Pagi itu, suasana masih canggung. Kejadian semalam memang sangat membekas, membuat hubungan keduanya pun terasa menjadi renggang. Tetapi Kayla dan Adrian sama-sama berusaha bersikap biasa. "Hari ini kita berangkat, semua gak ada yang ketinggalan, kan?" tanya Kayla. "Enggak kok, kalau kamu?""Aku juga sudah cek kok, gak ada yang ketinggalan.""Ya sudah, ayo kita berangkat sekarang. "Acara jalan-jalan bagi pasangan pengantin baru itu tidak jauh, hanya pergi ke Lombok. Ada pantai yang indah, banyak sekali orang yang datang ke sana untuk berlibur dan refresing. "Untung aja kita gak ketinggalan pesawat ya," ucap Adrian yang duduk di sebelahnya. "Iya, tadi pas macet takut banget telat.""Kenapa pilih jam terbang di pagi begini?""Soalnya besok kita sudah pulang lagi, jadi di sana cuma semalam aja.""Memangnya kamu dikasih izin cuti sebentar?""Iya," angguk Kayla, "Cuma empat hari.""Begitu ya."Tetapi Adrian juga sama, hanya diberikan waktu cuti sebentar. Apalagi dirinya masih termasuk
"Kay bangun, sudah sampai."Merasakan goncangan kecil di kepalanya, membuat Kayla terbangun dari tidurnya. Ia merapihkan rambutnya sambil mencoba memfokuskan pandangan. "Hm?""Sudah sampai, yuk turun," ajak Adrian. "Sudah sampai lagi ya? Cepet juga."Adrian dengan gentle nya sampai membawakan barang-barang Kayla turun dari pesawat. Suasana bandara di kota itu siang ini lumayan ramai, di tambah teriknya matahari membuat suasana cukup panas. "Kita langsung ke hotel?" tanya Adrian. "Iya, aku juga sudah pesan taxi online.""Ya sudah, kita tunggu di depan aja."Saat taxi itu datang, keduanya langsung masuk. Perjalanan dari sana ke hotel lumayan jauh, tapi hotel itu cukup dekat dengan pantainya. Semua memang sudah di persiapkan, jadi tidak perlu repot lagi. "Gak akan tidur lagi?" tanya Adrian. "Enggak, sudah kenyang hehe.""Tadi kamu nyenyak banget tidur.""Masa sih?""Hm, bahu aku sampai pegal."Kernyitan terlihat di kening Kayla, tapi tidak lama Ia pun langsung mengerti. Kayla berde
Setelah merasa puas bermain di pantai, di sore harinya sekitar pukul empat pasangan pengantin baru itu memutuskan kembali ke hotel. Tubuh mereka juga sudah kedinginan karena berjam-jam bermain air. "Kamu aja dulu yang mandi," ucap Adrian. "Kalau lama gak papa?""Silahkan." Maklum saja, namanya juga perempuan, batin Adrian. "Ya sudah, tunggu ya.""Hm."Adrian memutuskan membuka pakaian basahnya itu dan berganti menutupi bagian bawahnya dengan handuk saja. Ia lalu ke pantri untuk membuat teh hangat, agar tidak terlalu kedinginan. Membayangkan kejadian tadi di pantai, membuatnya tersenyum-senyum sendiri. "Padahalkan kita hanya pura-pura menikah, kenapa semenyenangkan ini ya?" gumamnya. Untung saja belasan menit kemudian, Kayla akhirnya selesai juga dengan acara mandinya itu. Saat keluar dan berpapasan dengannya, terlihat keterkejutan di wajah perempuan itu. "Kenapa?" tanya Adrian bingung, "Bukannya tadi di pantai juga sudah lihat aku begini ya?""Hah? I-iya sih, hehe."Hanya saja K
Liburan Kayla dan Adrian berakhir, besoknya mereka sudah harus kembali ke Jakarta. Sebenarnya belum puas hanya satu hari di Lombok, masih banyak tempat indah yang ingin mereka datangi. Tetapi sayangnya tidak ada waktu. "Adrian," panggil Kayla. "Ya?""Ini bayaran terakhir kamu."Adrian menerima cek dengan nilai seratus juta rupiah, membuatnya sampai menelan ludah kasar melihat nol yang banyak di sana. Tidak menyangka saja Ia bisa mendapatkan uang sebanyak ini, rasanya seperti mimpi. "Maaf ya telat," ucap Kayla. "Tidak apa, makasih.""Sama-sama, kan itu memang perjanjiannya.""Iya."Melihat perempuan itu izin ke kamarnya untuk istirahat, Adrian pun ke kamarnya. Dari tadi Ia terus melihat cek itu, sepertinya akan Ia lunasi hari ini hutang-hutangnya. Adrian lalu beranjak untuk pergi. Tok tok! "Ya ada apa?" teriak Kayla dari dalam kamar. "Kay, aku mau keluar sebentar ya.""Kemana memangnya?""Aku mau lunasi hutang hari ini, biar tenang aja.""Oh iya silahkan, hati-hati.""Iya."Kayl
Sesampainya di dalam kamar, Adrian langsung menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Kepalanya menoleh melihat buket bunga mawar. Kenapa tadi tidak Ia berikan saja ya pada Kayla? Adrian terlalu malu, selain itu entah kenapa jadi tidak mood setelah mendengarkan percakapan perempuan itu dengan Abimanyu yang terkesan romantis. "Bukan urusanku juga, aku tidak berhak ikut campur," gumam Adrian. Adrian malah membuang buket bunga itu ke tong sampah di depan kamarnya, memilih tidak memberikan pada Kayla karena takut dianggap salah paham. Akan sangat canggung juga jika tiba-tiba Ia memberikan hadiah begitu. "Selamat pagi," sapa Adrian. Kayla yang baru memasuki dapur tersenyum, "Selamat pagi juga, bangun lebih awal ya?""Iya, aku buatkan sarapan.""Makasih."Adrian lalu menyimpan sepiring nasi goreng di depan Kayla, tidak lupa jus jeruknya juga. Mereka pun duduk saling berhadapan dan mulai menyantap makanannya masing-masing. "Kamu hari ini masuk kerja juga?" tanya Kayla. "Iya, sama aja kaya kamu.
"Buatkan saya kopi, saya tunggu di ruangan," perintah Abimanyu lalu melenggang pergi. Kayla yang ditinggalkan langsung menghela nafasnya. Sebenarnya Ia selalu enggan jika harus masuk ke ruang kerja pria itu, tapi ini perintah dan Ia sebagai bawahan harus selalu mematuhi. Tok tok! Selesai membuat kopinya, Kayla langsung pergi ke ruang kerja Abimanyu. Pria itu pun langsung mempersilahkan nya masuk, tidak lupa juga memintanya menutup pintu dengan rapat. "Ini Pak kopinya," ucap Kayla sambil menghidangkan. "Pak?" tanya Abimanyu tersinggung, "Kamu belum bisa terbiasa juga Kayla? Kita bahkan sudah bersama dari lama.""I-iya, maksudnya Mas."Abimanyu menyesap sedikit kopinya lalu beranjak dari duduknya. Ia mendekati Kayla, terlihat raut gugup di wajah cantik itu membuatnya semakin ingin menggoda saja. "Kalau sama suami kamu itu, kamu manggil apa? Apa Mas juga?" tanya Abimanyu. "Enggak kok, nama aja.""Beneran?""Iya Mas, aku manggil itu cuma sama kamu."Abimanyu mengangguk-anggukan kep
"Adrian, itu di depan ada cewek cantik yang cariin kamu," ucap teman kerjanya. Adrian mengernyitkan keningnya, "Hah siapa?""Gak tahu, tapi cantik banget, kaya artis."Apa mungkin itu Kayla ya? Merasa begitu, Adrian langsung berjalan ke depan untuk melihatnya langsung. Langkahnya memelan melihat perempuan yang berdiri membelakangi nya, saat Ia berdehem pelan baru berbalik. "Kay, aku kira siapa," ucap Adrian sambil tersenyum. "Menurut kamu siapa?""Tadi temen aku bilang ada cewek cantik yang cariin aku, aku bingung soalnya dia gak bilang namanya.""Hehe iya, memang aku sengaja. Kejutan?""Iya dan aku terkejut, makasih sudah datang.""Hm."Adrian lalu mengajak Kayla ke belakang, dimana dapur dan tempat istirahat. Kebetulan sedang jam istirahat, jadi bisa bersantai. Terlihat banyak teman kerjanya pun yang sedang bersantai. "Wih siapa ini Adrian?""Cantiknya."Entah kenapa, Adrian merasa bangga sendiri karena Kayla mendapat pujian. Ia pun memberitahu teman kerjanya jika perempuan di
"Terima kasih ya Adrian sudah menyambut kami dengan baik. Makanannya juga enak-enak," ucap Bella. "Sama-sama, semoga jadi pelanggan setia di sini ya," balas Adrian. "Iya, pasti." Bella lalu melirik suaminya, "Kita pulang sekarang Mas?""Hm."Pasangan suami istri itu beranjak lalu pergi dari sana, meninggalkan Kayla dan Adrian yang masih di mejanya. Terlihat sekali ekspresi lega di kedua orang itu, suasana tadi jujur saja cukup menegangkan. "Kay, memangnya Bella gak pernah curiga ada apa-apa di antara kamu dan Abimanyu?" tanya Adrian penasaran. "Enggak tahu, tapi kayanya dia dulu sempat curiga.""Iya juga sih, buktinya pacar kamu itu sampai takut ketahuan dan minta kamu untuk menikah kontrak dengan aku.""Iya, tapi aku juga gak nyangka sampai terima tawaran dia itu.""Mungkin karena kamu terlalu cinta ya sama dia sampai gak mau berpisah. ""Bukan begitu, tapi--""Sudahlah, lagi pula bukan urusan aku juga, kan?" sanggah Adrian sambil berusaha tersenyum. Nanti Adrian dianggap tidak