Aroma daging panggang tercium sangat nikmat. Tampak toga orang manusia sedang bercanda sambil membakar dua ekor kelinci buruan."Ternyata gadis cantik ini pandai pula berburu, siapa namamu? kau bilang dirimu adalah ponakan Ho?""Betul kek, namaku Sher, aku anak Ang- Mae.""Apa, kau anak Mae! sudah besar ternyata dirimu," kata Shang Fu sambil terkekeh."Apa kau lihat waktu aku kecil? kapan? mengapa aku tak ingat?"Sher memberondong banyak pertanyaan dan Elang hanya berdecis saja."Mae remaja, sudah menjadi pemburu monster, tapi sayang, hanya dia yang diberi kuasa untuk itu, hal tersebutlah yang menjadi perseteruan antar saudara, Ang-ji, dia ...""Sudahlah , kek. jangan di teruskan aku sudah paham ceritanya, kini ceritakan tentang mimpi-mimpi anehku" potong Elang."Ih, kau ini, kakekmu sedang bercerita, jangan kau penggal.""Sudah, sudah, makanlah, ini sudah matang," Shang Fu memberikan sebagian pada Sher, " wanita dulu, ini pasti enak. terimalah.""Terima kasih, kek.' Sher menerima seb
Sherlyn semakin akrab dengan warga yang hanya berjumlah beberapa orang saja.Kegiatan Elang membantu kakeknya membuat berbagai benda tajam, baik itu arit, pisau besar, pacul ataupun golok besar. Kemampuan dan keahlian Kakeknya sudah tak diragukan lagi, ada tiga orang yang membantu sang kakek. Mereka orang-orang berbadan besar dan kuat."Lihat, aku di ajak Bibi A Ling ke hutan, boleh bukan?""Pergilah, hati-hati. Ling tolong jaga gadis cantik ini.""Pastinya kek, aku cari beberapa buah-buahan hutan, dan ingin berburu kelinci hutan."Sherlyn segera mengikuti langkah bibi A Ling menuju hutan yang dulu pernah mereka lewati.Elang memandang sherlyn, Ah pasti ini keinginan anak nakal, karena memang daging kelinci itu amatlah lezat."Pasti mereka akan membuat kelinci panggang." Shang mengangguk, tersenyum saja melihat sebuah pedang terikat dengan sebuah tali di pinggang Elang, karena pedang itu tak mau jauh dari tubuh di pemuda.***Sher memandang hutan itu yang ada dalam penglihatannya buk
Istri kedua Huang pun menceritakan perihal kesalahannya, karena terlalu banyak bercinta dengan bangsa siluman baik dari klan bawah atau pun klan yang biasa-biasa saja, sampai saat ini banyak klan hasil benihnya berkembang dengan bukan kepala monster saja, tapi setengah monster dan siluman. Diantaranya klan yang terbesar adalah klan dari kuda."Tubuh mereka besar-besar, kakinya kokoh, tapi berkepala kuda besar. sepertinya cocok sekali untuk serdadu karena tenaga mereka sangat besar. Kita bisa menjadikan mereka serdadu pilihan, suamiku, bagaimana?"Huang menatap istrinya ini, ada benarnya juga, karena beberapa musuhnya dari panglima lima penjuru mata angin tak bisa dikalahkan oleh prajuritnya."Kau aturlah bila hal ini menguntungkan. untuk dinasty kita." "Baiklah perintah suamiku segera laksanakan " Dalam sekejap isteri keduanya menghilang dari hadapannya. Ada rasa iri dan cemburu dari isteri pertamanya. Huang memandangnya dan berkata."Mengapa pula kau marah dan cemberut, dulu kau ku
Brak! sebuah meja terbang ke tembok hingga pecah berantakan dan bersepai di lantai kayu warna cokelat tua. Beberapa orang yang berada di dekatnya menunduk ketakutan, kali ini Tuan rajanya mengamuk! wajahnya semakin garang, bahkan tenaganya bisa membunuh sekali tebas, kukunya panjang dan runcing, bahkan kaki yang biasanya tak menampakkan wujudnya, kini terlihat semakin tinggi menopang tubuhnya yang tinggi menjulang hingga hampir mencapai atap ."Kalian BODOH! mengapa tak ada yang laporan padaku tentang keadaan Shang Fu, kau bilang dia sudah tewas, tapi sekarang aku lihat dengan pedangnya, berdiri masih dengan gagahnya.!!!!" Sekali lagi, kaki itu menghentak lantai dengan kerasnya.."Tenangkan emosimu, Tuan, mungkin tuan salah lihat, dia manusia biasa tak mungkin dalam keadaan masih muda Tuan Raja." Kata sang Patih membela diri atas segala laporannya pada Tuannya.Huang mendengus dengan kasar, "Aku tunggu kabarmu tentang dia!!! aku tak mau terulang lagi, mati dua kali di tangan Lelaki si
"Hai! mau kemana kau pencuri " Sebuah tangan sudah menarik kerah baju lusuh Bho Khong. Terlihat tubuh anak kurus itupun ikut terangkat sedikit.Anak kecil itu tersenyum memperlihatkan gigi yang terlihat kusam dan sebagian sudah ada yang mulai menghitam.'Ini aku kembalikan." ujar Bho khong menyodorkan dompet tebal yang milik juragan tersebut Mata anak itu sudah terbiasa melihat manusia-manusia kejadian tersebut, jago tak kaget lagi ketika manusia berkepala kambing berjenggot ini menarik kerahnya.Bret!! suara dari renyahnya kain lapuk milik Bho Khong membuat tubuh kurusnya terjatuh seketika, bojunya robek hingga punggung."Halah, kau ini! sama pergi, dasar sampah!"Bho langsung lari pergi meninggalkan toko tersebut, dengan mengomel karena kini baju lusuhnya sudah terlihat bolong dan robek hingga terlihat punggung kurus dan hitamnya "Sialan! mana ini baju satu-satunya. ah, harus jadi maling jemuran lagi. ah, nasib- nasib." Serunya, dan mulai berjalan perlahan mengintip dan mengintai s
Anak lelaki dengan tubuh kurus itu pun menarik bak sampah yang tingginya lebih dari dirinya, walaupun terlihat sangat kepayahan. Napasnya terdengar tak beraturan, Lagi-lagi, tangannya menarik lagi bak sampah tersebut. Bau busuk menguar, karena sampah yang bercampur dengan air hujan. Tanah becek yang diinjaknya membuat kaki kecil itu menjadi kotor dan sangat menjijikkan.Sejumlah uang yang diberikan sang pemilik sampah tadi lumayan bisa ia kantongi. Bisa untuk membeli makanan yang tak kalah nikmat di kampung tersembunyi. Kampung tersembunyi? Sher langsung turun dari kudanya dan menuntunnya ke sebuah palang kayu untuk parkiran kuda, mengikatnya dengan benar, begitu juga Elang melakukan hal yang sama, walaupun Yuhuu tak pernah terikat di palang parkiran untuk kuda. Sher masuk duluan ke sebuah warung yang tampak ramai, kali ini ia yang memilih tempat ini. Dipilihnya sebuah kursi dekat sebuah jendela. Lantai kayu warung ini tampak terlihat guratan-guratan tanah basah karena para pengunjun
Sher terdiam melihat hamparan tanah luas di hadapannya. Tanah lapang hanya ditumbuhi rumput yang tak begitu tinggi. "Kita ada di mana?" tanya Elang masih bingung, begitu juga kedua kuda milik mereka yang sedari tadi mereka tuntun, tampak binatang besar itu gelisah dan bingung melihat situasi yang beda dari yang lainnya "Aku merasakan aura yang berbeda di sini. gunakan mata emas," perintah Sher. Tapi nyatanya keduanya tak bisa gunakan mata emas, bahkan sherlyn tak bisa menembus dimensi."Kota apa ini? apakah kita aman masuk ke dalamnya.""Yuhuu merasa tak nyaman di sini.""Tunggu! aku melihat pergerakan! cepat jongkok Elang," perintah Sher, dan segera keduanya pun jongkok, dan mereka tersenyum melihat dua kuda itupun menekuk kedua kaki depannya. Tetiba terdengar suara gemuruh tawa anak-anak kecil mereka tertawa melihat dua kuda besar sedang menekuk dua kaki depannya, dan wajah menunduk. Shae dan Elnag langsung melihat ke arah sumber suara tersebut, ada sekitar tujuh anak sedang terke
Semua berdecak kagum melihat sebuah pedang berdiri sendiri, walau pun pedang itu tak terlihat indah, bahkan terlihat karatan di beberapa bagian. Bho Khong menatap dengan wajah memucat."I–ini pedang milik tuan Shang Fu. pedang yang tak tertandingi. Bagaimana dia bisa bersamamu, sedangkan aku tak melihatmu membawanya." Sher menatap Elang dengan heran, padahal pedang itu terikat di pinggang Elang sedari tadi, apa selama ini tak terlihat?"Bho ceritakan tentang pedang ini, dan di mana aku harus temukan batu giok hitam!" gertakan Elang membuat Bho semakin tegang. "Bisakah kita bicara empat mata saja denganmu, tuan terhormat.""Kau panggil aku tuan yang terhormat?!" tanya Elang bingung dengan panggilan baru dari Bho.Akhirnya, Elang dan Bho mencari tempat untuk mereka bicara Bho menceritakan sebuah rahasia hanya dia tahu, bahwa, Huang sang raja monster hanya takut pada pedang milik Shang fu yang bisa membelah tubuhnya, hingga Huang melepas batu giok hitam itu, dan memecahnya menjadi beb