Share

Bab 238

Penulis: Hana Pangestu
Ralph tetap tidak merespons, masih saja menatap wanita di depannya dengan tajam.

Nikki sampai bergidik ditatap seperti itu. Dia mendengar dering ponsel dari saku Ralph, lalu tertawa sinis. "Dia yang meneleponmu, 'kan? Sana, pergi."

Usai berbicara, tanpa menunggu pria itu merespons, Nikki sudah berbalik dan pergi dengan dingin.

Harfi menatap punggung Nikki yang pergi dengan dingin, lalu menoleh pada Ralph yang dipenuhi amarah. Alisnya berkerut dalam-dalam, seolah-olah bisa menjepit nyamuk.

"Pak Ralph, Bu Nikki sedang marah, jangan diambil hati. Sekarang sudah larut, sebaiknya kita balik." Harfi hanya bisa menasihati begitu, takut bosnya yang impulsif ini langsung mencekik istrinya.

Ralph menarik napas dalam-dalam. Dadanya terasa sesak luar biasa. Dia ingin sekali melampiaskan amarahnya dengan memukul sesuatu sekuat tenaga.

Ponsel berdering lama. Karena tidak diangkat, panggilan otomatis terputus. Namun, ponsel segera berdering kembali.

Ralph baru tersadar. Dia berbalik menuju mobil samb
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 288

    Nikki tersenyum getir, lalu membalas dengan lemas, "Nggak ... aku terlalu sibuk, nggak dengar telepon berbunyi, baru sekarang kulihat.""Ya ampun!" Anjani langsung menangkap ada yang tidak beres dari nadanya, lalu bertanya dengan penuh perhatian, "Kamu ini kenapa? Suaramu terdengar serak dan nggak bersemangat.""Nggak apa-apa. Cuma terlalu lelah bekerja, kurang istirahat." Nikki mencoba menguatkan diri, lalu bertanya, "Bibi Anjani, ada apa tadi meneleponku?""Masih bisa apa lagi, tentu saja soal ibumu," jawab Anjani lugas, lalu tiba-tiba terdiam. Dia ragu sejenak sebelum berkata, "Kamu ... apakah kamu sebenarnya nggak mau tahu? Kalau memang nggak mau, ya sudah, anggap saja aku nggak pernah menelepon."Nikki berpikir dalam hati, 'Kalau sudah bicara sampai begini, siapa pun pasti akan dibuat penasaran. Mana mungkin bisa benar-benar menganggap nggak pernah ditelepon?'Meskipun dia membenci wanita itu, kenyataannya tak bisa diubah. Mereka tetap ibu dan anak kandung.Selain itu, hidup tidak

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 287

    Nikki meraba-raba ponselnya, ternyata benar, panggilan masuk dari Kennedy."Halo, Kak Kennedy ....""Kamu ke mana saja? Kata Nana, kamu nggak bisa dihubungi." Suara Kennedy terdengar cemas di telepon."Aku tidur di rumah, ponselku ada di dalam tas, jadi nggak dengar ...." Dia menjelaskan dengan sedikit canggung. Begitu mendengar Kennedy bilang sedang dalam perjalanan menuju ke rumahnya, Nikki buru-buru menolak, "Nggak usah, aku baik-baik saja, Nana ada di sini, kamu jangan datang."Kennedy tetap khawatir. "Kamu benar-benar nggak apa-apa?""Nggak apa-apa ... aku cuma ketiduran."Kennedy tahu hari ini Nikki baru saja menjenguk anak-anak, mungkin perasaannya sedang tidak baik, jadi ingin menemuinya. Namun karena Nikki terus menolak, Kennedy akhirnya tidak memaksa. Dia hanya berpesan agar jika ada apa-apa segera menghubunginya, lalu membatalkan niat untuk datang.Setelah telepon ditutup, Lena menyerahkan segelas air hangat padanya. "Aku tadi nggak bisa menghubungimu sama sekali, sampai kup

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 286

    Di kereta bawah tanah dalam perjalanan pulang, pikiran Nikki terasa linglung. Banyak kenangan masa kecil berkelebat di benaknya bagaikan kilasan gambar ....Gadis kecil yang setiap hari menunggu di tepi jalan, menatap dengan mata penuh kerinduan. Gadis kecil yang memanggil-manggil ibunya sambil menangis, bahkan dalam mimpi pun masih merintih meminta ibunya segera pulang.Gadis remaja yang belum mengerti apa itu menstruasi, berjalan dengan darah menetes di kakinya. Gadis yang dikepung sekelompok siswi nakal, dicemooh sebagai anak yatim yang menyedihkan.....Terlalu banyak.Di masa kecil dan remaja yang penuh kesepian dan hinaan itu, dia tak pernah berhenti berharap ibunya kembali. Membayangkan ibunya ada di sisinya, melindunginya, dan menghangatkannya.Namun, hari demi hari penuh penantian hanya berbuah kekecewaan dan penderitaan yang semakin menumpuk. Sampai akhirnya, dia berhenti berharap dan belajar menjadi kuat sendiri.Begitu banyak derita dan sakit yang sudah menjadi bagian dari

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 285

    Ibu kandung yang sudah hilang hampir 20 tahun tanpa diketahui nasibnya ... tiba-tiba kembali! Dia masih hidup dengan baik, bahkan tampaknya sudah menjadi orang kaya ...."Nikki benar-benar tidak tahu harus bagaimana menggambarkan perasaannya saat ini. Pokoknya bukan gembira atau bahagia, melainkan benci ... benci yang begitu kuat.Nikki memaksakan diri untuk tetap tenang saat mendengarkan ucapan Bibi Anjani, lalu berkata dengan penuh terima kasih, "Terima kasih, Bibi ... tolong jangan beri tahu dia dulu. Aku nggak ingin dia mengganggu hidupku.""Bibi paham! Dia hidup enak begitu, tapi malah meninggalkan kalian bertiga tanpa peduli, itu benar-benar keterlaluan! Menurut Bibi, kemungkinan besar dia sudah menikah lagi, mungkin nggak ingin orang tahu kalau dia punya keluarga dan anak ...."Anjani sudah berumur dan menyaksikan banyak hal. Ada hal-hal yang begitu mudah ditebak kalau dipikirkan sebentar saja."Ya ... bagaimanapun hidupnya sekarang ... itu nggak ada hubungannya denganku. Terima

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 284

    Begitu tangannya terlepas, si adik sempat terisak lagi. Nikki segera menepuk lembut sambil bersenandung lirih. Bocah kecil itu mengerutkan kening, tapi akhirnya kalah oleh perasaan kantuk. Wajah mungilnya perlahan mengendur dan tenang kembali ....Hatinya dipenuhi rasa enggan. Rasa sakit yang menyengat mengalir ke sekujur tubuhnya. Air mata langsung memenuhi pelupuk matanya. Dia buru-buru mengusapnya dengan keras dan menarik napas dalam-dalam, berusaha menekan rasa sakit di dada, lalu bergerak mundur.Namun, Ralph duduk di sisi pintu mobil dan menghalangi dengan tubuhnya. Tubuh mereka pun bersisian rapat, hanya saja Nikki membelakanginya.Ralph menatap punggungnya, muncul dorongan kuat ingin merengkuhnya ke dalam pelukan. Namun, dia menahannya sekuat tenaga. Ralph tahu wanita itu ingin turun, jadi dia tidak mempersulitnya. Tubuh jangkungnya bergeser ke belakang untuk memberi ruang.Nikki sedikit terkejut. Dia sempat mengira pria itu sengaja akan menutup jalan dan memaksa dirinya memint

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 283

    Air mata menggenang di pelupuk matanya. Nikki memalingkan wajah, menempelkan kening ke putrinya, lalu membujuk lembut dengan penuh rasa tak rela.Ralph jelas-jelas melihat matanya berkaca-kaca. Ada kata-kata yang hampir keluar dari mulutnya, tetapi akhirnya dia tahan. Sampai titik ini, dia sudah cukup banyak berkompromi, cukup menunjukkan ketulusan, bahkan cukup merendahkan diri.Namun, tetap saja tidak bisa membuat Nikki berubah pikiran. Hatinya pun jadi penuh kebencian dan enggan lagi mencoba bersikap baik atau membujuk. Mereka sekeluarga terjebak dalam posisi serba salah. Suasana didalam mobil penuh sesak, membuat orang sulit bernapas.Sampai akhirnya si kakak telah kenyang lalu tertidur pulas, barulah melepaskan payudara ibunya secara alami.Nikki membaringkan putranya dengan hati-hati, lalu merapikan bajunya kembali. Ketika menoleh ke bahunya, dia mendapati putrinya juga sudah tertidur dengan tubuh yang setengah menggantung di bahunya dan kepala mungilnya miring ke samping.Nikki

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status