Short
Menutup Pintu Masa Lalu

Menutup Pintu Masa Lalu

By:  Widya SeptianCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
12Chapters
93views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di hari ulang tahunku, pacarku yang sudah bersamaku selama enam tahun malah melamar cinta pertamanya. Seketika, semua perasaan sirna. Aku pun tersadar dan memilih pergi untuk menjalani perjodohan keluarga….

View More

Chapter 1

Bab 1

Di tahun keenam kami berpacaran, aku menemukan sebuah kotak kecil berisi cincin lamaran di saku mantel pacarku, Peter.

Di hari ulang tahunku, aku datang dengan penuh harap, tapi malah melihat foto dirinya bersama gadis lain sedang makan di restoran mewah khusus pasangan di postingan instagram.

Aku buru-buru naik taksi menuju restoran itu, lalu menyaksikan dengan mata kepala sendiri, dia berlutut di depan gadis itu dan melamarnya. Sementara orang-orang di sekeliling bersorak menyuruh mereka untuk bersama.

Kekecewaan yang menumpuk membuatku tidak lagi bereaksi seperti dulu, tidak berteriak atau membuat keributan. Aku hanya diam dan menekan nomor ayahku.

“Ayah, aku setuju dengan perjodohan Keluarga Nick. Persiapkan saja pernikahannya.”

Ayah sempat terdiam, lalu suaranya terdengar penuh kegembiraan,

“Putriku sayang, akhirnya kamu sadar juga. Dalam pernikahan yang terpenting adalah kesepadanan keluarga. Hidangan sederhana di luar boleh saja dicicip, tapi kita tak mungkin hidup selamanya hanya dengan bubur polos!”

Aku hanya mengiyakan pelan, berdiri sendirian di lobi restoran pasangan, menatap Peter dan gadis itu berciuman di tengah riuh sorak-sorai orang banyak.

Semua orang bersorak untuk mereka, hanya aku yang berdiri kaku seperti boneka kayu, tak mampu bergerak sedikit pun.

Ayahku pun mendengar keramaian dari balik telepon, dia mendesakku, “Lalu kapan kamu pulang ke rumah untuk bertemu dengan Nick? Mereka sudah lama menunggu kabar untuk pertunangan ini.”

“Tiga hari lagi, setelah urusan di sini selesai, aku bakal langsung pulang.”

Setelah menutup telepon, aku melihat Peter menyematkan cincin ke jari gadis itu dengan tangan gemetar. Mungkin karena aku terlalu asing di tengah keramaian yang penuh sorak-sorai, begitu Peter berdiri, pandangannya langsung tertuju padaku.

Kami saling berpandangan dari kejauhan, Peter tampak sedikit terkejut melihatku di sana. Alisnya sempat berkerut, lalu akhirnya menggandeng tangan gadis itu dan kembali ke tempat duduk.

Mawar, sampanye, alunan piano romantis, ditambah makan malam bercahaya lilin….

Enam tahun bersama dengannya, aku bahkan belum pernah sekalipun makan di tempat seperti ini.

Aku pun berbalik pergi. Semua sahabat baik Peter juga hadir. Foto yang kulihat sebelumnya juga berasal dari salah satu unggahan mereka di instagram.

Sebelum pergi, aku mendengar mereka bersiul dan bertepuk tangan sambil berseru, “Kalian berdua benar-benar pasangan serasi, setelah sekian lama akhirnya bisa bersama juga!”

“Ayo, angkat gelasnya semua! Kita beri selamat untuk pasangan baru ini! Semoga cintanya bisa langgeng selamanya!”

Aku hanya bisa tersenyum getir. Enam tahun bersama dengan Peter, tak ada satu pun sahabatnya yang tahu tentang hubungan kami, tapi semua orang justru tahu kisah cintanya dengan gadis itu.

Rasa perih merayap ke dalam hatiku.

Hari ini adalah ulang tahunku. Rasa terharu saat menemukan kotak cincin di saku mantel miliknya tadi, kini semuanya berubah jadi racun yang menggerogoti hati.

Setelah naik taksi, aku kembali pulang. Di depan pintu rumah, aku melihat kurir makanan mengantarkan kue ulang tahun. Ada kartu ucapan yang menempel di kotaknya, tertera tulisan tangan Peter, [Selamat ulang tahun, sayangku. Semoga tercapai semua keinginanmu].

Kurir itu tersenyum padaku dan dengan nada iri, dia berkata, “Nona, pacarmu benar-benar baik sekali. Ini kue termahal di toko kami dan kartu ucapannya pun ditulis langsung olehnya!”

Aku membuka pintu, meletakkan kue itu begitu saja di atas meja. Ternyata dia masih ingat hari ini hari ulang tahunku. Tapi, apa yang telah dia lakukan hari ini?

Dengan lemas aku merebahkan diri ke sofa. Menatap kosong ke ruangan yang sepi, tanpa sadar mataku berkaca-kaca.

Setiap sudut ruangan masih menyimpan jejak kehidupan kami berdua. Tapi, pacarku malah membeli cincin pertunangan untuk melamar wanita lain?

Kini, melihat kue itu saja, aku hanya merasa mual dan muak.

Aku duduk di sofa cukup lama hingga hampir lupa waktu, sampai akhirnya tiba-tiba pintu apartemenku terbuka.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
12 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status