Share

Kabur

Di dalam mobil, untuk bernafas saja Prasti sangat hati-hati. Mengambil nafasnya pelan-pelan, begitu juga saat hendak melepaskan. Dia mirip peserta senam yoga sedang berlatih pernafasan.Walau sudah sangat hati-hati saat bernafas, Prasti masih khawatir suara nafas itu terdengar keluar.

“Eh, ada Bro Brully” sapa Reynal sambil bersalaman

“Iya Bro Naldi”

“Tumben nih, ada disini, jadi ngga enak pula kita. Biasanya saya yang selalu datang ke kantor Bro Brully”

“Iya, kebetulan bukan urusan kantor, Bro, ada sedikit urusan pribadi”

“Soal apa tu Bro?” Reynal memerhatikan gelagat Brully, manatahu dia sudah mencium siapa dia sesungguhnya.

Sementara Prasti dalam mobil sudah tak berasa hidup. Kakinya sudah dingin dan tangannya terasa kaku. Lagi-lagi Prasti merasakan nyawanya seakan mau terbang meninggalkan tubuh. Kematian kembali menghantuinya. Ia kembali yakin bahwa kematian itu memang sudah dekat.

Prasti tak sedikitpun mendengar isi pembicaraan karena pintu mobil tertutup rapat. Namun ada tanda ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status