Share

Bab 1545

Dimas menyipitkan matanya. Dia mengangkat gelasnya, bersulang dengan Julie. “Masih belum makan. Apa kamu ingin mabukin aku?”

Julie menyesap dengan perlahan. “Bukankah ada sopir? Apa kamu takut aku akan mabukin kamu?”

Dimas menatap Julie dari gelas anggurnya. “Setelah mabukin aku, kamu buang aku di jalanan, biar aku masuk berita?”

Julie terdiam membisu. Dia tidak memiliki pemikiran seperti itu, dia hanya ingin melihat sikap kekanak-kanakan Dimas di saat mabuk nanti.

Dimas meraba ujung gelas, lalu mengangkat kepalanya. “Apa tebakanku benar?”

Kali ini, Julie meletakkan gelasnya. “Aku nggak keterlaluan seperti itu.”

Terdengar suara tawa Dimas. “Aku juga penasaran apa adikku sanggup memabukkanku?”

Julie tidak percaya. “Oke, kamu tunggu saja.”

Malam semakin gelap. Cahaya lampu jalan menerangi gelapnya jalan raya. Sebuah mobil sedan hitam melintas di jalan raya.

Julie sudah mabuk. Ketika melihat Dimas yang duduk di bangku tanpa bergerak itu, Julie pun mendekatinya, lalu menepuk-nepuk pipinya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status