Beranda / Romansa / Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner! / Bab 3. Kita Batalkan Pernikahan Kita

Share

Bab 3. Kita Batalkan Pernikahan Kita

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 17:42:37

Ellena adalah calon istri Reno. Mereka sudah saling kenal selama sepuluh tahun. Tapi Reno lebih memilih untuk percaya pada Salma. Setelah selama sepuluh tahun, Ellena memberikan perasaan penuh kasih sayang.

Apa ini cara Reno mempercayainya? Di mata Reno, ternyata dia hanyalah seorang wanita yang kejam. Saat melihatnya tadi, matanya penuh cemoohan dan rasa kecewa.

“Reno, apa kamu lupa siapa pacarmu? Apa kamu lupa juga siapa wanita yang sedang kamu peluk itu?”

Reno membeku selama beberapa saat. Dia melihat kesedihan di wajah Ellena. Alisnya menegang, ada rasa bersalah di matanya. Tapi dia masih memegang Salma dengan erat.

“Maafkan aku. Salma mengandung anakku. Jadi aku harus bertanggung jawab padanya.”

“Hah?” Ellena merasa seperti sedang mendengar lelucon. “Kamu harus bertanggung jawab pada Salma? Lalu bagaimana denganku? Apa kamu sudah… punya rencana lain untukku?”

Reno menutup bibirnya, dia memandang Salma yang ketakutan di lengannya. Tubuh Salma tidak berhenti bergetar dan pegangannya semakin erat.

Salma mengulurkan tangan dan memeluk Reno, dia merasa sangat terikat pada Reno lalu memanggil dengan lemah lembut, “Reno.”

Reno mengulurkan tangan dan menyentuh kepalanya, lalu dia mengangkat wajahnya untuk menatap ke arah Ellena. Dia terdiam cukup lama, sebelum akhirnya mengatakan hal yang bodoh pada Ellena. “Aku minta maaf, orang yang aku cintai adalah Salma. Aku nggak bisa menipu diriku sendiri dan aku juga nggak ingin terus menipumu.”

Saat mendengar satu per satu kata maaf yang keluar dari mulut Reno dan Salma, Ellena merasa sangat kecewa. Sekarang dia hanya bisa tertawa dan merasa ini semua adalah sebuah lelucon.

Pada awalnya Reno lah yang mengatakan kalau dia ingin hidup bersamanya dan tidak akan pernah mengecewakannya. Reno bersikeras melanjutkan perjodohan antara dua keluarga mereka.

Reno juga mengatakan jika menyukainya, dan akan menikahinya. Reno ingin menjadikannya sebagai istri. Juga mengatakan kalau hanya akan mencintainya seumur hidup.

Tapi sekarang, Reno malah mengatakan kalau dia mencintai Salma.

Ellena tertawa dengan ironis. Tapi matanya terlihat sangat sedih. “Apa kamu bilang? Kamu mencintai Salma?”

Mata Reno menyala dan dipenuhi rasa bersalah, dia tidak berani memandang Ellena lagi, dia pun menurunkan pandangannya dan menjawab, “Iya.”

Salma memalingkan wajahnya, bibirnya terangkat menunjukkan senyuman penuh kemenangan.

Meskipun bibirnya yang bergerak tidak mengeluarkan suara apapun, tapi Ellena sudah mengerti maksud dari senyumannya itu.

Saat Ellena menatap keduanya yang saling berpelukan, kekecewaan dan kesedihan di dalam dirinya sedikit memudar. Setelah beberapa saat, dia mengangguk, “Baiklah, Reno.” Dia melihat wajah Reno di hadapannya yang kini tampak asing. Selain tatapan dingin tanpa perasaan apa pun, dia mengucapkan kata demi kata, “Seperti yang kamu harapkan, kita batalkan pernikahan kita.”

Reno mengangkat kepalanya dan memanggil pelan, “Ellena.”

“Cukup,” potong Ellena, dia menatap Reno tanpa kehangatan lagi. “Mulai detik ini kita putus. Kalau suatu saat nanti kita bertemu lagi, kita hanyalah orang lain.” Ellena menatap Reno dengan begitu dingin.

Reno jadi merasa gelisah, seolah-olah di detik ini juga dia akan kehilangan sesuatu yang sangat penting dalam hidupnya.

Hatinya mendadak kosong, terasa seperti tersayat dan rasanya cukup sakit.

Ellena tidak menatap Reno lagi dan berbalik untuk berjalan keluar dari taman itu dengan langkah yang penuh keyakinan.

Sedangkan Reno tidak punya waktu untuk memikirkan kenapa dia merasa sakit hati, tubuhnya sudah mengambil satu langkah lebih dari otaknya. Dia mencoba melangkah mengejar Ellena.

“Ellena!”

“Reno!” Panggil Salma. Reno pun mendengar erangan Salma yang lemah di belakangnya. “Perutku tiba-tiba terasa sakit.”

Raut wajah Reno seketika berubah, dia berbalik dengan cepat dan berjalan ke sisi Salma. Dia segera mengangkat Salma dan bertanya, “Apa yang terjadi?”

Salma memegang perutnya dengan satu tangan dan mengerutkan kening, “Perutku tiba-tiba tidak nyaman dan terasa sakit. Apa ada yang salah dengan bayi kita, ya?”

Saat Reno mendengar kalau sesuatu terjadi pada bayi itu, dia mengalihkan seluruh perhatiannya pada Salma dan tidak lagi memikirkan Ellena. Dia tampak gugup dan berkata, “Nggak akan kenapa-napa. Kamu nggak perlu berpikir yang aneh-aneh. Anak kita akan baik-baik saja. Aku akan segera membawamu ke rumah sakit.”

Sementara itu Ellena sudah berjalan sampai ke luar taman, dia tidak menoleh ke belakang lagi. Dia lanjut berjalan meninggalkan taman.

Ellena berdiri di sisi jalan dan memandang jalan yang ramai. Dia terlihat melamun. Dia teringat, seminggu yang lalu Reno membawanya ke rumah keluarga Sanjaya. Ayah dan ibu Sanjaya bertanya tentang kapan mereka akan menikah.

Mereka juga sempat membahas tanggal pernikahan. Siapa yang mengira kalau dia dan Reno akan putus hari ini? Dia dikhianati oleh Reno yang berselingkuh dengan adiknya dari ibu tirinya sampai hamil.

Ellena merasa hidupnya begitu malang. Padahal menurutnya, Salma bisa mendapatkan pria manapun yang ia mau.

Tapi kenapa Reno yang harus direbut Salma darinya? Ellena baru menyadari betapa naif dirinya.

Kenyataan itu menampar wajahnya dengan keras. Hingga benar-benar membuatnya terbangun dari mimpi.

Ketika dia sedang termenung, ponselnya tiba-tiba berdering. Dia melihat layar ponselnya, ternyata telepon itu dari rumah sakit. Dia segera mengangkat telepon. “Halo!” Dia mendengar sederet kalimat dari seberang telepon, wajahnya langsung berubah pucat.

Tanpa bertanya lagi dia langsung menyetop taksi.

Disini lain,

Hanzero sudah berganti, dia termenung di sofa sambil menatap keadaan ranjang yang masih berantakan.

Entah kenapa, sejak mendapati wanita semalam sudah pergi meninggalkan kamarnya, hatinya dipenuhi rasa kecewa.

Tiba-tiba dia teringat sesuatu, dia langsung mengambil ponselnya dan menelpon Leo.

Suara malas dari Leo terdengar dari ujung telepon. “Tuan Hanzero, tumben sekali anda berinisiatif untuk menelponku dulu?”

Hanzero mengabaikan ucapan Leo dan langsung berkata, “Tadi malam, ada seorang wanita di kamarku.”

Tiba-tiba saja telepon mendadak menjadi hening.

“Uhuk..uhuk..” Leo yang berada di seberang telepon sepertinya sedang tersedak ludahnya sendiri sampai terbatuk.

“Anda bilang apa, Tuan? Apa itu seperti yang kupikirkan? Ah, maksudnya, apa sudah terjadi sesuatu pada kalian berdua?”

Hanzero hanya menjawab dengan singkat. “Ya.”

Batuk Leo semakin terdengar hebat karena sangat terkejut. Bukankah Tuan Hanzero begitu membenci wanita yang menyentuhnya?

Waktu itu dia ingat pernah ada seorang wanita yang tidak sengaja menyentuhnya, dia bahkan mencuci tangannya sampai sepuluh kali.

“Apa ini serius? Maksudku terjadi sesuatu itu, adalah Anda dan wanita itu sudah melakukan hubungan,”

“Iya!” Jawab Hanzero lagi, membuat Leo benar-benar tersentak kaget.

Bukan hanya merasa tidak jijik pada wanita yang bersamanya tadi malam, Hanzero justru menyukai aroma tubuh wanita itu. Dia tidak bisa menahan diri hingga ingin lebih dekat dengan wanita itu.

Karena itulah, dia sekarang menelepon Leo hanya untuk mencari tahu apa yang sudah terjadi padanya.

---

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 248. Akhir Dari Semua

    “Kimmy, maaf ya, agak lama menunggu,” kata Intan, gadis itu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju mandi. “Oh, tidak kok.” Kimmy menjawab dengan sedikit gugup. Entah kenapa melihat Intan dan tahu jika Intan sedang hamil, dia menjadi gugup. “Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Tunggu sebentar ya?” Intan melangkah menghampiri lemari. Sedangkan Kimmy menunggu dengan jantung yang berdebar. Intan pasti akan menunjukkan hasil lab atau USG dari dokter. Memikirkan hal itu Kimmy semakin berdebar. Dia tidak tahu harus bicara apa nantinya. Dia sibuk merangkai kata terlebih dahulu. Dia sedikit tercengang ketika melihat Intan menghampirinya dengan membawa sebuah gaun. “Menurutmu apa gaun ini bagus?” Intan menunjukkan gaun itu ke depan Kimmy. “Selama pacaran, baru malam ini kita akan pergi kencan. Jadi aku sedikit gugup untuk memilih gaun. Aku memintamu datang untuk memberi pendapat tentang gaun ini. Aku tidak ingin membuatmu malu.” Intan adalah gadis yang berkelas, tetapi di

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 247. Intan Hamil?

    Sekarang tidak ada lagi namanya keresahan ataupun kegelisahan dan kekhawatiran. Baik untuk Hanzero, Ellena, maupun untuk Evelyn sang Nyonya besar Brahmana.Keluarga Brahmana semakin sejahtera dan juga bahagia. Hanya tinggal menunggu sang penerus terlahir dari rahim Ellena.Semua berjalan normal.---Keluarga Lewis sudah menerima karmanya. Meskipun Tiara dan Revan Lewis masih bersama, tetapi kehidupan mereka semakin sulit dan penuh pertengkaran. Sekarang bukan hanya Villa keluarga Lewis yang telah diambil alih oleh Ellena, tetapi perusahaan Lewis pun telah diakuisisi oleh Hanzero.Usut punya usut, perusahaan tersebut dulu pernah mengalami kemunduran yang sangat berat bahkan hampir bangkrut ketika masih ada di tangan Tommy Lewis. Lalu perusahaan itu bisa bangkit kembali karena adanya Clarissa. Meskipun dia adalah seorang anak yatim piatu, tetapi ternyata Clarissa mempunyai aset besar yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Setelah dia menikah dengan Revan, pada akhirnya Clarissa pun memban

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 246. Jadilah Nyonya Yang Berkualitas Dalam Keluarga Brahmana

    Mendengar kata-kata Nyonya besarnya, Roy langsung menghela napas lega. “Nyonya benar-benar orang yang baik. Semoga keluarga Brahmana selalu dalam kesejahteraan. Kalau begitu, saya pergi dulu.”Evelyn mengangguk, mempersilakan Roy untuk pergi.Agak lama Evelyn termenung, lalu ketika dia baru saja hendak berdiri, dia mendengar suara lembut dan manis memanggilnya dari ujung sana.“Ibu.”Dia melihat Ellena sudah berjalan menghampirinya.“Kamu sudah pulang, Nak?” tanya Evelyn.“Kami baru saja pulang, tapi Hanzero langsung pergi ke kantor lagi.”“Kenapa kamu malah kemari? Bukannya pergi ke kamar dan istirahat?”“Tadi aku mencari Ibu. Kata Paman Fatih, Ibu sedang ada di taman belakang. Aku mengkhawatirkan Ibu karena seharian ini kami pergi. Maafkan aku ya, Bu. Pergi dari pagi baru pulang sore hari. Ibu pasti kesepian.”Evelyn tertegun, hatinya berdesir saat Ellena mengambil tangannya dan mencium tangannya dengan keningnya. Dia menatap wajah cantik dan lembut menantunya itu. Terbayang bagaima

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 245. Tidak Mungkin Untuk Tidak Menyukainya

    Setelah mendengar penjelasan dari Paman Fatih, Evelyn mengepalkan tangannya erat-erat. Kemudian dia langsung berdiri dan segera pergi ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Paman Fatih. Paman Fatih merasa sedikit heran, tetapi karena dia tidak tahu apa-apa, Paman Fatih hanya diam meskipun dia merasa jika sepertinya ada yang salah.Sampai di kamarnya, Evelyn langsung menghubungi seseorang.“Nyonya besar, tumben sekali Anda menelponku?” tanya orang di ujung telepon itu dengan sopan.Setelah menarik napas panjang, Evelyn kemudian berkata, “Aku memerlukan bantuanmu untuk mencari informasi tentang seseorang. Aku membutuhkannya secepatnya.”“Baik, Nyonya besar. Saya akan melakukannya sebaik mungkin dan segera melaporkannya pada Anda.”Begitu Evelyn selesai menelpon, dia langsung mengirim sebuah foto sekaligus nama Ellena pada seseorang tersebut.Evelyn terlihat berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya dan beberapa kali mengusap wajahnya dengan kasar.Dia sudah bisa menebak jika

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 244. Jadi Ellena Putri Revan Lewis?

    Diam-diam sekarang Kimmy mulai berterima kasih pada Resta. Jika bukan karena kehadiran Resta yang telah berhasil mendapatkan hati Hanzero, mungkin Intan juga tidak akan pernah melirik kehadirannya.Hari kembali berlalu.Semua berjalan dengan pelan tapi pasti. Biarpun hubungan Kimmy dan Intan yang telah resmi berpacaran tidak seromantis pasangan lainnya. Tetapi Kimmy masih tetap bersyukur, setidaknya hubungannya dengan Intan telah ada kemajuan.Begitu juga dengan hubungan Ellena dan Hanzero. Jika dulu mereka bertemu dan menikah secara kilat tanpa ada perasaan cinta baik antara Hanzero maupun Ellena sendiri, tapi sekarang keduanya sudah saling mengakui jika sama-sama saling menyukai dan mencintai bahkan telah mengucap janji untuk saling menemani dan setia sampai akhir hayat.Operasi Kelvin pun telah berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang positif. Sekarang Kelvin telah tinggal di villa milik Hanzero sedangkan Hanzero dan Ellena sudah tidak diperbolehkan lagi untuk keluar dari rumah b

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 243. Berarti Memang Kita Pacaran

    Membaca balasan Intan yang ini bukan hanya kedua matanya yang terbelalak tetapi jantung Kimmy pun berdebar sangat kuat.Tapi lagi-lagi belum sempat dia menjawab satu pesan kembali masuk.|Kamu tidak perlu buru-buru untuk menjawabnya. Kamu bisa memikirkannya dulu. Aku juga tidak akan memaksamu. Aku tahu selama ini aku banyak menyakiti hatimu, jadi aku bisa mengerti bagaimana perasaanmu.|Sudah terjadi sesuatu diantara mereka berdua, bagaimana mungkin Kimmy bisa sesantai itu dan harus berpikir dulu?Pria itu segera mengunci ponselnya dan kembali melemparnya di atas kasur. Dia segera pergi ke kamar mandi dan buru-buru mandi.Dia harus segera menemui Intan dan membicarakan hal ini dengan serius secara langsung.Siang ini Kimmy tidak lagi memikirkan pekerjaan kantor. Dia segera pergi ke rumah Intan untuk menemui Intan. Sampai di sana dia disambut oleh seorang bibi pelayan.Rumah itu terlihat begitu sepi. Orang tua Intan memang sedang berada di luar negeri. Kimmy duduk di ruang tamu menungg

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status