แชร์

Bab 2

ผู้เขียน: Tempura
Yvonne duduk di dalam mobil dalam perjalanan pulang. Begitu dia membuka ponselnya, sebuah pesan dari Regina langsung muncul. Itu adalah tangkapan layar sebuah percakapan.

Dalam gambar, Regina mengenakan kostum kelinci hitam dan stoking jaring, sedang duduk lemah di lantai dengan tatapan menggoda ke arah kamera.

[ Kalau Tuan bisa datang dalam waktu 20 menit, kelincinya bisa dinikmati Tuan sepuasnya. ]

Di bawahnya, terlihat avatar hitam milik Cedric yang membalas singkat.

[ Tunggu aku. ]

Yvonne mematikan layar ponselnya. Dia memejamkan mata dan berusaha menekan rasa nyeri yang menjalar di dadanya. Yvonne mengira, setelah melihat begitu banyak foto perselingkuhan, hatinya akan terbiasa dan mati rasa.

Namun, rasa sakit yang tak bisa dikendalikan itu tetap menyelimuti seluruh tubuhnya dan menembus hingga ke tulang.

Akhirnya, dia memaksa dirinya untuk memejamkan mata, lalu memadamkan ponselnya dan menenggelamkan diri dalam kegelapan.

Malam itu, Yvonne tidur meringkuk di tepi ranjang dengan mata sembap. Sementara ponselnya itu, bergetar setiap satu jam sekali hingga pagi menjelang.

Begitu dia terbangun dan membuka pesan-pesan itu, dia baru tahu bahwa sejak semalam hingga pagi ini, Regina mengirimkan satu gambar setiap jam. Semuanya adalah foto kondom bekas pakai.

[ Dia menghabiskan semalaman bersamaku, mencoba semua gaya sampai-sampai aku nggak bisa turun dari ranjang. Dia pernah seperti itu denganmu? ]

Yvonne tidak melakukan apa-apa. Namun, dia membaca ulang pesan itu berkali-kali tanpa bisa berhenti.

Saat Cedric pulang dan membuka pintu kamar, dia melihat Yvonne terbaring di ranjang dengan mata merah. Tangan yang memegang ponsel sampai buku-bukunya memutih.

Jantungnya seketika mencelos. Dia buru-buru mendekat dan memeluk Yvonne erat, lalu bertanya dengan nada cemas, "Yvonne, kenapa kamu menangis?"

Menangis?

Yvonne baru sadar dan menoleh menatapnya. Dia menyentuh wajahnya sendiri dan baru sadar, entah sejak kapan air matanya sudah membanjir.

Setelah beberapa saat, dia tersenyum pelan. Namun, senyuman itu tak mampu menyembunyikan duka di matanya. "Nggak apa-apa. Aku cuma melihat serangkaian foto yang ... sangat mengharukan."

Cedric membelai wajahnya dengan lembut. "Foto apa yang bisa bikin kamu menangis begini? Sayang, kamu bikin suamimu ikut sakit hati, tahu nggak?"

Yvonne baru hendak membuka mulut, ketika kepala pelayan rumah mengetuk pintu kamar yang terbuka dan melapor dengan sopan, "Tuan, mobil sudah siap."

Cedric mengangguk pelan, lalu menoleh dan mengecup lembut wanita dalam pelukannya. "Yvonne, kemarin aku yang salah karena ninggalin kamu sendirian di butik gaun. Sebagai gantinya, aku ajak kamu ke lelang malam ini. Apa pun yang kamu mau, akan aku belikan. Oke?"

Yvonne tidak menjawab. Namun, Cedric menganggap itu sebagai persetujuan. Dia langsung mengangkat Yvonne ke dalam gendongannya dan keluar dari kamar, lalu memilihkan pakaian, perhiasan, dan sepatu untuknya.

Di acara lelang.

Demi membuat Yvonne senang, sepanjang paruh pertama acara, Cedric menghamburkan uang untuk memenangkan semua barang berharga yang dilelang. Yvonne sendiri sama sekali tidak tertarik pada benda-benda itu.

Saat jeda tengah acara, sekelompok pria berjalan menghampiri mereka. Mereka adalah teman-teman dekat Cedric.

"Eh, aku sempat penasaran, siapa yang seroyal itu membeli semua barang tadi. Rupanya Cedric!"

"Padahal aku mau beliin hadiah untuk ulang tahun nenekku ... tapi ya sudahlah, pulang dengan tangan kosong."

"Julukan 'suami paling cinta istri' itu memang cocok sekali untukmu, Cedric. Tapi, tolong beri kami kesempatan di sesi kedua, ya. Biar aku bisa dapat satu barang aja."

Mereka bercanda sambil tertawa, tapi Cedric hanya melirik sebentar, lalu kembali fokus mengupas jeruk untuk Yvonne.

"Jangan harap. Semua barang malam ini sudah aku pesan untuk istriku, Yvonne."

Beberapa pria itu mengerang dan pura-pura memegangi dada, tetapi pada akhirnya cuma bisa pasrah dan mengakui kekalahannya.

Sudut bibir Cedric terangkat sedikit membentuk senyuman, tapi dia tidak menggubris mereka. Dia hanya menyodorkan jeruk yang sudah dikupas dengan penuh perhatian kepada Yvonne. Akan tetapi, Yvonne menggeleng pelan dengan ekspresi dingin. "Aku nggak selera. Kamu saja yang makan."

Tak lama kemudian, sesi kedua lelang pun dimulai.

Tiba-tiba, pintu utama terbuka dengan suara yang mencolok. Seorang pelayan masuk dengan sikap hormat dan membukakan jalan untuk seorang wanita yang mengenakan gaun pendek berwarna merah menyala.

Di detik berikutnya, Yvonne bisa merasakan tubuh Cedric di sampingnya seketika menegang. Begitu mendongak, dia melihat wajah Regina yang cantik terpampang di hadapannya!
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 25

    Dalam keheningan, kenangan mereka berdua perlahan muncul di benak Joy, begitu nyata, begitu jelas.Saat usia 6 tahun, Cedric menggenggam tangannya erat dan berkata kepada orang tua Joy dengan tegas, "Kalau kalian nggak mau dia, biar aku yang jaga dia."Saat usia 16 tahun, Cedric memberanikan diri mengungkapkan perasaannya, mengatakan bahwa seumur hidupnya dia hanya akan mencintai Joy seorang.Saat usia 22 tahun, Cedric menggunakan dana miliaran demi melamarnya, memohon agar Joy tidak meninggalkannya, mengatakan bahwa dia bisa menjadi gila tanpa Joy.Namun saat usia 23 tahun, tepat menjelang hari pernikahan mereka, Cedric berselingkuh dengan Regina. Dia mulai berbohong dan mulai jarang pulang.Saat usia 24 tahun, tiga hari sebelum pernikahan mereka, Joy berpura-pura bunuh diri dengan melompat ke laut. Sejak hari itu, mereka tidak pernah bertemu lagi.Saat usia 25 tahun, mereka bertemu kembali, tetapi dalam jarak dunia yang telah terpisah oleh kehidupan dan kematian.Saat itu juga, keben

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 24

    Saat Joy hendak bangkit setelah mematikan ponselnya, kepala pelayan tiba-tiba masuk ke ruangan dengan wajah canggung."Nona, di luar ada dua orang yang mengaku sebagai orang tua kandung Nona. Mereka ingin bertemu dengan Nona."Joy langsung menoleh. "Kamu bilang siapa yang mau menemuiku?"Setelah kepala pelayan menjelaskan secara rinci, Joy baru mengerti bahwa orang tua kandungnya yang telah bercerai sejak lama dan kini masing-masing sudah memiliki keluarga baru, ingin menemuinya.Setelah kejadian-kejadian menyakitkan itu dan Joy berpura-pura meninggal, barulah kedua orang tuanya teringat bahwa mereka pernah memiliki seorang putri. Namun, karena mengira dia sudah tiada, mereka pun tak pernah lagi berniat mencarinya.Kini setelah mendengar kabar dari kalangan sosial bahwa Joy masih hidup dan telah kembali ke Irmasia, mereka pun langsung ingin menemuinya.Joy mendengarkan semua itu tanpa menunjukkan reaksi apa pun. Justru Yosef yang melangkah mendekat, merangkul pinggangnya sambil berkata

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 23

    Beberapa hari setelah kejadian itu, Cedric mengalami demam tinggi yang tak kunjung reda karena kehujanan. Dia terus-menerus memanggil nama Yvonne.Di sampingnya, Regina duduk dengan ekspresi datar tanpa bergerak sedikit pun, hanya menatapnya dalam diam.Sejak dirinya dihujat karena dianggap sebagai pelakor hingga harus melahirkan dalam kondisi sulit, lalu terjatuh bersama Cedric di tangga dan koma hingga melewatkan kesempatan terakhir bertemu anaknya, cinta yang dulu dimiliki untuk Cedric telah lama lenyap. Yang tersisa hanyalah kebencian dan keputusasaan.Regina sangat sadar bahwa hidupnya menjadi seperti ini karena pria di depannya. Namun, dia juga tahu betul dirinya telah kehilangan kemampuan untuk hidup mandiri karena dimanjakan oleh Cedric selama bertahun-tahun lalu.Dia tidak bisa meninggalkan Cedric. Jika suatu saat dia benar-benar ditinggalkan, dia tidak akan bisa bertahan. Tidak ada satu pun yang mau mempekerjakan wanita dengan reputasi seburuk dirinya.Satu-satunya hal yang b

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 22

    Akhirnya, Yosef bukan hanya membeli set perhiasan bintang yang dipilih oleh Joy, tetapi membeli semua set lainnya.Saat Joy menarik tangannya untuk mengatakan sesuatu, Yosef malah menciumnya. "Joy, selama kamu bahagia, berapa pun uang yang harus kukeluarkan, aku rela."Joy mendongak menatapnya. Di mata Yosef, hanya ada dirinya dan tidak ada yang lain.Setelah hubungan mereka mulai stabil, Joy akhirnya setuju untuk ikut Yosef kembali ke tanah air, menemui keluarga dan teman-temannya di sana.Sejak turun dari pesawat hingga tiba di rumah Keluarga Cempaka, hanya keluarga Yosef dan beberapa teman dekatnya yang tahu bahwa Joy kembali ke negeri ini.Yosef menjaga Joy dengan sangat hati-hati. Selain keluarga dan teman-teman Yosef, Joy tidak bertemu siapa pun. Makanya, dia tidak tahu Cedric berdiri di luar rumah Keluarga Cempaka, menunggu semalaman di bawah hujan.Cedric tahu tentang kepulangan Yvonne secara tidak sengaja. Dia mendengarnya saat Stefan berbicara dengan kepala pelayan.Beberapa

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 21

    Setelah dibujuk Yosef, Joy pun tidak lagi memikirkan Cedric.Sekarang ada satu hal lain yang jauh lebih rumit. Yosef yang sedang mabuk akhirnya mengungkapkan perasaannya, bahkan menciumnya saat mabuk.Karena Joy juga sedang mabuk, dia tidak sempat menolak. Akhirnya, mereka berdua semakin larut dalam kelembutan.Setelahnya, Joy berniat bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Toh mereka berdua sama-sama dewasa.Namun, Yosef malah bersikap seperti anak kecil, merengek dan meminta pertanggungjawaban dari Joy.Melihat Yosef yang menatapnya penuh rasa sedih, Joy pun akhirnya luluh dan mengangguk pelan.Joy menepuk pipinya sendiri dengan lengan yang penuh bekas ciuman. Kok bisa dia mengiakannya begitu saja? Ya ampun.Yosef yang berada di belakangnya mendengar gerakannya. Dia meraih tubuh Joy ke dalam pelukan. Suara rendah dan seraknya terdengar di telinganya. "Sayang, tidur sebentar lagi ya."Selama beberapa hari setelahnya, Joy nyaris tidak pernah menapakkan kaki ke lantai. Ke mana pun

  • Kenyataan Tak Seindah Bayangan   Bab 20

    Yosef tidak melanjutkan kata-katanya, hanya menepuk-nepuk punggung Joy dengan lembut untuk menenangkannya, berkata bahwa dia akan mengurus semuanya. Dia tidak akan membiarkan orang itu menemukannya.Joy menunduk. Semua yang ingin dia katakan kepada Cedric sudah diungkapkan pada hari dirinya memutuskan untuk bunuh diri.Dia tidak ingin melihatnya lagi, bahkan tidak mau mendengar penjelasannya. Selingkuh tetaplah selingkuh, tidak ada alasan yang bisa membenarkannya.Keduanya hanya duduk berdua di sofa, saling bersandar erat, menikmati ketenangan malam.Namun, di sisi lain, di sebuah rumah sakit di dalam negeri, suasana sedang kacau balau. Cedric yang kakinya belum benar-benar pulih, memaksa bangkit dan melawan para pengawal. Dia bersikeras ingin pergi ke Selarda untuk mencari Yvonne.Sejak Yvonne "meninggal", hatinya tak pernah benar-benar menerima kenyataan itu. Meskipun dia melihat jasad Yvonne, menaburkan abu kremasi Yvonne ke laut, ada keyakinan kuat dalam dirinya bahwa Yvonne tidak

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status