Setelah mengetahui bahwa aku hamil, aku dengan gembira pergi ke perusahaan suamiku untuk menambahkan bayi itu ke dalam daftar penerima asuransi. Lalu, aku melihat berkas suamiku. [Pasangan: Vivi Wisnutama.] [Anak-anak: Jovan Hariyono, Salsa Hariyono.] Aku tercengang. Manajer SDM mengatakan bahwa wanita itu adalah istri sahnya, pewaris sebuah grup hotel terbesar di Pantai Timur. Anak-anak mereka sudah berusia tujuh tahun. Saat itu, dunia terasa runtuh. Dia sudah punya istri, lalu bagaimana denganku? Aku ini apa? Kekasih selama lima tahun? Teman tidur gratis? Yang paling lucu adalah aku mengandung anaknya di dalam perutku. Seorang anak yang tidak akan pernah menerima pengakuan dari ayahnya. Anak haram. Aku mengangguk kosong, seluruh tenagaku terkuras. Kupikir suamiku selamanya adalah milikku. Tapi bahkan setelah kematian, marganya juga tidak akan ada di batu nisanku!
View MoreSetelah dipenjara di tahanan wanita, Vivi segera mengalami gangguan jiwa.Dokter penjara mendiagnosisnya mengalami skizofrenia berat. Setiap hari, dia berbicara sendiri seolah-olah anak-anaknya masih ada di sisinya.Sementara itu, kedua anak itu hidup buruk di keluarga asuh. Kehilangan kehidupan mewah dan dibebani dosa ibu mereka, mereka menjadi sasaran penindasan di sekolah.Doni dijatuhi hukuman penjara 25 tahun. Sebagai mantan ahli keuangan elite, dia menjadi sasaran penindasan paling parah di penjara. Para tahanan yang bangkrut karena kejahatan finansial melampiaskan kemarahan mereka padanya.Kurang dari setahun, dia terus dipukuli hingga tulang belakangnya cedera dan lumpuh dari pinggang ke bawah. Setiap hari, dia hanya bisa berbaring di ranjang dan menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Perawat bilang, dia sering memanggil nama “Elma” dalam mimpi-mimpinya.Seluruh aset Keluarga Wisnutama pun disita karena kasus pencucian uang. Kerajaan hotel yang dulu megah runtuh dalam s
Aku mengirimkan laporan DNA itu, beserta catatan aborsi dari rumah sakit, ke kantor Doni lewat jasa kurir anonim. Tentu saja, begitu mengetahui kebenaran itu, Doni pun kalang kabut mengumpulkan bukti kejahatan Vivi. Dua penipu itu akhirnya saling menerkam.Keesokan paginya, Hariyono Fund tiba-tiba mengumumkan pembersihan kantor. Semua staf diminta meninggalkan gedung. Doni muncul dengan setelan hitam, membawa sebuah map, dan langsung menuju ruang rapat.Di ruang rapat, Vivi sudah berdandan rapi menunggu dengan senyum penuh kemenangan.Senyumnya langsung memudar saat melihat map di tangan Doni.“Vivi, kita perlu bicara.” Suara Doni tenang tapi menyeramkan. Dia membuka laporan DNA di atas meja dan berkata, “Jovan dan Salsa bukan anakku.”Wajah Vivi berubah pucat. Dia mencoba tetap tenang sambil berkata, “Ini palsu. Dari mana kamu dapat laporan palsu ini?”“Aku melakukan pemeriksaan tiga kali.” Doni tertawa dingin. “Tiga laboratorium berbeda dan semua hasilnya sama. Ayah biologis mereka
Aku diam-diam kembali ke Kota Orawa tepat pada saat Natal. Jalanan dipenuhi lampu hias dan toko-toko memutar lagu-lagu ceria. Namun, gedung kantor Hariyono Fund diselimuti suasana muram.“Pak Hariyono sebulan ini nggak masuk kantor,” bisik barista di kedai kopi. “Katanya dia hanya mengurung diri di kantor dan terus melihat foto-foto lama.”Mendengar hal itu, aku hanya merasa mual. Saat aku masih hidup, dia tidak pernah menghargaiku. Sekarang, dia malah pura-pura sedih. Apa ini? Memakai kematianku untuk menebus penyesalannya? Lalu anakku? Si kecil yang bahkan belum sempat melihat dunia. Siapa yang akan menuntut keadilan untuknya?Aku berdiri di seberang jalan, melihat sebuah mobil Bentley melambat dan berhenti di depan gedung. Seharusnya Keluarga Wisnutama sudah bersiap kembali ke Negara Subara, tapi dua anak itu belum juga terdaftar di sekolah Kota Orawa. Saat sedang berpikir, sebuah mobil Mercedes masuk ke area parkir bawah tanah dengan tenang. Vivi mengenakan kacamata hitam, m
Aku mulai menyusun rencana balas dendam secara rinci. Pertama, aku butuh identitas baru. Rendra menghubungkan aku dengan temannya di FBI. Mereka menyiapkan serangkaian dokumen resmi Stella Harvis, seorang konsultan investasi yang baru kembali dari Kota Landa.“Keluarga Wisnutama sedang mencari konsultan investasi luar negeri.” Rendra menunjuk lowongan di layar. “Dengan kemampuanmu, posisi itu gampang kamu rebut.”Aku menelaah laporan keuangan Keluarga Wisnutama dengan teliti dan menemukan lubang-lubang menarik. Teknik pencucian uang mereka tidak terlalu canggih. Melalui “investasi karya seni” dan “donasi amal”, aliran dana besar mengarah ke Kepulauan Kerman.“Apa bukti ini cukup?” tanyaku pada Rendra. “Cukup untuk membuat FBI mengadakan penyelidikan,” jawab Rendra. “Tapi kita butuh bukti internal lebih banyak lagi.”Aku tersenyum tipis. “Kalau begitu biarkan aku yang jadi orang dalam mereka.”Selama sebulan berikutnya, aku belajar gila-gilaan tentang derivatif keuangan dan hukum pajak
Tentu saja aku tidak mati. Mereka tidak tahu yang dikremasi itu hanyalah jenazah wanita tidak dikenal dari rumah sakit. Saat sadar, aku sudah berada di rumah sakit pribadi di Geneta. Di luar jendela menjulang puncak bersalju Pegunungan Urpan.Perawat sedang mengganti infus. Ketika melihat aku terbangun, Dia menangis haru dan berkata, “Nona Stella, Anda akhirnya bangun! Anda koma selama sebulan penuh.”Aku menatap pemandangan salju di luar dan ingatan pun pelan-pelan kembali.Sahabat Ayah datang tepat waktu, menggunakan pengaruh dan identitas khusus untuk memindahkanku keluar dari rumah sakit, menciptakan ilusi kematian, lalu malam itu juga menyelundupkanku ke luar negeri.Butuh dua bulan perawatan di Negara Subara sebelum aku bisa berdiri dan berjalan lagi.Di depan cermin, tubuhku hanya tersisa kulit dan tulang, tapi yang penting adalah aku masih hidup.Waktu meninggalkan Kota Orawa, niatku hanya ingin kabur bersama anak yang sedang kupikul di dalam. Namun, mereka bahkan merampas har
Pil KB?Seluruh tubuhku gemetar, menatap Doni dengan tatapan tidak percaya. “Pil KB apa?”Doni mengalihkan pandangan dan mengendurkan dasinya, dia berkata, “Pokoknya, kamu nggak mungkin hamil.”Aku terpaku memandangnya, tiba-tiba semuanya menjadi jelas.Vitamin yang setiap pagi dia beri padaku, suplemen kesehatan impor dari Negara Subara, ternyata adalah pil KB.Karena itu, setiap kali periksa ke dokter kandungan, mereka bilang hormonku tidak normal dan sulit untuk bisa hamil.Aku pikir itu karena stres, sehingga aku rajin minum berbagai vitamin dan latihan yoga agar bisa punya anak.Ironisnya, tiga bulan lalu aku khawatir komposisi suplemen itu tidak jelas, jadi aku diam-diam berhenti meminumnya. Justru karena itu, rencana kontrasepsi yang dia susun dengan rapi jadi gagal.Sakit di perut bawah tiba-tiba makin parah, darah deras mengalir dari tubuhku.Aku menunduk, melihat gaun putihku berubah jadi merah menyala dan baru sadar apa yang sedang terjadi.Aku menggenggam tangannya dengan k
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments