Share

Kembalinya Si Suami Bajingan
Kembalinya Si Suami Bajingan
Penulis: Q

Laki-laki 40 tahun

Sebuah gerbang besi berwarna biru muda yang memiliki banyak karat. Tampak sangat kokoh dan sedikit menyeramkan. Diseberang gerbang itu terdapat seorang laki-laki setengah baya berdiri dengan jas rapi dan mobil mewah dibelakangnya. Laki-laki itu menunggu seseorang keluar dan menyambutnya dengan suka cita.

Setelah lama menunggu gerbang kecil di bagian kanan akhirnya terbuka, seorang paruh baya yang terlihat sedikit lusuh keluar bersama seorang sipir. Ya, laki-laki itu baru saja keluar dari penjara. Sekarang tepat 22 tahun Hyu mendekam di penjara. Sekarang ia sudah bebas dan dapat berkumpul dengan keluarganya lagi.

Saat Hyu menatap laki-laki yang berdiri didepannya, ia sedikit terharu. Saat ia dalam keadaan susah, keluarganya tak segan untuk berdiri disampingnya. Sayang, orang tua sehebat itu harus memiliki anak yang bajingan seperti dirinya. Seorang kriminal yang menghancurkan hidup orang lain.

Hyu memandang sang kakak dengan ekspresi sedih. Laki-laki itu 5 tahun lebih tua darinya, tapi lihat sekarang, Hyu justru terlihat jauh lebih tua dari sang kakak. Sekarang ia berusia tepat 40 tahun, tapi wajah dan tubuhnya boros karena perawatan yang buruk. Ia terlihat seperti kakek-kakek berusia 60 tahun.

Mereka lalu berpelukan dengan tangisan yang menderu. Tak peduli berapapun umurnya, mereka tetaplah seorang manusia yang penuh kesedihan. Keluarga mereka telah lama hancur dan akhirnya ada sedikit cahaya yang datang. Tak kuasa menahan rindu setelah puluhan tahun terpisah.

Hyu telah dipenjara selama 22 tahun karena kasus pemerkosaan. Siapa yang menyangka adik kesayangannya yang lembut mampu melakukan hal semacam itu saat berumur 18 tahun. Itu merupakan pukulan keras baginya sebagai seorang kakak. Ia selalu berfikir Hyu baik-baik saja dan tak ada tingkah yang menyimpang. Namun ketidakpeduliannya berhasil membuat sang adik masuk penjara dan menjadi seorang kriminal. Sebagai seorang kakak, tentu rasa bersalah tak pernah hilang dihatinya.

Pakaian yang dikenakan Hyu pun sangat lusuh dan sedikit bau deterjen. Hal itu membuat Rama merasakan betapa susahnya sang adik didalam penjara. Orang yang paling tampan dan dikagumi banyak gadis, sekarang tak jauh berbeda dari seorang gelandangan.

Hyu terus menangis dipelukan sang kakak, sambil menggumamkan kata maaf. Ia adalah dalang dari hancurnya dua keluarga besar.

Sebagai seorang pemerkosa yang umurnya masih 18 tahun. Ia seharusnya masuk ke penjara anak atau direhabilitasi. Kalaupun ia dipenjara, itu mungkin paling lama 15 tahun. Tapi sayang, Hyu berurusan dengan orang yang salah. Ia memperkosa gadis yang berasal dari keluarga paling kaya di negaranya. Gadis yang dipuji oleh banyak orang. Bahkan gadis itu harus meregang nyawa dimeja operasi saat akan melakukan aborsi.

Keluarga Barat adalah keluarga konglomerat terkemuka. Tentu saja melihat anak sulung mereka meregang nyawa, mereka marah dan menuntut keadilan. Beruntung Hyu tak dibunuh oleh mereka. Hanya saja, keluarga Hyu harus ikut menanggung akibat dari perbuatannya itu.

Keluarga Sinarta tak kalah kaya, tapi dibandingkan dengan Keluarga Barat tentu saja mereka masih berada di bawahnya. Tapi kriminal tetaplah kriminal. Sejak kasus Hyu bergulir, media mulai menyorot dan memojokkan keluarga Sinarta. Berbagai tekanan membuat sang Ayah menanggung malu dan hidup sakit-sakitan. Tak lama sang ayah akhirnya meregang nyawa dan ibunya pun menyusul tak lama setelahnya.

Keluarga Sinarta sedikit beruntung karena memiliki anak sulung yang berbakat. Rama berhasil menyelamatkan perusahaan dengan kesulitan yang tak ada habisnya. Tentu saja Rama harus berjuang untuk keselamatan Hyu dipenjara dan adik kecil mereka. Mereka tiga bersaudara menghadapi banyak kesusahan selama 22 tahun terakhir.

Sekarang, saat mereka sudah paruh baya akhirnya mereka dapat berkumpul kembali. Tangisan haru tak ada habisnya terdengar. Kesedihan dan kebahagiaan terus melonjak terus menerus. Perasaan Hyu sedikit bergetar, karena jauh didalam hatinya ia merasa tak pantas untuk bahagia.

Didalam penjara Hyu sering disiksa dan mendapatkan banyak percobaan pembunuhan. Hyu sadar betul dari mana semua ancaman tersebut berasal. Keluarga Barat tidak akan melepaskannya begitu saja. Beruntung ia memiliki kakak yang hebat dan bisa diandalkan. Hampir semua percobaan pembunuhan berhasil ia hindari.

Rama menepuk bahu sang adik dengan wajah yang bangga, entah apa yang bisa ia banggakan dari sang adik. Ia hanya merasa sebagai kakak, ia harus melindunginya.

"Ayo kita pulang."

Mereka akhirnya masuk kedalam mobil yang dikendarai sang kakak. Sesekali mereka bercanda dengan sedikit canggung. Mungkin karena telah lama tak bergaul dan membahas hal remeh.

Hyu memandang wajah Rama dengan sedikit harapan dimatanya. "Kak, apa aku boleh meminta sesuatu?"

Suara itu terdengar ragu, namun tanggapan Rama berhasil membuat Hyu sedikit optimis. "Katakan."

"Bolehkah aku mengunjungi Nayla?"

Nama itu akhirnya terdengar lagi. Rama sedikit gemetar saat mendengar nama itu. Nama gadis yang menjadi penyebab adiknya masuk penjara. Gadis malang yang selalu membuat sang adik mimpi buruk setiap malam.

"Kenapa menemuinya lagi? Itu adalah masa lalu dan kamu sudah menebusnya. Biarkan dia tenang dan kamu dapat memulai hidup baru."

Hyu menunduk dan ada kesedihan dimatanya. "Hidup apa yang harus dimulai? Aku sudah berumur 40 tahun, sudah tua dan tak memiliki harapan yang tinggi untuk hidup. Aku ingin bertemu dengannya dan meminta maaf, aku belum meminta maaf padanya selama ini."

Suara Hyu gemetar dan ada air mata mengalir di pipinya. Sebagai laki-laki paruh baya ia sedikit malu karena terlihat begitu lemah. Tapi ia tak sanggup mengingat betapa kejamnya ia dimasa lalu.

Melihat tangisan menyakitkan Hyu, Rama sedikit melonggarkan hatinya. Sebagai seorang kakak ia merasa gagal sekali lagi. "Kalau begitu ayo kita temui bersama."

Arah mobil langsung memutar, mereka pergi ketempat tinggi dengan jalan berkelok. Pohon-pohon asri disekitar jalan terlihat sangat menyejukkan. Hal itu membuat beban hati Hyu sedikit terangkat dan ada senyum di matanya.

"Nayla dimakamkan ditempat yang sangat indah."

Rama hanya terdiam dan enggan untuk menjawab. Ia tau adiknya belum bisa melupakan gadis itu hingga sekarang.

"Dia pantas mendapatkannya." Ucap Hyu lagi. "Nayla sangat cantik, anggun dan dikagumi banyak orang. Jika dia masih hidup, pasti dia menjadi wanita hebat yang bertengger di sampul majalah bisnis dan menjadi inspirasi banyak orang..."

Hyu terus bercerita bagaimana hebatnya seorang Nayla. Betapa luar biasanya gadis itu ketika masih hidup dan betapa banyak rasa kagum yang dimiliki para laki-laki untuknya.

Semua celotehan Hyu membuat Rama semakin sedih. Ia ingat betapa sulitnya waktu itu. Dulu ia tak terlalu kuat untuk melindungi setiap anggota keluarganya. Sekarang hanya mereka bertiga yang tersisa. Rama tak pernah menikah, ia sibuk dengan bisnis yang menggunung. Ia berharap setelah hari ini mereka dapat berkumpul kembali dan menyambut keponakan mereka dari adik perempuan mereka yang sedang hamil.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status