Beranda / Pendekar / Kembalinya Kesatria Shengcun / 4. Feng Guang Tiba di Gua Cui

Share

4. Feng Guang Tiba di Gua Cui

Penulis: CahyaGumilar79
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-22 17:40:36

Feng Guang mengangguk pelan, lalu memejamkan matanya. Tiba-tiba saja, tubuhnya terasa hampa. Seakan-akan kakinya terangkat dengan sendirinya, Feng Guang merasakan sensasi yang luar biasa, seakan-akan dirinya tengah melayang-layang di udara.

Detik berikutnya, kaki Feng Guang sudah kembali berpijak. Tetapi matanya masih tertutup, ia tidak berani membuka mata sebelum ada perintah dari Lui Shan.

”Sekarang bukalah matamu!” pinta Lui Shan.

Dengan demikian, Feng Guang langsung membuka matanya secara perlahan. Dalam pandangan matanya, tiba-tiba muncul sinar terang pada bongkahan batu besar yang ada di hadapannya.

Feng Guang tampak terkejut sekali, ia terus mengamati sinar itu. Namun sinar tersebut cepat berlalu—melesat jauh ke atas.

”Sekarang sebutkan keinginanmu!”

Feng Guang menarik napas dalam-dalam, lalu menjawab, ”Aku ingin mempunyai kepandaian ilmu silat yang tidak ada tandingannya agar bisa membantu pihak yang lemah!” Feng Guang menjura hormat.

”Cita-citamu sungguh mulia, aku pasti akan mengabulkan permintaanmu. Jika kau sudah siap segalanya, maka aku akan mengajarimu cara bertarung dengan baik, agar kau bisa mencapai cita-cita yang kau inginkan.”

”Terima kasih, Kek,” ucap Feng Guang.

Tiba-tiba saja, bongkahan batu besar yang ada di hadapannya itu telah berubah bentuk menjadi sebuah tangga yang tersusun rapi berliku-liku hingga ke atas.

Feng Guang terkejut melihat pemandangan seperti itu. ”Ini benar-benar menakjubkan,” desisnya berdecak kagum.

Lui Shan tersenyum-senyum melihat sikap Feng Guang yang terkesima melihat pemandangan yang ada di hadapannya. ”Naiklah ke atas tangga itu!”

Feng Guang tidak banyak bicara lagi, ia mengikuti perintah orang tua itu, naik ke atas melalui anak tangga yang berliku-liku.

Setelah lama menempuh perjalanan, barulah ia tiba di sebuah gua yang sangat luas, di dalam gua itu terdapat banyak benda yang aneh. Tapi keadaannya tak beraturan, tersebar di mana-mana.

Di antara benda-benda yang berserakan, terdapat kulit binatang yang sudah kering, guci keramik, dan bermacam-macam benda antik. Di bagian pojok paling ujung dari ruang goa tersebut, terdapat tumpukkan kitab-kitab kuno.

Lui Shan mempersilakan Feng Guang duduk. Kemudian berkata, ”Dahulu ketika aku menemukan goa ini, aku bersumpah pada Dewa Langit dan Dewa Bumi. Barang siapa yang ditakdirkan datang kemari, aku pasti membantu orang tersebut untuk mencapai segala keinginannya.”

Apa yang dikatakan oleh orang tua tersebut, membuat Feng Guang semakin percaya saja bahwa ini adalah petunjuk Dewa yang sudah menjadi ketentuan baginya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Melihat sikap Feng Guang hanya diam saja, Lui Shan tampak tersinggung. Ia menganggap bahwa anak muda itu tidak percaya dengan apa yang ia tuturkan.

”Anak muda, apakah kau menganggap aku ini bohong?”

”Kakek jangan salah paham, aku menyimak baik apa yang Kakek tuturkan, dan aku percaya padamu,” jawab Feng Guang.

Lui Shan menarik napas dalam-dalam, ia sedikit mengubah posisi duduknya. Sorot matanya yang tajam terus menatap wajah Feng Guang yang duduk di hadapannya.

”Bukankah kau ingin belajar ilmu bela diri dan memiliki kesaktian yang tiada tandingannya? Jika kau bersungguh-sungguh, maka dalam waktu satu tahun saja, aku bisa menjadikanmu seorang kesatria kuat.”

”Benarkah?”

Feng Guang meluruskan pandangannya ke wajah Lui Shan. Meskipun ia belum paham dengan ilmu silat, tapi Feng Guang tampak ragu jika dalam waktu satu tahun saja dapat menguasai seluruh kepandaian ilmu bela diri yang akan dipelajarinya dari orang tua itu. Walaupun bisa, tentu tidak mungkin sempurna.

”Terserah kau saja mau percaya atau tidak! Jika kau ragu pulanglah dan jangan pernah kembali ke sini!”

Feng Guang merangkapkan kedua telapak tangannya sambil membungkukkan badan. Ia paham bahwa orang tua itu tersinggung karena dirinya masih sedikit ragu.

”Maafkan aku, Kek. Bukannya aku tidak percaya terhadap kemampuan Kakek, aku hanya ragu dengan kemampuan yang aku miliki,” jelas Feng Guang.

”Sama saja, Anak muda. Jika kau tidak percaya dengan kemampuan yang ada pada dirimu, itu sama halnya kau tidak mempercayai aku.”

”Iya, aku minta maaf.” Feng Guang kembali menjura sambil menganggukkan kepala berulang-ulang.

”Ya sudah, sekarang kau minum ini!” Lui Shan menyerahkan gelas keramik kepada Feng Guang.

Feng Guang meraih gelas keramik berukuran sedang dari tangan Lui Shan. ”Ini minuman apa, Kek?” tanya Feng Guang mengamati air berwarna hijau kecoklat-coklatan yang ada di dalam gelas tersebut.

”Jangan banyak tanya, minum saja! Tubuhmu lemah, setelah minum ini tubuhmu akan terasa segar.”

Meskipun tak tahan dengan aromanya yang bau menyengat, Feng Guang tetap meminumnya. ”Pahit sekali minuman ini,” kata Feng Guang hampir memuntahkan minuman tersebut.

”Di sini terdapat banyak tanaman obat yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk akar Fui yang air rebusannya barusan kau minum,” kata Lui Shan sambil tersenyum-senyum, ”rasanya memang pahit, tapi sangat menyehatkan,” sambungnya.

Setelah itu, Lui Shan menunjukkan sebuah kitab kuno. Kitab tersebut adalah kitab yang selama ini dicari oleh para pendekar yang ada di rimba persilatan—yang tertulis di dalam peta rahasia yang dimiliki Feng Guang. Termasuk para pendekar yang sudah menghancurkan desa Shengcun dan juga membunuh para penduduk desa tersebut, mereka sangat menginginkan kitab itu.

Dengan demikian, Feng Guang tampak semringah sekali. Ia bersujud beberapa kali di hadapan Lui Shan sambil berkata, ”Kau adalah utusan Dewa yang akan mengajariku kesaktian, terima kasih, Guru.”

”Hentikan! Kau tidak perlu sebahagia itu. Aku tidak akan mengangkatmu sebagai muridku, aku hanya membimbingmu saja untuk mendapatkan kesaktian!” tandas Lui Shan, lalu menyerahkan kitab tersebut.

Setelah itu, Lui Shan meraih sebilah pedang yang tergeletak di atas tumpukan kitab-kitab kuno, kemudian menyerahkan pedang tersebut kepada Feng Guang

”Pegang pedang ini!”

”Untuk apa, Kek?”

”Kau pegang saja!”

Feng Guang langsung meraih pedang tersebut dari tangan Lui Shan. Ia mengamati bentuk pedang itu, kemudian mencabut pedang tersebut dari selongsongnya. Terdapat ukiran naga di bagian badan pedang itu, sangat indah dan menakjubkan. Demikian juga dengan selongsongnya yang berwarna emas dan bertuliskan huruf kuno yang tidak dimengerti oleh Feng Guang.

”Selama bertahun-tahun lamanya, aku telah berhasil menciptakan serangkaian jurus pedang dan beberapa jurus ilmu tenaga dalam. Siapa pun yang bisa menguasainya, aku jamin dia akan menjadi seorang pendekar tangguh tak terkalahkan,” terang Lui Shan, ”ayo, sekarang kita mulai latihan jurus tenaga dalam!” sambung pria senja itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    104. Feng Guang Kembali ke Desa Shengcun (Bab Terakhir)

    Para pendekar itu kembali mengerahkan kekuatan mereka dan kembali melakukan serangan secara brutal terhadap Feng Guang. Namun, Feng Guang dengan gerakan yang sangat cepat langsung menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh lawan-lawannya.Setelah dapat menghindari setiap serangan yang mengancam dirinya, Feng Guang langsung membalasnya dengan serangan yang lebih ganas dari serangan lawan-lawannya.Demikianlah, pertarungan itu pun terus berlanjut dan menjadi semakin sengit saja. Dari kedua belah pihak terus melakukan serangan-serangan yang sangat berbahaya. Terlebih lagi, serangan-serangan yang dilakukan oleh Yao Ming dan para pendekar lainnya. Mereka benar-benar berambisi untuk membinasakan Feng Guang pada saat itu juga.Mereka menutup mata dan telinga, seolah tak peduli dengan penjelasan Feng Guang. Para pendekar itu yakin bahwa Feng Guang adalah pelaku utama yang sudah membantai para pendekar Sekte Tian Cu."Tak ada pilihan lagi, selain melumpuhkan mereka satu persatu untuk meny

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    103. Feng Guang Dikeroyok Para Pendekar Tangguh

    Namun, dua orang pendekar berjubah hijau itu tidak mengindahkan pertanyaan Feng Guang. Mereka hanya tertawa dan terus melakukan serangan terhadap Feng Guang."Kurang ajar!" geram Feng Guang langsung melakukan perlawanan sengit.Saat dirinya terdesak, Feng Guang menghentakkan kakinya, kemudian meluncur ke udara. Saat dalam posisi mengambang di udara, maka Feng Guang segera mengerahkan jurus tenaga dalamnya."Sebenarnya aku tidak tega jika harus melukai kalian. Tetapi, anggap saja ini adalah sebuah pelajaran yang harus kalian terima," kata Feng Guang masih dalam posisi terbang di atas para pendekar itu.Tanpa terduga, gelombang panas tiba-tiba muncul dari kedua telapak tangan Feng Guang. Kemudian gelombang panas itu meluncur ke arah dua pendekar berjubah hijau itu, serangan yang sangat dahsyat dan sulit dihindari, sehingga dua orang pendekar itu langsung jatuh bergelimpangan. Mereka benar-benar terkejut dan tak dapat mengantisipasi serangan tersebut.qFeng Guang hanya tersenyum dan lang

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    102. Pertrungan di Gurun Pasir Tio Sun wa

    Yao Ming tertawa dingin, lalu menjawab, "Kau memang pandai berbohong, sehingga rakyat negri ini sangat percaya dengan kebohonganmu, karena mereka bodoh. Sebenarnya kau adalah penjahat yang berlindung di bawah kekuasaan Raja Hao Xiong Han yang dianggap sebagai pahlawan karena sudah berhasil merebut kembali pemerintah kerajaan Tionggon dari tangan Perdana Menteri Tuo Hang. Tapi di mata kami, kau tetap seorang penjahat. Kami tahu kebusukanmu!""Kau telah menuduhku melakukan perbuatan yang tidak pernah aku lakukan!" Feng Guang membentak dengan penuh kegusaran. "Seharusnya kau percaya bahwa aku ini tidak pernah terlibat dalam kasus kematian para pendekar Sekte Tian Cu. Ini fitnah dan aku tidak terima atas tuduhan ini!"Yao Ming dan kedua anak buahnya tertawa lepas mendengar perkataan Feng Guang. Mereka sama sekali tidak percaya dengan apa yang Feng Guang katakan."Jangan berkelit lagi, Feng Guang. Percuma saja, kami memiliki bukti yang kuat!" kata Yao Ming. "Malam ini kau harus mempertangg

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    101. Feng Guang Dituduh Telah Melakukan Pembantaian

    Setelah berada di luar penginapan, Feng Guang tampak terkejut sekali ketika melihat sebuah tulisan di dinding luar kamar tempatnya menginap. Tulisan tersebut merupakan sebuah tantangan dari seseorang yang tak dikenal yang meminta Feng Guang agar datang ke sebuah tempat."Gurun pasir Tio Sun," gumam Feng Guang setelah membaca tulisan tersebut.Entah siapa orang yang sudah menulis pesan tersebut, karena dalam tulisan itu tidak tertulis nama sang penulisnya.Feng Guang tampak bingung sekali. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata lagi, "Bagaimana mungkin ada seorang pendekar yang menantangku untuk bertarung, padahal tak ada orang yang mengetahui kalau aku menginap di sini. Bahkan para biksu yang baru melakukan pertemuan denganku tidak ada satu pun yang tahu?"Feng Guang termenung sejenak, memikirkan langkah selanjutnya. Apakah ia harus menerima tantangan tersebut atau mengabaikannya?Setelah itu, Feng Guang langsung bersiap untuk berangkat ke gurun pasir Tio Sun. Ia tampak penasaran

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    100. Era Baru

    Dengan demikian, Feng Guang sudah mulai kehilangan kesabaran dan langsung mengerahkan jurus andalannya.Perdana Menteri Tuo Hang, saat itu masih dapat melakukan perlawanan meskipun dirinya sudah mengalami luka yang sangat parah. Namun, perlawanannya tidak berarti apa-apa, karena Feng Guang lebih unggul segalanya.Hanya dengan dua kali sabetan pedangnya, Feng Guang sukses menjatuhkan pria bertubuh kekar itu, sehingga Perdana Menteri Tuo Hang tewas dengan luka yang sangat parah di bagian leher dan perutnya.Sementara itu, pasukan Hu Yui Se sudah sepenuhnya menguasai pertempuran. Bahkan mereka sudah berhasil menangkap para prajurit kerajaan dan menewaskan Panglima Hui Su sebagai orang nomor satu di angkatan perang pasukan kerajaan Tionggon yang diperintah oleh Perdana Menteri Tuo Hang.Berkat keyakinan dan kegigihan para prajurit Hu Yui Se, akhirnya mereka mampu merebut istana yang sudah lama dikuasai oleh pasukan kerajaan yang pro terhadap Perdana Menteri Tuo Hang."Ini adalah sebuah ke

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    99. Pertrungan Feng Guang dengan Perdana Menteri Tuo Hang

    Dengan demikian, pertempuran besar pun kembali terjadi. Pasukan kerajaan melakukan perlawanan sengit atas serangan yang dilancarkan oleh pasukan Hu Yui Se."Jangan biarkan mereka masuk. Kalian harus bisa mempertahankan istana ini!" seru Panglima Hui Su.Feng Guang dengan gagahnya memacu derap langkah kudanya langsung masuk ke halaman istana disusul oleh Dui Mui dan Hok Shin. Dengan senjata masing-masing, mereka langsung menebas leher semua prajurit kerajaan yang coba-coba melakukan perlawanan.Saat demikian gentingnya, Perdana Menteri Tuo Hang pun sudah bersiaga penuh. Ia bersama para pengawalnya langsung menghunus pedang masing-masing demi mempertahankan diri.Beberapa saat kemudian, beberapa orang dari pasukan Hu Yui Se berhasil menerobos pertahanan pasukan kerajaan. Mereka berhasil memasuki istana, kemudian langsung mengepung Perdana Menteri Tuo Hang dan para pengawalnya."Menyerahlah, Perdana Menteri!" seru Dui Mui."Bedebah!" geram Perdana Menteri Tuo Hang. Kemudian memberikan pe

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status