Share

27. Pemenang Di Hati

Dara sudah mendengar keputusan dari Sabrina, bahwa ia positif tidak diperbolehkan bekerja oleh mertuanya. Meskipun keinginan itu sangat besar, tapi benar-benar diperlakukan seperti anak kandung. “Itu muka kenapa cemberut, sih?” Arvin menghampiri sembari mengunyah makanan.

Dara menatap suaminya yang terus makan. “Kamu kenapa sih makan terus?”

“Namanya juga lapar. Kamu datang bulan? Emosian amat sih,”

Arvin menyindirnya dan pria itu duduk di sofa menaikkan sebelah kakinya. “Mama nggak bolehin aku kerja.”

“Ya nggak masalah kalau nggak dibolehin.”

Dara malah tidak dibela oleh suaminya. “Kamu setuju aku nggak kerja?”

“Ya gimana, kalau Mama sudah bilang begitu aku nggak bisa komentar. Aku sudah pernah bilang kalau ada pilihan antara kamu sama Mama. Aku nggak bakalan pilih keduanya.”

“Jadi, aku nggak boleh kerja?”

Arvin masih mengunyah makanannya. “Emang Mama bilang apa sama kamu?” tanya Arvin masih santai menanggapi istrinya.

Dara masih sedikit kesal lalu kemudian menjawab. “Mama bilang kal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status