Ribuan ular yang diciptakan menggunakan qi mulai keluar dari tungku milik Luo Ming dan bergerak cepat ke arah lawannya membuat Gui ZhenKang harus bersusah payah menghadapinya. Awalnya dia menganggap ular-ular tersebut hanyalah sebuah ilusi semata, namun perhitungannya keliru saat Gui ZhenKang berhasil melenyapkan salah satu bayangan ular tersebut berubah menjadi sebuah jarum yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Untungnya Gui ZhenKang masih sempat menghindar, bibirnya seketika mengerucut saat melihat tempat menancapnya jarum itu berubah warna menjadi merah kehitaman dalam hitungan detik."Bagaimana seorang alkemis sepertimu bisa menguasai teknik racun?" gerutu Gui ZhenKang sembari menahan bayangan ular-ular itu dengan formasi pelindungnya. Dia tidak lagi mencoba memusnahkan bayangan ular tersebut setelah menyadari kalau mereka hanyalah media perantara untuk menyembunyikan jarum beracun di dalamnya.Luo Ming tidak menjawab, mendapati Gui ZhenKang bisa mengLei Xiayu berniat mengunjungi kediaman Luo Ming setelah meninggalkan Paviliun Anggrek Putih, namun saat dia sudah hampir sampai di sana Lei Xiayu merasakan ada gelombang energi kuat yang berasal dari dalam rumah itu membuatnya mengurungkan niat dan hanya mengamati situasi dari kejauhan.Dia tidak bisa melihat pertarungan yang terjadi di dalam, namun setelah merasakan guncangan hebat akibat pertempuran itu membuatnya sadar kalau lawan yang Luo Ming hadapi bukanlah sosok sembarangan. Dengan kekuatannya sekarang, Lei Xiayu tidak akan mampu membantu Luo Ming jadi dia memilih menunggu waktu yang tepat hingga tiba saat dimana dia merasakan pertarungan telah usai.Lei Xiayu buru-buru ingin memeriksa keadaan Luo Ming dan berakhir dengan menemukannya sedang dalam keadaan berlutut seorang diri, tak ada orang lain di sana."Senior, apa yang sebenarnya terjadi?""Kau?"Lei Xiayu tidak menanggapi melainkan membantu Luo Ming untuk berdiri. "Senior, seb
Waktu tiga hari sebelum jadwal pertemuannya dengan Luo Ming, Lei Xiayu habiskan untuk berlatih kultivasi di lautan kesadarannya. Dia mencoba lebih memahami kondisi tubuhnya saat ini dengan petunjuk dari Bai Juan.Gulungan mantra surgawi itu tidak hanya membantunya membuka segel pada dantian dan meridiannya, namun juga memberikan sebuah manual praktik tingkat tinggi yang disebut Catatan Dewa Surgawi Kuno, yangmana akan membuat dasar kultivasi Lei Xiayu lebih baik dibandingkan praktisi lain.Dengan melatih metode tersebut Lei Xiayu akan jauh lebih kuat dibandingkan kultivator yang berada di ranah sama dengannya, serta mampu mengimbangi praktisi dengan ranah yang lebih tinggi, namun latihan ini membutuhkan qi jauh lebih banyak daripada kultivator lain untuk menembus ranah yang sama.Lei Xiayu baru membuka matanya saat Guan Ping mendatangi kamarnya. "Tuan muda, sekarang waktunya anda menemui tabib Luo." Guan Ping mengingatkan Lei Xiayu bahwa dirinya sudah berl
"Kuharap saudara Qintian bisa segera pulih dan kembali seperti sediakala," ujar Luo Ming selesai menjelaskan nama dan khasiat dari pil-pil yang dia berikan."Terima kasih senior, keluarga Lei-ku tidak akan melupakan kebaikan anda." Lei Xiayu memberi penghormatan.Lei Xiayu tidak berniat tinggal lebih lama setelah Luo Ming memberikan Jamur Tujuh Warna beserta beberapa botol pil padanya, dia ingin cepat-cepat kembali agar bisa memberikan sumber daya tersebut pada ayahnya.Luo Ming mengangguk kecil seraya mengelus janggutnya, kemudian memperhatikan punggung Lei Xiayu yang mulai keluar dari pintu ruangannya.Lalu tak berselang lama saat Luo Ming masih menikmati araknya tiba-tiba saja pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Dari suara yang terdengar diluar, sosok ini adalah seorang wanita."Guru, ini aku…"Luo Ming membuat satu gerakan tangan yang seketika pintu ruangannya langsung terbuka lebar, kemudian memperlihatkan seorang gadis m
Lei Xiayu mengumpat dalam hati saat dirinya sudah berhasil keluar dari kediaman keluarga Lei tepat waktu sebelum para prajurit menemukan keberadaannya. Dia tidak takut kalau hanya menghadapi para prajurit itu, yang Lei Xiayu khawatirkan adalah Bao Leng, karena perbedaan ranah keduanya terpaut sangat jauh, dengan kemampuan Lei Xiayu sekarang dia harus mengeluarkan segenap kekuatannya untuk bertarung dan itu juga tidak menjamin bahwa dirinya akan selamat.Apalagi jika pertarungan benar-benar terjadi di sana, maka besar kemungkinan akan disadari oleh anggota inti keluarga Lei yang tentu saja akan membahayakan posisi Lei Xiayu itu sendiri sebagai buronan. Terlebih lagi dia mengkhawatirkan keselamatan ayahnya, jika para petinggi keluarga Lei tahu dia sedang dalam proses pemulihan maka besar kemungkinan nyawa Lei Qintian akan dalam bahaya.Sehingga mau tidak mau Lei Xiayu harus memutuskan meninggalkan kediamannya demi menyelamatkan orang-orang yang berharga baginya. Lei
Bao Leng merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan saat Lei Xiayu berhasil memberikan serangan telak padanya yang membuatnya terhempas hingga menabrak dinding bangunan yang ada di belakang. Bao Leng sudah tinggal di keluarga Lei lebih dari sepuluh tahun, namun seingatnya teknik terkuat yang mereka miliki hanyalah 'Tinju Petir', yaitu sebuah teknik yang memanfaatkan elemen petir untuk membentuk sebuah tinju besar.Namun teknik yang digunakan Lei Xiayu sedikit berbeda, yangmana 'Momentum Tebasan Kilat' itu membentuk sebuah pedang petir yang memancarkan kekuatan luar biasa sampai-sampai Bao Leng sendiri tidak bisa menahannya dan berakhir mendapat luka cukup serius."Tidak perlu melotot, aku masih ada kejutan lain untukmu." Lei Xiayu tersenyum tipis sebelum membuat gerakan lagi. Kali ini dia memutar tubuhnya dan seketika saja ada aliran energi petir mengelilingi tubuhnya. Akibat momentum yang dia ciptakan, langit di atas mereka secara mendadak mengeluarka
Entah sudah berapa kali Mu Lanxi mengutuk keras Luo Ming di dalam hatinya. Bisa-bisanya dalam keadaan genting seperti ini Luo Ming bercanda soal nyawa.Sebelumnya Mu Lanxi khawatir kejadian buruk menimpa Lei Xiayu, apalagi melihat ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh Luo Ming seolah menegaskan kalau kondisi pemuda itu sangat memprihatinkan, sehingga Mu Lanxi memutuskan untuk memeriksanya sendiri.Wajahnya berubah menjadi berang saat mendapati keadaan Lei Xiayu yang baik-baik saja. Dia hanya kehilangan kesadaran karena terlalu banyak menghabiskan qi."Guru!" Mu Lanxi menghentakkan kakinya berulang kali merasa kesal pada Luo Ming yang menjahilinya. Tapi Luo Ming seolah tidak peduli dan hanya menertawakannya saja."Kenapa kau terlihat begitu mengkhawatirkannya? Kau menyukainya?" Pertanyaan itu disambut gelak tawa yang membuat Mu Lanxi semakin geram. Andai saja pria tua di hadapannya ini bukanlah guru yang dia hormati, sudah pasti Mu Lanxi setidaknya
Suasana hening mengisi ruangan itu cukup lama sebelum Lei Xiayu mengangkat suaranya, "Senior, anda sedang bercanda denganku, bukan?"Pertanyaan itu mendapat gelengan kepala."Yu'er, aku serius. Aku yakin kau berbakat dalam bidang alkemis, akan sangat disayangkan jika kau tidak mengembangkan potensi yang ada dalam dirimu." Luo Ming mencoba meyakinkan Lei Xiayu.Lei Xiayu menjadi larut dalam pikirannya, kemudian secara tiba-tiba Bai Juan muncul. "Tuan, terima saja tawarannya. Jika anda menjadi murid pak tua ini, aku yakin kultivasi anda akan berkembang lebih cepat dengan bantuan pil-pil buatannya."Perkataan Bai Juan membuat Lei Xiayu mempertimbangkannya kembali, "Apa kau yakin aku bisa belajar banyak hal di bawah bimbingannya?" Lei Xiayu memastikan lagi pada sahabatnya itu."Tentu saja!" Bai Juan mengiyakan sebelum menghilang yang membuat Lei Xiayu kembali tersadar."Bagaimana Yu'er?" Luo Ming masih menunggu keputusan pemuda itu.
Luo Ming sengaja meninggalkan Paviliun Anggrek Putih pada malam hari tanpa memberitahu Mu Lanxi karena kalau Luo Ming menemuinya, gadis itu pasti akan melarangnya pergi, jadi dia hanya menitipkan pesan pada Lei Xiayu setelah memberikan puluhan botol yang berisi berbagai jenis pil untuk membantu kultivasinya dan Mu Lanxi. Luo Ming juga memberikan Lei Xiayu sebuah tungku untuk digunakannya membuat pil.Lei Xiayu menerima semua pemberian itu dan berjanji akan memenuhi harapan Luo Ming. Lei Xiayu juga mengatakan akan menemui Luo Ming lagi di ibukota kekaisaran di masa depan, sebab pemuda itu memang sudah memiliki rencana untuk berkeliling dunia ini agar menambah wawasan dan kekuatan."Hati-hati di jalan, guru." Meski pertemuan mereka hanya sebentar, dan belum terlalu akrab tapi Lei Xiayu sudah menganggap Luo Ming sebagai guru yang dihormatinya. Jadi dia melepas kepergiannya dengan berat hati.Mu Lanxi mengetahui kabar tersebut setelah dua hari kemudian saat di