam Citra pun pamit untuk beristirahat, hari ini ia merasa tubuhnya sangat lelah.   "Yah, bu. Citra ke kamar dulu ya."   "Iya nak, kamu hari ini kelihatannya capek banget ya?"   "Emm.. iya bu lumayan deh pekerjaan hari ini." jawabnya berbohong, ia tak ingin Sekar dan Danu mengetahui kejadian di mana Citra sempat pingsan.   "Ya sudah kamu istirahat,ayah sama ibu juga sebentar lagi mau tidur."   "Iya yah." Citra berjalan menuju kamar tidurnya, ia sampai lupa belum mengecek ponselnya sedari tadi.   "Hape ku di mana ya? Aduh lupa deh."Citra mencari ponselnya di atas meja namun tak ditemukan, akhirnya ia membuka tasnya dan menemukan ponselnya di sana.   "Huh ternyata masih di tas."   "Ehh.. kok banyak banget chat, telfon juga lagi." Citra langsung mengecek beberapa pesan yang ia
Baca selengkapnya
Jalan bersama Regan
Hari ini Regan mengajak Citra untuk berjalan-jalan di sebuah mall yang cukup terkenal di kota ini, mereka pun kini sedang berkeliling. "Lo ngajak gue ke sini?" tanya Citra bingung. "Iya, emang kenapa?" jawab Regan. "Ngapain emangnya kita ke sini?" "Main aja, cuci mata pusing tau ketemunya komputer lagi komputer lagi, kalo gak mas Daus lagi mas Daus lagi." "Hahaha.. bisa aja deh lo." jawab Citra sambil tertawa kecil. Mereka pun berjalan-jalan mengitari mall itu, hingga Regan melihat ada sebuah arena bermain. Ia pun mengajak Citra untuk masuk ke dalamnya. "Eh Cit, ada TimeZone ke sana yuk!" "Ih kayak anak kecil aja lo." "Udah ayo!"Regan pun menarik tangan Citra, Regan pun kemudian membeli beberapa koin untuk dirinya dan juga Citra. "Lo mau main yang mana?" tanya Re
Baca selengkapnya
Regan
Regan Harits Mahardika pria berusia 24 tahun itu terlahir dari keluarga yang cukup berada, ayah dan ibunya adalah seorang pengusaha yang cukup terkenal. Ayahnya telah melarang Regan untuk bekerja, ia mengajak Regan untuk mengurusi beberapa bisnisnya namun pria itu menolak. Ia ingin bekerja dan mendapatkan uang dengan caranya sendiri, ia juga tak ingin bergantung dengan orang tuanya.Hal ini lah yang akhirnya membuat Regan bekerja di perusahaan Pioneer Grup. Regan sendiri adalah anak pertama dari 2 bersaudara, ia memiliki adik perempuan bernama Tiara yang masih duduk di bangku sekolah menengah akhir. Kisah cintanya sejak dulu tak pernah berjalan mulus, terakhir kali ia berpacaran dengan wanita bernama Siska. Namun wanita itu malah menyakiti hati Regan, sejak saat itu Regan merasa lelah berpacaran hingga akhirnya ia bertemu dengan Citra. Gadis itu akhirnya mampu membuat Regan terpikat, parasnya ya
Baca selengkapnya
Bertemu Kevin
Sore yang cerah ini, Citra pakai untuk berjalan-jalan sejenak. Sambil menikmati segelas teh tarik yang baru saja ia beli di pinggir jalan, beberapa waktu bekerja di sini belum pernah Citra berjalan-jalan ia hanya ingin melihat ada apa saja di sini."Ternyata banyak tukang makanan di sini." gumam Citra sambil terus berjalan, hingga ia bisa melihat ada sebuah toko buku yang terletak di sebrang jalan."Wah ada toko buku! Mampir dulu deh, ayah juga masih lama jemputnya." batin Citra bermonolog, Citra pun menghabiskan minumannya dan segera membuangnya ke tempat sampah. Dengan hati yang gembira Citra berjalan menyusuri trotoar yang cuku ramai, sesampainya ia di depan zebra cross Citra memandang ke arah kiri dan kanan berusaha memastikan tak ada kendaraan yang melintas.Langkah kakinya pun mulai menapaki jalanan beraspal itu, hingga Citra sudah berada di tengah jalan suara klakson mobil pun terdengarTiiinnn..!! Tiiinn...!!C
Baca selengkapnya
Dokter Kevin
Seorang dokter muda baru saja keluar dari ruangannya, dokter itu bernama Kevin Antarez.Pria berusia 25 tahun itu memiliki wajah yang tampan, tubuhnya yang tegap dan tinggi membuat semua kaum hawa yang melihat akan jatuh hati padanya."Dokter Kevin!" panggil seorang suster bernama Sinta."Ada apa sus?" tanya Kevin ketika suster yang bernama Sinta itu menghampirinya."Saya hanya mau memberi tahu, bahwa sudah tidak ada pasien yang akan kemotherapy hari ini.""Oh ya baiklah sus, kalau begitu saya mau siap-siap untuk pulang.""Baik, saya permisi dulu Dok.""Silahkan sus!"Setelah suster itu pergi Kevin pun kembali masuk ke dalam ruangannya, pria itu melepas jas putihnya dan menggantungkannya di balik pintu.Sesaat ia memandang foto keluarga yang terpajang di atas meja kerjanya, keluarga itu hanya berisi Kevin, Ayah dan Ibunya."Seandainya mama masih di sini, Kevin akan senang banget." gumamnya bermonolog, ia pun meraih ta
Baca selengkapnya
Seorang teman
Regan berjalan-jalan sambil menikmati waktu luangnya, sebelum berangkat bekerja ia memang sengaja menyempatkan diri hanya untuk menikmati pemandangan pagi ini.Kesibukkannya di kantor membuat Regan jarang memiliki waktu untuk bersantai, pria itu berdiri di taman komplek perumahannya berkali-kali ia menghirup udara segar pagi ini."Kalau rumah gue deket sama Citra, mungkin setiap hari udah gue ajak dia ke sini." batin Regan bermonolog, ia duduk di kursi taman sambil memperhatikan setiap insan yang berada di taman ini.Tak lama, Ponselnya pun berdering menandakan ada sebuah telfon masuk.📞Tiara is calling..."Halo.""Halo kak, di mana sih? Ayo berangkat nanti aku telat!""Lagi di taman.""Astaga! Buruan pulang!""Iya bawel."Tutt.. tuut.. tutt.. sambungan telfon pun terputus, Regan pun bangkit dari kursinya dan berjalan meninggalkan taman itu. Kalau bukan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status