Share

Rahasia?

Penulis: RidaPrilia
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-02 19:18:00

Selama pembelajaran IPA tidak ada kendala apapun, berjalan mulus, meskipun anak-anak setengngah paham dan tidak.

Nisa sedari tadi memahami pak Agus, ia takut pelajaran pertama IPA itu tidak paham. Cita-cita yang diinginkan Nisa menjadi perawat, entah jadi atau tidak Nisa bersungguh-sunguh mengikuti pembelajaran yang berbau hal perawat.

“Nis, serius banget. Gw gapaham nih Nis”

“Sssttt Rain, diem ah. Gw lagi pahamin nih nanti gw kasih tau deh.”

Pelajaran berjalan 2 jam, dan hampir mendekati istirahat. Ruangan kelas sangat sepi dan tenang, tumben-tumben sekali

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 29

    Nisa memberhentikan langkah kakinya menuju pintu depan. Ia langsung menoleh ke arah yang memanggil."Pak Ramli manggil saya? Ada apa ya pak""Em, gapapa saya hanya reflek manggil kamu. Maaf ya, yaudah silahkan lanjut lagi ke kelas" pak Ramli menggaruk tengkuknya yg tak gatal, yang sedang salah tingkah."Oh,iya pak permisi." Nisa langsung menuju kelas tanpa aba-abaSetiba Nisa didepan pintu kelas semua murid tertuju pada Nisa. Tatapan yang tak mengenakkan dan sinis, apalagi belum dengan cibirannya.Nisa acuh tak acuh, menuju tempat duduk yang dimana tepat disamping rain.Ia hanya duduk nun

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 28

    Ketua kelas langsung berdiri dari bangku, ia langsung menarik kertas-kertas teman-temannya, ia tidak peduli rengekkan teman-temannya bahwa ada yang belom selesai.Tidak butuh waktu lama semua sudah terkumpul. Meskipun sebagian ada yang belom mengerjakan."Hitung jumlahnya ada berapa, dan siapa yang belom mengumpulkan, tulis di kertas merah ini!" Suara berat nan tegas itu membuat siswa diem ditempat tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.Waktu hampir 2menit untuk mengoreksi yang sudah mengumpulkan."Pak sudah selesai semua" ketua kelas mengangkat tangan, dan menuju meja guru sangngar itu."Baik anak-anak semua jumlah dari si

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 27

    Sesampai sekolah chellyn dan Nisa langsung masuk kelas, dikarenakan bel sudah berbunyi."Kak aku duluan, Babay." Nisa langsung menuju kelas bawah.Disaat Nisa menuju kelasnya, Nisa tak sengaja berpapasan dengan pria itu lagi? Nisa tak menggubris laki-laki itu. Ia harus cepat-cepat menuju kelas."Ya ampun akhirnya sampai" gumam hati Nisa.Nisa memasuki kelas yang tadinya rame menjadi sepi. Ia menuju bangku belakang, untuk duduk dan menghampiri teman gesreknya."Tumben, lu Nis telat?" Sapa Maudy."Eh, iya dy. Hehe ga sengaja telat."

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 26

    Malam berganti pagi, ayam berkokok menguatkan Indra pendengaran agar sang empu bangun. Kringgggg… kringgg. Jam alarm Nisa berbunyi keras, sampai-sampai Nisa kaget dari tidurnya. "Ya, ampun masih jam 5 ternyata, Masi ada waktu buat tidur lagi. Sebelum tidur mending sholat dulu deh." Lalu Nisa menuruni kasur dan menuju kamar mandi, untuk mengambil air di bilik, yang hanya tersisa sedikit, lalu melaksanakan kewajiban. Hampir 5 menit, nisa sangat khusyuk. Tidak lupa setelah sholat berdoa kepada sang pencipta. Agar doa-doanya dikabulkan. "Aamiin." Setelah selesai sholat, mata dan pikiran sedikit tenang. Ia ingin melanjutkan tidur, tetapi tidak bisa.

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 25

    Akhirnya selesai juga, dan dimana saatnya gw ngelanjutin tugas gw yang se Abrek ini."Lalu Nisa keluar dari dapur dan menuju kamar, lalu belajar diruang tamu, yang beralas tikar."Dek, udah selesai kamu?""Udah kak, tenang aja ya. Semua udah aku beresin, oh, iya aku mau ngerjain tugas dulu ya.""Yaudah kerjain fokus ya, jangan Ampe salah."Nisa mengeluarkan buku-buku yang harus Nisa kerjakan. Sebelum melanjutkan niugas, Nisa menmbuka ponsel tersebut, ada beberapa pesan yang tak dikenal entah itu siapa.Nisa membuka pesan dari rain, rain menanyakan tugas dan menceritakan sesu

  • Kepolosanku Direnggut   Nisa 24

    Tak disangka dari kejauhan tampak pasukan dan teman se Geng nya. Rambut hitam campur coklat dan sedikit ikal di ujung rambut, berkulit kuning langsat ditambah jalan seperti model. Tubuh ramping dan sedikit berisi itu menggiurkan mata untuk menatap lama.Siapalagi kalo bukan Chellyn dan teman-temannya."Puji Tuhan, cantik banget ciptaan mu ini." Siapalagi kalo bukan Vina.Semua mata ber arah pada chellyn dan se Geng nya, kecuali Tasya. Ia tidak peduli sedikit pun, melirik pun sekilas."Haii Nisa, gimana udah selesai kerja kelompoknya?" Kak chellyn menghampiri dan duduk disamping Nisa. Wangi parfum vanila yang semerbak di Indra penciuman."Oh,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status