Share

14. Perkara Makanan

“Kak Rasul, sih! Ini ‘kan tugas Zahra! Kenapa kak rasul yang kerjakan semuanya? Zahra tidak becus sekali jadi istri!” rengek Zahra.

“Hushh! Nggak boleh ngomong kaya gitu!” Rasul duduk di kursi meja makan lalu membawa Zahra pada pangkuannya.

Wanita itu pun duduk di pangkuan Rasul tanpa menolak. Ia masih saja berusaha mengeringkan air mata dan ingusnya yang menderu keluar tempat.

“Pekerjaan seperti bersih-bersih dan memasak itu pekerjaan semua orang, Zahra. Bukan hanya istri. Tetapi juga suami. Saya melakukan semua ini dengan hati yang bahagia dan ikhlas kok. Saya ‘kan juga mau istri saya senang dan merasa diringankan pekerjaannya. Jadi jangan malah menangis begini.”

“Kalau kamu sedih gini, tujuan saya melakukan semua ini sia-sia, dong?” ujar Rasul.

Zahra tak membalas. Wanita itu kini malah memeluk leher Rasul dan mendekap dirinya sendiri pada Rasul.

“Terima kasih ya, Kak! Kakak udah jadi suami yang sangat baik! Bantu Zahra biar bisa jadi istri yang baik untuk kak Rasul, ya!” ujar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status