Home / Fantasi / Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi / 2. Jika Waktu Bisa Diputar

Share

2. Jika Waktu Bisa Diputar

Author: Yuyun Batalia
last update Last Updated: 2024-09-28 10:51:03

Jiwa Lysire  masih terus  berputar-putar di dunia. Wanita itu berkali-kali mengutuk  Xarion karena  telah membantai seluruh keluarganya yang tidak bersalah.

Hari   ini tepat satu bulan kematiannya, dan pada hari yang sama ini Xarion   menikah dengan Amarise yang merupakan sahabat Lysire. Amarise merupakan   putri Perdana Menteri yang juga ikut berkolusi mengkhianati Kainer.

Selama   satu bulan ini Lysire telah mengikuti Xarion, ia terus berusaha untuk   membunuh Xarion berkali-kali. Dan karena itu juga ia mengetahui bahwa   hubungan Xarion dan Amarise telah berlangsung lebih dari dua tahun.

Amarise   adalah wanita bermuka dua, di depannya wanita itu terlihat  mendukungnya  dengan Xarion. Amarise akan menyemangatinya ketika ia  merasa menderita  karena menikah dengan pria yang tidak ia cintai. Dan  Amarise juga orang  yang ikut meyakinkannya untuk membunuh Kainer.

Jadi,  inilah yang  diinginkan oleh Amarise. Bukan hanya Xarion yang  memanfaatkannya, tapi  Amarise juga. Wanita itu menginginkan posisi ratu  yang dimiliki olehnya. 

Lysire tidak merasa cemburu atau  marah karena Xarion  menikahi wanita lain, tidak ada lagi cinta untuk  Xarion yang tersisa  hanya dendam dan kebencian. Menurut Lysire, Xarion  dan Amarise merupakan  pasangan yang ditakdirkan oleh langit, keduanya  adalah manusia berdarah  dingin yang akan melakukan apa saja untuk  memenuhi ambisi mereka.

Waktu  demi waktu berlalu, Lysire  sudah tidak ingin lagi berada di dunia ini,  tapi tidak ada cara yang  bisa ia lakukan agar jiwanya meninggalkan dunia  ini dan pergi ke  neraka, tempat yang memang pantas untuknya.

Namun,  ternyata ada  alasan kenapa ia masih tetap harus berada di dunia ini,  itu karena  ternyata Kainer masih hidup. Suaminya itu kembali ke istana  dan  membalas dendam pada Xarion.

Perasaan Lysire menjadi  lebih  baik setelah ia melihat Kainer, syukurlah Kainer tidak tewas. Ia   benar-benar sangat menyesali tindakannya beberapa tahun silam.

Ia   merasa semakin bersalah setelah melihat Kainer membalaskan dendamnya   dan keluarganya pada Xarion. Ia telah berbuat begitu jahat pada Kainer,   tapi Kainer masih menyebutnya sebagai istrinya. Ia tidak mengerti  kenapa  Kainer masih begitu  bodoh, seharusnya pria itu membencinya dan   mengutuknya karena perbuatan yang telah ia lakukan.

Setelah   berhasil membalas dendam, Kainer kembali menjadi raja. Pria itu tidak   menikah lagi, ia hanya mengadopsi seorang anak laki-laki yang akhirnya   menjadi putra mahkota. Lysire yang tadinya mengikuti Xarion, sudah   berubah mengikuti Kainer ke mana pun pria itu pergi.

Lysire   mengetahui seberapa besar cinta pria itu terhadapnya. Kainer membuatkan   papan nama untuknya agar bisa tetap dihormati sebagai leluhur di   kerajaan Celestria. Setelahnya pria itu akan mengunjungi papan nama itu   seolah Kainer sedang mengunjungi makamnya. Ada kalimat yang pernah   diucapkan oleh Kainer sampai saat ini masih Lysire ingat.

Aku   sangat membencimu, Lysire, tapi aku juga sangat mencintaimu. Di dunia   ini, mungkin  hanya aku pria yang sangat bodoh. Kau memilih membunuhku   untuk pria lain, tapi di sini aku masih merindukanmu.

Saat   mendengar Kainer mengucapkan kalimat itu Lysire ingin menangis   sekencang-kencangnya. Bagaimana ia bisa begitu jahat pada pria yang   mencintainya dengan sedalam itu. Lysire sangat menyesal. Jika waktu  bisa  diputar ia akan memperbaiki semuanya. Ia akan memperlakukan  suaminya  dengan baik dan mencintainya dengan sepenuh hati.

**

"Yang Mulia Ratu! Yang Mulia Ratu!" Suara panggilan serta guncangan kecil di lengannya membuat Lysire akhirnya membuka matanya.

"Yang Mulia Ratu, apa yang terjadi? Apakah Anda mengalami mimpi buruk?"

Yang   Mulia Ratu? Lysire memiringkan kepalanya menatap Myrrah, pelayannya.   Dalam ingatannya, Myrrah sudah tewas dibunuh oleh orang suruhan Xarion.   Lalu, bagaimana Myrrah ada di sebelahnya? Apakah mungkin ini akhirat   sehingga mereka bisa berjumpa lagi?

"Apakah akhirnya aku pergi ke akhirat juga?"

Myrrah yang mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Lysire segera merasa takut. Ia memanggil pelayan lainnya.

"Pelayan Riona, kemarilah!"

Riona yang berjaga di luar kamar segera masuk ke dalam.

"Ada apa, Pelayan Myrrah?"

"Yang Mulia Ratu tadi menangis, dan sekarang mengatakan tentang akhirat."

"Sepertinya Yang Mulia Ratu seperti ini karena demamnya. Aku akan memanggil tabib untuk segera memeriksanya."

"Cepat pergilah!" seru Myrrah cemas.

Riona segera pergi, Myrrah berlutut di samping Lysire. "Yang Mulia Ratu, apakah Anda mengenal saya?"

"Myrrah, aku minta maaf."

"Yang   Mulia, apa yang terjadi? Kenapa Anda meminta maaf?" Myrrah merasa   semakin heran. Demam tinggi tampaknya benar-benar membuat otak ratunya   terganggu.

"Aku tahu kau pasti menyalahkanku atas kematian yang tidak adil yang terjadi padamu. Aku benar-benar meminta maaf."

"Yang   Mulia, tolong jangan menakut-nakutiku." Myrrah kini menangis. Ia sudah   mengikuti Lysire sejak Lysire belum menikah. Dan Lysire adalah majikan   yang baik yang memanusiakan pelayan. Lysire tidak pernah berbuat salah   padanya atau pelayan lain yang mengharuskan wanita itu meminta maaf   padanya. Selain itu, Lysire adalah seorang ratu. Dia tidak perlu  meminta  maaf pada seorang pelayan rendahan.

Pintu kamar kini terbuka lebar, tapi sosok yang datang bukanlah Riona melainkan Kainer.

"Yang   Mulia Raja, tolong lakukan sesuatu. Yang Mulia Ratu mengatakan hal-hal   yang aneh." Myrrah berkata pada Kainer masih dengan deraian air mata  di  wajahnya.

Yang Mulia Raja? Lysire segera mengalihkan  pandangannya.  Ia melihat Kainer, tapi bukan seperti ini penampilan  Kainer yang ia  lihat terakhir kali. Pria itu sudah berusia lima puluhan  tahun, meski  tetap terlihat tampan, tapi garis-garis penuaan tampak di  wajahnya.  Bukan begitu  muda seperti yang ada di depannya saat ini.

"Ratuku, apa yang terjadi padamu?" Kainer bertanya dengan tenang.

Lysire   tidak mengerti apa yang terjadi saat ini. Kainer bisa melihat dan   bicara padanya. Apakah mungkin hal ini terjadi karena penyesalannya  yang  dalam sehingga ia mengalami halusinasi seperti ini?

"Yang Mulia Raja, aku bersalah. Aku menyesal, aku benar-benar meminta maaf padamu."

Kainer   kini mengerti apa yang dikatakan oleh Myrrah, ratunya benar-benar   mengatakan hal-hal yang aneh. Bersalah? Menyesal? Meminta maaf? apa   kesalahan yang dilakukan oleh Lysire sehingga dia meminta maaf seperti   ini?

Kainer mulai merasa cemas, pria itu segera menggenggam tangan istrinya. "Ratuku, kenapa kau meminta maaf?"

Rasa   hangat yang menyelimuti tangannya membuat Lysire merasa ada sesuatu   yang tidak benar di sini. Apakah orang mati bisa merasakan hangat   seperti ini?

Tunggu dulu, apakah halusinasi akan terasa   begitu nyata seperiti ini? Kainer seharusnya tidak bisa melihatnya,  pria  itu juga tidak bisa mendengar suaranya, juga Kainer tidak akan  bisa  menyentuhnya. Selain itu Kainer masih sangat muda.

Lysire   melihat ke sekelilingnya, wanita itu telah meninggalkan kamarnya  selama  puluhan tahun, tapi ia tidak akan melupakan seperti apa kamarnya  di  istana. Dan sekarang ia berada di kamar itu, tidak ada yang  berubah  sedikit pun. Mata Lysire terbelalak ketika ia menyadari sesuatu  yang  tidak masuk akal baginya.

Sikap Lysire yang tidak biasa membuat Kainer merasa cemas. Apa yang salah dengan istrinya?

"Tanggal dan tahun berapa sekarang?" tanya Lysire.

Myrrah   menangis semakin kencang, ia tidak akan bisa menjawab pertanyaan dari   ratunya karena terlalu cemas. Ia semakin yakin bahwa ratunya mengalami   masalah pada otaknya karena demam tinggi.

"Tanggal 20 bulan ke 3 tahun 112 Celestia." Kainer memberikan jawaban untuk istrinya.

Sekarang   setelah mendengar jawaban Kainer, Lysire diam lagi lalu kemudian  wanita  itu menangis. Sang Pencipta tampaknya benar-benar mendengar  doanya. Dia  kembali ke tiga tahun lalu, saat ini usia pernikahannya  dengan Kainer  baru dua bulan.

Jika ia tidak salah ingat, ia  memang pernah  mengalami demam tinggi karena sebelumnya ia berdiri di  tengah hujan di  depan paviliun Kainer agar pria itu mengampuni Xarion  yang datang  menemuinya tanpa izin dari Kainer.

Melihat Lysire menangis seperti ini, Kainer merasa sakit di hatinya. "Ratuku." Pria itu bersuara pelan.

Lysire   tidak peduli apa yang akan Kainer pikirkan tentangnya, wanita itu   segera memeluk Kainer. Ia bersumpah di dalam hatinya, bahwa ia tidak   akan pernah mengkhianati suaminya lagi.

Tubuh Kainer menegang.   Melihat Lysire menangis bukan hal aneh lagi bagi Kainer, karena sejak   menikah dengannya beberapa kali ia menemukan Lysire menangis. Wanita  itu  akan berulang kali meminta diriya untuk menceraikannya.  Namun,  dipeluk  oleh Lysire seperti ini benar-benar sesuatu yang tidak biasa.

Setiap   kali Kainer tidur bersama dengan Lysire, wanita itu akan selalu   menghindari sentuhannya seolah sentuhannya akan mengotori tubuh wanita   itu.

"Ratuku, ada apa? Apakah kau merasa tubuhmu tidak nyaman?"

"Tidak, aku baik-baik saja." Lysire menjawab dengan disertai isakan tangis.

"Ratuku,   jika kau seperti ini karena ingin meminta aku untuk tidak menghukum   Pangeran Xarion, maka aku itu percuma saja. Dia harus tahu menjaga   batasan dengan bibinya sendiri." Sekarang Kainer berpikir Lysire   bersikap seperti ini demi Xarion.

Lysire masih tidak melepaskan   tubuh Kainer. Dahulu saat jiwanya masih gentayangan, ia benar-benar   ingin memeluk Kainer yang terlihat sedih dan kesepian. Syukurlah   sekarang ia bisa memeluk suaminya dan merasakan kehangatan tubuh pria   ini.

Tabib akhirnya datang, Lysire diperiksa oleh tabib  meski  ia sudah menolak. Perilakunya sungguh tidak biasa, jadi itu  membuat  orang di sekitarnya berpikir bahwa jiwanya tergannggu.

"Yang Mulia, aku baik-baik saja." Lysire meyakinkan Kainer. "Aku tadi hanya bermimpi buruk."

Tabib   yang memeriksa Lysire juga tidak menemukan ada yang salah di tubuh   Lysire. Suhu tubuhnya normal, denyut nadinya juga begitu. Saat ia   menanyakan beberapa pertanyaan, Lysire menjawabnya dengan baik.

Kainer   merasa bahwa Lysire memang mengatakan yang sebenarnya, karena dari  yang  dikatakan oleh pelayan istrinya, wanita itu menangis terisak  begitu  sedih. Namun, ia tidak tahu seperti apa mimpi buruk Lysire  sehingga  membuat wanita itu memeluknya tanpa rasa jijik.

tbc

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Azzurra
beruntung bisa kembali lysire
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   Extra Part - Semakin Sempurna

    "Apa yang terjadi pada Yang Mulia Ratu? Kenapa tiba-tiba bisa tidak sadarkan diri?" Kainer bertanya pada Myrrah dan Riona. Ia sangat terkejut ketika diberitahu bahwa istrinya tiba-tiba tidak sadarkan diri. "Ampuni kami, Yang Mulia. Kami tidak menjaga Yang Mulia Ratu dengan benar." Myrrah dan Riona segera berlutut. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Lysire, karena tiba-tiba saja Lysire jatuh saat sedang minum teh."Tabib, bagaimana?" Kainer bertanya dengan khawatir.Tabib sedang meraba denyut nadi Lysire, dan ia akhirnya mengetahui apa yang membuat Lysire tiba-tiba saja tidak sadarkan diri."Yang Mulia selamat, Yang Mulia Ratu sedang mengandung." Tabib mengumumkan kabar bahagia pada Kainer. "Apa yang kau katakan tadi, Tabib?""Yang Mulia Ratu tiba-tiba tidak sadarkan diri karena saat ini Yang Mulia Ratu sedang mengandung. Hal seperti ini sering terjadi pada beberapa ibu hamil." Tabib menjelaskan tentang kondisi Lysire.Mata Kainer memerah, ia masih memproses apa yang dikatakan o

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   58. Aku Berjanji Padamu, Yang Mulia (Tamat)

    Keesokan paginya Kainer terjaga di kamar yang asing baginya. Ia melihat ke sebelahnya, seorang wanita berbaring di sana. Ia merasa wanita ini tidak asing lagi, itu seperti Lysire. Namun, Kainer segera mendengkus. Sepertinya efek minuman keras masih ada di dalam tubuhnya sampai sekarang.Kainer turun dari ranjang, ia segera memungut pakaiannya. Dari arah belakang, kedua tangan ramping memeluk perutnya dengan lembut. Kainer sangat marah, ia berbalik dan mencekik leher wanita itu dengan kuat."Yang Mulia." Wanita itu adalah Lysire. Tipu daya seperti apa yang dipakai oleh wanita di depannya, bahkan suaranya pun mirip dengan suara Lysire. "Jangan pernah menyentuhku tanpa izin dariku! Dan jangan pernah berpikir bahwa setelah menjadi selirku, aku akan menyukaimu! Satu-satunya wanita yang aku sukai di dunia ini hanya Ratu Lysire!" Kainer mencekik wanita di depannya sangat kuat seperti ia ingin mematahkan leher wanita itu. Kainer kemudian melepaskan tangannya dan menghempaskannya kasar hin

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   57. Sebuah Permintaan

    Tidak berhasil melewati Kainer, para tetua dan pejabat mengatur pertemuan dengan Lysire. Mereka ingin meminta Lysire untuk membujuk Kainer agar mengambil selir. "Apa yang ingin kalian bicarakan denganku?" tanya Lysire."Yang Mulia Ratu, Celestria membutuhkan pewaris tahta. Karena sampai saat ini Anda belum mengandung maka Yang Mulia Raja harus mengambil selir.""Kenapa kalian membicarakan ini denganku? Kalian seharusnya membicarakan ini dengan Yang Mulia Raja.""Kami sudah membicarakan ini dengan Yang Mulia Raja, tapi Yang Mulia Raja menolak," jawab seorang pejabat.Lysire tidak tahu tentang hal ini karena Kainer tidak membicarakan mengenai desakan para tetua dan beberapa pejabat terhadapnya. Kainer tidak ingin Lysire merasa tidak bahagia."Lalu, apakah kalian ingin menurunkanku dari tahta karena tidak bisa memberikan penerus bagi Yang Mulia Raja?" Lysire tidak senang meski ia tahu bahwa orang-orang di depannya hanya mengkhawatirkan Celestria."Bukan seperti itu maksud kami, Yang Mul

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   56. Jangan Bersedih Lagi

    Hari ini Lysire kembali mengunjungi kediaman orangtuanya karena Ophira baru saja melahirkan seorang bayi mungil yang cantik."Dia terlihat seperti Corvin dalam bentuk wanita." Lysire memandangi keponakannya yang saat ini sedang ia gendong. "Tentu saja dia mirip denganku, aku adalah Ayahnya." Corvin berkata dengan bangga.Lysire hanya menatap adiknya geli. "Seharusnya dia mirip dengan Ophira, jadi dia akan tumbuh menjadi gadis yang manis dan penuh perhatian.""Apakah aku tidak manis?""Corvin, jika ada anak kecil yang melihatmu sekarang mereka pasti akan menangis. Kau tidak manis sama sekali. Kau jarang tersenyum dan wajahmu tampak bengis." Lysire mengatakannya dengan jujur. Ia tahu bahwa adiknya akan tampak seperti kucing yang manis jika berhadapan dengan Ophira. Ya, setiap pria bengis akan berubah menjadi jinak jika bertemu dengan pawang yang tepat. Seperti Kainer dan Corvin. "Jika aku sering tersenyum, aku takut para wanita akan jatuh cinta padaku. Ada hati yang harus aku jaga, s

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   55. Aku Mencintaimu

    Hari ini adalah hari ulangtahun pernikahan Kainer dan Lysire yang pertama kali. Keduanya mengadakan acara di istana yang dihadiri oleh para pejabat dan bangsawan. Selain merayakan ulangtahun di istana, Kainer dan Lysire juga memerintahkan para pemimpin di seluruh wilayah Celestria untuk membagikan koin emas ke setiap penduduk tanpa terkecuali. Kainer dan Lysire juga ingin seluruh rakyatnya merasakan kebahagiaan di hari perayaan pernikahan mereka. Setelah pesta berakhir, Kainer dan Lysire tidak langsung tidur. Keduanya saat ini berada di taman dengan Kainer yang memeluk Lysire dari belakang, pandangan keduanya sama-sama terarah ke ujung danau buatan di depan mereka.Keduanya mengingat kembali hari-hari yang telah mereka lalui dalam satu tahun ini. Kainer ingat bagaimana hari pertama ia menikah dengan Lysire, saat itu tidak ada senyuman di wajah Lysire sama sekali. Lysire bahkan tidak ingin melihat ke wajahnya. Kala itu Kainer berpikir bahwa mungkin sampai akhir pernikahan mereka, Lysi

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   54. Tidak Terulang Kembali

    Hari demi hari berlalu, perlahan-lahan ibu kota Celestria kembali seperti semula. Benteng ibukota yang rusak telah diperbaiki. Penduduk ibu kota juga telah kembali melakukan aktivitas mereka seperti biasa. Pemerintahan Celestria setelah pengkhianatan mengalami beberapa perubahan, terutama mengenai penjagaan di kota kelahiran Dizon. Biasanya prajurit Dizon yang berjaga di sana, tapi sekarang setelah semua prajuritnya tewas, Kainer mengirim pasukan pengganti ke sana.Para prajurit Celestria yang terluka, perlahan-lahan mulai membaik. Mereka dirawat dengan baik oleh pusat medis kerajaan.Sementara posisi Isaac di sekolah kerajaan diganti oleh pejabat lain yang dinilai oleh Kainer memiliki cukup kemampuan. Setelah dikhianati oleh sahabat dan keponakannya, Kainer tidak kehilangan kepercayaan terhadap orang terdekatnya yang lain. Ia tahu bahwa orang-orang mungkin akan berubah, tapi ia memilih untuk mempercayai mereka, tapi ia tetap waspada dalam segala hal. Di penjara, saat ini Xarion mu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status