Share

Bab 7. Nama Besar Shang Fu

Elang menatap ibunya, gadis bermata emas? ibunya memanggil nama Sherlyn dengan gadis bermata emas.

Siapa sebenarnya Sherlyn.

"Kau akan tahu nanti, sekarang kau tahu bahwa kini Elang adalah cucu dari Shang Fu. ibu tak tahu banyak tentang kakekmu. "

"Aku tahu, siapa Shang Fu." Tiba-tiba Sherlyn ada di belakang Elang.

Lelaki itu mundur dan melihat gadis mungil itu dengan waspada.

"Siapa kau sebenarnya, gadis nakal?"

Sherlyn tertawa, "Hanya kau yang menyebut aku gadis nakal, padahal aku tak pernah nakal padamu, iya kan?"

Jiang tersenyum. "Kini boleh aku tanya, mengapa kau suka melihat foto Elang waktu kecil dengan mata emasmu."

Sherlyn pun mendekat pada foto yang tergantung di dinding, melihat dengan bola mata emasnya, dan meminta dengan hormat, pada Elang untuk menurunkan foto yang bertahun-tahun tak pernah ada yang menyentuhnya.

Elang segera mengambil foto berbingkai tersebut. Sherlyn menerimanya, melihat sesaat wajah yang terpampang pada bingkai tersebut.

"Aku bisa melihat masa depanmu, juga masa lalumu." bisik Sherlyn.

"Maksudmu?"

Sherlyn mengembalikan foto tersebut, namun tiba-tiba dirinya melihat sebuah plakat yang tergeletak di ujung meja.

Segera Sherlyn mengambilnya, Mata emasnya semakin bersinar terang, semakin bercahaya, hingga plakat tersebut ikutan bergetar, tak lama tubuh sherlyn luruh jatuh ke lantai.

"Sherlyn!!" Elang segera meraih tangan gadis itu.

Ternyata jiwa gadis bermata emas itu masuk dalam dimensi di mana plakat itu dibuat!

Di sebuah perkampungan kuno, di dataran Tiiongkok di sebuah rumah mirip istana kecil. Berdiri seorang pria gagah dengan pakaian panglima berwarna hitam dan bertabur warna benang emas.

"Shang Fu!" Sebuah panggilan yang menjadikan lelaki itu menolehkan kepalanya, senyum manisnya tersirat mirip sekali dengan senyum Elang.

Napas Sherlyn semakin bergumuruh pasalnya, yang memanggil Shang Fu adalah seorang manusia berkepala monters!

Setelah itu, semakin ketakutan setelah tahu bahwa semua penduduk kota tersebutpun sama, bertubuh manusia tapi kepalanya monster, hanya lelaki gagah itu yang terlihat normal di mata sherlyn.

Belum juga dia mendapatkan sesuatu yang menarik, tiba-tiba tubuhnya sudah tertarik lagi ke dalam sebuah dimensi ke alamnya sendiri.

"Aaaaa ....." teriakan Sherlyn membuat dia terjungkal pelan.

Matanya segera membuka, dilihatnya ibunya sedang duduk bersila.

"Ah, untung saja bisa aku tarik dirimu, Sher!"

"Ibu! Maaf! "

"Jangan lakukan itu lagi, kau akan tersesat bila tak didampingi."

"Aku tak tahu Bu, dimensi itu terbuka sendiri, dan aku bisa masukinnya."

"Tadi Elang tergopoh-gopoh ke toko, memberitahu ibu kau pingsan di sini." Ibu Sherlyn yang berpakaian gipsy tampak memandang Jiang tanpa berkedip.

"Maafkan aku Bu."

"Ayo pulang!"

Elang dan Jiang hanya diam saja, tahu diri bahwa kastanya tak sebanding dengan keluarga Sherlyn.

"Kau harus panggil dukun, untuk menghilangkan setan dalam ibumu, ada yang ingin mencelakainya." tiba-tiba, ibu sherlyn berkata seperti itu pada Elang.

Pandangan ibu sherlyn tampak berbeda dan terlihat mengangguk dengan sopan pada Elang.

Elang jadi serba kikuk sendiri. Jiang hanya diam dan menunduk.

Dalam perjalanan pulang terjadi sebuah perbincangan kecil antara Sherlyn dan ibunya.

"Dia keturunan panglima besar, dalam tubuhnya ada api yang hebat." kata Ibu sherlyn.

"Betul, Bu. Dalam dimensi itu aku lihat orang yang sama persis dengan wajah Elang. ada yang aneh. aku seperti mengenal kota yang dalam dimensi itu Bu?"

ibunya langsung terdiam, "Itu hanya perasaanmu saja mungkin."

"Tapi, Bu, kepala mereka monster, mirip dalam mimpi ibu!"

"Jangan gunakan mata emasmu sembarangan Sherlyn!"

Gadis mungil itu terdiam, dan terus mengikuti langkah ibunya yang cepat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status