Lysire Savra membenci suaminya Raja Kainer Celestria karena telah memaksanya menikah dengan pria itu. Untuk bersatu dengan pria yang ia sukai yang tidak lain adalah keponakan sang suami -Xarion, Lysire berpura-pura menerima semuanya dan bersikap baik pada suaminya, tapi dibalik itu semua Lysire dan Xarion menyusun rencana untuk membunuh sang Raja. Saat rencana itu berhasil dilakukan, Lysire akhirnya mengetahui bahwa pria yang mengaku sangat mencintainya ternyata hanya memanfaatkannya. Setelah ia membunuh suaminya sendiri, ia mendapatkan hukuman mati. Karena kematian yang tidak adil, arwah Lysire masih tetap berada di bumi. Wanita itu melihat segalanya, bagaimana keluarganya di bantai dan pria yang ia cintai bersama dengan wanita lain. Tidak hanya itu ia juga melihat suami yang ia kira sudah tewas ternyata masih hidup dan membalaskan dendamnya terhadap Xarion. Ia akhirnya juga mengetahui bahwa ternyata yang benar-benar mencintainya adalah pria yang sangat ia benci. Jika kehidupannya bisa diulang, Lysire akan membalas perasaan pria itu dan memperlakukannya dengan sangat baik. Sang Pencipta mendengarkan semua doa-doanya, Lysire bukan hanya membalas perasaan sang suami, tapi juga membalas dendam terhadap Xarion dan orang-orang yang telah memanfaatkannya.
View More"Apa yang terjadi pada Yang Mulia Ratu? Kenapa tiba-tiba bisa tidak sadarkan diri?" Kainer bertanya pada Myrrah dan Riona. Ia sangat terkejut ketika diberitahu bahwa istrinya tiba-tiba tidak sadarkan diri. "Ampuni kami, Yang Mulia. Kami tidak menjaga Yang Mulia Ratu dengan benar." Myrrah dan Riona segera berlutut. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Lysire, karena tiba-tiba saja Lysire jatuh saat sedang minum teh."Tabib, bagaimana?" Kainer bertanya dengan khawatir.Tabib sedang meraba denyut nadi Lysire, dan ia akhirnya mengetahui apa yang membuat Lysire tiba-tiba saja tidak sadarkan diri."Yang Mulia selamat, Yang Mulia Ratu sedang mengandung." Tabib mengumumkan kabar bahagia pada Kainer. "Apa yang kau katakan tadi, Tabib?""Yang Mulia Ratu tiba-tiba tidak sadarkan diri karena saat ini Yang Mulia Ratu sedang mengandung. Hal seperti ini sering terjadi pada beberapa ibu hamil." Tabib menjelaskan tentang kondisi Lysire.Mata Kainer memerah, ia masih memproses apa yang dikatakan o
Keesokan paginya Kainer terjaga di kamar yang asing baginya. Ia melihat ke sebelahnya, seorang wanita berbaring di sana. Ia merasa wanita ini tidak asing lagi, itu seperti Lysire. Namun, Kainer segera mendengkus. Sepertinya efek minuman keras masih ada di dalam tubuhnya sampai sekarang.Kainer turun dari ranjang, ia segera memungut pakaiannya. Dari arah belakang, kedua tangan ramping memeluk perutnya dengan lembut. Kainer sangat marah, ia berbalik dan mencekik leher wanita itu dengan kuat."Yang Mulia." Wanita itu adalah Lysire. Tipu daya seperti apa yang dipakai oleh wanita di depannya, bahkan suaranya pun mirip dengan suara Lysire. "Jangan pernah menyentuhku tanpa izin dariku! Dan jangan pernah berpikir bahwa setelah menjadi selirku, aku akan menyukaimu! Satu-satunya wanita yang aku sukai di dunia ini hanya Ratu Lysire!" Kainer mencekik wanita di depannya sangat kuat seperti ia ingin mematahkan leher wanita itu. Kainer kemudian melepaskan tangannya dan menghempaskannya kasar hin
Tidak berhasil melewati Kainer, para tetua dan pejabat mengatur pertemuan dengan Lysire. Mereka ingin meminta Lysire untuk membujuk Kainer agar mengambil selir. "Apa yang ingin kalian bicarakan denganku?" tanya Lysire."Yang Mulia Ratu, Celestria membutuhkan pewaris tahta. Karena sampai saat ini Anda belum mengandung maka Yang Mulia Raja harus mengambil selir.""Kenapa kalian membicarakan ini denganku? Kalian seharusnya membicarakan ini dengan Yang Mulia Raja.""Kami sudah membicarakan ini dengan Yang Mulia Raja, tapi Yang Mulia Raja menolak," jawab seorang pejabat.Lysire tidak tahu tentang hal ini karena Kainer tidak membicarakan mengenai desakan para tetua dan beberapa pejabat terhadapnya. Kainer tidak ingin Lysire merasa tidak bahagia."Lalu, apakah kalian ingin menurunkanku dari tahta karena tidak bisa memberikan penerus bagi Yang Mulia Raja?" Lysire tidak senang meski ia tahu bahwa orang-orang di depannya hanya mengkhawatirkan Celestria."Bukan seperti itu maksud kami, Yang Mul
Hari ini Lysire kembali mengunjungi kediaman orangtuanya karena Ophira baru saja melahirkan seorang bayi mungil yang cantik."Dia terlihat seperti Corvin dalam bentuk wanita." Lysire memandangi keponakannya yang saat ini sedang ia gendong. "Tentu saja dia mirip denganku, aku adalah Ayahnya." Corvin berkata dengan bangga.Lysire hanya menatap adiknya geli. "Seharusnya dia mirip dengan Ophira, jadi dia akan tumbuh menjadi gadis yang manis dan penuh perhatian.""Apakah aku tidak manis?""Corvin, jika ada anak kecil yang melihatmu sekarang mereka pasti akan menangis. Kau tidak manis sama sekali. Kau jarang tersenyum dan wajahmu tampak bengis." Lysire mengatakannya dengan jujur. Ia tahu bahwa adiknya akan tampak seperti kucing yang manis jika berhadapan dengan Ophira. Ya, setiap pria bengis akan berubah menjadi jinak jika bertemu dengan pawang yang tepat. Seperti Kainer dan Corvin. "Jika aku sering tersenyum, aku takut para wanita akan jatuh cinta padaku. Ada hati yang harus aku jaga, s
Hari ini adalah hari ulangtahun pernikahan Kainer dan Lysire yang pertama kali. Keduanya mengadakan acara di istana yang dihadiri oleh para pejabat dan bangsawan. Selain merayakan ulangtahun di istana, Kainer dan Lysire juga memerintahkan para pemimpin di seluruh wilayah Celestria untuk membagikan koin emas ke setiap penduduk tanpa terkecuali. Kainer dan Lysire juga ingin seluruh rakyatnya merasakan kebahagiaan di hari perayaan pernikahan mereka. Setelah pesta berakhir, Kainer dan Lysire tidak langsung tidur. Keduanya saat ini berada di taman dengan Kainer yang memeluk Lysire dari belakang, pandangan keduanya sama-sama terarah ke ujung danau buatan di depan mereka.Keduanya mengingat kembali hari-hari yang telah mereka lalui dalam satu tahun ini. Kainer ingat bagaimana hari pertama ia menikah dengan Lysire, saat itu tidak ada senyuman di wajah Lysire sama sekali. Lysire bahkan tidak ingin melihat ke wajahnya. Kala itu Kainer berpikir bahwa mungkin sampai akhir pernikahan mereka, Lysi
Hari demi hari berlalu, perlahan-lahan ibu kota Celestria kembali seperti semula. Benteng ibukota yang rusak telah diperbaiki. Penduduk ibu kota juga telah kembali melakukan aktivitas mereka seperti biasa. Pemerintahan Celestria setelah pengkhianatan mengalami beberapa perubahan, terutama mengenai penjagaan di kota kelahiran Dizon. Biasanya prajurit Dizon yang berjaga di sana, tapi sekarang setelah semua prajuritnya tewas, Kainer mengirim pasukan pengganti ke sana.Para prajurit Celestria yang terluka, perlahan-lahan mulai membaik. Mereka dirawat dengan baik oleh pusat medis kerajaan.Sementara posisi Isaac di sekolah kerajaan diganti oleh pejabat lain yang dinilai oleh Kainer memiliki cukup kemampuan. Setelah dikhianati oleh sahabat dan keponakannya, Kainer tidak kehilangan kepercayaan terhadap orang terdekatnya yang lain. Ia tahu bahwa orang-orang mungkin akan berubah, tapi ia memilih untuk mempercayai mereka, tapi ia tetap waspada dalam segala hal. Di penjara, saat ini Xarion mu
"Putraku!" Ibu suri segera menghampiri Kainer saat putranya datang mengunjunginya masih dengan menggunakan zirah perang. Bau darah tercium di tubuh Kainer, ada banyak noda darah di zirah perang putranya.Kainer memberi salam pada ibunya. "Ibu kota berhasil dilindungi, Ibu."Ibu suri memeluk putranya, air mata haru jatuh di wajah wanita tua itu. "Ibu tahu itu, putra ibu pasti akan menjaga Celestria dengan baik."Setelah dari Kainer, ibu suri beralih pada Lysire. "Ratu, kau sudah melakukan tugasmu dengan sangat baik. Ibu benar-benar bangga padamu."Ibu suri telah mendengar apa saja yang dilakukan oleh Lysire kemarin, ia tidak menyangka bahwa wanita muda seperti Lysire memiliki banyak pengetahuan tentang perang padahal Lysire belum pernah terlibat dalam peperangan sekali pun."Terima kasih, Ibu.""Bu, aku mencabut gelar Pangeran Xarion dan juga mengirimnya ke penjara seumur hidup begitu juga dengan kakak ipar." Ibu suri tahu bahwa putranya sangat menghargai hubungan persaudaraannya deng
Serangan cepat para prajurit Kainer telah melumpuhkan ribuan pasukan Dizon. Itu seperti sebuah pembantaian tanpa perlawanan.Saat Xarion dan Dizon tersadar mereka telah melihat pasukan mereka dibantai oleh Kainer dan pasukannya. Rasa takut di dalam diri keduanya bergetar, tapi tidak ada kata mundur sekarang. Keduanya mulai menyerang lawan mereka secara membabi buta.Kainer meniupkan peluit sekali lagi. Dengingan kembali terjadi di kepala pasukan Dizon. Pasukan Kainer kembali menggunakan kesempatan ini untuk menebas dan menusuk para prajurit Dizon.Pasukan kuat yang dibuat oleh Isaac menjadi tidak berarti sama sekali. Pada akhirnya, pasukan kuat ini masih memiliki kekurangan.Waktu berlalu, tanah lapang itu kini sudah dipenuhi oleh mayat-mayat yang tergeletak dengan darah yang berada di sekitar mereka.Sekarang dari sepuluh ribu pasukan itu, hanya tersisa beberapa saja. Hal ini membuat nyali Dizon dan Xarion semakin ciut. Begitu juga dengan sisa pasukan mereka. Di pertempuran kali ini
Kainer meminta Lysire untuk istirahat, hari ini benar-benar melelahkan dan sangat panjang. Untungnya ia memiliki istri yang memiliki ide-ide yang cemerlang, jika tidak saat ini benteng kota pasti telah dihancurkan oleh Dizon.Sementara itu di dalam penjara, Isaac menantikan Dizon dan Xarion menyelamatkannya. Besok adalah hari eksekusinya, jika dua orang itu tidak datang, maka ia akan tewas.Akan tetapi yang datang bukanlah Dizon atau Xarion melainkan Kainer."Menunggu sekutumu menyelamatkanmu, Isaac?" Suara dingin Kainer menusuk indera pendengaran Isaac."Kainer, kenapa kau ada di sini jam seperti ini? Tidak bisa tidur?"Kainer mendengkus geli. "Bukan aku yang tidak bisa tidur, tapi dirimu. Tebak apa yang terjadi hari ini?"Isaac mengerutkan keningnya."Dizon dan Pangeran Xarion serta pasukannya yang telah meminum pil beracunmu berhasil aku pukul mundur.""Tidak mungkin!" Isaac tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh Kainer."Isaaac kau tahu dengan jelas bahwa berbohong bukanlah kea
"Aku sangat membencimu, Yang Mulia Raja!" Lysire menusukan pisau belati yang ia simpan selama dua tahun terakhir ini ke perut Kainer. Wajah lembut wanita itu kini berubah dingin. Ada kebencian disorot matanya. Kebencian yang telah lama ia simpan untuk mengelabui Kainer."Ratuku, kau lebih memilih membunuh suamimu sendiri demi pria lain." Kainer tahu bahwa istri dan keponakannya saling menyukai sejak lama, tapi ia tidak menduga bahwa wanita yang telah ia nikahi selama hampir tiga tahun ini akan benar-benar menusukan pisau ke perutnya.Ia kira beberapa waktu terakhir ini Lysire bersikap baik padanya karena wanita itu telah melepaskan masa lalunya, tapi ternyata ia telah merencanakan hal seperti ini padanya."Ya, jangan menyalahkan aku karena kejam terhadapmu. Kaulah yang membuatku sampai seperti ini, Yang Mulia!" Lysire tidak merasa bersalah sama sekali pada suaminya.Selama ini bahkan suaminya tahu bahwa ia menyukai pria lain, tapi suaminya masih tetap memaksakan pernikahan mereka.Sa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments