Lei Ye memberikan serangan bertubi-tubi namun Lei Xiayu bisa menghindari semuanya tanpa kesulitan, membuat perasaan pemuda itu menjadi semakin buruk. Pikirannya menjadi tidak stabil, hanya satu keinginannya saat ini adalah membunuh Lei Xiayu dengan tangannya sendiri.
Namun tentu saja semua keinginan tak pasti berakhir terwujud, apalagi bersangkutan dengan sebuah nyawa, tentu semua orang akan menggunakan segala cara untuk mempertahankannya. Lei Xiayu pun begitu, dia tidak akan memberikan nyawanya secara percuma kepada Lei Ye. Dan tentu saja dia memiliki keinginan yang sama. Sudah lama dia ingin membunuh pemuda yang sering menyiksanya itu, jadi sekarang adalah kesempatan yang tepat."Dengan kemampuanmu yang tidak seberapa itu ingin mengambil nyawaku? Kau tidak pantas!" Lei Xiayu masih sempat memprovokasi lawan di sela-sela pertarungan membuat Lei Ye bertambah geram. Namun hal itu juga membuat gerakannya menjadi tidak beraturan.Lei Xiayu tidak menyia-nyiakan kesempatan, dan menyerang Lei Ye ketika menunjukkan celah.Brakkk!Lei Ye kembali terlempar ketika satu pukulan Lei Xiayu berhasil mendarat di bagian tulang rusuknya. Lei Ye merasakan kesakitan yang teramat sangat, setidaknya ada beberapa tulangnya yang patah.Sepercik darah juga merembes keluar dari mulutnya membuat Lei Ye begitu murka. Namun, dia masih memiliki akal sehat, dan sadar tidak bisa menghadapi Lei Xiayu sendirian. Maka dari itu dia memanggil para penjaga."Penjaga!" pekiknya keras.Tak butuh lama, delapan orang penjaga penjara langsung menghadap pada Lei Ye dan menunggu instruksinya."Cepat tangkap sampah itu!" Lei Ye menunjuk ke arah keberadaan Lei Xiayu sebelumnya, namun mereka tidak mendapati siapapun di sana."Apa? Kemana dia pergi?" Lei Ye tidak percaya hanya dalam satu kedipan mata saja Lei Xiayu bisa menghilang dari tempatnya.Kemudian dia bertanya pada Duan Xuanying namun mendapat gelengan kepala. "Gerakan pemuda itu sangat cepat, Saudara Ye. Aku juga tidak melihatnya." Duan Xuanying beralibi.Sebenarnya Duan Xuanying sedang berbohong karena dia melihat sendiri kalau Lei Xiayu melarikan diri. Tapi Duan Xuanying memilih diam karena sebelumnya mendapat tatapan penuh nafsu membunuh dari Lei Xiayu. Setelah melihat sendiri kemampuan pemuda itu, Duan Xuanying memutuskan untuk tidak menjadi sisi jahat dari Lei Xiayu. Dia bahkan sudah memikirkan cara untuk menjalin pertemanan dengannya di masa depan."Aku tidak mau tahu, cepat kalian temukan dia dan bawa ke hadapanku!" Lei Ye benar-benar murka, dia melampiaskan kemarahannya pada dinding bangunan yang segera meledak setelah terkena Tinju Petir.Duan Xuanying yang melihatnya kemudian menenangkan Lei Ye. "Saudara Ye, sebaiknya kita obati dulu lukamu. Aku yakin para penjaga akan membawa pemuda itu kembali." Dia membopong tubuh Lei Ye yang masih lemah.Di luar penjara Lei Xiayu sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada penjaga yang mengikutinya. Sebelumnya dia memanfaatkan kelengahan Lei Ye untuk melarikan diri. Dengan kemampuannya yang sekarang, Lei Xiayu tidak akan mampu menghadapi semua penjaga penjara sekaligus."Hampir saja aku bisa membunuhnya! Lihat saja lain kali aku tidak akan melepaskanmu." gumam Lei Xiayu.Secara bersamaan dari belakang dia mendengar sebuah jeritan. "Itu dia, ayo cepat kejar!""Sial!" Lei Xiayu memilih untuk melarikan diri sehingga aksi kejar-kejaran terjadi di antara mereka.Lei Xiayu kemudian menemukan sebuah kediaman dan memutuskan untuk bersembunyi di sana. Saat memasuki halaman, dia melihat seorang pria tua yang sedang menyiram tanaman.Lei Xiayu berjalan perlahan agar tidak ketahuan, namun pria tua itu berbalik badan disaat yang tepat. Sehingga dia memergoki Lei Xiayu."Kau…" pria tua itu membuka matanya lebar-lebar, sementara Lei Xiayu ingin berbalik badan untuk melarikan diri.Namun gerakannya terhenti ketika mendengar lanjutan kata dari pria tua, "Tuan Muda Xiayu, apa yang anda lakukan di sini? Tidak… bagaimana anda bisa keluar dari penjara dan terlepas dari Rantai Pengikat Jiwa?""Anda mengenalku?" Mendengar pria tua itu menyebutkan namanya, membuat Lei Xiayu mengingat masa lalu 'Lei Xiayu tubuh fana'. Dia menemukannya, pria ini adalah pelayan dari ayahnya.Guan Ping, itulah namanya. Pelayan kepercayaan mantan Patriark keluarga Lei yang sekaligus ayah kandung dari Lei Xiayu yang paling setia.Menganggapnya bukanlah sebuah ancaman, membuat Lei Xiayu tidak jadi pergi. "Kakek, ceritanya panjang. Namun bisakah sekarang aku bersembunyi dulu, para penjaga penjara itu sedang mencariku.""Tentu… tuan muda mari ikuti aku." Guan Ping bergegas mengajak Lei Xiayu untuk memasuki kediaman yang cukup besar itu. Kemudian dia dibawa ke sebuah ruangan dan di dalamnya Lei Xiayu menemukan seorang pria paruh baya yang sedang terbaring lemah di ranjang tidur.Dalam sekali lihat dia mengenalinya sebagai ayah dari 'Lei Xiayu tubuh fana'."Tuan muda, sebaiknya anda bersembunyi di sini dulu, sementara hamba akan keluar untuk menahan para penjaga jika mereka datang kemari." Guan Ping tidak menunggu persetujuan Lei Xiayu, dia sudah menutup pintu ruangan itu.Dugaan Guan Ping tepat, baru saja dia kembali menyirami tanaman, sudah ada dua orang penjaga penjara yang menghampirinya."Pak tua Guan, apakah kau melihat penjahat datang kemari?" tanya salah satu dari mereka.Guan Ping menjawabnya dengan tenang. "Aku tidak melihat siapapun di sini. Memangnya ada masalah apa?" Dia berpura-pura tidak tahu-menahu."Ada seorang tahanan yang melarikan diri. Dia…" perkataan penjaga itu disela oleh rekannya."Hei, sudahlah tidak perlu banyak bicara dengannya. Sebaiknya kita melanjutkan pencarian."Keduanya tidak lagi berniat melanjutkan pembicaraan dengan Guan Ping, mereka bergegas meninggalkan tempat itu.Guan Ping bernapas lega, "Untunglah mereka langsung pergi," Dia berniat kembali masuk ke rumah namun langkahnya dihentikan oleh suara seseorang dari belakang."Pak tua Guan, tunggu sebentar."Ketika Guan Ping membalikkan badannya, dia menemukan sekelompok penjaga penjara sedang berjalan ke arahnya. Di bagian paling depan Guan Ping kenali sebagai komandan pasukan."Ada apa tuan?" Guan Ping tetap bersikap tenang meskipun di dalam hati dia merasa was-was. Sebab kalau komandan pasukan sudah turun tangan secara langsung maka masalah ini tidak akan selesai dengan mudah.Pria berperawakan tinggi dengan kumis tebal dan mengenakan pakaian khusus itu adalah pemimpin dari pasukan penjaga penjara keluarga Lei, yaitu Bao Leng.Benar sesuai dugaan, tidak seperti kedua penjaga yang sebelumnya langsung pergi ketika mendengar alibi Guan Ping, Bao Leng malah meminta anak buahnya untuk menggeledah kediaman mantan Patriark meski tanpa persetujuan."Tuan Bao, bukankah ini terlalu berlebihan? Anda mencoba menggeledah kediaman tuan Lei Qintian, apakah anda lupa statusnya?" Guan Ping memberikan ancaman dengan sedikit menyinggung posisi orang bernama Lei Qintian itu."Pak tua Guan, anda tidak perlu menakut-nakutiku, jika saja kejadian seperti ini berlangsung beberapa tahun lalu, maka aku tidak akan berani melakukannya, tapi sekarang tuan Lei Qintian hanyalah seorang pria yang sakit-sakitan, dan terlebih dia bukan lagi Patriark keluarga Lei, jadi apa yang harus aku takutkan?" Bao Leng tidak terpengaruh ancaman tersebut."Melihat wajahmu yang tampak cemas itu membuatku yakin bahwa orang yang kami cari berada di dalam sana." Bao Leng melirik ke arah kamar tempat Lei Qintian berada."Penjaga, cepat geledah tempat ini. Periksa setiap inci sudutnya jangan sampai ada yang terlewat."Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa