All Chapters of Kembalinya Kesatria Shengcun : Chapter 1 - Chapter 10
64 Chapters
1. Kematian Tuan Guang
“Feng Guang!” teriak seorang pria dengan wajah berlumuran darah, ia berjalan terhuyung-huyung menghampiri seorang bocah laki-laki yang sedang duduk di beranda rumah. Melihat pemandangan seperti itu, Feng Guang tampak kaget sekali. “Paman!” Feng Guang langsung menyambut pamannya yang hampir jatuh.“Panggil ayahmu, cepat!”Feng Guang langsung berlari ke belakang rumah hendak memanggil ayahnya yang saat itu sedang memperbaiki kandang ternak. Tidak lama kemudian, bocah laki-laki itu sudah kembali ke beranda rumah bersama sang ayah.“Bertahanlah! Aku akan mengobati lukamu,” kata Tuan Guang menyangga tubuh adiknya yang sudah lemah tak berdaya.“Tidak perlu! Sekarang, dengarkan aku.” Sang Paman berusaha berbicara sambil menahan rasa sakitnya. “S-semua orang, termasuk anak dan istriku telah terbunuh. Kalian harus pergi dari desa ini.”“Siapa yang melakukannya?” tanya Tuan Guang.“Para pendekar Sekte Iblis Merah,” jawabnya dengan suara parau, “Cepat, kalian pergi! Sebentar lagi mereka pasti k
Read more
2. Didatangi Perampok
“Sial! Ke mana dia?”Tahu dirinya dikejar oleh prajurit Sekte Iblis Merah, Feng Guang pun kembali bersembunyi. Ia melompat dari tebing menuju ke pinggiran sungai dan bersembunyi di balik pepohonan rimbun dengan kaki yang luka akibat terkena batu ketika melompat tadi.Ia terus bersembunyi di sana, menahan sakit, hingga tidak lagi mendengar suara dan juga langkah para pendekar Sekte Iblis Merah yang mengejarnya.Saat dirasa telah aman, Feng Guang pun keluar dari persembunyiannya. Ia menarik napas dalam-dalam, kemudian berjalan terpincang-pincang meninggalkan desa.Setelah berada di ujung desa, Feng Guang menghentikan langkahnya untuk beristirahat sejenak. Dengan penuh kehati-hatian, ia membuka gulungan yang diberikan ayahnya.“Sepertinya ini adalah sebuah petunjuk.” Feng Guang mengamati goresan tinta merah berbentuk peta di dalam gulungan tersebut. Kemudian, ia membaca tulisan yang ada di bawah gambar peta.“Kitab kuno Yongshì?” gumam Feng Guang, “aku pernah mendengar tentang kitab ters
Read more
3. Bertemu dengan Siluman Naga
Sesaat kemudian, Feng Guang baru sadar, ternyata ia sudah berada di tengah hutan yang rimbun dengan pepohonan. Tidak terlihat lagi rumah-rumah penduduk, tetapi Feng Guang masih dapat melihat sekitaran tempat tersebut, karena sinar bulan masih mampu menerobos dedaunan lebat di antara pohon-pohon besar yang menjulang tinggi.”Jangan-jangan, mereka tadi adalah para siluman penghuni hutan ini?” desis Feng Guang, ”mungkin di hutan inilah aku akan bertemu dengan ayah dan ibuku. Mereka akan menjemputku di sini,” kata Feng Guang penuh keputusasaan.Feng Guang menghela napas dalam-dalam, lalu mengusap wajahnya dengan telapak tangan kosong.Di hutan yang sepi dan sunyi seperti itu, tidak mungkin ada seorang pun yang berani berlama-lama, karena hutan tersebut merupakan sebuah tempat yang sangat menyeramkan.Feng Guang merenung sejenak, ia mulai putus asa. Dirinya berpikir sudah tidak ada harapan lagi untuk bertahan di tengah rimba yang menyeramkan itu.Saat Feng Guang merenung, tiba-tiba terdeng
Read more
4. Feng Guang Tiba di Gua Cui
Feng Guang mengangguk pelan, lalu memejamkan matanya. Tiba-tiba saja, tubuhnya terasa hampa. Seakan-akan kakinya terangkat dengan sendirinya, Feng Guang merasakan sensasi yang luar biasa, seakan-akan dirinya tengah melayang-layang di udara.Detik berikutnya, kaki Feng Guang sudah kembali berpijak. Tetapi matanya masih tertutup, ia tidak berani membuka mata sebelum ada perintah dari Lui Shan.”Sekarang bukalah matamu!” pinta Lui Shan.Dengan demikian, Feng Guang langsung membuka matanya secara perlahan. Dalam pandangan matanya, tiba-tiba muncul sinar terang pada bongkahan batu besar yang ada di hadapannya.Feng Guang tampak terkejut sekali, ia terus mengamati sinar itu. Namun sinar tersebut cepat berlalu—melesat jauh ke atas.”Sekarang sebutkan keinginanmu!”Feng Guang menarik napas dalam-dalam, lalu menjawab, ”Aku ingin mempunyai kepandaian ilmu silat yang tidak ada tandingannya agar bisa membantu pihak yang lemah!” Feng Guang menjura hormat.”Cita-citamu sungguh mulia, aku pasti akan
Read more
5. Lui Shan Membimbing Feng Guang
Feng Guang tidak berkata apa-apa, ia hanya menganggukkan kepalanya sebagai isyarat bahwa dirinya setuju dengan ajakan orang tua tersebut. ”Jurus pertama yang harus kau perhatikan adalah jurus Hui Hang, jurus tenaga dalam penghancur batu,” kata Lui Shan. Jenggotnya yang putih panjang tampak bergerak-gerak, kedua tangannya sudah berisi kekuatan tenaga dalam Hui dan Hang. Selanjutnya, ia langsung melakukan serangan terhadap batu besar yang ada di samping Feng Guang. Meskipun masih belum berpengalaman di dunia persilatan, tetapi Feng Guang paham bahwa angin yang menyambar keluar dari serangan tangan Lui Shan pasti sangat berbahaya, maka ia buru-buru menyingkir ke samping. Feng Guang terus memperhatikan setiap gerakan yang peragakan oleh Lui Shan. ”Walaupun sudah tua, tapi tenaganya masih cukup kuat. Kedua tangannya memiliki kekuatan tenaga dalam yang sangat besar,” gumam Feng Guang terus mengamati pergerakan Lui Shan yang baru saja menghancurkan sebongkah batu besar yang ada di dalam
Read more
6. Kembali ke Desa Shengcun
“Itu adalah tugas pertamamu.” Lui Shan berujar dengan tenang. Sementara itu, Feng Guang masih mengamati benda dalam genggamannya tanpa berani membuka. "Surat itu harus kau serahkan kepada seorang pendekar yang bernama Yu Zui.”“Yu Zui?”“Hem. Yu Zui adalah pendekar yang memiliki hubungan baik dengan Le Tu Hua dan orang-orang yang sudah menghancurkan desamu.”Duar!!Seperti tersambar petir, eskpresi Feng Guang lantas berubah keras. Nampak di wajahnya sekarang aura kemarahan yang begitu membara.Jika Yu Zui adalah orang yang sama dengan orang yang telah menghancurkan desanya ... maka sudah sepantasnya Feng Guang membalas dendamnya pada pendekar tersebut.“Aku pasti akan melaksanakan tugas ini dengan baik!”“Kau harus berhati-hati ketika menghadapinya. Fokuskan dirimu, temukan kelemahannya.” Sejenak, Lui Shan memandang wajah Feng Guang. “ Selain itu, jagalah Mustika Naga yang aku berikan kepadamu.”“Tentu, Kek!” jawab Feng Guang.Ia paham, jika Mustika Naga itu adalah benda berharga yang
Read more
7. Diserang Orang tak Dikenal
Tidak sampai di situ, Feng Guang juga menemukan keanehan lain saat ia berkeliling ke sudut desa yang lain. Pakaian, jubah-jubah yang dikenakan warga mengingatkannya pada peristiwa masa lalu. “Baju mereka ... kenapa mirip dengan orang-orang dari Sekte Iblis Merah?” kata Feng Guang bergumam. Kemudian, ia terkejut sendiri dengan pemikirannya. Kalau saja benar, maka bukan tidak mungkin jika sekte itu telah membangun ulang desa Shengcun menjadi tempat tinggal mereka. Ada perasaan jemawa untuk sesaat. Sebab, jika hal itu benar terjadi ... maka hal itu bisa memudahkannya. Jika seluruh orang Sekte Iblis Merah telah menetap di desa ini, Feng Guang tidak perlu mencari-cari dalang peristiwa penyerangan di masa lalu. Hanya saja, kening pria itu kembali mengerut dalam setelahnya. ‘Tidak. Mereka pasti memiliki maksud lain! Aku tidak boleh gegabah!’ Rasa penasaran Feng Guang membawa ia terus mengitari desa. Anehnya, seluruh warga yang ditemuinya terlihat begitu ketakutan dan seolah menghindar
Read more
8. Pertempuran Pertama
Di dalam rumah makan, gadis cantik yang terus memperhatikan Feng Guang tiba-tiba tertawa lepas. Feng Guang pun tampak heran melihat sikap gadis berparas cantik yang duduk tidak jauh darinya. “Kau kenapa? Apakah ada yang lucu dalam penampilanku?” “Tidak! Aku hanya mentertawakan tiga orang tadi,” jawab gadis itu sambil tersenyum-senyum. Kening Feng Guang mengerut. “Memangnya kenapa dengan mereka?” “Mereka takut padamu.” Merasa informasi itu bukanlah hal baru—sebab semua orang di sini memang terlihat takut padanya, Feng Guang pun memutuskan untuk bersikap tak acuh lagi. Ia menghabiskan makanan, lalu bergegas meninggalkan tempat makan usai membayarnya. Ketika Feng Guang baru mencapai pintu, gadis tadi tiba-tiba kembali berteriak. “Tunggu!” Feng Guang menghentikan langkahnya, si gadis kembali berbicara, “Aku hanya ingin mengingatkan bahwa ketiga pendekar tadi memiliki niat jahat terhadapmu.” Feng Guang merasa aneh, sebab di antara yang lain, hanya gadis itulah yang justr
Read more
9. Akhir Perseteruan di Bukit Socay
Feng Guang belum sempat 'bernapas' saat serangan berikutnya datang. Salah seorang pendekar menyabetkan pedang ke arah Feng Guang dan berteriak, "Matilah kau!" Feng Guang mengelak, ia menghindari serangan itu dengan tepat. Kemudian mundur beberapa langkah sambil mempertahankan tatapan ganas pada wajah pendekar itu. "Lawan aku pengecut!" teriak pendekar itu, kesal karena gagal menyarangkan pedangnya di leher Feng Guang. Sementara itu, dua orang pendekar dan dua biksu yang tadi menyerang Feng Guang hanya diam saja ketika melihat Feng Guang tengah berhadapan dengan kawan mereka. “Kau telah melakukan tindakan jahat terhadap para pengurus Vihara Sian Ji. Tidak mungkin kubiarkan orang jahat sepertimu bebas berkeliaran di wilayah ini!" Setelah berkata demikian, pendekar itu langsung melakukan serangan terhadap Feng Guang. Ia menghentakkan kaki dan meluncur deras memburu Feng Guang dengan sebilah pedang. Dalam kondisi yang semakin genting, Feng Guang berusaha menghindari serangan-serang
Read more
10. Feng Guang Berhasil Mendapatkan Informasi Tentang Pelaku Pembantaian
Sikap yang ditunjukkan oleh dua orang biksu dan teman-temannya membuat Feng Guang bisa bernapas lega. Hal itu menandakan bahwa mereka sudah mulai menerima penjelasan yang diberikan yang ia berikan."Perlu kalian ketahui, aku ini putra tetua desa Shengcun yang dibunuh oleh pemimpin Sekte Iblis Merah. Namaku Feng Guang, aku bukan seorang pengecut. Aku mempunyai hubungan dekat dengan para imam dan pengurus Vihara Sian Ji . Tidak mungkin aku melakukan tindakan mengerikan terhadap mereka."Mereka tercengang mendengar perkataan Feng Guang, mereka benar-benar tidak menduga jika pemuda yang sudah mereka tuduh sebagai pelaku pembantaian adalah seorang putra tetua desa Shengcun yang sangat mereka hormati."Jadi kau ini putra Tuan Guang?""Benar, aku yang berhasil menyelamatkan diri ketika desa Shengcun diserang kelompok Sekte Iblis Merah."Mereka saling berpandangan setelah mendengar penjelasan Feng Guang. Kemudian, salah seorang dari mereka berkata lagi, "Baiklah, kami percaya dengan apa yang
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status