Share

Hari tanpanya

Kembaran Suamiku #24

Di atas dada bidangnya tubuhku diletakkan, setelah rasa cinta yang saling beradu. Tak henti-hentinya kecup cium mendarat di pipi dan keningku.

"Akhirnya aku bisa memilikimu, Zahara."

Senyuman dari bibir tipis itu begitu damai, deretan gigi yang rapi terlihat malu.

Pelukannya semakin erat. Seperti rasa syukur yang begitu dahsyat.

Akupun tersenyum menanggapinya lalu duduk sejenak, dan kembali memeluknya.

"Mas .."

"Ya, Sayang ? Mau minta lagi ?"

"Hehehe, bukan. Ara mandi dulu ya. Udah mau subuh, jaga-jaga kalau Zafran nyari."

Kutarik pelan hidung lancipnya.

"Habis subuh lagi, ya ?"

Liriknya seraya mengedipkan satu mata. Aku mengangguk, perintah suami wajib ditaati. Ya 'kan ?

Selesai membersihkan diri, menunaikan sholah tahajud sambil menunggu adzan berkumandang. Mas Hasyim masuk ke kamar mandi dengan balutan piyamanya.

***

Selepas shubuh kuambil Zafran dan me

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status