Kesatria Di Balik Kegelapan

Kesatria Di Balik Kegelapan

last updateLast Updated : 2025-03-29
By:  MolenOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
11Chapters
156views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Pria muda berhasil menjadi kelompok rahasia yang bertugas memberantas kejahatan. Dia yang sudah di takdirkan untuk berjalan di antara kegelapan menyelesaikan setiap masalah dengan ketelitian juga kepekaan. Kemampuannya untuk memecahkan setiap kasus yang ada di sekitarnya. Membuatnya lebih mudah untuk naik perlahan untuk mencapai kepala utama dari kelompok rahasia kerajaan. Namun sebuah konspirasi besar membuat setiap langkahnya menjadi jalan buntu. Menyudutkannya tanpa bisa bergerak bebas. Sahabat, saudara, keluarga, berusaha menjatuhkannya membuatnya menjadi penghianat negara.

View More

Chapter 1

Pria berdosa

Suara cambukan terdengar menggema memenuhi ruangan sempit penuh kegelapan. Bau anyir darah bercampur bau apek tercium tanpa bisa di hindari. Di ujung ruangan penggap itu ada pria berusia empat puluh tahunan yang sudah berlumuran darah segar. Di beberapa titik bagian tubuhnya ada tanda penyiksaan dari besi panas. Lepuhan di kulitnya tercium seperti bau daging bakar segar. Ratusan cambukan mencabik setiap kulit di tubuhnya. Baju putih bersih pada awalnya kini sudah menjadi pakaian lusuh penuh darah. Bahkan terkoyak hampir habis. Paku besi besar tertancap di kedua telapak tangannya yang langsung menempel pada kayu penyangga tubuh. Sekalipun rambutnya terikat namun juga sudah tidak rapi lagi. "Uhhkk..." suara batuk menekan kuat seperti krikil besar menekan tenggorokan.

"Seharusnya kamu mengakui semua kesalahan yang sudah kamu lakukan. Kakak, adik ini tentu tidak akan terlalu kejam."

Suara penuh seringaian puas itu terdengar seperti belahan pisau menusuk telinga pria itu.

"Semua bukti sudah jelas. Kenapa kakak terus mengelak?" Pria usia tiga puluh tahunan mendekat membawa cambuk berlumuran darah yang sebagian besar telah kering. "Huh..." Menghela nafas. Tatapannya cukup tajam tanpa adanya belas kasih. "Jika bukan karena hubungan dekat kita. Aku pasti menggunakan hukuman seribu sayatan." Memukul kepala pria di depannya dengan cambuk di tangan. "Dua hari lagi eksekusi akan di lakukan."

Tawa menggema, "Hahhh..." pria yang telah terikat kuat di kayu tertawa cukup keras. "Hahah... uhkukk..." suara tawa dan batuk saling bersautan. "Bodoh. Sangat bodoh." Dia mengangkat kepalanya agar bisa melihat orang yang berada di depannya. Pria di depannya mengepalkan kedua tangannya. Senyuman justru terlihat lebih lebar. "Aku telah membimbingmu selama sepuluh tahun. Tapi kamu hanya menjadi hewan peliharaan orang lain." Kedua pupil matanya memerah. "Bodoh."

"Diam.

Cettaakakk...

Suara sabatan terdengar kuat.

"Hahahh..."

Pria berdosa itu terus tertawa. Tidak ada rasa takut di hatinya. Hanya ada satu penyesalan dalam dirinya.

Seandainya dia tidak membawa pemuda malang tanpa tempat tinggal. Hidupnya mungkin akan berbeda.

"Huh..." Mendengus. Pria dengan cambuk di tangannya berjalan menuju alat penyiksaan yang sebagian besar sudah terkena darah. Pria itu meletakkan cambuknya mengambil paku besi cukup tumpul. Palu besi juga dia bawa di tangan kanannya. "Setiap penyiksaan yang aku lakukan saat ini semua atas ajaran dari kakak. Aku seharusnya mengucapkan terima kasih. Sudah memberikan aku banyak pengajaran." Dia berjalan menuju pria yang hanya diam dengan senyuman kecil di wajahnya. Ia arahkan kembali paku tumpul di lengan pria itu.

Tengg...

Setiap palu di pukulkan dahi pria itu hanya mengerut tanpa jeritan atau rintihan.

Teeenggg...

Semua pengawal bahkan tidak berani melihat adegan mengerikan di dalam sel itu.

Setelah paku menancap kuat di lengan pria itu. Pria yang telah puas dalam metode penyiksaan yang ia lakukan pergi keluar untuk menyelesaikan masalah selanjutnya. Dua penjaga penjara hanya bisa menghela nafas dalam saat melihat betapa ngerinya pria yang sudah hampir mencapai batasnya.

"Jangan terlalu lama di sini." Mengemasi semua barang penyiksaan.

"Kamu benar." Melirik sebentar kearah pria berlumuran darah.

"Ayo!" Salah satu penjaga menarik lengan temannya agar segera menjauh setelah selesai membereskan kekacauan di dalam sel itu.

"Uhhuukk..." batuk terus terdengar. Setiap tegukan darah bahkan sesekali keluar dari mulutnya. Dengan perlahan dia mencoba untuk memiringkan kepalanya menatap cahaya matahari dari balik celah kecil untuk ventilasi. Ingatan masa lalu seperti sebuah ilusi antara kebahagiaan, kekuatan, ketekunan juga kesabaran yang perlahan membuahkan hasil. Kerja kerasnya selama hampir tiga puluh tahun kini sirna begitu saja. Keponakannya berkolusi dengan musuh untuk menjatuhkan dirinya. Orang yang pernah ia selamat sepuluh tahun lalu bahkan memberikan semua bukti kejahatan yang tidak pernah ia lakukan. Semua teman menjauh menganggap dirinya wabah kesialan. Kini dia baru sadar selama hidupnya tidak ada yang namanya ketulusan.

Semua orang hanya ingin memanfaatkan dirinya. Merangkak dari jurang kemiskinan atau keterpurukan melalui dirinya. Benar-benar sebuah ironi yang cukup kejam. Senyuman di wajahnya mulai kaku. Rasa sakit meninggalkan penyesalan kuat di hatinya. Dia kejam, tapi juga baik hati. Kebaikan yang ia berikan saat ini menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.

Tawa terdengar kembali. Kini dia menertawakan kebodohannya.

Di tahun ke-40 masa pemerintahan Kaisar Li Yuxin. Pengawal rahasia Kaisar yaitu panglima perang kegelapan di adili karena telah mengakibatkan pembantaian massal enam ribu warga sipil. Eksekusi akan di lakukan sendiri oleh Kaisar Li Yuxin. Beliau ingin membuat peringatan untuk semua orang yang ada di bawah kepemimpinannya agar tidak bertindak sewenang-wenang.

Tteeenngg...

Besi baja di mimbar eksekusi berbunyi sangat nyaring juga kuat. Eksekusi di lakukan secara terbuka semua warga kota yang ingin melihat boleh ikut menyaksikan. Dari arah salah satu pintu dua penjaga terlihat menyeret pria yang sudah tidak mampu berdiri. Bahkan dia terlihat hampir mati. Semua orang berteriak tanpa henti penuh kemarahan.

"Binatang. Dasar binatang."

"Orang berdosa layak di hukum mati."

"Hukumnya terlalu ringan untuk di jalani."

"Bajingan."

Ratusan kerikil kecil terlempar ketubuh pria yang sudah tidak bisa mengangkat tubuhnya.

"Tenang." Penjaga berteriak kuat.

"Kaisar tiba."

Semua orang berlutut lalu bersujud.

"Kaisar panjang umur dan penuh ke sejahteraan."

Satu tangan Kaisar melambai lembut.

"Berdiri." Penjaga berteriak kembali.

Semua orang berdiri menyaksikan keagungan pria usia empat puluh tahunan yang tengah berjalan menuju mimbar. Wajahnya tegas, berwibawa juga penuh aura kemuliaan. Dia menatap kearah pria yang sudah seperti ayam siap di sembelih. Lehernya sudah ada di atas lengkungan tatakan besi penahan. Di atasnya telah tergantung pisau pipih yang dapat memenggal dalam sekali tekanan. Kedua matanya mulai berkaca-kaca ada perasaan yang tidak dapat di lihat orang lain. Perlahan Kaisar Li Yuxin duduk di atas kursi tahtanya. Pandangannya masih tidak bisa lepas dari wajah pria yang penuh luka.

"Waktunya telah tiba," teriakan penjaga terdengar.

Seorang pria dengan tubuh kekar juga gempal berjalan dari arah salah satu pintu. Dia memberikan hormat kepada Kasiar Li Yuxin baru setelah itu berjalan menuju kearah pria berdosa. Pria itu melepaskan ikatan tali untuk mengikat pisau pemenggalan. Tali di pegang kuat sebelum ada perintah. Tatapan dingin itu cukup kuat.

Pria berdosa membuka kedua matanya menatap pria penuh keagungan di atas tahtanya. Senyuman kecil itu penuh kehangatan juga rasa kecewa.

Melihat senyuman itu Kaisar Li Yuxin mencengkeram kuat pembatas kursi di balik jubah megahnya. Tangannya bahkan terasa dingin juga bergetar hebat. Saat ini dia harus mengeksekusi pria yang sudah menemani bahkan berjuang bersama dirinya puluhan tahun untuk membangun negara dalam kesetabilan.

Tengg...

Ssreettt...

Tali di lepas.

Seellpp...

Sekian detik saja pria pendosa itu telah terbunuh dalam sekali tarikan tali eksekusi.

Semua orang berteriak senang menyaksikan orang berdosa itu telah di adili.

Hanya saja ada rasa sesak yang menekan kuat di hati Kaisar Li Yuxin.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
11 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status