Share

Bab 14. Terlalu Lapar

Aroma daging panggang tercium sangat nikmat. Tampak toga orang manusia sedang bercanda sambil membakar dua ekor kelinci buruan.

"Ternyata gadis cantik ini pandai pula berburu, siapa namamu? kau bilang dirimu adalah ponakan Ho?"

"Betul kek, namaku Sher, aku anak Ang- Mae."

"Apa, kau anak Mae! sudah besar ternyata dirimu," kata Shang Fu sambil terkekeh.

"Apa kau lihat waktu aku kecil? kapan? mengapa aku tak ingat?"

Sher memberondong banyak pertanyaan dan Elang hanya berdecis saja.

"Mae remaja, sudah menjadi pemburu monster, tapi sayang, hanya dia yang diberi kuasa untuk itu, hal tersebutlah yang menjadi perseteruan antar saudara, Ang-ji, dia ..."

"Sudahlah , kek. jangan di teruskan aku sudah paham ceritanya, kini ceritakan tentang mimpi-mimpi anehku" potong Elang.

"Ih, kau ini, kakekmu sedang bercerita, jangan kau penggal."

"Sudah, sudah, makanlah, ini sudah matang," Shang Fu memberikan sebagian pada Sher, " wanita dulu, ini pasti enak. terimalah."

"Terima kasih, kek.' Sher menerima seb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status