Kembalinya Sang Raja Naga

Kembalinya Sang Raja Naga

last updateLast Updated : 2025-01-21
By:  MurloxCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
144Chapters
5.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Setelah kematian tragis Raja Naga di tangan pengkhianat ribuan tahun lalu, kekuatan kuno sang Raja Naga bersemayam dalam Darrel Van Bertrand, putra ketiga Duke Devin Van Bertrand. Darrel, yang selama ini hidup dalam bayang-bayang keluarganya, menemukan takdir luar biasa yang menantinya ketika Elara, manifestasi dari kehendak Drakonis, membangkitkan ingatan naga dalam dirinya. Pertarungan demi pertarungan memaksa Darrel untuk menerima kekuatan Drakonis, meskipun risiko kehilangan jiwanya semakin besar. Kekuatan Drakonis yang membara di dalam tubuh Darrel terus mengancam kewarasannya. Dalam setiap pertempuran, dia semakin mendekati ambang kehilangan dirinya sepenuhnya—kekuatannya bisa menjadi kunci kemenangan atau membawa kehancuran total. Saksikan bagaimana Darrel akan menghadapi takdirnya sebagai rainkarnasi Drakonis. Apakah ia mampu mengemban tanggung jawab yang begitu besar sebagai pewari Sang Raja Naga yang pernah menguasai dunia?

View More

Chapter 1

Bab 1-Kisah Masa Lalu Raja Naga

Dalam kegelapan malam, langit membentang luas di atas pegunungan Tethra, diterangi hanya oleh cahaya bintang-bintang. Di bawah langit yang tenang itu, kerajaan Drakonik berjaga dalam keheningan. Di tengah pusat kerajaan, berdiri sebuah kastil megah yang dipahat dari batu hitam, tempat Raja Naga, Drakonis, memerintah dengan bijaksana. Sebagai penguasa naga terakhir, ia memiliki kekuatan besar yang tak tertandingi di dunia manusia. Drakonis telah menjaga keseimbangan antara manusia dan makhluk magis selama berabad-abad.

Namun, di malam itu, ketenangan hanya menjadi ilusi tipis. Sesuatu yang gelap, berbahaya, dan tidak terlihat sedang bersembunyi di balik tembok kastil. Jenderal Arkanis, salah satu panglima perang terpercaya Raja Naga, berjalan cepat melewati koridor batu yang dingin, matanya penuh tekad dan niat busuk. Dalam diam, ia menggenggam erat sebuah permata hitam, artefak kuno yang selama ini tersembunyi dari pandangan Drakonis.

Raja Naga duduk di singgasananya, tubuhnya yang megah berbalut sisik emas yang berkilauan di bawah cahaya lilin. Matanya yang besar dan berwarna kuning memandang lurus ke depan, menatap langit-langit yang tinggi di atasnya, seolah bisa merasakan ada sesuatu yang salah. Namun, sebelum ia dapat bereaksi, pintu besar di ruangan itu terbuka dengan suara bergemuruh. Arkanis melangkah masuk dengan langkah pasti.

"Arkanis," suara Raja Naga terdengar dalam dan menggetarkan dinding-dinding kastil, "Apa yang terjadi? Mengapa kau datang dengan terburu-buru di tengah malam begini?"

Arkanis berhenti beberapa langkah dari singgasana, menyembunyikan permata hitam di balik jubahnya. Wajahnya tetap tenang, tetapi di balik ketenangan itu ada kemarahan dan dendam yang telah lama tumbuh.

"Yang Mulia," kata Arkanis dengan suara rendah, "Aku datang dengan berita yang tak mengenakkan. Dunia manusia mulai bergolak. Kerajaan di utara mulai menentang kedamaian yang kita bangun. Mereka merencanakan pemberontakan, dan aku khawatir kita harus bertindak sebelum mereka menghancurkan segalanya."

Drakonis menatap Arkanis dengan pandangan tajam. Dia sudah terlalu lama hidup untuk tidak bisa mencium pengkhianatan, namun dia masih meragukan bahwa Arkanis, prajurit yang paling dia percayai, akan menjadi musuhnya.

"Aku lebih tahu apa yang terjadi di dunia manusia daripada denganmu, Arkanis," jawab Drakonis, matanya kini penuh dengan kewaspadaan. "Kita tidak akan bertindak gegabah. Perseteruan kecil antar umat manusia bukan sesuatu hal yang dapat kita campuri seenaknya, selama dunia ini tetap dalam keseimbangan, dan tidak merugikan kita maka biarkan saja."

Arkanis memandang Raja Naga dengan tatapan dingin. Di hatinya, kedamaian yang diinginkan Drakonis hanyalah kelemahan. Sebuah dunia di mana manusia harus terus-menerus tunduk kepada naga, tidak pernah bisa berkembang menjadi lebih kuat. Ia tidak bisa menerima itu. Kekuasaan seharusnya berada di tangan mereka yang tahu bagaimana menggunakannya, bukan mereka yang hanya ingin mempertahankan status quo.

"Tapi Yang Mulia," katanya dengan suara lebih mendesak, "Jika kita tidak bertindak sekarang, kita akan kehilangan kesempatan. Kedamaian yang kau pertahankan tidak akan berarti apa-apa jika umat manusia semakin mengganas seiring waktu."

Drakonis menggelengkan kepalanya, sisik emasnya berkilau dalam cahaya. "Kita tidak akan kalah, Arkanis. Aku memiliki kekuatan untuk melindungi dunia ini, dan aku akan melakukannya dengan kebijaksanaan, bukan dengan kekerasan."

Arkanis tahu bahwa inilah saatnya. Tidak ada jalan kembali. Ia mengangkat tangannya, menunjukkan permata hitam yang kini bersinar dengan kekuatan jahat yang mencekam. Mata Drakonis membelalak, menyadari bahaya yang mengancam, tetapi sebelum dia bisa bergerak, Arkanis telah merapal mantra gelap yang telah ia pelajari dari sudut-sudut dunia yang terlarang.

"Cukup sudah," teriak Arkanis, suaranya menggema di seluruh ruangan. "Hari ini, kau akan jatuh, Drakonis! Dengan kekuatan ini, aku akan mengambil alih dunia ini dan membawa manusia ke puncak kekuasaan!"

Drakonis mengerang marah, tubuhnya mulai bertransformasi menjadi sosok naga raksasa yang mengerikan, sayapnya membentang hingga hampir menyentuh dinding kastil. Tetapi mantra Arkanis bekerja cepat, memerangkap Raja Naga dalam lingkaran sihir gelap yang memancarkan cahaya ungu suram. Drakonis mencoba melawan, memanggil kekuatan Drakonik dalam dirinya, tetapi kekuatan gelap yang dimiliki Arkanis terlalu kuat.

“!!!”

“Pengkhianat!” Suara Drakonis menggelegar di udara, menggetarkan dinding-dinding kastil hingga retak. "Aku ternyata salah mempercayaimu!"

"Aku tidak butuh kepercayaanmu lagi, naga tua," balas Arkanis dingin. "Dengan ini, kekuatanmu akan menjadi milikku!"

Tubuh Drakonis mulai melemah. Mantra hitam perlahan menghisap energinya, menyegel kekuatan naga itu ke dalam permata hitam yang digenggam Arkanis. Sebagai pertahanan terakhir, Drakonis melemparkan kutukan ke langit, memanggil hujan petir yang menghantam bumi dengan kemarahan yang tak terbendung.

Namun, itu tidak cukup. Dalam hitungan detik, tubuh besar Drakonis terjatuh ke tanah, napasnya terengah-engah. Kilau sisiknya meredup, dan matanya yang kuning kini memudar. Kekuatan yang selama ini menjaga keseimbangan dunia perlahan menghilang, menyisakan tubuh naga besar yang tak bernyawa di hadapan Arkanis.

Dengan senyum penuh kemenangan, Arkanis melangkah maju, memandangi tubuh raksasa naga yang dulu merupakan rajanya. "Sekarang, dunia ini akan tunduk padaku," gumamnya dengan penuh kepuasan. "Dan tidak ada lagi yang bisa menghalangiku."

Tapi di kejauhan, di balik reruntuhan kastil, sebuah kekuatan tersembunyi mulai bergerak. Kekuatan terakhir dari Drakonis mulai bekerja, melesat ke cakra wala dan menembus ruang-waktu tak terbatas, kejadian kecil yang tidak diketahui oleh siapa pun. Sang Raja Naga mungkin telah jatuh, tapi warisannya belum berakhir.

Langit malam itu, yang tadinya begitu damai, kini berubah menjadi panggung bagi kemarahan alam. Hujan deras turun, angin berhembus liar, dan petir terus menyambar seolah meratapi kejatuhan Drakonis.

Demikian Raja Naga yang pernah menguasai dunia hanya menjadi sebuah legenda ribuan tahun kemudian.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Murlox
Baca juga novel baru Thors, judulnya: "Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan setelah 10.000 tahun" Menceritakan sosok jiwa pengembara dari bumi yang telah hidup ribuan tahun lamanya di dunia kultivasi sebagai sosok roh gentayangan. Sampai akhirnya waktunya untuk hidup kembali pun tiba.....
2025-04-10 22:42:58
1
user avatar
Murlox
Jangan lupa mampir dan baca juga novel "Legenda Dewa Racun!" ᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗ
2025-02-14 22:02:15
2
144 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status