Share

Kembali ke masa lalu

Saat kegelapan menelan dirinya dengan putus asa. Hyu perlahan mulai membuka matanya. Rasa sakit di sekujur tubuhnya mulai terasa menyakitkan. Hampir semua bagian tubuhnya mengalami rasa perih yang tak bisa ia tahan. Hyu sedikit mengerang dan bergerak sedikit.

Dalam hatinya ia berfikir mungkin inilah neraka dan ia merasa pantas mendapatkannya. Hyu sedikit menyunggingkan senyum tipis, sambil berbisik pelan. "Neraka tak semenyakitkan yang ada dibuku." Ucapnya bercanda.

Mungkin Tuhan kasihan padanya, hingga Tuhan meringankan hukuman yang pantas ia terima.

Saat Hyu menikmati rasa sakitnya, suara langkah kaki berhasil menarik perhatian. Suara itu terdengar sangat jelas, tapi Hyu enggan untuk melihatnya. Ia berfikir mungkin itu malaikat yang datang untuk menghukumnya. Namun rasa sakit yang ia tunggu tak kunjung datang. Tapi ada belaian pelan di punggungnya yang membuatnya nyaman.

"Kenapa kamu begitu keras kepala? Minta maaflah pada Tuan Heri dan bertanggungjawab."

Saat mendengar suara yang dikenalnya, Hyu segera membuka matanya dengan terburu-buru. Ia bangun tanpa menghiraukan sakit yang ada ditubuhnya. Saat melihat wajah tampan kakaknya, Hyu tak bisa berfikir dan perlahan air matanya jatuh.

Hyu menangis dengan keras dan memeluk kakaknya dengan erat. Rama yang baru pertama kali melihat adiknya menangis langsung merasa kaget dan simpati. Semua luka yang didapatkan adiknya saat ini adalah hasil perbuatannya.

Rama marah saat mendengar Hyu yang tak memiliki rasa bersalah setelah memperkosa seorang gadis. Sebagai seorang kakak, ia memiliki kewajiban untuk mendidik adiknya. Ia tau orang tuanya selalu lembut dan tak pernah menghukum mereka secara fisik. Tapi Rama merasa Hyu perlu dihukum untuk membuat anak itu jera.

Rama menepuk punggung sang adik untuk menghiburnya. Tapi suara Hyu justru semakin keras. Suara tangisan Hyu sangat menyakitkan, hingga membuat kemarahan Rama lenyap seketika.

Setelah lama menangis, akhirnya Hyu mulai tenang dan mencerna dengan baik apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa ia bertemu dengan kakaknya dengan versi yang lebih muda. Kenapa kakaknya menyuruhnya meminta maaf pada Ayah Nayla.

Hyu yang sedikit bingung menatap kakaknya dengan putus asa dan harapan. Matanya yang merah dan bengkak berhasil menarik simpati sang kakak.

"Berhentilah menangis. Walaupun aku sayang padamu, aku tak akan membelamu jika melakukan kesalahan. Kali ini kesalahan mu sangat fatal. Ayah bahkan harus berlutut didepan semua anggota keluarga Barat untuk meminta maaf. Temui Tuan Heri dan bertanggungjawab lah pada Nayla."

Suara itu sangat lembut membuat Hyu terdiam seketika. Setelah lama berfikir, ia akhirnya menyadari bahwa ia kembali lagi ke masa 22 tahun yang lalu. Masa dimana ia menyakiti gadis yang ia cintai.

Saat mendengar ucapan kakaknya, Hyu merasa sakit yang luar biasa. Ayahnya adalah orang yang tegas dan memiliki harga diri yang tinggi. Sebagai seorang penyayang keluarga dan setia, laki-laki semacam itu sangat jarang ditemukan di keluarga kaya. Tapi hari ini ayahnya bersujud untuk memohon ampunan atas nama dirinya, hal itu membuat Hyu merasa bersalah seketika.

Hyu menunduk dengan rasa bersalah yang tak ada habisnya.

"Aku minta maaf." Suara itu terdengar sangat berat, seolah-olah suaranya akan habis jika ia berbicara lebih banyak.

Rama sedikit lega melihat Hyu yang mulai melunak. "Bagus, menikah dengan Nayla tidak seburuk itu. Gadis itu cantik dan anggun. Walaupun ia sedikit dingin, aku melihat dia cukup baik. Aku mendengar dari Ayah bahwa Nayla telah memaafkan mu."

Saat mendengar hal ini, Hyu menangis sekali lagi. Rasa sakit dalam dirinya tak pernah habis. Ia ingat saat kejadian ini. Waktu itu ia menikah dengan Nayla tanpa sebuah perayaan, hanya pengambilan buku nikah dengan prosedur yang tergesa-gesa.

Nayla saat ini berumur 17 tahun, terlalu muda untuk mengalami hal semacam ini. Hyu harusnya telah masuk penjara, tapi mendengar Nayla hamil Keluarga Barat segera menundanya. Mereka memiliki solusi lain, yaitu menikahkan Nayla dan Hyu sesegera mungkin.

Hyu menolak dengan keras hingga kakaknya terpaksa memukulnya tanpa ampun. Saat mendengar Ayahnya berlutut di depan keluarga Barat, ia marah dan mengutuk Nayla lebih keras lagi. Dengan terpaksa ia menikahi Nayla.

Saat pernikahan mereka tinggal di apartemen mewah berdua. Hyu yang membenci Nayla membuat Nayla kesusahan setiap hari. Ia ingat saat Nayla menyetujui prosedur aborsi yang ia tawarkan.

Ia membawa Nayla kesebuah klinik terpencil dan menandatangani persetujuan aborsi. Saat ditengah jalan, tiba-tiba Nayla mengalami pendarahan hebat yang Hyu takut setengah mati.

Nayla gagal diselamatkan dan anaknya pun mati saat itu juga. Saat itulah hidup Hyu berhenti seketika. Ia tak ingat apa yang terjadi setelahnya. Ia hanya ingat dirinya bukan hanya menjadi pemerkosa tapi juga seorang pembunuh. Ia membunuh anak dan istrinya sekaligus.

Ia ingat bagaimana Nayla meregang nyawa di meja operasi. Ia ingat bagaimana tubuh itu perlahan menjadi dingin. Ia ingat bagaimana dokter dengan wajah bersalah mengatakan bahwa gadisnya sudah tiada.

Setiap detik yang ia rasakan saat itu selalu diingat oleh Hyu.

Betapa bodohnya ia saat itu. Ia telah mencintai Nayla begitu lama, tapi tak menyadarinya. Ia seharusnya sadar bahwa gadis itu adalah wanita yang ia impikan selama ini. Ia harusnya menjaga anak mereka dengan baik. Ia harusnya menyayangi gadis itu dan tak menyia-nyiakannya.

Sekarang ia kembali pada masa sebelum kematian Nayla. Ia berjanji di dalam hatinya, bahwa ia akan menyayangi gadis itu seumur hidupnya. Menjaganya dan membuat Nayla melahirkan anak yang sehat untuknya.

"Aku akan menikah dengan Nayla. Aku akan menjaganya dengan baik dimasa depan. Aku akan menjaga anak kami dengan bersungguh-sungguh. Kakak, maafkan aku karena membuatmu kecewa. Aku berjanji akan bertanggung jawab mulai sekarang. Katakan pada Ayah dan Ibu aku minta maaf, karena telah membuat mereka kecewa."

Melihat wajah penyesalan sang adik, Rama langsung menepuk punggung Hyu dengan keras. "Kenapa tak meminta maaf secara langsung?"

"Aku terlalu malu." Ucapnya jujur.

Saat mendengar perkataan Hyu, kedua orang tua itu langsung menangis sedih. Mereka menonton interaksi Rama dan Hyu dengan tatapan simpati. Melihat anaknya Hyu menyesal, mereka segera mendekat dan memeluknya dengan keras.

"Kami selalu memaafkan mu. Tapi kali ini kamu tidak hanya menyakiti kami saja Hyu, kamu juga menyakiti Nayla dan keluarga nya. Minta maaf dan bertanggungjawab. Tak perlu khawatir, kami akan mendukungmu dan ikut bertanggungjawab pada Nayla juga. Saat menikah nanti, bawa gadis itu kemari dan kami akan membantumu merawatnya."

Hyu menangis sekali lagi. Ia memeluk orang tuanya lebih erat, sambil terus meminta maaf. Ia adalah bajingan paling beruntung di dunia, karena mendapatkan keluarga yang begitu luar biasa. Ia akan menjaga orang tuanya dengan baik dan membuat mereka pensiun dengan bahagia. Ia tak akan membuat kehidupan mereka susah seperti kehidupan sebelumnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status