Meski saat ini tubuh Lei Xiayu terbilang masih lemah tapi tidak mengubah kenyataan bahwa dulunya dia seorang pertapa, yang memahami jalan kultivasi secara mendalam, jadi untuk mempelajari Tinju Petir bukanlah perkara sulit baginya. Lei Xiayu bahkan bisa menguasainya secara sempurna dalam sekali percobaan.
"Tinju Petir!"Teknik ini memusatkan qi pada kepalan tangan penggunanya, yang nanti akan melepaskan energi petir berbentuk bulat seukuran kepala manusia. Ketika mengenai sebuah objek, maka energi petir ini akan menciptakan ledakan yang cukup besar.Lei Xiayu tersenyum puas saat melihat gembok penjara sudah terbuka akibat serangan yang dilepaskannya barusan. Pada tiang-tiang besinya juga masih menyisakan energi petir yang merembes."Akhirnya aku bisa keluar dari tempat terkutuk ini. Benua Daratan Tengah, tunggu aku datang!"Lei Xiayu mulai melangkahkan kakinya, namun baru saja keluar dari penjara itu, dia sudah mendengar ada beberapa orang yang berjalan ke arahnya."Tidak salah lagi, mereka berjumlah dua orang." Lei Xiayu bisa menebak dari langkah kaki mereka saja. Lei Xiayu juga bisa merasakan salah satu dari mereka adalah orang yang dia kenal, Lei Ye.Dia kemudian bersembunyi untuk mengamati kedua orang itu, setelah kembali berhasil menyerap qi membuat Lei Xiayu dapat merasakan tingkat kekuatan seseorang."Ternyata Lei Ye ini baru menembus ranah Penyucian Tubuh tingkat 1." gumam Lei Xiayu. Kemudian perhatiannya berpindah pada teman Lei Ye yang kekuatannya berada di ranah Pembentukan Tubuh tingkat 9 yang artinya butuh selangkah lagi untuk menginjak tanah berikunya.Lei Xiayu lalu berusaha mencari tahu identitas pemuda yang mengenakan pakaian serba putih itu menggunakan ingatan 'Lei Xiayu tubuh fana' dan berhasil. Ternyata dia adalah Duan Xuanying, tuan muda kedua dari keluarga Duan, salah satu klan penguasa di Kota Zhengzhou.Di Kota Zhengzhou ini terdapat empat klan penguasa, masing-masing di antaranya keluarga Lei, Duan, Xia, dan Mu. Keempat keluarga memiliki daerah kekuasaannya masing-masing, seperti keluarga Lei menempati wilayah barat kota, sementara keluarga Duan berpusat di wilayah selatan. Sedangkan untuk keluarga Xia dan Mu menguasai wilayah timur dan utara.Lei Xiayu bisa mengingat Duan Xuanying karena ini bukan kali pertama pemuda itu berkunjung ke kediaman keluarga Lei, karena dia merupakan teman akrab dari Lei Ye. Namun, bukan itu yang membuat Lei Xiayu akan mengingatnya sampai kapanpun, melainkan karena pemuda ini juga sering ikut-ikutan menyiksanya di masa lalu.Mengingat hari-hari penyiksaan itu membuat Lei Xiayu menggertakkan giginya karena kesal. Kemudian tanpa memikirkan resikonya, Lei Xiayu keluar dari persembunyian untuk menghadang jalan mereka."Apakah kalian datang kemari untuk menemuiku?" Lei Xiayu datang secara tiba-tiba membuat kedua pemuda itu sedikit terkejut, dan menghentikan langkah mereka.Melihat ekspresi yang ditunjukkan mereka, Lei Xiayu tersenyum tipis. "Kebetulan sekali, tadinya aku juga berniat mencarimu, Ye. Tapi karena kita bertemu disini, maka semuanya akan lebih mudah."Duan Xuanying mengerutkan keningnya, sementara Lei Ye masih mencoba mencerna situasi yang ada di hadapannya. Terlambat satu detik untuk dia tersadar kembali."Kau… bagaimana kau bisa terlepas dari belenggu Rantai Pengikat Jiwa itu?" Lei Ye menunjuk Lei Xiayu dengan perasaan tidak percaya.Rantai Pengikat Jiwa adalah salah satu peralatan yang biasa digunakan di dunia kultivator karena mampu dialiri dengan qi ke dalamnya. Semakin kuat qi yang dialirkan, maka rantai tersebut akan mampu mengikat kultivator yang memiliki kekuatan tingkat tinggi sekalipun.Sementara Rantai Pengikat Jiwa yang digunakan untuk mengikat tubuh Lei Xiayu dialiri langsung dengan qi milik patriark keluarga Lei, yang tentu saja Lei Xiayu tidak akan bisa melepaskannya. Sejauh ini Lei Ye masih menganggap kalau pemuda itu hanyalah seorang manusia biasa.Lei Xiayu menggeleng pelan memilih untuk tidak memberikan jawaban, membuat Lei Ye bertambah geram."Kau… aku akan memaksamu untuk bicara!" Lei Ye tidak hanya sekedar berbicara omong kosong, dia langsung mengalirkan qi ke tangan kanannya untuk memberikan serangan. Dalam sekejap mata kepalan tangan Lei Ye dialiri oleh energi petir. Memang secara turun-temurun keluarga Lei dihuni oleh kultivator-kultivator yang mendalami teknik petir."Tinju Petir!"Lei Xiayu yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Meskipun Lei Ye bergerak dengan kecepatan penuhnya, namun di mata Lei Xiayu gerakan pemuda itu terlihat sangat lambat. Sehingga Lei Xiayu bisa menghindarinya dengan begitu mudah, menggeser sedikit tubuhnya ke samping, namun tak beranjak dari tempatnya berdiri.Menyaksikan sendiri serangannya berhasil dihindari membuat Lei Ye berhenti bergerak. "Kau… bagaimana kau bisa menghindari seranganku?" Dia benar-benar tidak percaya.Saat ini Lei Ye menggunakan 70 persen kekuatannya dan itu akan mampu melukai Lei Xiayu dengan begitu parah, namun dugaannya kali ini meleset. Barulah Lei Ye mengamati Lei Xiayu lebih jauh lagi, dan membuat matanya membelalak lebar dengan mulut menganga."Manusia sampah… bagaimana kau bisa memiliki kekuatan ranah Pembentukan Tubuh tingkat 2?" Tidak sulit bagi Lei Ye untuk memeriksa kekuatan Lei Xiayu saat ini. Secara bersamaan banyak hal yang mengganjal di pikiran pemuda itu.Misalnya saja tentang Lei Xiayu yang secara tiba-tiba bisa menyerap qi, dan berada di ranah Pembentukan Tubuh tingkat 2. Atau tentang caranya melepaskan diri dari belenggu Rantai Pengikat Jiwa. Hal ini membuat Lei Ye sakit kepala ketika memikirkannya. Semakin dipikirkan maka akan semakin sulit dipercaya mengingat sebelumnya dantian Lei Xiayu dipastikan sudah rusak.Karena Lei Ye mengetahui sebuah rahasia, yang ternyata ibunya lah yang menanamkan segel di tubuh Lei Xiayu agar dia tidak bisa berkultivasi."Tidak perlu memasang wajah seperti itu, karena aku masih memiliki banyak kejutan untukmu."Lei Xiayu tak membual, dari yang tadinya dalam posisi bertahan kini dia mengambil inisiatif untuk menyerang. Dia berniat menggunakan teknik yang sama dengan Lei Ye sebelumnya."Tinju Petir!"Mata Lei Ye membelalak lebar, saat tahu Lei Xiayu juga menguasai teknik tersebut dan itu memang membuatnya terkejut, namun kecepatan gerak pemuda itulah yang membuat dadanya berdebar kencang. Bahkan dengan ranah Penyucian Tubuh tingkat 1 yang dia miliki, Lei Ye sulit untuk mengimbangi kecepatan gerak Lei Xiayu.Tidak banyak pilihan, Lei Ye hanya bisa menahan serangan itu dengan kedua tangannya. Meskipun berhasil, tetap saja membuatnya terpukul mundur beberapa meter hingga terhempas. Bersamaan dengan itu, Lei Xiayu kembali menjaga jarak dari mereka.Duan Xuanying yang melihatnya menggosok mata berulang kali, masih tidak percaya kalau Lei Xiayu berhasil memberikan luka pada Lei Ye. Dia meningkatkan kewaspadaan kalau-kalau nantinya dirinya lah yang menjadi sasaran berikutnya.Lei Ye sendiri memukul lantai dengan begitu keras, kesal karena Lei Xiayu berani melukainya. Tidak ingin harga dirinya terluka di depan orang lain, Lei Ye kembali bangkit."Sebelumnya aku masih menahan diri dan hanya ingin mengetahui caramu melepaskan diri secara baik-baik. Tapi sekarang aku tidak perduli lagi dengan semua itu, yang bisa aku pastikan sekarang adalah kau akan mati di sini!" Lei Ye menjadi geram."Manusia sampah… matilah!"Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa